Salam sejahtera dalam kasih sayangnya TUHAN kita Yesus Kristus. Selamat siang, selamat mendengarkan firman TUHAN. Biarlah damai sejahtera, kasih karunia, dan bahagia senantiasa dilimpahkan TUHAN di tengah-tengah kita sekalian.
Wahyu 9: 13-169:13. Lalu malaikat yang keenam meniup sangkakalanya, dan aku mendengar suatu suara keluar dari keempat tanduk mezbah emas yang di hadapan Allah,
9:14. dan berkata kepada malaikat yang keenam yang memegang sangkakala itu: "Lepaskanlah keempat malaikatyang terikat dekat sungai besar Efrat itu."
9:15. Maka dilepaskanlah keempat malaikat yang telah disiapkan bagi jam dan hari, bulan dan tahun untuk membunuh sepertiga dari umat manusia.
9:16. Dan jumlah tentara itu ialah dua puluh ribu laksa pasukan berkuda; aku mendengar jumlah mereka.'
dua puluh ribu laksa'= dua ratus juta tentara--peperangan yang besar.
Ayat 13-21 adalah
PENIUPAN SANGKAKALA KEENAM; penghukuman yang keenam dari Anak Allah atas manusia di dunia, yaitu
sepertiga dari umat manusia akan terbunuh lewat peperangan(diterangkan mulai dari
Ibadah Pendalaman Alkitab Surabaya, 22 Mei 2019).
Ayat 13: '
keempat tanduk mezbah emas yang di hadapan Allah'= menunjuk pada mezbah dupa emas/mezbah pembakaran ukupan, sekarang artinya doa penyembahan.
Ada dua kemungkinan dalam doa penyembahan:
- Ayat 13-14= kehidupan yang tidak sungguh-sungguh sampai tidak mau menyembah Tuhan; tidak mengalami perobekan daging tetapi hanya mengikuti keinginan dan hawa nafsu daging--tanpa kasih Allah--akan berhadapan dengan empat malaikat peperangan--masuk dalam sepertiga dari umat manusia yang mati lewat peperangan; bukan hanya mati secara tubuh, tetapi juga mati rohani, sampai kematian kedua, binasa selamanya.
Dia beribadah tetapi tidak sungguh-sungguh menyembah--tidak mau mengalami perobekan daging.
- Kehidupan yang sungguh-sungguh beribadah melayani Tuhan sampai menyembah Tuhan; mengalami perobekan daging sepenuh dengan segala keinginan dan hawa nafsunya--mengalami kasih Allah/2 loh batu (Wahyu 8-9 terkena pada dua loh batu; mengasihi Tuhan dan sesama)--akan berhadapan dengan malaikat Tuhan--seperti dialami oleh Zakharia. Zakharia datang membakar ukupan lalu ada malaikat.
Lukas 1: 11, 19
1:11. Maka tampaklah kepada Zakharia seorang malaikat Tuhan berdiri di sebelah kanan mezbah pembakaran ukupan.
1:19. Jawab malaikat itu kepadanya: "Akulah Gabrielyang melayani Allah dan aku telah diutus untuk berbicara dengan engkau dan untuk menyampaikan kabar baik inikepadamu.
'membakar ukupan'= mezbah dupa emas sama dengan mezbah pembakaran ukupan.
Ada dua malaikat Tuhan yang dikenal--sebenarnya tiga, tetapi yang satu sudah jatuh yaitu Lucifer--:
- Malaikat Gabriel= membawa berita firman Allah.
Karena isterinya mandul, sudah tua, tidak punya anak, begitu Zakharia menyembah Tuhan (ada persembahan ukupan), maka malaikat datang membawa berita: nanti isterimu akan hamil dan punya anak. Sekarang artinya jika kita menyembah Tuhan sampai mengalami perobekan daging, maka kita menerima pembukaan rahasia firman Allah atau firman pengajaran yang benar, yaitu ayat yang satu menerangkan ayat yang lain dalam alkitab.
- Malaikat Mikhael.
Wahyu 12: 7-8
12:7. Maka timbullah peperangandi sorga. Mikhaeldan malaikat-malaikatnya berperang melawan naga itu, dan naga itu dibantu oleh malaikat-malaikatnya,
12:8. tetapi mereka tidak dapat bertahan; mereka tidak mendapat tempat lagi di sorga.
Malaikat Mikhael adalah malaikat peperangan secara rohani; sama dengan malaikat penolong dalam kitab Daniel.
Sekali lagi kalau mau berperang kita lihat, lawan kita adalah naga--setan--, bukan darah daging. Sangat salah kalau kita bertengkar dengan suami, isteri, anak, orang tua, kakak adik. Yang benar adalah bahu membahu untuk berperang melawan setan.
Sekarang artinya kalau kita menyembah Tuhan sampai terjadi perobekan daging (tirai terobek) kita akan mengalami urapan Roh Kudus.
Jadi, jika menyembah Tuhan sampai mengalami perobekan daing kita akan berhadapan dengan malaikat Gabriel dan Mikhael artinya kita mengalami pekerjaan firman pengajaran yang benar dalam urapan Roh Kudus--Urim dan Tumim--untuk menyucikan seluruh kehidupan kita--tubuh, jiwa, roh--, sehingga kita hidup dalam kesucian--hidup seperti malaikat Gabriel dan Mikhael. Kalau bertemu dengan malaikat, hidupnya akan seperti malaikat.
Karena itu hati-hati dalam pergaulan. Kalau bertemu dengan orang yang merokok, nanti lama-lama kita akan merokok juga. Jangan bilang kuat! Kita kuat kalau punya pedang.
"Ada kaum muda selalu ikut saya, saya suruh tunggu, tetapi dia keluar, pulang menangis karena bertemu temannya dan diajak yang jelek-jelek. Dia menyesal, tetapi sudah terjadi. Padahal saya sudah bilang: Tunggu!(saya masih mengetik di kantor Johor). Karena itu lebih baik berhadapan dengan malaikat Tuhan--banyak menyembah--, bukan empat malaikat perang. Kita akan mengalami pekerjaan firman Allah, kita disucikan dan hidup dalam kesucian. Kita masih manusia tetapi hidupnya seperti malaikat--latihan untuk hidup di sorga."
Salah kalau dibilang: surga kaya, sebab itu kita harus kaya. Kalau suci, baru bisa masuk sorga. Kalau bergantung pada kaya dan miskin, Tuhan tidak adil. Yesus memberi contoh, Dia lahir di kandang tetapi bersuasana sorga. Herodes di istana, tetapi bersuasana pembunuhan--suasana setan.
Efesus 4: 11-12 4:11. Dan Ialah yang memberikan baik rasul-rasul maupun nabi-nabi, baik pemberita-pemberita Injil maupun gembala-gembala dan pengajar-pengajar,
4:12. untuk memperlengkapi orang-orang kudusbagi pekerjaan pelayanan, bagi pembangunan tubuh Kristus,
Ayat 11= lima jabatan pokok, bisa dijabarkan jadi pelayanan lainnya--pemain musik, tim doa dan sebagainya.
Jika kita hidup
suci,
kita akan diperlengkapi dengan jabatan pelayanan dan karunia Roh Kudus--jubah indah--untuk dipakai dalam pelayanan pembangunan tubuh Kristus yang sempurna--mempelai wanita Tuhan--; dipakai dalam kegerakan Roh Kudus hujan akhir; kegerakan kuda putih.
Wahyu 19: 1119:11. Lalu aku melihat sorga terbuka: sesungguhnya, ada seekor kuda putih; dan Ia yang menungganginya bernama: "Yang Setia dan Yang Benar", Ia menghakimi dan berperang dengan adil.
'
berperang'= peperangan rohani.
Jadi kegerakan kuda putih; kegerakan Roh Kudus hujan akhir sama dengan peperangan rohani.
Setan mau merusak, mencerai-beraikan tubuh Kristus, salah satunya lewat tidak setia dan benar dalam pelayanan.
Biar hebat kalau tidak setia dan benar, justru merusak tubuh Kristus. Tetapi biar sederhana, kalau setia dan benar, baru berguna.
Inilah peperangan kita sekarang yaitu peperangan melawan setan, supaya
tetap setia dan benar dalam ibadah pelayanan. Sesudah kita menerima jabatan pelayanan; dipakai dalam pembangunan tubuh Kristus, mari kita melayani dengan setia dan benar.
Suci dulu seperti malaikat, lalu diberikan jabatan pelayanan, setelah itu kita diutus/dipakai oleh Tuhan seperti Gabriel diutus oleh Tuhan (malaikat Gabriel diutus kepada Maria dan ke Zakharia).
Diberi jabatan pelayanan sama dengan diangkat menjadi imam dan raja; dipakai dalam pembangunan tubuh Kristus. Harus
suci, setia dan benar, itulah imam-imam.
Pertahankan kesucian, kesetiaan dan kebenaran. Ini adalah
jubah indah--hidup kita menjadi indah. Kalau meninggalkan pelayanan, tidak akan indah, bahkan telanjang. Jangan berkhianat! Yudas meninggalkan pelayanan dan hidupnya tidak indah, sampai perutnya pecah.
"
Gabriel menempuh dari sorga ke bumi, itulah kesetiaan. Saya senang, karena ada tol. Doakan, yang dari Pamekasan, Tuban karena belum ada tol. Yang dari Pamekasan sudah ada jembatan, dulu masih menyeberang laut beberapa jam. Sekarang jauh lebih enak, karena Tuhan berikan jalan kepada kita. Jalan sorga ke dunia saja bisa (Gabriel dan Yesus bisa sampai dunia), apalagi hanya Surabaya-Malang, Surabaya-Pamekasan pasti bisa, Tuhan akan buka jalan. Nanti saya ke Jakarta (tidak ke Medan), Tuhan sudah buka jalan."
Pembangunan tubuh Kristus dimulai dari nikah--layani dengan setia dan benar; jaga dalam kesucian, kesetiaan dan kebenaran--, kemudian penggembalaan--jaga kesucian, kesetiaan, dan kebenaran--, antar penggembalaan--jaga kesucian, kesetiaan, dan kebenaran--, sampai Israel dan kafir menjadi satu tubuh Kristus yang sempurna.
"
Waktu kami ke Medan, riuh rendah semua di sana: Paling tiga bulan, atau satu tahun, habis. Saya diam saja. Orang berkata: Lempin-El: habis. Saya diam saja. Yang penting koreksi diri, melayani dengan kesucian, kesetiaan, dan kebenaran. Puji Tuhan, sampai sekarang sudah empat belas tahun di Medan. Biar orang berkata apa, kalau suci, setia, dan benar, akan terus berlangsung. Saya minta doa juga untuk Lempin-El supaya tetap berlanjut. Apa yang sudah dirintis oleh pendahulu-pendahulu saya lanjutkan apapun tantangannya. Tinggal jaga saja supaya tetap suci, setia, dan benar. Semoga kita bertahan sampai Tuhan datang."
Matius 8: 208:20. Yesus berkata kepadanya: "Serigala mempunyai liang dan burung mempunyai sarang, tetapi Anak Manusia tidak mempunyai tempat untuk meletakkan kepala-Nya."
Jika kita masuk dalam kegerakan pembangunan tubuh Kristus yang sempurna, berarti
kita menyediakan tempat bagi Yesus sebagai Kepala--sesuai dengan kerinduan yang mendalam dari Tuhan, dan juga harus merupakan kerinduan mendalam dari kita, supaya kita tidak menjadi tempat dari serigala--roh jahat--dan burung--roh najis dan kepahitan.
Berapa banyak serigala dan burung bersarang di dalam pribadi dan ibadah pelayanan kita. Jangan menjadi sarang burung dan liangnya serigala! Tuhan tolong kita semua.
Kita harus hati-hati dalam melayani! Jangan ada kenajisan, kejahatan--keinginan akan uang--, dan kepahitan--iri, benci--! Buang itu semua, biar Yesus yang menjadi kepala dalam hidup kita.
Sekarang dikaitkan dengan kenaikan Tuhan. Kita melayani pembangunan tubuh Kristus dikaitkan dengan kenaikan Tuhan.
Yohanes 14: 1-214:1. "Janganlah gelisah hatimu; percayalah kepada Allah, percayalah juga kepada-Ku.
14:2. Di rumah Bapa-Ku banyak tempat tinggal. Jika tidak demikian, tentu Aku mengatakannya kepadamu. Sebab Aku pergi ke situ untuk menyediakan tempat bagimu.
'
Sebab Aku pergi ke situ' = Yesus naik ke sorga.
Manfaat Yesus naik ke sorga--memperingati kenaikan Yesus ke sorga--adalah
Dia sedang menyediakan tempat kekal bagi kita di sorga/Yerusalem baru.
Oleh sebab itu
tugas kita di bumiadalah menyediakan tempat bagi Dia sebagai Kepala lewat
masuk dalam pelayanan pembangunan tubuh Kristus, sehingga saat Dia datang kembali, Kepala dengan tubuh akan menyatu untuk naik ke awan-awan yang permai sampai ke sorga--di mana Yesus berada di situ juga kita berada selamanya; Kepala dan tubuh tidak terpisah selamanya.
Tempatnya kepala adalah di atas tubuh. Kalau kepala ditempatkan di lain tempat, itu seperti Herodes--kepala Yohanes Pembaptis diletakkan di talam untuk dipersembahkan kepada anak dan isteri Herodes yang tidak sah.
Mari, persiapkan tempat bagi Yesus! Tidak usah takut, Dia menyediakan banyak tempat yang kekal bagi kita.
Kita semua harus hidup suci supaya diangkat menjadi imam dan raja-- dipakai dalam pelayanan pembangunan tubuh Kristus yang sempurna.
Sikap kita dalam pelayanan pembangunan tubuh Kristus yang sempurna--mulai dari nikah--adalah suci, setia, dan benar.
Kalau isteri tidak setia, suami tetap melayani dengan suci, setia, dan benar.
Kita akan mencapai kesatuan tubuh Kristus yang sempurna.
Di dalam Keluaran 18, pembangunan tubuh Kristus yang sempurna digambarkan sebagai pertemuan Musa--bangsa Israel asli--dengan Yitro (mertuanya)--bangsa Midian; bangsa kafir--; Israel dan kafir menjadi satu tubuh Kristus yang sempurna; mempelai wanita sorga yang siap untuk terangkat ke sorga.
Suasanapembangunan tubuh Kristus yang sempurna:
- Keluaran 18: 7
18:7. Lalu keluarlah Musa menyongsong mertuanya itu, sujudlah ia kepadanya dan menciumnya; mereka menanyakan keselamatan masing-masing, lalu masuk ke dalam kemah.
Suasana pertamapembangunan tubuh Kristus yang sempurna: masuk di dalam kemah, kemudian mencium.
Kemah artinya persekutuan. Mencium artinya damai sejahtera; perdamaian.
Jadi suasana pembangunan tubuh Kristus yang sempurna adalah kesatuan dan damai sejahtera.
Kalau nikah tidak bisa menyatu, tidak mungkin bisa mencapai kesatuan antara Israel dan kafir.
Bagaimanabisa terjadi antara Israel dan kafir--apalagi suami-isteri, anak-orang tua--? Oleh dorongan pedang firman kita bisa menyadari, menyesali dosa, dan saling mengaku dan mengampuni:
- Yang salah mengaku pada Tuhan dan sesama, jika diampuni jangan berbuat dosa lagi. Jangan ngotot dalam kesalahan! Tidak akan bisa damai atau bersatu. Mulai dari suami isteri tidak boleh ada sesuatu. Karena itu dengar firman untuk terdorong saling mengaku dan mengampuni.
- Yang benar mengampuni dosa orang lain dan melupakan. Kalau tidak mengampuni dosa orang lain, dosanya juga tidak akan diampuni Tuhan.
Saat itulah darah Yesus membasuh segala dosa-dosa kita, sehingga kita bisa bersekutu satu dengan lain--mulai dari dalam nikah, penggembalaan--, menyatu, dan kita merasa damai sejahtera, semua menjadi enak dan ringan.
Kalau tidak menyatu--mulai dari nikah--, akan berat. Kurang uang, tetapi kalau suami isteri menyatu, masih bisa saling menguatkan--laut bergelorapun menjadi teduh. Kalau tidak menyatu, banyak uangpun berat, apalagi tidak ada uang. Berat bagaikan di neraka! Begitu juga anak dengan orang tua, kakak dengan adik.
Kalau enak dan ringan kita bisa terangkat ke sorga, ekonomi juga terangkat, semua terangkat. Tetapi kalau berat, tidak ada harapan, malah merosot, tenggelam dan habis.
Mari kita memperingati kenaikan Tuhan, kita pulang dengan kesatuan dan damai sejahtera--saling mengaku dan mengampuni.
- Keluaran 18: 8
18:8. Sesudah itu Musa menceritakan kepada mertuanya segala yang dilakukan TUHANkepada Firaun dan kepada orang Mesir karena Israel dan segala kesusahan yang mereka alami di jalan dan bagaimana TUHAN menyelamatkan mereka.
'Musa menceritakan kepada mertuanya segala yang dilakukan TUHAN' = kesaksian utama: bagaimana Firaun dikalahkan, dan mereka bisa keluar dari Mesir.
Suasana keduapembangunan tubuh Kristus yang sempurna: suasana kesaksian, bukan bergosip.
Apa yang harus disaksikan?Terutama menyaksikan apa yang sudah Tuhan perbuat dalam kehidupan kita, dimulai dari kemenangan atas Firaun (setan) artinya kemenangan atas dosa-dosa--kelepasan dari dosa-dosa--karena kasih karunia Tuhan--Dia yang mengerjakan semuanya.
Ini adalah permulaan hidup rohaniyaitu saat kita terlepas dari dosa; diampuni dari dosa-dosa. Kita harus selalu mengingat kasih karunia Tuhan, dan otomatis ingat dosa-dosa yang sudah diampuni dan dilepaskan Tuhan--ingat betapa najisnya kita dulu--, supaya kita tidak menjadi sombong, tidak menghakimi orang lain. Kalau sudah mengingat kasih karunia Tuhan (dosanya lebih banyak yang diampuni), kita akan terpacu untuk lebih semangat.
"Saya sangat cemburu ilahi kalau ada Lempin-El yang masuk saat umur 19 tahun. Tetapi ada yang terbalik: lebih baik aku berbuat dosa dulu, baru masuk Lempin-El. Salah! Yang benar adalah semakin cepat melayani Tuhan, semakin besar kasih karunia-Nya."
1 Korintus 15: 10
15:10. Tetapi karena kasih karunia Allahaku adalah sebagaimana aku ada sekarang, dan kasih karunia yang dianugerahkan-Nya kepadaku tidak sia-sia. Sebaliknya, aku telah bekerja lebih keras dari pada mereka semua; tetapi bukannya aku, melainkan kasih karunia Allah yang menyertai aku.
Rasul Paulus sadar, ia dulunya membunuh pengikut Tuhan, dan setelah diampuni, ia mau bekerja lebih keras dari yang lainnya. Pengampunan dosa/pertobatan harus selalu diingat, bukan untuk kembali berbuat dosa lagi, tetapi supaya jangan sombong, tidak menghakimi orang lain, tetapi lebih aktif (lebih setia berkobar-kobar) dalam beribadah melayani Tuhan karena ingat kasih karunia Tuhan yang besar.
Dari pada melayani dosa--merokok, mabuk, narkoba, ke tempat yang tidak baik--, lebih baik melayani Tuhan dengan lebih setia.
- Keluaran 18: 9-11
18:9. Bersukacitalah Yitro tentang segala kebaikan, yang dilakukan TUHAN kepada orang Israel, bahwa Ia telah menyelamatkan mereka dari tangan orang Mesir.
18:10. Lalu kata Yitro: "Terpujilah TUHAN, yang telah menyelamatkan kamu dari tangan orang Mesir dan dari tangan Firaun.
18:11. Sekarang aku tahu, bahwa TUHAN lebih besar dari segala allah; sebab Ia telah menyelamatkan bangsa ini dari tangan orang Mesir, karena memang orang-orang ini telah bertindak angkuh terhadap mereka."
Suasana ketigapembangunan tubuh Kristus yang sempurna: suasana sukacita sorga.
Sukacita sorga terjadi kalau kita bisa mengakui dan merasakan kemurahan dan kebaikan Tuhan atas hidup kita.
"Saya selalu mengajarkan: tarik napas, hembuskan, sukacita. Mungkin ada yang menganggap biasa. Waktu kakak sulung saya terserang penyakit jantung, pagi-pagi saya ditelepon (kami masih di Malaka dan mau pulang), dia masih bisa berbicara. Saya tenang juga karena sudah ditangani dokter. Tiba-tiba dia kritis lagi, saya telepon, menangis semua (pikiran saya saat itu: katanya di ICU, mengapa banyak orang? Ternyata sudah disuruh masuk semuanya oleh dokter), saat itu saya paksa berkata: Haleluya, Yesus, suara menangis sudah tidak ada lagi (saya telepon: katanya sudah disuruh keluar lagi dari ICU). Saat itu kakak saya merasa semua yang dimiliki di dunia tidak ada artinya. Benar firman berkata: tarik napas, hembuskan, ada sukacita sorga. Semuanya karena kemurahan dan kebajikan Tuhan. Sederhana saja."
Jangan menuntut terlalu tinggi tetapi kita senantiasa mengucap syukur kepada Tuhan.
Oleh sebab itu gunakan setiap detak jantung kita terutama untuk beribadah melayani Tuhan dengan sukacita sorga, bukan dengan terpaksa.
Kalau Tuhan memberikan panjang umur kepada kita, terutama untuk bisa melayani Dia dan menjadi saksi sebab banyak jiwa yang belum diselamatkan.
Utamakan Tuhan dan ibadah pelayanan dengan sukacita, tidak boleh terpaksa dan memaksa, tidak boleh kebiasaan, bangga, kecewa, dan putus asa, karena semua hanya oleh kemurahan dan kebajikan Tuhan. Semoga kita semua bisa merasakan sukacita sorga yang tidak bisa dihalangi.
"Ketika saya dikirim ke Gending, saya bersukacita, naik bis, jalan kaki, naik dokar, naik sepeda dan lain-lain. Dengan itu saya bahagia, karena kemurahan dan kebajikan Tuhan. Saya jalan di jembatan dengan teman, saya bergumam pada teman: Kemurahan Tuhan, aku kok bisa jalan sampai di sini. Waktu itu om Pong panggil saya karena saya diminta orang Malang. Saya berkata: Tidak, saya di Gending sudah senang. Padahal di Malang ada gereja besar, jemaat jauh lebih banyak. Tetapi beliau berkata: Jangan begitu jadi hamba Tuhan. Kalau kehendak Tuhan, ikuti. Saya minta ampun. Jangan karena sukacita atau sengsara lalu tidak mau mengikuti kehendak Tuhan. Jangan! Semua karena kemurahan dan kebajikan Tuhan."
Kalau kemurahan dan kebajikan Tuhan dicabut, habislah kita.
Ingat! Semua karena kemurahan dan kebajikan Tuhan!Setiap detak jantung terutama untuk melayani Tuhan.
- Keluaran 18: 12
18:12. Dan Yitro, mertua Musa, mempersembahkan korban bakaran dan beberapa korban sembelihan bagi Allah; lalu Harun dan semua tua-tua Israel datang untuk makan bersama-sama dengan mertua Musa di hadapan Allah.
Suasana keempatpembangunan tubuh Kristus yang sempurna: harus ada korban persembahan, bukan mencari atau meminta.
Inilah suasana pembangunan tubuh Kristus: suasana kesatuan dan damai, suasana kesaksian--terutama bagaimana kita terlepas dari dosa, itu akan mendorong kita lebih semangat lagi melayani--, suasana sukacita sorga--setiap detak jantung adalah kemurahan dan kebajikan Tuhan, gunakan untuk melayani Tuhan dengan sukacita--, dan ada korban persembahan.
Kita melayani Tuhan bukan mencari atau meminta sesuatu tetapi mengorbankan sesuatu, yaitu:
- Dimulai dengan mengembalikan milik Tuhan yang terkecil yaitu persepuluhan dan persembahan khusus.
- Mempersembahkan waktu, tenaga, pikiran, keuangan, perasaan dan sebagainya kepada Tuhan.
- Sampai mempersembahkan seluruh hidup kita kepada Tuhan.
Roma 12: 1-2
12:1. Karena itu, saudara-saudara, demi kemurahan Allah aku menasihatkan kamu, supaya kamu mempersembahkan tubuhmu sebagai persembahan yang hidup, yang kudusdan yang berkenan kepada Allah: itu adalah ibadahmu yang sejati.
12:2. Janganlah kamu menjadi serupa dengan dunia ini, tetapi berubahlah oleh pembaharuan budimu, sehingga kamu dapat membedakan manakah kehendak Allah: apa yang baik, yang berkenan kepada Allah dan yang sempurna.
Sudah mempersembahkan tubuh, tetapi masih ada syaratnya:
- 'tubuh yang hidup'= dikuasai oleh Roh Kudus lewat ketekunan dalam ibadah raya (pelita emas)--persekutuan dengan Allah Roh Kudus.
Tubuh ini daging, tidak berguna (mati), Rohlah yang memberi hidup.
Hidup artinya setia berkobar--aktif-- dalam ibadah pelayanan kepada Tuhan. Kalau belum aktif, berarti mati.
- 'tubuh yang kudus'= dikuasai firman pengajaran yang benar lewat ketekunan dalam ibadah pendalaman alkitab dan perjamuan suci--persekutuan dengan Anak Allah di dalam firman pengajaran dan kurban Kristus.
Kita tidak jatuh dalam dosa sampai puncak dosa tetapi disucikan secara dobel: kesucian lahir dan batin.
- 'tubuh yang berkenan pada Allah'= dikuasai oleh kasih Allah--'Inilah Anak-Ku yang Kukasihi, kepada-Nyalah Aku berkenan'--lewat ketekunan dalam ibadah doa penyembahan--persekutuan dengan Allah Bapa di dalam kasih-Nya--kita bernafas dengan kasih Allah; kasih Allah itu kekal, sehingga kita hidup kekal selamanya.
Jadi ibadah pelayanan yang benar--mempersembahkan tubuh yang hidup, kudus, dan berkenan--terjadi lewat sistem penggembalaan--ketekunan dalam tiga macam ibadah pokok. Ini tidak bisa diganggu gugat!
Dulu mereka mempersembahkan lembu yang tidak bercacat cela, tidak bisa beli di pasar, karena itu dipelihara sendiri--penggembalaan.
Karena itu Tuhan mencambuk pedagang di Bait Allah karena jadi seperti pasar---tidak ada penggembalaan, tidak ada penyucian, tetapi sembarangan, murahan.
Kalau ada di kandang, Tuhan yang selalu memonitor kita.
Penggembalaan sudah paling tepat, sampai di takhta sorga juga penggembalaan--dari Kitab Kejadian sampai Wahyu ada penggembalaan.
Di dalam kandang penggembalaan, tubuh, jiwa, dan roh kita melekat pada Allah Tritunggal sehingga tidak bisa dijamah setan tritunggal tetapi kita mengalami penyucian secara terus menerus; penyucian lebih mendalam--seperti daging disembelih dan dipotong-potong menurut bagiannya.
Keluaran 29: 17
29:17. Haruslah kaupotong-potongdomba jantan itu menurut bagian-bagian tertentu, kaubasuhlah isi perutnyadan betis-betisnyadan kautaruh itu di atas potongan-potongannya dan di atas kepalanya.
Dipotong-potong--penyucian tiga bagian--:
- 'Isi perut'= hatidisucikan dari keinginan najis--dosa makan minum dan kawin mengawinkan--, keinginan jahat--keinginan akan uang yang membuat kikir dan serakah--, dan kepahitan--iri hati, benci.
Jika disucikan dari keinginan jahat, akan suka memberi. Kepahitan sama dengan roh najis.
- 'Kepala'= pikirandisucikan sampai mengutamakan Tuhan/perkara rohani lebih dari semua.
- 'Betis'= perbuatan dan perkataan dosa--dusta, gosip--disucikan menjadi perbuatan dan perkataan benar, suci, dan baik.
Inilah penyucian dalam penggembalaan--suci sampai kedalaman hati.
Roma 12: 2
12:2. Janganlah kamu menjadi serupa dengan dunia ini, tetapi berubahlah oleh pembaharuan budimu, sehingga kamu dapat membedakan manakah kehendak Allah: apa yang baik, yang berkenan kepada Allah dan yang sempurna.
Sesudah dipotong-potong, masih harus dibakar--kalau dibiarkan akan bau amis.
Dibakar artinya mengalami percikan darah. Kita sudah disucikan dan melayani Tuhan, sesudah itu jubah harus dicelup dalam darah--sengsara daging karena Yesus.
Mengapa begitu?Supaya Roh Kudus; Roh kemuliaan dicurahkan dalam kehidupan kita, sehingga daging berubah menjadi asap berbau harum di hadapan Tuhan--manusia daging yang lemah diubahkan menjadi manusia rohani seperti Yesus.
1 Petrus 4: 12-14
4:12. Saudara-saudara yang kekasih, janganlah kamu heran akan nyala api siksaanyang datang kepadamu sebagai ujian, seolah-olah ada sesuatu yang luar biasa terjadi atas kamu.
4:13. Sebaliknya, bersukacitalah, sesuai dengan bagian yang kamu dapat dalam penderitaan Kristus, supaya kamu juga boleh bergembira dan bersukacita pada waktu Ia menyatakan kemuliaan-Nya.
4:14. Berbahagialah kamu, jika kamu dinista karena nama Kristus, sebab Roh kemuliaan, yaitu Roh Allah ada padamu.
Banyak kelemahan daging: Petrus hebat tetapi bimbang dan menyangkal Tuhan, Yudas rasul yang hebat tetapi mencuri, Hofni dan Pinehas terpilih dari sekian suku tetapi berbuat kenajisan. Itulah daging tanpa Roh kudus.
Karena itu kita butuh Roh Kudus.
Kelemahan apapun, akan Tuhan tolong.
Kegunaan Roh Kudus:
- Roh Kudus bagaikan air kehidupan. Tanpa air kehidupan sehebat apapun kita bangsa kafir, akan haus, tidak puas terus, sampai keras hati--jatuh dalam dosa sampai puncaknya dosa, seperti perempuan Samaria lima kali kawin cerai, kemudian kawin mengawinkan. Tidak pernah puas sampai mencari kepuasan dalam dosa.
Tetapi puji syukur (dalam Yohanes 4) ia bertemu dengan Yesus, dan dia bisa melembut.
Roh Kudus membuat kita melembut--dari hati keras menjadi lembut; mengaku dosa kepada Tuhan dan sesama apapun resikonya.
Tuhan suruh dia memanggil suaminya, tetapi dia jujur: 'yang ada padaku bukan suamiku.' Padahal kalau mengaku dia bisa dirajam karena berzinah. Perempuan ini berani mengaku apapun resikonya dan Roh Kudus membahagiakan hidupnya. Kehancuran nikah dan buah nikah adalah ciri bangsa kafir, tetapi kalau mau melembut--mengaku apapun resikonya, tidak menyalahkan--, Roh Kudus akan membuat kita puas dan bahagia; bisa mengucap syukur pada Tuhan, dan sedikit demi sedikit kehancuran nikah dipulihkan menjadi bahagia sampai puncaknya nikah yaitu masuk perjamuan kawin Anak Domba.
- Roh Kudus bagaikan angin.
Keluaran 14: 15-16, 21
14:15. Berfirmanlah TUHAN kepada Musa: "Mengapakah engkau berseru-serudemikian kepada-Ku? Katakanlah kepada orang Israel, supaya mereka berangkat.
14:16. Dan engkau, angkatlah tongkatmu dan ulurkanlah tanganmu ke atas laut dan belahlah airnya, sehingga orang Israel akan berjalan dari tengah-tengah laut di tempat kering.
14:21. Lalu Musa mengulurkan tangannya ke atas laut, dan semalam-malaman itu TUHAN menguakkan air laut dengan perantaraan angin timur yang keras, membuat laut itu menjadi tanah kering; maka terbelahlah air itu.
Tanpa Roh Kudus, Musa hamba Tuhan yang hebat berseru-seru, artinya mengomel, putus asa, kecewa, menyalahkan Tuhan dan sesama, akhirnya bisa meninggalkan Tuhan.
Roh Kudus bagaikan angin Timur mampu mengubahkan kita dari berseru-seru menjadi berseru dan berserah kepada Tuhan; percaya dan mempercayakan diri kepada Tuhan, sehingga Roh Kudus membelah laut Kolsom.
Apa yang sulit, Roh Kudus akan menyelesaikan semua masalah yang mustahil, ada jalan keluar dari masalah jasmani, tantangan dalam ibadah pelayanan. Kita tetap dipakai dalam kegerakan Roh Kudus hujan akhir.
- Roh Kudus bagaikan lidah-lidah nyala api.
Tanpa Roh Kudus kita lemah--rasul Petrus berdusta; menyangkal Tuhan.
Di loteng Yerusalem Roh Kudus bagaikan lidah nyala api memenuhi Petrus, sehingga terjadi pembaharuan dari lidah dusta dan tidak taat, menjadi lidah yang jujur dan taat.
Jujur dan taat, penting--untuk menghadapi pintu kubur yang tertutup rapat.
Maria dan Marta menghadapi Lazarus yang mati empat hari. Inilah keadaan dunia di akhir zaman, yaitu seperti pintu kubur yang ditutup rapat, hanya ada kebusukan, kehancuran, nikah, pelayanan, ekonomi hancur, kegagalan, dan kemustahilan, sampai kebinasaan.
Hanya bisa ditolong lewat jujur dan taat.
Kalau jujur dan taat, kemuliaan Tuhan akan dinyatakan.
Yohanes 11: 39-40
11:39 Kata Yesus: "Angkat batu itu!" Marta, saudara orang yang meninggal itu, berkata kepada-Nya: "Tuhan, ia sudah berbau, sebab sudah empat hari ia mati."
11:40 Jawab Yesus: "Bukankah sudah Kukatakan kepadamu: Jikalau engkau percaya engkau akan melihat kemuliaan Allah?"
Memang kita seperti menghadapi kubur tertutup hari-hari ini, tetapi lewat jujur dan taat, Roh Kudus bekerja dan Lazarus dibangkitkan, artinya gagal menjadi berhasil dan indah, penderitaan menjadi bahagia, kemustahilan menjadi tidak mustahil.
Sampai kalau Yesus datang kembali kedua kali kita diubahkan menjadi sempurna seperti Dia, tidak salah dalam perkataan, hanya bersorak-sorai: Haleluyauntuk menyambut kedatangan-Nya di awan-awan yang permai. Dia terangkat ke sorga, dan satu waktu kita juga akan terangkat ke sorga selamanya--'di mana Aku berada, kamupun berada'.
Apa kelemahan kita, serahkan kepada Tuhan. Kalau sudah berhasil, jangan sombong, angin dan gelombang datang sekonyong-konyong. Tetapi kalau ada yang lemah, minta Tuhan supaya menguatkan. Mungkin lemah, dalam kebusukan dosa-dosa, ekonomi, masa depan dan sebagainya, Roh Kudus yang akan menguatkan.
Mungkin menghadapi yang mustahil hari-hari ini, mari serahkan semua kepada Tuhan--perempuan Samaria, Musa, Petrus, dan Lazarus tertolong oleh Tuhan, kita juga akan ditolong Roh Kudus saat ini. Mujizat jasmani terjadi, dan pembaharuan hidup juga terjadi.
Kita bukan menyerahkan yang bagus-bagus. Di kayu salib Yesus tidak menerima yang bagus-bagus, tetapi anggur asam bercampur empedu. Yesus menerima kebusukan, kegagalan, kemustahilan, kehancuran, air mata, penderitaan, bahkan kebinasaan kita di kayu salib. Dia menerima segala anggur asam, dan anggur baru/Roh Kudus akan dicurahkan.
Perjamuan suci adalah uluran tangan Roh Kudus yang mampu menyempurnakan kita--membasuh kebusukan dan kehancuran kita. Serahkan semua kepada Dia, jangan ditanggung sendiri. Yang sudah terpendam bertahun-tahun, serahkan kepada Dia! Kita pulang dengan anggur baru, Roh Kudus menolong kita semua.
Bukan hanya sampai di dunia; Yesus naik ke sorga bukan untuk menyediakan harta benda dan lain-lain, tetapi Yerusalem baru. Di mana suami, isteri, anak, orang tua, kakak, adik kita, doakanlah semua, betapa indahnya kalau kita semua ada di awan-awan sampai di Yerusalem baru. Masih ada kesempatan berdoa; masih ada kesempatan Roh Kudus untuk menolong, dan mujizat-mujizat pasti terjadi, sampai pada kesempurnaan.
Tuhan memberkati.