Simpang Borobudur no 27 Malang
0341-496949
Ibrani 13: 1
"Peliharalah kasih persaudaraan"

Mengapa kita harus mengasihi saudara atau sesama?

  1. 1 Yohanes 4: 20-21 = sebab mengasihi saudara tidak bisa dipisahkan dari mengasihi Tuhan.
    Tidak mengasihi saudara, sama artinya dengan tidak mengasihi Tuhan. Dan semua tanpa kasih, itu hanya sia-sia.

  2. 1 Yohanes 3: 14 = sebab membenci saudara, itu tetap tinggal dalam maut, kebinasaan untuk selama-lamanya.

Jadi, kita harus mengasihi sesama sebagai bukti kita mengasihi Tuhan, sehingga kita tidak binasa, tapi beroleh hidup yang kekal, sama seperti kasih itu juga kekal.

Roma 3: 23
= suatu kenyataan, dimana manusia kehilangan kemuliaan Tuhan yang sama artinya dengan kehilangan iman (kebenaran), pengharapan (kesucian) dan kasih. Jadi manusia berdosa itu berarti sudah kehilangan kasih Tuhan. Akibatnya, manusia tidak mampu mengasihi Tuhan dan tidak bisa mengasihi sesama.

Adam dan Hawa, waktu belum berbuat dosa, masih baik satu sama lain. Tapi setelah jatuh dalam dosa, Adam tidak bisa lagi mengasihi istrinya sebagai orang yang terdekat.

Praktik manusia yang sudah kehilangan kasih:

  1. Kejadian 3: 9-12 = kebenaran diri sendiri.
    ay. 10= 'takut'= bukti kalau sudah kehilangan kemuliaan Tuhan.
    ay. 12= Adam menyalahkan istrinya sendiri dan tidak mau mengaku dosanya. Inilah kebenaran diri sendiri. Dan kalau sudah menyalahkan sesama, juga akan menyalahkan Tuhan.

  2. Kejadian 4: 4-5, 8 = iri hati dan panas hati (saling membenci).
    Kalau tanpa kasih, walaupun saudara, bisa timbul panas hati dan iri hati kalau melihat pelayanan sesamanya lebih berhasil.

  3. Matius 10: 21= perceraian, perselingkuhan sampai menimbulkan pembunuhan.

Jalan keluarnya, lebih dahulu dari pihak Tuhan, sebab dari pihak manusia tidak ada kemampuan.
Dari pihak Tuhan, yaitu Allah harus menyatakan kasihNya pada manusia berdosa.

Bagaimana cara Allah memberikan kasihNya pada manusia? Jawabannya adalah 1 Yohanes 4: 9-10. Yaitulewat mengutus AnakNya yang tunggal dalam dunia untuk mati di kayu salib sebagai korban pendamaian bagi dosa-dosa manusia.
Mengapa harus Yesus?Sebab Yesus adalah satu-satunya Manusia yang tidak berdosa, sehingga bisa mengembalikan/memulihkan kemuliaan Allah pada manusia. Dan manusia tidak binasa, bisa mengasihi Tuhan dan sesama.

Dari pihak manusia, yaitu manusia harus menerima kasih Allah dari kayu salib untuk bisa mengasihi Tuhan dan mengasihi sesama.

Proses menerima kasih Tuhan dari kayu salib:

  1. berdamai dengan Tuhan dan sesama.
    Berdamai dengan Tuhanartinya mengaku dosa kepada Tuhan dengan kesadaran dan dengan penyesalan (dengan hancur hati dan tangisan). Dan jika diampuni, tidak berbuat dosa lagi.
    Kalau kita tidak berbuat dosa itu lagi, maka itu artinya kita sudah diampuni. Tapi kalau dosa itu diulangi lagi, maka pengampunan itu akan batal.

    Mengaku dosa ini bisa karena salahnya sendiri atau mengaku dosa karena menanggung kesalahan orang lain. Contohnya seperti perempuan yang anaknya sakit, dimana ia berseru "Tuhan, tolonglah aku" dan bukan "Tuhan, tolonglah anakku".

    Matius 15: 22, 25

    Berdamai dengan sesamaartinya saling mengaku dan saling mengampuni.
    Artinya mengaku dosa pada sesama dengan kesadaran dan kejujuran. Jika diampuni, jangan berbuat dosa lagi. Kalau ada kesadaran, pasti ada penyesalan. Dan ini yang Tuhan lihat, bukan dosanya.

    Mengaku dosa pada sesama ini, bisa karena salahnya sendiri atau mengaku dosa karena menanggung kesalahan orang lain. Contohnya adalah Abigail, istrinya Nabal. Dimana Nabal mengatai-ngatai Daud dan saat Daud akan membunuh Nabal, istrinya yang mengaku kesalahannya.

    1 Samuel 25: 23-24
    Saling mengampuni artinya adalah mengampuni dosa sesama dengan setulus-tulusnya dan melupakannya.
    Mengampuni itu juga harus dengan hancur hati juga. Mengaku dosa itu sangat berat. Karena itu untuk mengampuni dosapun juga harus sungguh-sungguh. Jangan dianggap remeh!

    Mengampuni dosa, itu bisa untuk mengampuni dosa orang lain atau karena menanggung kesalahan orang lain. Contohnya adalah seperti Abigail yang mengampuni Nabal. Sebab ia merasa kesalahan suami juga gara-gara dirinya.

    Kalau orang sudah mengaku dosa dan ia sudah bertobat, lalu kita menghakimi terus, maka dosanya bisa kena pada kita dan kita berhadapan dengan malaikat maut, bukan dengan Imam Besar. Tapi kalau orang itu tidak mengaku, ia berhadapan sendiri dengan Tuhan.

    Jadi, berdamai, itu sama dengan menangis karena dosa untuk mengaku dan mengampuni dosa.

    Jangan tertawa dalam dosa. Seringkali, kita tertawa setelah berbuat dosa. Kalau kita menangis dalam dosa, kita akan mendapatkan pengampunan dari Tuhan. Kalau tertawa dalam dosa, itu sama dengan menangis dalam neraka.
    Berdamai, itu juga berarti menghakimi diri sendiri, bukan menghakimi orang lain, supaya kita tidak dihakimi dan tidak dihukum.

    Wahyu 1: 15
    'tembaga'= penghukuman atau pengadilan.
    Yesus dengan kaki tembaga, itu Yesus sebagai Hakim yang adil. Kalau malam ini kita mengaku dosa dan menghakimi diri sendiri, maka posisi kita ada dibawah kaki Tuhan. Kita hanya bagaikan tanah liat yang tidak berharga apa-apa. Kalau orang merasa hebat, tidak mungkin ia ada dibawah kaki Tuhan.
    Selama orang itu tidak mau mengaku dosa dan mengampuni orang lain, ia tidak pernah merasakan nikmatnya dibawah kaki Tuhan.

    Hasil dibawah kaki Tuhan (Amsal 28: 13), kita merasakan kasih Tuhan.
    Malam ini, jangan kita memberi harga yang terlalu tinggi untuk diri kita sendiri. Tapi biarlah kita bisa menghakimi diri sendiri dan kita bisa mengalami kasih Tuhan.

    1 Petrus 4: 8
    Kalau ada kasih Tuhan, kita bisa mengasihi Tuhan dan sesama dan kasih itu akan menutupi banyak dosa, sehingga kita bisa merasakan kelegaan dan kedamaian.
    Dunia ini penuh dengan kegoncangan dan dosa, sehingga banyak manusia yang tidak merasa damai. Karena sudah goncang, banyak manusia yang berbuat dosa.

    Saat menghadapi kegoncangan lautan dunia ini, tempat terindah ada di bawah kaki Tuhan!

    Kalau dosa belum ditutup, hati akan tetap tertuduh.
    Kalau ada kelegaan dan kedamaian, maka semuanya akan jadi enak dan ringan sekalipun di tengah gelombang. Dan kita tidak akan pernah meninggalkan nikah rumah tangga atau pelayanan. Meninggalkan nikah dan pelayanan, itu justru datang pada gelombang dunia.

    Dalam ketenangan hati, kita menerima kuasa Tuhan untuk meneduhkan angin ribut dan gelombang.

    Kalau ada goncangan-goncangan dalam ibadah dan rumah tangga, jangan lari kemana-mana. Tapi diam dan tenang di bawah kaki Tuhan. Kalau lari kemana-mana, perahu itu justru akan lebih cepat tenggelam!

  2. Yohanes 11: 32-34, 31->tersungkur menyembah Tuhan dengan hancur hati dibawah kaki Tuhan.
    Disini Maria sedang menghadapi Lazarus yang sudah jadi bangkai (busuk), sudah mati 4 hari, sudah mustahil.
    Apa yang busuk malam ini. Mungkin hidup kita sudah busuk dalam dosa, sudah sampai pada puncaknya dosa (makan minum dan dosa sex), mungkin nikah rumah tangga sudah busuk (hancur), mungkin ibadah pelayanan juga sudah busuk, mungkin ekonomi, masa depan juga sudah busuk. Jangan lari kemana-mana. Tersungkur di bawah kaki Tuhan, disitu kita menerima kasih Tuhan.

    Kebusukan itu akibat kehidupan tanpa kasih.

    Ada 2 kemungkinan saat kita menghadapi kebusukan:
    • ay. 31= meratap. Ini sama dengan menyalahkan orang lain dan menyalahkan Tuhan. Ini yang negatif.
    • ay. 32= tersungkur di bawah kaki Tuhan. Ini yang benar. Artinya menyerahkan segala masalah pada Tuhan, sampai menyerahkan seluruh hidupnya pada Tuhan. Ini yang dinanti oleh Tuhan.

    Tuhan tidak melihat besar kecilnya masalah kita. Tapi Ia melihat hati kita, sampai kita tidak lagi berharap siapa-siapa, hanya berharap pada Tuhan. Dan saat itu Tuhan menangis bersama kita (ay. 35), bukan tertawa karena penderitaan kita. Dan kasih dari salib akan mengalir malam ini untuk mengadakan mujizat yang besar, secara jasmani dan rohani.

    Apa yang sudah hancur secara jasmani, Tuhan mampu memulihkan yang mustahil menjadi tidak mustahil.
    Secara rohani, kita bisa mengalami keubahan hidup dari manusia daging menjadi manusia rohani. Dari manusia busuk/hancur, jadi manusia baru.

    Lazarus yang sudah mati, ia bangkit kembali dan diubahkan.
    Sebusuk apapun kita, kalau kita mau berdamai dan mau tersungkur di bawah kaki Tuhan, kita akan mengalami mujizat Tuhan. Dan keubahan terbesar adalah sampai kita menjadi sama dengan Tuhan.

    Efesus 4: 21-25
    = kebusukan itu dari hati dan mulut. Kalau mulut sudah tidak berdusta, maka kebusukan itu sudah disingkirkan.
    ay. 25= permulaan pembaharuan, yaitu jujur, dan mulai dari soal pengajaran dulu. Kalau tidak jujur dalam soal pengajaran, pasti masih ada dusta dan pelayanan tidak akan bisa bertumbuh.
    Kalau soal pengajaran sudah jujur, kita baru bisa jujur dalam segala hal.

    Secedok air diubahkan jadi anggur, maka satu tong air juga diubahkan jadi anggur.
    Kalau ada 1 saja yang berubah dalam rumah tangga, ada kesempatan besar satu rumah tangga juga diubahkan dan apa yang busuk akan dihidupkan kembali.

    Filipi 3: 20-21
    Keubahan terakhir saat Ia datang kembali, kita diubahkan jadi sama mulia dengan Tuhan. Itulah mempelai wanita yang siap menyambut kedatangan Tuhan yang kedua kali.

Tuhan memberkati.


Versi Cetak

Transkrip
  • Ibadah Raya Malang, 17 Agustus 2014 (Minggu Pagi)
    ... atas maut adalah kita harus mati bagi dosa bertobat dan hidup dalam kebenaran. Pengalaman mati dan bangkit bersama Yesus dimulai dengan baptisan air. Hati-hati hanya ada satu baptisan air yang benar dan banyak baptisan air yang tidak benar. Seperti hanya ada satu bahtera Nuh yang menyelamatkan bahtera yang lain tidak menyelamatkan. ...
  • Ibadah Pendalaman Alkitab Surabaya, 23 November 2009 (Senin Sore)
    ... kita terhadap Firman pengajaran yang benar akan menentukan nasib kita nantinya apakah terangkat atau tertinggal. Contohnya adalah Maria dan Marta. Lukas - Dipisahkan disini berdasarkan sikap terhadap pengajaran yang benar. Marta sibuk melayani Tuhan tapi tidak mendengarkan Firman perkataan Yesus melayani tanpa Firman yang benar. Praktiknya tidak menempatkan Yesus sebagai ...
  • Ibadah Doa Semalam Suntuk Malang Session II, 16 November 2010 (Selasa Tengah Malam)
    ... sudah tahu bahwa aku menuai di tempat di mana aku tidak menabur dan memungut dari tempat di mana aku tidak menanam Dan campakkanlah hamba yang tidak berguna itu ke dalam kegelapan yang paling gelap. Di sanalah akan terdapat ratap dan kertak gigi. Kalau tidak setia maka pasti akan malas dan ...
  • Ibadah Raya Surabaya, 28 Agustus 2022 (Minggu Siang)
    ... Hati-hati Orang yang tidak percaya Yesus akan dihukum. Siapa yang tidak percaya Yesus Kehidupan yang memang tidak mau percaya Yesus sekalipun sudah mendengar firman dan kesaksian. Orang yang dulunya percaya Yesus tetapi akhirnya gugur dari iman karena sesuatu terutama perkara jasmani pekerjaan sekolah jodoh. Ini banyak terjadi. Dan juga gugur dari ...
  • Ibadah Doa Malang, 18 Juli 2023 (Selasa Sore)
    ... tergembala pada firman pengajaran yang benar maka kita mengalami penyucian untuk menghasilkan buah anggur yang manis dan diperas menjadi air anggur yang manis. Ini sama dengan hidup dalam urapan Roh Kudus hidup benar dan suci berkenan kepada Tuhan untuk masuk perjamuan kawin Anak Domba masuk Firdaus masuk Yerusalem baru. Jika ...
  • Ibadah Pendalaman Alkitab Surabaya, 20 Oktober 2014 (Senin Sore)
    ... menderita bersama Tuhan adalah kesempatan untuk berhenti berbuat dosa. ay. untuk hidup menurut kehendak Allah seperti Nuh. Sementara anak-anak Tuhan bersama manusia di dunia ini berbuat dosa sampai puncaknya dosa makan minum dan kawin mengawinkan tetapi Nuh rela menderita secara daging untuk berhenti berbuat dosa dan hidup menurut kehendak Allah. Kejadian Inilah ...
  • Ibadah Doa Malang, 06 Agustus 2019 (Selasa Sore)
    ... undangan-Nya' berdiam diri dikaitkan dengan kesucian. Artinya kita harus selalu mengoreksi menghakimi diri sendiri lewat mendengar firman pengajaran yang benar yang lebih tajam dari pedang bermata dua Kabar Mempelai. Kabar Mempelai akan menunjuk dosa-dosa yang ada di dalam hati kita keinginan jahat dan najis perbuatan dosa sampai puncaknya dosa dan perkataan dosa ...
  • Ibadah Pendalaman Alkitab Malang, 12 Oktober 2017 (Kamis Sore)
    ... mati . Akibatnya adalah manusia tampil seperti binatang buas yang hanya menuruti naluri hawa nafsu daging sehingga berbuat dosa sampai puncaknya dosa yaitu dosa makan-minum dan kawin-mengawinkan sampai binasa di neraka. Nikah juga untuk melampiaskan hawa nafsu daging nikah yang salah. Matius - Pada hari itu datanglah kepada Yesus beberapa ...
  • Ibadah Doa Malam Surabaya, 29 September 2017 (Jumat Malam)
    ... hidup . Nantikanlah TUHAN Kuatkanlah dan teguhkanlah hatimu Ya nantikanlah TUHAN Di sini kita belajar doa penyembahan yaitu mata memandang kepada Tuhan--'carilah wajah-Ku' dan mulut menyeru nama-Nya. Hasilnya Ayat Tuhan selalu menyertai kita sekalipun semua orang meninggalkan kita. Kita tidak sendiri tetapi Tuhan beserta kita semua. Ayat Tuhan menuntun kita di ...
  • Ibadah Kaum Muda Remaja Malang, 09 Februari 2013 (Sabtu Sore)
    ... ini tidak dapat menebusnya sebab aku akan merusakkan milik pusakaku sendiri. Aku mengharap engkau menebus apa yang seharusnya aku tebus sebab aku tidak dapat menebusnya. Beginilah kebiasaan dahulu di Israel dalam hal menebus dan menukar setiap kali orang hendak menguatkan sesuatu perkara maka yang seorang menanggalkan kasutnya sebelah dan memberikannya ...

Siaran Langsung

Live Streaming GPTKK

Rekaman

Ikuti rekaman ibadah kami

Transkrip

Ringkasarn Firman Tuhan

Kesaksian

Pengalaman hidup bersama Firman Tuhan

Untuk Koneksi Lambat, silakan buka https://id.gptkk.org

Silakan kontak ke info@gptkk.org apabila bapak/ibu/sdr/sdri ada pertanyaan atau ingin berlangganan majalah Manna, dan silakan kirim email ke widjaja_h@yahoo.com apabila ingin konsultasi pribadi dengan bapak gembala.