Salam sejahtera dalam kasih sayang Tuhan kita Yesus Kristus.
Matius 5:13
5:13 “Kamu adalah garam dunia. Jika garam itu menjadi tawar, dengan apakah ia diasinkan? Tidak ada lagi gunanya selain dibuang dan diinjak orang.Garam dunia menunjuk pada kedudukan/ status warga kerajaan Surga, juga menunjuk kedudukan/ status anak Tuhan atau hamba Tuhan yang harus tampil sebagai garam dunia.
Garam dunia adalah hamba Tuhan/ anak Tuhan yang hidup dalam urapan Roh Kudus dan dalam kesucian.
Fungsi garam adalah memberi rasa enak dan mencegah kebusukan.
Dunia tanpa garam atau tanpa hamba Tuhan/ anak Tuhan yang hidup dalam urapan Roh Kudus dan kesucian akan menjadi tidak enak bahkan busuk, hidup dalam dosa sampai puncaknya dosa yaitu dosa makan-minum dan dosa kawin-mengawinkan, sehingga dihukum dan dibinasakan oleh Tuhan.
Keadaan dunia ditinggal oleh garam terjadi dari jaman ke jaman sampai jaman akhir.
- Jaman permulaan/ jaman Allah Bapa, dihitung dari Adam sampai Abraham selama kurang lebih 2000 tahun, diwakili oleh Nuh.
- Jaman pertengahan/ jaman Anak Allah, dihitung dari Abraham sampai kedatangan Yesus pertama kali selama kurang lebih 2000 tahun, diwakili oleh Lot.
- Jaman akhir/ jaman Allah Roh Kudus, dihitung dari kedatangan Yesus pertama kali sampai kedatangan Yesus kedua kali selama kurang lebih 2000 tahun, diwakili oleh gereja Tuhan.
ad. 3. Jaman akhir.
Lukas 17:26-30
17:26 Dan sama seperti terjadi pada zaman Nuh, demikian pulalah halnya kelak pada hari-hari Anak Manusia:
17:27 mereka makan dan minum, mereka kawin dan dikawinkan, sampai kepada hari Nuh masuk ke dalam bahtera, lalu datanglah air bah dan membinasakan mereka semua.
17:28 Demikian juga seperti yang terjadi di zaman Lot: mereka makan dan minum, mereka membeli dan menjual, mereka menanam dan membangun.
17:29 Tetapi pada hari Lot pergi keluar dari Sodom turunlah hujan api dan hujan belerang dari langit dan membinasakan mereka semua.
17:30 Demikianlah halnya kelak pada hari, di mana Anak Manusia menyatakan diri-Nya.Keadaan manusia di akhir jaman adalah sama seperti keadaan manusia di jaman Nuh dan di jaman Lot, yaitu:
- Makan-minum dan kawin-mengawinkan, sama dengan busuk.
- Menjual dan membeli, yaitu aktivitas di dunia sampai tidak setia bahkan tinggalkan ibadah pelayanan.
- Menanam dan membangun yang palsu, yaitu aktif dalam pembangunan tubuh Babel, mempelai wanita setan yang akan dibinasakan.
Oleh sebab itu, gereja Tuhan harus tampil sebagai garam dunia di tengah dunia akhir jaman yang sudah busuk.
Tugas gereja Tuhan sebagai garam dunia di akhir jaman:
- Mencegah kebusukan dan memberikan rasa enak.
Mencegah kebusukan artinya bersaksi untuk membawa orang-orang berdosa/ busuk kepada Yesus untuk diselamatkan bahkan disempurnakan.
Memberi rasa enak artinya bersaksi untuk membawa kebahagiaan Surga, kedamaian Surga di tengah-tengah dunia yang penuh kutukan dan kesukaran.
- Menahan pekerjaan antikris (pendurhaka) di dunia, sekaligus menahan penghukuman Tuhan atas dunia.
2 Tesalonika 2:7-8
2:7 Karena secara rahasia kedurhakaan telah mulai bekerja, tetapi sekarang masih ada yang menahan. Kalau yang menahannya itu telah disingkirkan,
2:8 pada waktu itulah si pendurhaka baru akan menyatakan dirinya, tetapi Tuhan Yesus akan membunuhnya dengan nafas mulut-Nya dan akan memusnahkannya, kalau Ia datang kembali.
Seperti Nuh yang ditarik ke dalam bahtera dan seperti Lot yang ditarik keluar dari Sodom Gomora, maka gereja Tuhan sebagai garam dunia juga suatu saat akan ditarik keluar dan dipisahkan dari dunia ini oleh Tuhan. Kalau gereja Tuhan masih tinggal di dunia, ini merupakan kesempatan untuk bersaksi.
Dua kali gereja Tuhan dipisahkan/ ditarik keluar dari dunia:
- Gereja Tuhan sebagai garam dunia disingkirkan [2 Tesalonika 2:7] oleh Tuhan dengan kekuatan dua sayap burung nasar yang besar menuju padang gurun yang jauh dari mata antikris.
Wahyu 12:14
12:14 Kepada perempuan itu diberikan kedua sayap dari burung nasar yang besar, supaya ia terbang ke tempatnya di padang gurun, di mana ia dipelihara jauh dari tempat ular itu selama satu masa dan dua masa dan setengah masa.
Ibadah pagi ini adalah latihan untuk kita disingkirkan ke padang gurun, sebab kita hanya makan firman dan perjamuan suci.
Saat gereja Tuhan ditarik, maka dunia akan dikuasai sepenuhnya oleh antikris selama 3.5 tahun. Tanpa garam dunia, situasi dunia akan dipenuhi kesadisan dan kenajisan seperti binatang buas.
- Gereja Tuhan diangkat di awan-awan yang permai untuk bertemu Yesus saat kedatanganNya kedua kali.
1 Tesalonika 4:16-17
4:16 Sebab pada waktu tanda diberi, yaitu pada waktu penghulu malaikat berseru dan sangkakala Allah berbunyi, maka Tuhan sendiri akan turun dari sorga dan mereka yang mati dalam Kristus akan lebih dahulu bangkit;
4:17 sesudah itu, kita yang hidup, yang masih tinggal, akan diangkatbersama-sama dengan mereka dalam awan menyongsong Tuhan di angkasa. Demikianlah kita akan selama-lamanya bersama-sama dengan Tuhan.
Gereja Tuhan yang diangkat terdiri dari 2 bagian:
- Gereja Tuhan/ anak Tuhan/ hamba Tuhan yang sudah meninggal dunia sebagai garam dunia. Saat Yesus datang kedua kali, mereka akan dibangkitkan dalam tubuh kemuliaan.
- Gereja Tuhan yang masih hidup sampai Tuhan datang kedua kali sebagai garam dunia. Maka dalam sekejap mata akan diubahkan dalam tubuh kemuliaan saat Yesus datang kedua kali.
Keduanya akan menjadi satu tubuh Kristus yang sempurna dan diangkat ke awan-awan yang permai saat kedatangan Yesus kedua kali. Untuk selanjutnya masuk dalam Perjamuan Kawin Anak Domba.
Wahyu 19:9
19:9 Lalu ia berkata kepadaku: “Tuliskanlah: Berbahagialah mereka yang diundang ke perjamuan kawin Anak Domba.” Katanya lagi kepadaku: “Perkataan ini adalah benar, perkataan-perkataan dari Allah.”
Perjamuan Kawin Anak Domba adalah pertemuan antara Yesus Mempelai Pria Surga dengan gereja Tuhan sebagai mempelai wanitaNya di awan-awan yang permai. Dari keadaan gereja Tuhan yang hancur dan busuk untuk menuju kesempurnaan, diperlukan garam dunia.
Sesudah pertemuan di udara, kita akan masuk Firdaus atau Kerajaan seribu tahun damai [Wahyu 20]. Sesudah itu, lanjut masuk langit dan bumi yang baru, yaitu Yerusalem Baru, Kerajaan Surga, selama-lamanya [Wahyu 21-22].
Wahyu 21:1
21:1 Lalu aku melihat langit yang baru dan bumi yang baru, sebab langit yang pertama dan bumi yang pertama telah berlalu, dan lautpun tidak ada lagi.
Kalau kita sudah masuk langit dan bumi yang baru, maka langit dan bumi yang lama akan dimusnahkan dan dihukum dengan api dari langit sehingga musnah dan binasa selamanya.
Jangan sampai kita ketinggalan seperti istri Lot. Kita harus bertahan sebagai garam dunia.
Lukas 17:31-32
17:31 Barangsiapa pada hari itu sedang di peranginan di atas rumah dan barang-barangnya ada di dalam rumah, janganlah ia turun untuk mengambilnya, dan demikian juga orang yang sedang di ladang, janganlah ia kembali.
17:32 Ingatlah akan isteri Lot!
Ada 3 hal yang harus diperhatikan supaya kita tetap tampil sebagai garam dunia sampai masuk Yerusalem Baru:
- Tetap berada di peranginan.
Peranginan adalah sotoh di atas rumah, tempat yang sejuk dan banyak angin. Ini menunjuk pada damai sejahtera.
Tetap berada di peranginan artinya kita harus selalu berada dalam keadaan damai sejahtera. Damai sejahtera sama dengan tidak ada iri, tidak ada dendam, tidak ada kepahitan, tidak ada kenajisan, tidak ada kejahatan dan merugikan orang lain, tidak ada ketakutan atau kekuatiran, tidak ada permusuhan.
Markus 9:50
9:50 Garam memang baik, tetapi jika garam menjadi hambar, dengan apakah kamu mengasinkannya? Hendaklah kamu selalu mempunyai garam dalam dirimu dan selalu hidup berdamai yang seorang dengan yang lain.”
Supaya tetap dalam damai sejahtera, maka kita harus selalu berdamai dengan Tuhan dan sesama. Prosesnya adalah:
- Mengaku dosa pada Tuhan (vertikal) dan sesama (horizontal). Jika diampuni, jangan berbuat dosa lagi. Maka dosa sudah dipaku di kayu salib.
- Mengampuni dosa orang lain dan melupakannya.
Jika dosa sudah diselesaikan, maka kita mengalami damai sejahtera. Selama ada dosa dan kesalahan yang belum diselesaikan, maka tidak akan tenang. Ukuran damai sejahtera bukan kepandaian, kekayaan, dll. Tetapi ukuran damai sejahtera adalah ada tidaknya dosa.
Damai sejahtera sama dengan diam dan tenang, sehingga kita bisa berdoa. Kita menjadi rumah doa.
1 Petrus 4:7
4:7 Kesudahan segala sesuatu sudah dekat. Karena itu kuasailah dirimu dan jadilah tenang, supaya kamu dapat berdoa.
Markus 4:39
4:39 Iapun bangun, menghardik angin itu dan berkata kepada danau itu: “Diam! Tenanglah!” Lalu angin itu reda dan danau itu menjadi teduh sekali.
Maka kita akan mengalami kuasa kebangkitan Yesus untuk meneduhkan angin dan gelombang, artinya menyelesaikan segala masalah kita sampai yang mustahil sekalipun.
Mulai dari pribadi kita masing-masing harus menjaga damai sejahtera sehingga menjadi rumah doa. Juga lanjut dalam nikah harus menjadi rumah doa, sehingga rumah menjadi "home sweet home", tempat yang selalu dirindukan.
- Tetap di ladang Tuhan.
Lukas 17:31-32
17:31 Barangsiapa pada hari itu sedang di peranginan di atas rumah dan barang-barangnya ada di dalam rumah, janganlah ia turun untuk mengambilnya, dan demikian juga orang yang sedang di ladang, janganlah ia kembali.
17:32 Ingatlah akan isteri Lot!
Ladang sama dengan pelayanan, sama dengan penaburan benih firman Tuhan.
Jadi, tetap berada di ladang artinya tetap beribadah melayani Tuhan dengan taat dengar-dengaran, dengan setia berkobar-kobar sampai garis akhir, yaitu sampai meninggal dunia atau sampai Tuhan Yesus datang kembali kedua kali.
Jangan kita berhenti di tengah jalan, jangan tinggalkan ladang Tuhan apa pun alasannya. Kalau meninggalkan ladang Tuhan, maka pasti akan sampai di ladang babi, yaitu hidup dalam kejahatan dan kenajisan.
Yohanes 4:35-36
4:35 Bukankah kamu mengatakan: Empat bulan lagi tibalah musim menuai? Tetapi Aku berkata kepadamu: Lihatlah sekelilingmu dan pandanglah ladang-ladang yang sudah menguning dan matang untuk dituai.
4:36 Sekarang juga penuai telah menerima upahnya dan ia mengumpulkan buah untuk hidup yang kekal, sehingga penabur dan penuai sama-sama bersukacita.
Ada 2 macam pelayanan di ladang Tuhan:
- Menabur = kegerakan Roh Kudus hujan awal = kegerakan dalam Injil keselamatan/ firman penginjilan.
Efesus 1:13
1:13 Di dalam Dia kamu juga--karena kamu telah mendengar firman kebenaran, yaitu Injil keselamatanmu--di dalam Dia kamu juga, ketika kamu percaya, dimeteraikan dengan Roh Kudus, yang dijanjikan-Nya itu.
Yaitu injil yang memberitakan kedatangan Yesus pertama kali dan mati di kayu salib untuk menyelamatkan manusia berdosa. Tanda diselamatkan adalah percaya, bertobat, baptisan air, dan baptisan Roh Kudus, sehingga menghasilkan hidup benar.
Firman penginjilan ini adalah untuk menambah jumlah/ kuantitas dalam tubuh Kristus. Dulu dimulai dari 12 murid, menjadi 70 murid, menjadi 120, kemudian 3000, 5000, sampai sekarang tak terhingga. Kegerakan firman penginjilan ini cepat dan menghasilkan banyak jiwa.
Firman penginjilan sangat penting untuk memenuhi jumlah. Tetapi masih ada kegerakan kedua.
- Menuai = kegerakan Roh Kudus hujan akhir = kegerakan dalam Injil kemuliaan/ firman pengajaran/ Kabar Mempelai.
2 Korintus 4:3-4
4:3 Jika Injil yang kami beritakan masih tertutup juga, maka ia tertutup untuk mereka, yang akan binasa,
4:4 yaitu orang-orang yang tidak percaya, yang pikirannya telah dibutakan oleh ilah zaman ini, sehingga mereka tidak melihat cahaya Injil tentang kemuliaan Kristus, yang adalah gambaran Allah.
Injil kemuliaan adalah injil yang memberitakan kedatangan Yesus kedua kali dalam kemuliaan sebagai Raja segala raja dan Mempelai Pria Surga untuk menyucikan dan menyempurnakan kehidupan yang sudah selamat.
Firman pengajaran adalah untuk menambah kualitas tubuh Kristus sampai sempurna.
Firman penginjilan dan firman pengajaran harus bekerja sama, supaya kuantitas dan kualitas terpenuhi sampai sempurna.
Hasil menabur dan menuai:
- Hamba Tuhan yang aktif menabur dan menuai pasti akan dipelihara oleh Tuhan. Tidak ada alasan untuk takut, tidak ada alasan untuk kuatir, tidak ada alasan untuk menolak panggilan Tuhan.
Matius 6:26
6:26 Pandanglah burung-burung di langit, yang tidak menabur dan tidak menuai dan tidak mengumpulkan bekal dalam lumbung, namun diberi makan oleh Bapamu yang di sorga. Bukankah kamu jauh melebihi burung-burung itu?
Kehidupan yang dipelihara dan diberkati oleh Tuhan tetapi tidak mau menabur dan menuai, maka nasibnya hanya seperti burung, yaitu gambaran setan yang dibinasakan.
- Bersukacita dan menerima upah hidup yang kekal.
Yohanes 4:36
4:36 Sekarang juga penuai telah menerima upahnya dan ia mengumpulkan buah untuk hidup yang kekal, sehingga penabur dan penuai sama-sama bersukacita.
- Ingatlah akan isteri Lot.
Lukas 17:32
17:32 Ingatlah akan isteri Lot!
Dari 4 orang yang selamat, ada 1 yang tertinggal.
Kejadian 19:26,17
19:26 Tetapi isteri Lot, yang berjalan mengikutnya, menoleh ke belakang, lalu menjadi tiang garam.
19:17 Sesudah kedua orang itu menuntun mereka sampai ke luar, berkatalah seorang: “Larilah, selamatkanlah nyawamu; janganlah menoleh ke belakang, dan janganlah berhenti di manapun juga di Lembah Yordan, larilah ke pegunungan, supaya engkau jangan mati lenyap.”
Menoleh ke belakang artinya:
- Teringat dan terikat Sodom Gomora.
Ini terjadi karena pikiran dan ingatannya belum disucikan.
- Tidak taat, tidak dengar-dengaran pada firman pengajaran yang benar.
Ini terjadi karena hati/ perasaannya belum disucikan. Kalau perasaan disucikan, maka kita pasti akan taat pada Tuhan apa pun resikonya.
Ibrani 4:12-13
4:12 Sebab firman Allah hidup dan kuat dan lebih tajam dari pada pedang bermata dua manapun; ia menusuk amat dalam sampai memisahkan jiwa dan roh, sendi-sendi dan sumsum; ia sanggup membedakan pertimbangan dan pikiran hati kita.
4:13 Dan tidak ada suatu makhlukpun yang tersembunyi di hadapan-Nya, sebab segala sesuatu telanjang dan terbuka di depan mata Dia, yang kepada-Nya kita harus memberikan pertanggungan jawab.
Supaya tidak menoleh ke belakang, kita harus mengalami penyucian hati dan pikiran oleh firman yang lebih tajam dari pedang bermata dua.
Matius 5:8
5:8 Berbahagialah orang yang suci hatinya, karena mereka akan melihat Allah.
Kalau hati dan pikiran disucikan, maka mata kita akan hanya memandang Tuhan, tidak ada kesempatan menoleh ke belakang.
Mazmur 16:8
16:8 Aku senantiasa memandang kepada TUHAN; karena Ia berdiri di sebelah kananku, aku tidak goyah.
Menghadapi apa pun juga, kita tidak akan goyah, kita tetap percaya dan berharap Tuhan.
Filipi 3:12-14
3:12 Bukan seolah-olah aku telah memperoleh hal ini atau telah sempurna, melainkan aku mengejarnya, kalau-kalau aku dapat juga menangkapnya, karena akupun telah ditangkap oleh Kristus Yesus.
3:13 Saudara-saudara, aku sendiri tidak menganggap, bahwa aku telah menangkapnya, tetapi ini yang kulakukan: aku melupakan apa yang telah di belakangku dan mengarahkan diri kepada apa yang di hadapanku,
3:14 dan berlari-lari kepada tujuan untuk memperoleh hadiah, yaitu panggilan sorgawi dari Allah dalam Kristus Yesus.
Kalau mata disucikan, maka kaki akan bisa berlari menuju kesempurnaan. Lot dan dua anaknya bisa lari menuju pegunungan.
Wahyu 21:9-10
21:9 Maka datanglah seorang dari ketujuh malaikat yang memegang ketujuh cawan, yang penuh dengan ketujuh malapetaka terakhir itu, lalu ia berkata kepadaku, katanya: “Marilah ke sini, aku akan menunjukkan kepadamu pengantin perempuan, mempelai Anak Domba.”
21:10 Lalu, di dalam roh ia membawa aku ke atas sebuah gunung yang besar lagi tinggi dan ia menunjukkan kepadaku kota yang kudus itu, Yerusalem, turun dari sorga, dari Allah.
Gunung yang tinggi Yerusalem Baru itulah mempelai wanita Surga. Lot disuruh lari ke pegunungan artinya lari menuju kesempurnaan.
Dalam Tabernakel, sasaran kita adalah Tabut Perjanjian, alat yang letaknya paling dalam. Lot sendiri tidak mampu.
Kejadian 19:19-23
19:19 Sungguhlah hambamu ini telah dikaruniai belas kasihan di hadapanmu, dan tuanku telah berbuat kemurahan besar kepadaku dengan memelihara hidupku, tetapi jika aku harus lari ke pegunungan, pastilah aku akan tersusul oleh bencana itu, sehingga matilah aku.
19:20 Sungguhlah kota yang di sana itu cukup dekat kiranya untuk lari ke sana; kota itu kecil; izinkanlah kiranya aku lari ke sana. Bukankah kota itu kecil? Jika demikian, nyawaku akan terpelihara.”
19:21 Sahut malaikat itu kepadanya: “Baiklah, dalam hal inipun permintaanmu akan kuterima dengan baik; yakni kota yang telah kau sebut itu tidak akan kutunggangbalikkan.
19:22 Cepatlah, larilah ke sana, sebab aku tidak dapat berbuat apa-apa, sebelum engkau sampai ke sana.” Itulah sebabnya nama kota itu disebut Zoar.
19:23 Matahari telah terbit menyinari bumi, ketika Lot tiba di Zoar.
Kita tidak mampu lari ke gunung Yerusalem Baru sebab masih banyak kekurangan dan kelemahan kita. Seringkali naik gunung penyembahan (Mezbah Dupa Emas) saja kita tidak mampu. Tetapi untungnya ada kota kecil terdekat itulah Zoar. Dalam Tabernakel, ini ditunjukkan oleh Mezbah Korban Bakaran, itulah salib Tuhan. Seringkali salib dianggap kecil dan bodoh, tetapi salib adalah tempat mengaku segala kekurangan dan kelemahan kita, segala kebusukan dan kegagalan kita. Di Zoar ada matahari bersinar, kasih dari korban Kristus di kayu salib akan disinarkan atas kehidupan kita.
Kegunaan sinar matahari kasih Allah adalah:
- Kasih menutupi banyak dosa.
- Kasih memberikan kekuatan ekstra sehingga kita tetap bertahan sebagai garam dunia sekalipun harus menghadapi penindasan, kesesakan, dll. Kita tetap setia dan berkobar melayani Tuhan. Kita tetap mengasihi Tuhan.
Roma 8:35-36
8:35 Siapakah yang akan memisahkan kita dari kasih Kristus? Penindasan atau kesesakan atau penganiayaan, atau kelaparan atau ketelanjangan, atau bahaya, atau pedang?
8:36 Seperti ada tertulis: “Oleh karena Engkau kami ada dalam bahaya maut sepanjang hari, kami telah dianggap sebagai domba-domba sembelihan.”
- Kasih Tuhan yang berperang ganti kita dan menjadikan kita lebih dari pemenang.
Roma 8:37
8:37 Tetapi dalam semuanya itu kita lebih dari pada orang-orang yang menang, oleh Dia yang telah mengasihi kita.
- Kasih menyatukan dan menyempurnakan kita.
Kolose 3:14
3:14 Dan di atas semuanya itu: kenakanlah kasih, sebagai pengikat yang mempersatukan dan menyempurnakan.
Tuhan memberkati.