Ibrani 13:1
"Peliharalah kasih persaudaraan"
Mengapa harus mengasihi saudara?
- Sebab mengasihi saudara = mengasihi Tuhan.
- Tidak mengasihi saudara = maut, kebinasaan untuk selama-lamanya.
Manusia berdosa sudah kehilangan iman (kebenaran), pengharapan (kesucian), dan kasih (kemuliaan), sehingga tidak bisa mengasihi Tuhan dan saudara. Jalan keluarnya adalah Yesus harus mengutus AnakNya yang tunggal untuk mati di atas kayu salib. Dari pihak kita adalah harus menerima kasih Allah, prosesnya:
- Berdamai di bawah kaki Tuhan,
- Tersungkur di bawah kaki Tuhan.
Proses menerima kasih Allah dalam sistem Tabernakel (2 Petrus 1:5-7).- Iman (Pintu Gerbang).
Roma 10:17, datangnya iman adalah dari mendengar firman yang diurapi Roh Kudus. Tanpa Roh Kudus, hanya akan mendatangkan pengetahuan.
1 Korintus 2:3-5.
Hamba Tuhan harus menyampaikan firman dalam urapan Roh Kudus. Jangan memakai hikmat atau kepandaian manusia.
1 Tesalonika 2:13, Lukas 8:18.
Cara mendengar firman yang benar adalah dalam urapan Roh Kudus, artinya:
- Ibrani 5:11, tidak lamban dalam mendengar, yaitu bisa ditingkatkan dari mendengar firman penginjilan menuju firman pengajaran.
- Mendengar firman dengan sungguh-sungguh sebagai suatu kebutuhan, sehingga bisa mengerti firman, sampai firman menjadi iman di hati.
Cara mendengar firman ini menentukan nasib masa depan kita.
- Kebajikan (Medzbah Korban Bakaran).
Perbuatan baik dari Tuhan Yesus adalah mati di atas kayu salib untuk menebus dosa kita. Perbuatan baik dari kita yang ditunggu oleh Tuhan adalah bertobat, yaitu berhenti berbuat dosa dan kembali kepada Tuhan, mati terhadap dosa.
Segala sesuatu yang kita lakukan dalam ibadah pelayanan, kalau tanpa bertobat tidak akan berkenan kepada Tuhan, ditolak oleh Tuhan.
- Pengetahuan, pengenalan tentang Yesus (Bejana Pembasuhan).
Filipi 3:10-11.
Mengenal Yesus adalah dimulai dari mengenal kematian dan kebangkitanNya. Ini terjadi di dalam baptisan air, di situ kita mati bersama Yesus terhadap dosa-dosa dan bangkit dalam hidup yang baru.
Roma 6:2-4.
Baptisan air yang benar adalah sesuai dengan firman Tuhan dan seperti Yesus dibaptis, yaitu dikuburkan. Maka akan menghasilkan kehidupan yang baru, jenis kehidupan Sorgawi, yaitu hidup dalam kebenaran. Mulai dari ragi-ragi yang kecil, kita harus hidup dalam kebenaran. Kalau sudah hidup dalam kebenaran, harus dilanjutkan berpegang teguh pada firman pengajaran yang benar.
Yesaya 33:15-16.
Orang yang hidup benar dan berpegang teguh pada firman pengajaran yang benar, perkataan dan perbuatan benar, pandangan benar, telinga benar, maka hasilnya:
- hidup dalam damai sejahtera,
- hidupnya dijamin oleh Tuhan.
- Penguasaan diri (Pintu Kemah).
Roma 8:13, ini menunjuk pada kepenuhan Roh Kudus. Roh Kudus akan mematikan perbuatan-perbuatan daging = menguasai diri. Kalau perbuatan daging dimatikan, maka pasti akan ada kasih persaudaraan.
Galatia 5:19-21.
Perbuatan-perbuatan daging yang harus dimatikan.
Kalau sudah bisa menguasai diri, maka akan bisa:
- 2 Timotius 4:5, sabar, yaitu:
- sabar dalam penderitaan,
- sabar dalam menanti waktunya Tuhan.
Kalau Tuhan belum menolong kita, itu berarti Tuhan sedang sibuk dengan pribadi kita, supaya kita sabar. Semua akan indah pada waktunya kalau waktu Tuhan sudah tiba.
- Roma 8:15, taat dengar-dengaran.
Nama Tuhan dalam terjemahan lama adalah 'Alif' dan 'Ya' (terjemahan baru: 'Alfa' dan 'Omega'). Kalau menjawab 'Ya', berarti kita bekerja dengan kuasa Tuhan. Kuasa Tuhan akan mengawali pekerjaan dengan baik dan mengakhiri dengan sempurna (Filipi 1:6), sampai kedatangan Yesus kedua kali.
Taat ini menjamin keberhasilan, tidak taat akan mendatangkan masalah-masalah.
Abraham memiliki masalah tidak memiliki keturunan. Dia tidak sabar dan tidak taat sehingga mengambil Hagar, dan ini menimbulkan masalah yang sampai hari ini belum selesai.
Tetapi saat Ishak diminta, Abraham menjadi taat, dan semua masalah diselesaikan oleh Tuhan.
- Ketekunan.
- Kesalehan.
Ketekunan dan kesalehan ini digabung. Sesudah baptisan air dan baptisan Roh Kudus, kita harus masuk Ruangan Suci, yaitu ketekunan dalam ibadah (Kisah Rasul 2:41-42). Dalam Ruangan Suci ini ada 3 macam alat, yang menunjuk pada ketekunan dalam 3 macam ibadah pokok, yaitu:
- Pelita Emas -->ketekunan dalam persekutuan -->Ibadah Raya.
- Meja Roti Sajian -->ketekunan dalam pemecahan roti -->Ibadah Pendalaman Alkitab dan Perjamuan Suci.
- Medzbah Dupa Emas -->ketekunan dalam doa -->Ibadah Doa.
Ketekunan dan kesalehan dalam 3 macam ibadah = tergembala.
Yehezkiel 20:37.
Firman penggembalaan akan memberi makan domba-domba dan memasukkan domba-domba ke dalam kandang. Hanya domba-domba yang masuk kandang yang akan dihitung oleh Tuhan. Dihitung berarti:
- dipelihara oleh Tuhan,
- tidak tercerai-berai,
- sampai dimiliki oleh Tuhan.
Kehidupan tergembala itu adalah bagaikan carang melekat pada pokok anggur yang benar. Pokok dari penggembalaan adalah pribadi Tuhan = firman pengajaran yang benar. Jadi kita harus tergembala pada firman pengajaran yang benar. Carang melekat pada pokok juga menunjuk pada fellowship antar penggembalaan harus berpusat pada firman pengajaran yang benar. Pusat organisasi adalah manusia, tetapi pusat organisme (carang) adalah pribadi Yesus, firman pengajaran yang benar.
Dalam penggembalaan yang bagaikan carang melekat pada pokok, kita akan mengalami penyucian secara intensif, terus-menerus. Dalam fellowship yang benar, kita mengalami penyucian yang lebih mendalam lagi = penyucian dari keinginan daging/dosa dalam hati(keinginan jahat dan najis).
Kisah Rasul 20:28,32-35.
Kalau sudah disucikan dari keinginan dalam hati, keinginan jahat (ikatan akan uang) dan najis, maka hasilnya adalah sampai lebih berbahagia memberi daripada menerima.
Yohanes 21:15-16,18.
Kalau keinginan sudah disucikan sampai ke dalam hati, maka kasih dari Tuhan itu akan masuk di dalam hati. Hasilnya adalah bisa mengulurkan tangan kepada Tuhan, yaitu:
- bisa lebih berbahagia memberi daripada menerima,
- mengasihi Tuhan lebih dari segala sesuatu, rela berkorban apapun untuk Tuhan sampai berkorban nyawa, mempersembahkan seluruh hidup kepada Tuhan.
- Kasih akan saudara-saudara.
- Kasih akan semua orang.
Kasih akan saudara dan kasih akan semua orang ini adalah Ruangan Maha Suci. Setelah Petrus bisa mengulurkan tangan kepada Tuhan, maka ia bisa mengulurkan tangan kepada sesama dengan baik (Kisah Rasul 3:1-2,5-8). Kasih persaudaraan tidak bisa lagi diukur dengan memberi perkara-perkara yang jasmani (emas dan perak). Kasih persaudaraan yang sebenarnya adalah dalam kuasa nama Yesus. Banyak saudara kita yang lumpuh rohaninya, kita harus mengulurkan tangan kepada mereka.
Lumpuh rohani artinya:
- masih berharap pada emas dan perak yang jasmani,
- nikah dan buah nikah yang hancur,
- pelayanan yang lumpuh.
Kalau hamba Tuhan atau anak Tuhan lumpuh, itu berarti berada di depan pintu gerbang indah, tetapi ia tidak pernah masuk, hanya berada di luar. Harus diperiksa halamannya, iman, pertobatan, baptisan air, baptisan Roh Kudus. Harus diperiksa ketekunan dan kesalehannya. Kalau masih mengukur emas dan perak (perkara jasmani), lebih berbahagia memberi daripada menerima, itu masih belum cukup. Masih harus ditingkatkan sampai Ruangan Maha Suci.
Kasih persaudaraan ini sudah masuk pembangunan tubuh Kristus, tapi masih harus ditingkatkan pada kasih akan semua orang.
Matius 5:43-45.
Mengasihi semua orang adalah sampai bisa mengasihi musuh, mulai dengan berdoa untuk musuh. Mengasihi musuh = kasih Allah yang sempurna, bagaikan matahari yang bersinar.
Kegunaan kasih matahari:
- Kejadian 19:23-24, melindungi dan memelihara kita di jaman akhir yang seperti Sodom dan Gomora.
Sodom dan Gomora saat ini adalah Laut Mati, di sana tidak ada kehidupan sedikitpun. Tetapi jika ada kasih matahari, sekalipun bagi dunia itu mustahil, tetapi kasih Tuhan sanggup melindungi dan memelihara kita.
- Kejadian 32:24-25,28,30-31, mengatasi pergumulan-pergumulan kita.
Yakub bergumul menghadapi:
- Ketakutan, kekuatiran -->wajah pucat.
- Persoalan nikah -->wajah muram.
- Untuk mendapatkan pembaharuan dari manusia daging menjadi manusia rohani, sampai mendapat nama baru.
Yakub artinya penipu. Menipu Tuhan adalah dalam hal perpuluhan dan persembahan khusus (Maleakhi 3:8-10). Ini berarti masih ada keinginan jahat dalam hati. Kalau ada keinginan jahat, pasti ada keinginan najis (ini satu paket), wajahnya adalah bagaikan anjing dan babi. Penipu juga berarti pendusta. Bapa pendusta adalah setan, jadi wajahnya seperti setan. Petrus yang menyangkal Tuhan berarti wajahnya seperti setan.
Pagi ini, kalau ada wajah pucat, wajah muram, wajah anjing dan babi, atau wajah setan, biar disinari oleh wajah Yesus yang bagaikan matahari bersinar-sinar. Yesus rela mati di atas kayu salib dengan wajah yang sangat buruk, untuk mengubahkan wajah kita yang buruk menjadi bersinar-sinar.
Yesaya 52:13-14.
Di kayu salib, wajahNya begitu buruk untuk menyinari wajah kita yang buruk, untuk terus diubahkan, sampai suatu waktu menjadi wajah yang sama mulia dengan Dia. Selama masih ada matahari terbit, kasih Tuhan mampu menolong segala pergumulan kita.
Tuhan memberkati.