Tema "Wahyu 21: 5"21:5. Ia yang duduk di atas takhta itu berkata: "Lihatlah, Aku menjadikan segala sesuatu baru!" Dan firman-Nya: "Tuliskanlah, karena segala perkataan ini adalah tepat dan benar."'
Lihatlah, Aku menjadikan segala sesuatu baru'= Tuhan menjadikan segala sesuatu baru. Sebenarnya, Tuhan sudah menjadikan bumi dan menciptakan manusia yang sama mulia dengan Tuhan.
Kejadian 2: 252:25. Mereka keduanya telanjang, manusia dan isterinya itu, tetapi mereka tidak merasa malu.= sama mulia dengan Tuhan, yaitu telanjang, tapi tidak malu.
Dan manusia ini ditempatkan di taman Eden dan mereka bahagia bersama dengan Tuhan.
Tetapi sayang, manusia berbuat dosa, sehingga mengalami kemerosotan secara rohani.
TINGKATAN KEMEROSOTAN ROHANI DARI MANUSIA BERDOSA- Kejadian 3: 7
3:7. Maka terbukalah mata mereka berdua dan mereka tahu, bahwa mereka telanjang; lalu mereka menyemat daun pohon ara dan membuat cawat.
Tingkat pertama: telanjang dan malu.
Karena malu, manusia membuat cawat dari daun pohon ara, untuk menutupi ketelanjangan.
Artinya: manusia berusaha menutupi dosa dengan kebenaran sendiri (menutupi dosa dengan menyalahkan orang lain).
Akibatnya, manusia tetap telanjang.
Yang benar adalah menutupi ketelanjangan dosa dengan korban Kristus, yaitu lewat mengaku dosa kepada Tuhan dan sesama dan jika diampuni, jangan berbuat dosa lagi.
Manusia yang telanjang, dibuang dari taman Eden ke dunia yang penuh dengan kutukan dan air mata.
- Sudah dibuang kedalam dunia, manusia justru makin merosot, yaitu jatuh bangun dalam dosa(tingkat kedua), berkubang dalam dosa, sampai dengan puncaknya dosa (makan-minum dan kawin-mengawinkan).
Akibatnya, manusia tampil seperti anjing yang kembali lagi ke muntahnya dan seperti babi yang kembali lagi ke kubangannya.
Anjing dan babi, telanjang tapi TIDAK TAHU MALU.
Kalau tingkat pertama, manusia masih malu karena telanjang.
Ini artinya, manusia semakin merosot.
Tidak tahu malu, artinya:
- tidak mau berusaha melepaskan diri dari dosa-dosa,
- tidak mau bertobat, malah enjoydalam dosa-dosa.
Kalau sudah enjoy dalam dosa, hidup itu sudah kering dan mati rohani.
Kalau dilanjutkan, akan merosot 1 tingkat lagi.
- menjadi sama dengan setan(puncak kemerosotan), TIDAK BISA BERTOBAT LAGI., TELANJANG DAN DIPERMALUKAN SELAMA-LAMANYA, kebinasaan untuk selama-lamanya.
Contoh kehidupan yang menjadi setan adalah Petrus(hamba Tuhan yang hebat). Karena itu, kita
HARUS HATI-HATI!
Matius 16: 21-2316:21. Sejak waktu itu Yesus mulai menyatakan kepada murid-murid-Nya bahwa Ia harus pergi ke Yerusalem dan menanggung banyak penderitaan dari pihak tua-tua, imam-imam kepala dan ahli-ahli Taurat, lalu dibunuh dan dibangkitkan pada hari ketiga.
16:22. Tetapi Petrus menarik Yesus ke sampingdan menegor Dia, katanya: "Tuhan, kiranya Allah menjauhkan hal itu! Hal itu sekali-kali takkan menimpa Engkau."
16:23. Maka Yesus berpaling dan berkata kepada Petrus: "Enyahlah Iblis. Engkau suatu batu sandungan bagi-Ku, sebab engkau bukan memikirkan apa yang dipikirkan Allah, melainkan apa yang dipikirkan manusia."ay. 21= berita tentang salib.
Petrus yang sudah hebat, bisa menjadi merosot sampai menjadi seperti setan. APALAGI KITA!
Petrus menjadi seperti setan, karena MENOLAK SALIB.
Sehebat-hebatnya kita, kalau menolak salib, akan jadi sama seperti setan.
Tuhan tidak mau, kita yang diciptakanNya, binasa bersama setan.
Sebab itu,
Tuhan MENCIPTAKAN LAGI manusia baruyang sama mulia dengan Tuhan dan Tuhan menciptakan langit bumi baru (Yerusalem baru), sehingga
manusia yang sama mulia dengan Tuhan, ditempatkan di Yerusalem baru untuk selama-lamanya.
Proses ini disebut dengan
PEMBAHARUAN.
Malam ini, kita mempelajari pembaharuan untuk masuk ke Yerusalem baru, yang tidak dipisahkan dengan Tabernakel.
3 TINGKATAN PEMBAHARUAN UNTUK MASUK YERUSALEM BARU DITINJAU DARI TABERNAKEL- pembaharuan lewat baptisan air--> terkena pada bejana pembasuhan (https://www.gptkk.org/tabernakel_bejana+pembasuhan+dari+tembaga.html) di halaman tabernakel.
Roma 6: 2-4
6:2. Sekali-kali tidak! Bukankah kita telah mati bagi dosa, bagaimanakah kita masih dapat hidup di dalamnya?
6:3. Atau tidak tahukah kamu, bahwa kita semua yang telah dibaptis dalam Kristus, telah dibaptis dalam kematian-Nya?
6:4. Dengan demikian kita telah dikuburkan bersama-sama dengan Dia oleh baptisan dalam kematian, supaya, sama seperti Kristus telah dibangkitkan dari antara orang mati oleh kemuliaan Bapa, demikian juga kita akan hidup dalam hidup yang baru.
ay. 2= syarat masuk baptisan airyang benar adalah bertobat.
1 Petrus 2: 1
2:1. Karena itu buanglah segala kejahatan(1), segala tipu muslihat(2)dan segala macam kemunafikan(3), kedengkian(4) dan fitnah(5).
= permulaan bertobat, adalah membuang 5 dosa.
Kejahatanini dikaitkan dengan akar kejahatan, yaitu cinta akan uang yang membuat anak Tuhan menjadi kikir dan serakah.
Tipu muslihat= dusta.
Kemunafikan= luar dan dalam tidak sama.
Kedengkian= iri hati, seperti kakak Esau terhadap adiknya (Yakub) yang iri gara-gara berkatdan seperti kakak-kakak Yusuf terhadap Yusuf yang iri karena jubah maha indah(jabatan pelayanan dan pemakaian Tuhan).
Fitnah= yang salah dikatakan benar dan yang benar dikatakan salah.
Roma 6: 4
6:4. Dengan demikian kita telah dikuburkan bersama-sama dengan Diaoleh baptisan dalam kematian, supaya, sama seperti Kristus telah dibangkitkan dari antara orang mati oleh kemuliaan Bapa, demikian juga kita akan hidup dalam hidup yang baru.
Pelaksanaan baptisan airadalah dikuburkan. Dan hasilnya adalah HIDUP BARU, jenis kehidupan Yerusalem Baru.
1 Petrus 2: 2
2:2. Dan jadilah sama seperti bayi yang baru lahir, yang selalu ingin akan air susu yang murni dan yang rohani, supaya olehnya kamu bertumbuh dan beroleh keselamatan,
Jenis kehidupan baru adalah hidup seperti bayi yang baru lahiryang tidak berbuat dosa, apapun ancamannya, godaannya dan keuntungannya.
Bayi yang baru lahir, ia TELANJANG TAPI TIDAK MALU, artinya kembali pada kehidupan di taman Eden, yaitu kita hidup dalam kebenarandan tidak berbuat dosa.
'selalu ingin akan air susu yang murni dan yang rohani'= perasaan bayi juga benar, yaitu selalu ingin akan air susu yang murni dan rohani.
Air susu yang murni= air susu ibu= Firman penggembalaan yang murni dan benar, tertulis dalam Alkitab (ibu secara rohani, berarti gembala).
Firman yang murni dan benar, diwahyukan oleh Tuhan (ayat yang satu menerangkan ayat yang lain) dan disampaikan secara berkesinambungan demi pertumbuhan.
Air susu yang rohani= Firman yang diurapi Roh Kudus, artinya bergantung pada kekuatan urapan Roh Kudus (kita beribadah dalam ketertiban dan ketenangan), sehingga memberi pertumbuhan rohani kepada kita.
Kalau kita tergembala dengan baik, hasilnya: kita seperti bayi dalam gendongan ibu, yaitu:
- ada dalam ketenangan= damai sejahtera di tengah gelombang dan tenang di kemah seperti Yakub dan Yakub memperoleh kesempatan besar untuk mendapatkan segala sesuatu (hak kesulungan).
- bisa kenyang= terpelihara dengan baiksecara jasmani da rohani.
- bertumbuh ke arah keselamatan= mantap dalam keselamatan.
- pembaharuan lewat penyembahan--> mezbah dupa emas (https://www.gptkk.org/tabernakel_mezbah+dupa+emas.html) di dalam ruangan suci.
Matius 17: 1-2
17:1. Enam hari kemudian Yesus membawa Petrus, Yakobus dan Yohanes saudaranya, dan bersama-sama dengan mereka Ia naik ke sebuah gunung yang tinggi. Di situ mereka sendiri saja.
17:2. Lalu Yesus berubah rupa di depan mata mereka; wajah-Nya bercahaya seperti mataharidan pakaian-Nya menjadi putihbersinar seperti terang.
Doa penyembahan adalah proses perobekan daging yang menghasilkan keubahan hidup, mulai dari wajah bersinar bagai matahari.
Wajah, sama dengan hati. Wajah bersinar, artinya, hati menyinarkan kasih Allah dan taat dengar-dengaran pada Firman Tuhan.
Pakaian juga diubahkan menjadi putih berkilau-kilauan, yang menunjuk pada perkataan dan solah tingkah laku yang benar dan baik.
Benar dan baik ini tidak bisa dipisahkan!
1 Petrus 3: 10-11
3:10. "Siapa yang mau mencintai hidup dan mau melihat hari-hari baik, ia harus menjaga lidahnyaterhadap yang jahat dan bibirnya terhadap ucapan-ucapan yang menipu.
3:11. Ia harus menjauhi yang jahatdan melakukan yang baik, ia harus mencari perdamaian dan berusaha mendapatkannya.
ay. 10= perkataan baik dan benar.
ay. 11= perbuatan baik dan benar.
Kalau perkataan dan perbuatan kita benar dan baik, maka Tuhan mampu MENJADIKAN SEMUA BAIKpada waktunya. Artinya, kita tidak dipermalukan.
- pembaharuan lewat percikan darah--> 7 percikan darah di depan tabut perjanjian (https://www.gptkk.org/tabernakel_tabut+perjanjian.html) di ruangan maha suci.
Di tabut perjanjian, ada 2x7 percikan darah. Yang diatas tabut adalah percikan darah dari Yesus. Dan kitapun juga harus mengalami percikan darah.
Percikan darah= sengsara daging TANPA dosa.
Kalau dosa sudah diselesaikan, maka sengsara yang kita alami, akan menjadi percikan darah.
Dan dibalik percikan darah, ada sinar kemuliaan.
1 Petrus 4: 12-14, 16
4:12. Saudara-saudara yang kekasih, janganlah kamu heran akan nyala api siksaan yang datang kepadamu sebagai ujian, seolah-olah ada sesuatu yang luar biasa terjadi atas kamu.
4:13. Sebaliknya, bersukacitalah, sesuai dengan bagian yang kamu dapat dalam penderitaan Kristus, supaya kamu juga boleh bergembira dan bersukacita pada waktu Ia menyatakan kemuliaan-Nya.
4:14. Berbahagialah kamu, jika kamu dinista karena nama Kristus, sebab Roh kemuliaan, yaitu Roh Allah ada padamu.
4:16. Tetapi, jika ia menderita sebagai orang Kristen, maka janganlah ia malu, melainkan hendaklah ia memuliakan Allah dalam nama Kristus itu.
Tandanya kalau ada sinar kemuliaan adalah kita bahagia saat mengalami sengsara.
ay. 16= bukti kalau ada roh kemuliaan, yaitu kita TIDAK MALU. Artinya, kita tidak telanjang lagi.
Kegunaan Roh Kemuliaan:
- mengubahkan kitadari manusia daging menjadi manusia rohani seperti Yesus.
Ini merupakan mujizat terbesar.
Yang diubahkan adalah bisa melembut, seperti pohon ara yang melembut.
Sejak dari taman Eden sampai Tuhan menemukan pohon ara, pohon ara tidak ada buahnya, hanya berdaun saja.
Melembut, artinya:
- tidak malu untuk mengaku dosa-dosa kita kepada Tuhan dan sesama.
- tidak malu mengakui kegagalan-kegagalan kita, seperti pohon ara yang gagal berbuah sejak taman Eden sampai zaman Tuhan Yesus.
Kalau kita bisa melembut, kita akan bahagia.
Kalau tetap keras, hidup itu akan menjadi tulang kering.
- Keluaran 16: 7-8
16:7. Dan besok pagi kamu melihat kemuliaan TUHAN, karena Ia telah mendengar sungut-sungutmu kepada-Nya. Sebab, apalah kami ini maka kamu bersungut-sungut kepada kami?"
16:8. Lagi kata Musa: "Jika memang TUHAN yang memberi kamu makan daging pada waktu petang dan makan roti sampai kenyang pada waktu pagi, karena TUHAN telah mendengar sungut-sungutmu yang kamu sungut-sungutkan kepada-Nya--apalah kami ini? Bukan kepada kami sungut-sungutmu itu, tetapi kepada TUHAN."
Roh kemuliaan mampu memeliharakita ditengah dunia yang dilanda dengan krisis.
- Yohanes 11: 40, 43-44
11:40. Jawab Yesus: "Bukankah sudah Kukatakan kepadamu: Jikalau engkau percaya engkau akan melihat kemuliaan Allah?"
11:43. Dan sesudah berkata demikian, berserulah Ia dengan suara keras: "Lazarus, marilah ke luar!"
11:44. Orang yang telah mati itu datang ke luar, kaki dan tangannya masih terikatdengan kain kapan dan mukanya tertutup dengan kain peluh. Kata Yesus kepada mereka: "Bukalah kain-kain itu dan biarkan ia pergi."
Roh kemuliaan berguna untuk menjadikan yang busuk menjadi baik(dipulihkan kembali) dan melepaskan kita dari ikatan-ikatan.
Roh kemuliaan juga menghapus segala kemustahilan.
Dan satu waktu, saat Tuhan datang dalam kemuliaan, kita akan diubahkan jadi sama mulia dengan Yesus. Kita dijadikan CIPTAAN BARU.
Markus 13: 26-27
13:26. Pada waktu itu orang akan melihat Anak Manusia datang dalam awan-awan dengan segala kekuasaan dan kemuliaan-Nya.
13:27. Dan pada waktu itupun Ia akan menyuruh keluar malaikat-malaikat-Nya dan akan mengumpulkan orang-orang pilihan-Nya dari keempat penjuru bumi, dari ujung bumi sampai ke ujung langit.
1 Yohanes 2: 28
2:28. Maka sekarang, anak-anakku, tinggallah di dalam Kristus, supaya apabila Ia menyatakan diri-Nya, kita beroleh keberanian percaya dan tidak usah maluterhadap Dia pada hari kedatangan-Nya.
= kita TIDAK PERLU MALUsaat Tuhan datang kembalidan kita bisa masuk ke dalam Yerusalem baru.
Tuhan memberkati.