Salam sejahtera dalam kasih sayangnya TUHAN kita Yesus Kristus. Selamat mendengarkan firman TUHAN. Biarlah damai sejahtera, kasih karunia, dan bahagia senantiasa dilimpahkan TUHAN di tengah-tengah kita sekalian.
Kita merayakan hari Kenaikan Tuhan Yesus ke sorga dengan suatu harapan tertinggi, bahwa jika Dia datang kembali kedua kali kita semuanya juga akan terangkat ke sorga bersama dengan Dia selama-lamanya.
Wahyu 16: 8
16:8. Dan malaikat yang keempatmenumpahkan cawannya ke atas matahari, dan kepadanya diberi kuasa untuk menghanguskan manusia dengan api
CAWAN KEEMPATditumpahkan ke atas
MATAHARI, sehingga
manusia dihanguskan dengan api(diterangkan pada
Ibadah Pendalaman Alkitab Malang, 19 Mei 2022).
Istilah 'dihanguskan' berarti bukan hanya di dunia saja dihukum tetapi sampai binasa selamanya di neraka.
Matahari adalah gambaran dari kasih Allahyang besar, adil--orang baik dan orang jahat mendapatkan sinar matahari--, dan sempurna.
Jika manusia termasuk pelayan Tuhan menolak kasih Allah yang besar, adil dan sempurna, ia pasti akan mengalami cawan murka Allah yang keempat.
Kita memperingati kenaikan Tuhan Yesus ke sorga. Ia bisa naik, karena Ia sudah turun lebih dulu--Yesus datang ke bumi, mati di kayu salib, bangkit, dan naik ke sorga, kemudian duduk di sebelah kanan takhta Allah Bapa sebagai Imam Besar, Gembala Agung, Raja segala raja, dan Mempelai Pria Sorga.
Ibrani 8: 18:1. Inti segala yang kita bicarakan itu ialah: kita mempunyai Imam Besaryang demikian, yang duduk di sebelah kanan takhta Yang Mahabesar di sorga,
Yesus naik ke sorga untuk menyatakan kasih Allah yang besar, adil, dan sempurna lewat dua hal:
- Yohanes 14: 1-3
14:1. "Janganlah gelisah hatimu; percayalah kepada Allah, percayalah juga kepada-Ku.
14:2. Di rumah Bapa-Ku banyak tempat tinggal. Jika tidak demikian, tentu Aku mengatakannya kepadamu. Sebab Aku pergi ke situ untuk menyediakan tempat bagimu.
14:3. Dan apabila Aku telah pergi ke situ dan telah menyediakan tempat bagimu, Aku akan datang kembali dan membawa kamu ke tempat-Ku, supaya di tempat di mana Aku berada, kamupun berada.
Yang pertama: Yesus menyediakan tempat bagi kita di sorga.
- Maleakhi 3: 1-3
3:1. Lihat, Aku menyuruh utusan-Ku, supaya ia mempersiapkan jalan di hadapan-Ku! Dengan mendadak Tuhan yang kamu cari itu akan masuk ke bait-Nya! Malaikat Perjanjian yang kamu kehendaki itu, sesungguhnya, Ia datang, firman TUHAN semesta alam.
3:2. Siapakah yang dapat tahan akan hari kedatangan-Nya?Dan siapakah yang dapat tetap berdiri, apabila Ia menampakkan diri? Sebab Ia seperti api tukang pemurni logamdan seperti sabun tukang penatu.
3:3. Ia akan duduk seperti orang yang memurnikan dan mentahirkan perak; dan Ia mentahirkan orang Lewi, menyucikan mereka seperti emas dan seperti perak, supaya mereka menjadi orang-orang yang mempersembahkan korban yang benar kepada TUHAN.
'Siapakah yang dapat tahan akan hari kedatangan-Nya?' = saat semua sudah selesai, Dia akan datang kembali untuk mengangkat kita ke tempat yang disediakan.
'duduk'= kasih Tuhan yang besar; Ia menggunakan waktu untuk menyucikan kita--tidak terburu-buru. Kita juga sama-sama duduk--tidak jalan-jalan.
'orang Lewi' = imam-imam.
Tadi, tempatnya yang disiapkan, setelah itu kita yang disiapkan lewat disucikan sampai layak untuk masuk tempat yang disediakan.
Yang kedua: Yesus sebagai Imam Besar menyucikan imam-imam dengan api tukang pemurni logam.
Kalau tidak mau menerima api penghukuman, terimalah api penyucian.
'
api tukang pemurni logam', artinya:
- Diulang-ulang sampai membersihkan karat di bagian dalam. Ini menunjuk pada firmanpengajaran yang benar, keras, dan diulang-ulang--firman penggembalaan.
Seperti menyepuh emas itu diulang-ulang, las juga diulang-ulang. Kalau sabun tukang penatu hanya pakaian--bagian luar--, kalau api sampai karat di dalam.
- Nyala api siksaan/percikan darah= salib; ujian; sengsara daging bersama Yesus.
Ada pedang--api menunjuk pada pedang firman--, dan salib, sehingga
sidang jemaat tampil sebagai perak dan emas yang murni, dan terlepas dari api penghukuman--cawan keempat--, bahkan berhak untuk berada di tempat di mana Yesus berada--'
supaya di tempat di mana Aku berada, kamupun berada'.
Inilah maksudnya memperingati Kenaikan Tuhan. Nomor satu Dia menyediakan tempat bagi kita. Kedua Dia menyiapkan kita, supaya jangan terkena api yang menghanguskan. Marilah kita terkena api penyucian dari iman dan percikan darah, sehingga kita tidak perlu lagi dihukum, tetapi masuk ke tempat 'di mana Yesus berada.
Tuhan sudah siapkan semua termasuk diri kita, tinggal kita menyerahkan diri kepada Tuhan.
Kalau imam-imam sudah disucikan, maka
kita bisa memuliakan Tuhan. Inilah tugas pokok/tugas utama seorang imam.
Yesaya 49: 3-449:3. Ia berfirman kepadaku: "Engkau adalah hamba-Ku, Israel, dan olehmu Aku akan menyatakan keagungan-Ku."
49:4. Tetapi aku berkata: "Aku telah bersusah-susah dengan percuma, dan telah menghabiskan kekuatanku dengan sia-sia dan tak berguna; namun, hakku terjamin pada TUHAN dan upahku pada Allahku."
'
Engkau adalah hamba-Ku' = imam-imam.
'
Israel'
= dulu bangsa Israel secara jasmani (Timur Tengah), sekarang Israel secara rohani yang terdiri dari Israel asli dan bangsa kafir.
Ayat 4 = banyak orang yang iri pada orang yang tidak beribadah, dan merasa semua seperti tidak berguna. Tidak! Orang yang tidak mau melayani Tuhan, tidak akan ada hak ataupun upah. Kalau kita mau melayani Tuhan, kita akan memiliki upah untuk hidup sekarang sampai hidup kekal.
Tugas utama pelayan Tuhanadalah memuliakan dan mengagungkan nama Tuhan, sehingga hak dan upah kita ada di dalam tangan Tuhan baik untuk hidup sekarang, masa depan, sampai hidup kekal selamanya--kita berada di mana Yesus berada.
Jangan memilukan dan memalukan Tuhan!
Tetapi sayang, banyak imam yang menghina nama Tuhan. Kalau imam menghina nama Tuhan, maka orang lain bisa mencaci maki nama Tuhan.
Maleakhi 1: 6, 81:6. Seorang anak menghormati bapanya dan seorang hamba menghormati tuannya. Jika Aku ini bapa, di manakah hormat yang kepada-Ku itu? Jika Aku ini tuan, di manakah takut yang kepada-Ku itu? firman TUHAN semesta alam kepada kamu, hai para imamyang menghina nama-Ku. Tetapi kamu berkata: "Dengan cara bagaimanakah kami menghina nama-Mu?"
1:8. Apabila kamu membawa seekor binatang butauntuk dipersembahkan, tidakkah itu jahat? Apabila kamu membawa binatang yang timpang dan sakit, tidakkah itu jahat? Cobalah menyampaikannya kepada bupatimu, apakah ia berkenan kepadamu, apalagi menyambut engkau dengan baik? firman TUHAN semesta alam.
'
Dengan cara bagaimanakah kami menghina nama-Mu?'= pelayan Tuhan yang sudah bersalah/berbuat dosa seringkali sombong; tidak mau mengaku, malah menyalahkan orang lain dan Tuhan.
Mari kita saling mendoakan supaya rendah hati. Kalau salah, mengaku salah. Kalau bersalah tetapi tidak mau mengaku malah menyalahkan orang lain, nanti akan datang api yang menghanguskan--tidak ada kasih lagi; tidak ada matahari yang menyinari.
Ayat 8 = binatang yang buta, timpang dibawa kepada raja saja, raja bisa marah. Apalagi jika dibawa kepada Tuhan, Raja segala raja.
'
bupatimu' = dulu raja disebut sebagai bupati.
Sementara Tuhan rindu pelayan-Nya memuliakan Dia, tetapi
banyak pelayan Tuhan yang justru menghina dan memalukan nama-Nyadengan cara
membawa binatang buta.
Sekarang artinya
ibadah pelayanan/tahbisan yang buta. Ini yang banyak terjadi.
Ini sama dengan orang yang
buta sejak lahir.
Yohanes 9: 19:1. Waktu Yesus sedang lewat, Ia melihat seorang yang buta sejak lahirnya.
Orang yang buta sejak lahir, tidak bisa ditolong lagi.
Praktik pelayanan buta--buta sejak lahir--:
- Pelayan Tuhan yang tidak mengalami lahir baru/pembaharuan/keubahan hidup, sehingga hidupnya membabi buta.
Artinya:
- Jatuh bangun dalam dosa dan puncaknya dosa, yaitu dosa makan minum (merokok, mabuk, narkoba), dan kawin mengawinkan (percabulan lewat pikiran, pandangan/tontonan, dan perbuatan, nikah yang salah: kawin lari, kawin campur, kawin cerai, dan kawin mengawinkan).
Pemain musik yang merokok, pemimpin pujian yang merokok, sekarang sudah biasa. Kalau mau khotbah dibuat sedikit mabuk, biar berani karena ribuan orang yang datang. Inilah ibadah pelayanan yang buta--membawa korban binatang yang buta.
Jatuh bangun artinya berkubang seperti babi yang dimandikan kembali lagi ke kubangan.
- Liar= tidak tergembala--tidak bisa duduk. Kalau kita yang jalan, Yesus yang duduk. Kalau kita duduk--mantap dalam penggembalaan--, Yesus Gembala Agung yang bekerja.
- Pelayan Tuhan yang tidak bisa melihat Tuhan. Artinya: tidak bisa menyembah Tuhan karena hati nuraninya tidak baik.
Akibatnya: tidak pernah mengalami kepuasan--kering--, sehingga mencari kepuasan-kepuasan di dunia. Banyak pelayan termasuk gembala menonton bioskop, ke diskotek Atau kepuasan di dunia dibawa masuk ke dalam gereja. Ibadah pelayanan cara sorgawi sudah bergeser.
"Dalam ibadah di Malang dijelaskan, bagaimana ibadah pelayanan cara sorgawi. Nomor satu dasar pelayanan sorga adalah kesucian, bukan kehebatan. Kemampuan dan kesucian ini berbeda."
- Banyak menghadapi masalah yang mustahil, yang tidak ada jalan keluarnya--buta sejak lahir tidak bisa disembuhkan.
Akhirnya kecewa dan putus asa.
- Hidup dalam kegelapan dosa--penderitaan--sampai kegelapan yang paling gelap; penuh tangisan dan kertak gigi--api yang menghanguskan sampai binasa di neraka selamanya; cawan murka Allah keempat.
Sementara Tuhan naik ke sorga untuk menyediakan tempat bagi kita dan menyucikan kita, supaya imam-imam berkenan kepada Tuhan; mengagungkan dan memuliakan nama-Nya, banyak pelayan Tuhan yang justru memalukan, memilukan, dan menghina nama-Nya dengan pelayanan yang timpang dan buta. Akibatnya: menghadapi api yang menghanguskan.
Maleakhi 3: 2-33:2. Siapakah yang dapat tahan akan hari kedatangan-Nya? Dan siapakah yang dapat tetap berdiri, apabila Ia menampakkan diri? Sebab Ia seperti api tukang pemurni logamdan seperti sabun tukang penatu.
3:3. Ia akan duduk seperti orang yang memurnikan dan mentahirkan perak; dan Ia mentahirkan orang Lewi, menyucikan mereka seperti emas dan seperti perak, supaya mereka menjadi orang-orang yang mempersembahkan korban yang benar kepada TUHAN.
Oleh sebab itu,
imam-imam harus menerima kasih Allah yang besar, adil, dan sempurnauntuk menyucikan kita dengan api tukang pemurni logam (firman penggembalaan dan percikan darah), sehingga kita menjadi
perak dan emasyang murni.
Siapakah perak dan emas? Kepunyaan Tuhan sendiri (Hagai 2: 9).
Perak dan emas adalah milik Tuhan yang tidak bisa diganggu gugat. Di mana Yesus berada kita berada.
Milik Tuhan yaitu persepuluhan dan persembahan khusus, rumah Tuhan dan orang yang ada di dalamnya--imam-imam--, sampai yang tertinggi mempelai wanita Tuhan.
Hagai 2: 92:9. Kepunyaan-Kulah perak dan kepunyaan-Kulah emas, demikianlah firman TUHAN semesta alam.
Memang banyak pelayan yang buta. Sebab itu Yesus naik ke sorga untuk membawa pelayan yang buta naik ke sorga juga, dengan terlebih dulu menyucikan mereka yang masih dalam kegelapan.
Kita harus disucikan lewat pedang firman dan percikan darah.
Proses penyucian pelayan yang buta:
- Yohanes 9: 6
9:6. Setelah Ia mengatakan semuanya itu, Ia meludah ke tanah, dan mengaduk ludahnyaitu dengan tanah, lalu mengoleskannyapada mata orang buta tadi
Proses pertama: Tuhan meludah ke tanah, mengaduknya, dan mengoleskannya pada mata yang buta.
Tanah menunjuk pada kehidupan manusia yang berdosa--tanah liat yang gampang retak, hancur, dan berdosa.
Ludah dari mulut Tuhan menunjuk pada firman Tuhan dari mulut Tuhan; firman Allah yang merupakan perkataan Yesus sendiri, yaitu ayat yang satu menerangkan ayat yang lain dalam alkitab; sama dengan firman pengajaran yang benar. Ayat yang merupakan perkataan Yesus diterangkan dengan ayat yang merupakan perkataan Yesus, bukan ayat diterangkan dengan lawakan. Dulu Simson dipaksa melawak akibatnya tiga ribu mati; hancur.
Jadi, saat-saat kita mendengar firman pengajaran yang benar dan keras kita seperti diludahi--direndahkan, sakit bagi daging, merasa terhina.
Tangan Tuhan mengaduknya menjadi lumpur dan mengoleskannya pada mata yang buta, artinya: firman pengajaran yang benar dalam urapan Roh Kudus sanggup untuk menunjukkan kejijikan-kejijikan dosa, sehingga kita merasa jijik dan malu dengan dosa kita.
Tangan Tuhan= urapan Roh Kudus.
Lumpur= kejijikan dosa--kenajisan dan sebagainya.
Doakan setiap firman yang diberitakan bisa menunjukkan dosa kita, sehingga kita merasa jijik dan benci terhadap dosa--benci terhadap kejahatan, kenajisan, dan kepahitan.
Firman menunjuk kejijikan dosa tepat pada sasaran; sama dengan kita terkena firman. Kita berdoa setiap ibadah pelayanan kepada Tuhan kita bisa kena firman. Kalau tidak pernah kena firman, akan sama seperti Yudas Iskariot yang selalu mengelak dari firman'Dosa-dosa ditimbun dalam perut hatinya dan satu waktu pecah tanpa pengampunan, binasa selamanya. Lebih baik sekarang tiap kena firman, kita akui dan masih ada pengampunan. Ini doa kita semua.
Sikap pada saat kena firman: mengaku dosa dengan sejujur-jujurnya kepada Tuhan dan sesama. Jika diampuni jangan berbuat dosa lagi. Kita harus bertobat.
- Yohanes 9: 7
9:7. dan berkata kepadanya: "Pergilah, basuhlah dirimu dalam kolam Siloam." Siloam artinya: "Yang diutus." Maka pergilah orang itu, ia membasuh dirinya lalu kembali dengan matanya sudah melek.
Proses kedua: Tuhan memberi perintah.
Perintah Tuhan sekalipun mustahil sama dengan ujian ketaatan. Tinggal kita mau taat atau tidak.
Ada juga ujian iman. Perempuan yang perdarahan dua belas tahun, sudah berobat ke tabib semakin bertambah buruk. Kalau tetap imannya, sembuh.
Seringkali kita beranggapan firman yang benar mempersulit kita--buta, masih ditempel lumpur, kemudian disuruh ke kolam Siloam.
Kalau kita tetap taat pada firman yang mustahil, kita akan meraup hasilnya, dari mustahil menjadi tidak mustahil. Mujizat pasti terjadi.
Orang buta ini taat, sehingga buta menjadi melek. Kalau tidak taat--bersungut-sungut--, ia akan buta seterusnya.
Tetap taat! Jangan mundur! Satu waktu firman Allah akan menghapus segala kemustahilan.
Buta sejak lahir menjadi melek, artinya:
- Dapat melihat diri sendiri yang banyak kekurangan dan kelemahan, sehingga kita tidak sombong, tetapi selalu merendahkan diri di hadapan Tuhan dan sesama.
Contoh: Musa belajar di Mesir. Sebelum diutus Tuhan, sombongnya luar biasa tetapi melayani dua orang malah jadi pembunuh.
Tetapi begitu ia digembalakan, saat Tuhan mengutus dia, dia merasa lemah--tidak petah lidah. Ini yang benar.
- Dapat melihat orang lain dengan segala kebutuhannya, sehingga kita dapat memberi dan mengunjungi, mulai dari keluarga kita masing-masing.
Perhatikan keluarga masing-masing dalam kebutuhannya--nikah rumah tangga; kakak adik, orang tua, anak. Memberi dan mengunjungi bisa dalam perkara rohani atau jasmani, sesuai yang Tuhan gerakkan kepada kita.
- Dapat melihat Setan dengan segala tipu dayanya, sehingga kita tidak jatuh dalam dosa dan tidak tersesat.
Tidak usah belajar ilmu tentang Setan, bagaimana cara melawan dukun dan sebagainya. Tidak perlu! Kita dengar dan praktik firman, kita akan bisa melihat Setan dengan segala tipu dayanya--tahu taktik Setan.
- Dapat melihat pribadi Tuhan. Kita bisa mengenal Dia secara lebih jelas dan dalam lewat pembukaan rahasia firman Allah. Kita semakin disucikan, dan kita bisa diutus oleh Tuhan.
Jadi, orang yang melek--hidup dalam terang kesucian--akan dipakai oleh Tuhan dalam kegerakan Roh Kudus hujan akhir; pembangunan tubuh Kristus yang sempurna--diberikan jabatan dan karunia; jubah indah. Kita menempatkan Yesus sebagai kepala--Dia yang mengatur semuanya.
Hidup kita semakin indah.
Pembangunan tubuh Kristus di mulai dalam nikah, penggembalaan, antar penggembalaan.
Dipercaya dalam pelayanan pembangunan tubuh Kristus bukan dipersulit atau ditekan, tetapi kita menempatkan Yesus sebagai kepala. Yesus sudah mati di bukti Tengkorak sebagai rasa tanggung jawab atas tubuh-Nya dan Dia yang mengatur seluruh hidup kita sampai indah, teratur, rapi, bahkan sempurna.
Kalau pelayanan buta, akan menjadi beban bagi orang lain. Kalau sudah melek--hidup dalam terang kesucian--baru bisa melayani. Jangan menjadi beban dalam rumah tangga--suami menjadi beban istri, istri menjadi beban suami. Masing-masing sudah ada tugasnya, jangan menjadi beban.
- Yohanes 9: 30-36
9:30. Jawab orang itu kepada mereka: "Aneh juga bahwa kamu tidak tahu dari mana Ia datang, sedangkan Ia telah memelekkan mataku.
9:31. Kita tahu, bahwa Allah tidak mendengarkan orang-orang berdosa, melainkan orang-orang yang saleh dan yang melakukan kehendak-Nya.
9:32. Dari dahulu sampai sekarang tidak pernah terdengar, bahwa ada orang yang memelekkan mata orang yang lahir buta.
9:33. Jikalau orang itu tidak datang dari Allah, Ia tidak dapat berbuat apa-apa."
9:34. Jawab mereka: "Engkau ini lahir sama sekali dalam dosa dan engkau hendak mengajar kami?" Lalu mereka mengusir dia ke luar.
9:35. Yesus mendengar bahwa ia telah diusir ke luar oleh mereka. Kemudian Ia bertemu dengan diadan berkata: "Percayakah engkau kepada Anak Manusia?"
9:36. Jawabnya: "Siapakah Dia, Tuhan? Supaya aku percaya kepada-Nya."
Setelah firman, dilanjutkan dengan percikan darah. Tadi, disucikan lewat api tukang pemurni logam, yaitu firman yang diulang-ulang dan percikan darah.
'Lalu mereka mengusir dia ke luar' = diusir keluar dari Bait Allah.
Proses ketiga: percikan darah--'mereka mengusir dia ke luar'.
Percikan darah= sengsara daging tanpa dosa; sengsara daging karena Yesus.
Tuhan mengizinkan kita mengalami percikan darah, sekalipun sudah disucikan oleh firman.
Tadi, diludahi, diperintah yang tidak sesuai dengan logika--ujian ketaatan. Kalau benar sesuai dengan alkitab, itulah ujian ketaatan. Setelah disucikan, lalu diusir--percikan darah.
Karena orang buta ini bersaksi tentang Yesus yang telah menyembuhkan matanya, ia mengalami sengsara daging karena Yesus, bukan karena dosa. Saat itu dia diusir.
Saat kita diusir, Yesus sudah ada bersama dengan kita--'Kemudian Ia bertemu dengan dia'.
Istilah 'diusir' sekarang artinya difitnah dan sebagainya.
MengapaTuhan izinkan mengalami percikan darah? Orang buta ini diusir sehingga ia bisa bertemu dengan Yesus; bisa melihat dan berkata-kata dengan Dia.
Kalau orang buta ini tidak diusir--tetap berada di dalam Bait Allah--, ia tidak akan bisa bertemu dengan Yesus di luar; tidak bisa melihat dan menyembah Yesus.
Yohanes 9: 37-38
9:37. Kata Yesus kepadanya: "Engkau bukan saja melihat Dia; tetapi Dia yang sedang berkata-kata dengan engkau, Dialah itu!"
9:38. Katanya: "Aku percaya, Tuhan!" Lalu ia sujud menyembah-Nya.
Yang tidak bisa kita bicarakan kepada orang tua, anak, suami, istri, kakak, adik, bicarakan dengan bebas kepada Tuhan, sambil memandang dan berharap Dia.
Tuhan izinkan kita mengalami percikan darah supaya kita bisa menyembah Dia. Artinya kita berkata-kata dengan Dia, dan mata hanya memandang Dia. Hanya melihat wajah Yesus, jangan lihat yang lain!
Hasilnya:
- Matius 17: 1-2
17:1. Enam hari kemudian Yesus membawa Petrus, Yakobus dan Yohanes saudaranya, dan bersama-sama dengan mereka Ia naik ke sebuah gunung yang tinggi. Di situ mereka sendiri saja.
17:2. Lalu Yesus berubah rupadi depan mata mereka; wajah-Nya bercahaya seperti matahari dan pakaian-Nya menjadi putih bersinar seperti terang.
Ketika Yesus naik ke atas gunung, wajah dan pakaian-Nya berubah--keubahan hidup.
Hasil pertama: pembaharuan. Sinar kemuliaan dari wajah Yesus mengubahkan kehidupan kita dari manusia daging menjadi manusia rohani seperti Dia, mulai dari wajah--lima indera--; kita ambil telinga dan mulut--perak dan emas--:
- Mulut diubahkan jadi jujur--perak.
Amsal 10: 20
10:20. Lidah orang benar seperti perak pilihan, tetapi pikiran orang fasik sedikit nilainya.
Jujur artinya ya katakan ya, tidak katakan tidak; benar katakan benar, tidak benar katakan tidak benar.
Orang jujur adalah milik Tuhan.
Mulut kita banyak kata sia-sia: dusta, fitnah, hujat. Berhenti! Kalau bersalah kita mengaku dan minta ampun, selesai.
- Telinga diubahkan sehingga hanya mendengar dan taat pada firman pengajaran yang benar. Yesus taat sampai mati di kayu salib. Kita taat sampai daging tidak bersuara, apapun risiko yang dihadapi--emas.
Jujur dan taat, kita akan menjadi rumah doa. Kita mengalami kuasa penciptaandari tidak ada menjadi ada untuk memelihara kehidupan kita. Ini adalah kuasa perlindungan dan pemeliharaan Tuhan yang ajaib bagi kita yang kecil; tidak berdaya di tengah kesulitan dunia sampai Antikris berkuasa di bumi tiga setengah tahun.
Mari kita menjadi rumah doa. Yesus naik ke sorga untuk menyediakan tempat bagi kita dan mempersiapkan kita, supaya kita tidak terkena api yang menghanguskan, melainkan api tukang pemurni logam--firman pengajaran yang diulang-ulang; firman penggembalaan dan percikan darah.
Sekarang banyak pelayan yang buta; membabi buta; yang penting melayani, yang penting khotbah, yang penting lucu. Kita harus bersungguh-sungguh hari-hari ini. Jangan buta lagi, Tuhan tolong kita.
- Bilangan 6: 26
6:26. TUHAN menghadapkan wajah-Nya kepadamu dan memberi engkau damai sejahtera.
Ada sinar damai sejahtera dari wajah Yesus, sehingga kita merasakan damai sejahtera.
Hasil kedua: damai sejahtera.
Artinya: tidak merasakan apa-apa lagi yang daging rasakan: takut, bimbang, najis, pahit hati, kecewa dan sebagainya, tetapi hanya merasakan kasih Tuhan yang besar, adil, dan sempurna.
Kalau damai sejahtera, semua menjadi enak dan ringan.
- Bilangan 6: 25
6:25. TUHAN menyinari engkau dengan wajah-Nya dan memberi engkau kasih karunia;
'memberi engkau kasih karunia' = belas kasihan Tuhan.
Hasil ketiga: sinar kasih karunia dari wajah Tuhan dapatmenolong kita tepatpada waktunya.
Ibrani 4: 16
4:16. Sebab itu marilah kita dengan penuh keberanian menghampiri takhta kasih karunia, supaya kita menerima rahmat dan menemukan kasih karunia untuk mendapat pertolongan kita pada waktunya.
'takhta kasih karunia' = takhta Imam Besar.
'mendapat pertolongan kita pada waktunya' = tepat.
Ayat 14 = Imam Besar.
Ayat 16 = takhta-Nya.
Ibrani 2: 18
2:18. Sebab oleh karena Ia sendiri telah menderita karena pencobaan, maka Ia dapat menolongmereka yang dicobai.
Istilah 'dapat' artinya tidak dapat dibatasi oleh apapun.
2 Tawarikh 20: 1-3, 12, 17, 24
20:1. Setelah itu bani Moab dan bani Amon datang berperang melawan Yosafat bersama-sama sepasukan orang Meunim.
20:2. Datanglah orang memberitahukan Yosafat: "Suatu laskar yang besar datang dari seberang Laut Asin, dari Edom, menyerang tuanku. Sekarang mereka di Hazezon-Tamar," yakni En-Gedi.
20:3. Yosafat menjadi takut, lalu mengambil keputusan untuk mencari TUHAN. Ia menyerukan kepada seluruh Yehuda supaya berpuasa.
20:12. Ya Allah kami, tidakkah Engkau akan menghukum mereka? Karena kami tidak mempunyai kekuatan untuk menghadapi laskar yang besar ini, yang datang menyerang kami. Kami tidak tahu apa yang harus kami lakukan, tetapi mata kami tertuju kepada-Mu."
20:17. Dalam peperangan ini tidak usah kamu bertempur. Hai Yehuda dan Yerusalem, tinggallah berdiri di tempatmu, dan lihatlah bagaimana TUHAN memberikan kemenangan kepadamu. Janganlah kamu takut dan terkejut. Majulah besok menghadapi mereka, TUHAN akan menyertai kamu."
20:24. Ketika orang Yehuda tiba di tempat peninjauan di padang gurun, mereka menengok ke tempat laskar itu. Tampaklah semua telah menjadi bangkaiberhantaran di tanah, tidak ada yang terluput.
Ayat 1 = datang dua pasukan yang besar.
Ayat 12 'tetapi mata kami tertuju kepada-Mu' = hanya memandang Tuhan dan mulut hanya berkata-kata kepada Tuhan. Sudah tidak tahu yang harus kita lakukan, tidak punya kekuatan, mau apa? Hanya memandang Tuhan.
Ayat 17 = biar Tuhan yang berperang.
Laskar besar menjadi bangkai yang berserakan. Tidak ada artinya dan semuanya selesai.
Tuhan izinkan kita menghadapi masalah sampai kita tidak punya kekuatan dan tidak tahu jalannya, sehingga mau tidak mau kita harus melihat Dia; berkata-kata kepada Dia.
Semua masalah yang mustahil diselesaikan oleh Tuhan pada waktunya.
Sebaliknya, Maria menghadapi Lazarus yang sudah jadi bangkai empat hari, tetapi ia tersungkur di hadapan Tuhan; melihat Tuhan--'Tuhan, sekiranya Engkau ada di sini, saudaraku pasti tidak mati.'--, sehingga bangkai bisa dibangkitkan.
Mungkin kita hanya merasa seperti bangkai--tidak berguna, tidak bisa apa-apa, dan hanya berbuat dosa dan puncaknya dosa. Masih bisa dibangkitkan kembali menjadi sempurna seperti Tuhan. Kita menjadi mempelai wanita Tuhan yang siap untuk menyambut kedatangan-Nya kembali kedua kali di awan-awan yang permai. Kita masuk kerajaan Seribu Tahun Damai (Firdaus yang akan datang) dan Yerusalem baru. Kita duduk bersanding dengan Tuhan di takhta sorga selamanya. Di mana Yesus berada di situ kita berada selama-lamanya.
Apapun keadaan kita, pandanglah Yesus!
Tuhan memberkati.