Sebenarnya ada 4 injil, tetapi hanya injil Markus dan injil Lukas yang menulis tentang kenaikan Yesus ke Sorga, sementara injil Matius dan Yohanes tidak menuliskan. Mengapa demikian?
Injil Markus menulis tentang kenaikan Yesus ke Sorga sebab injil Markus menuliskan pribadi Yesus sebagai Hamba, yang seringkali dianggap hina. Dengan kisah tentang kenaikan Yesus ke Sorga, maka ini mengangkat kedudukan Yesus dalam kemuliaan. Yesus bukan Hamba biasa, tetapi Hamba yang mulia.
Injil Lukas juga menulis tentang kenaikan Yesus ke Sorga sebab injil Lukas menampilkan pribadi Yesus sebagai Manusia yang sengsara. Dengan kisah tentang pengangkatan Yesus ke Sorga, maka ini mengangkat kedudukan Yesus dalam kemuliaan. Yesus bukan Manusia biasa, tetapi Manusia yang dipermuliakan oleh Tuhan.
Injil Matius sudah menampilkan pribadi Yesus sebagai Raja dalam kemuliaan, sehingga tidak perlu lagi dipermuliakan. Demikian juga injil Yohanes sudah menampilkan pribadi Yesus sebagai Anak Allah dalam kemuliaan.
Dengan memperingati kenaikan Yesus ke Sorga, biar malam ini kita bisa melihat Yesus dalam kemuliaan.
Sekarang kita pelajari satu-persatu 3 kitab yang menampilkan kenaikan Yesus ke Sorga:
Kalau kita mau menjadi kehidupan yang taat dan setia, kita juga akan diangkat menjadi berhasil dan selamat.
Praktek pelayanan pembangunan tubuh Kristus yang sempurna adalah persekutuan.
Persekutuan tubuh Kristus adalah bagaikan persekutuan carang dengan carang, harus melekat pada pokok anggur yang benar. Pokok anggur yang benar adalah pribadi Yesus, yaitu firman pengajaran yang benar.
Jadi persekutuan tubuh Kristus yang benar adalah berdasarkan firman pengajaran yang benar.
Firman pengajaran yang benar adalah:
Tingkatan persekutuan adalah mulai dari nikah harus benar, harus berpokok pada pengajaran yang benar. Lanjut dalam penggembalaan harus berpokok pada pengajaran yang benar. Dalam kunjungan antar penggembalaan juga harus berpokok pada pengajaran yang benar. Sampai kesatuan tubuh Kristus yang sempurna antara Israel dan Kafir.
Jika persekutuan kita berdasarkan pengajaran yang benar, maka Yesus menjadi Kepala di sana, Yesus akan membawa kita dalam tubuh yang sempurna.
Tetapi jika persekutuan bukan berdasarkan pengajaran yang benar (hanya berdasarkan organisasi, kekayaan, kepandaian, dll.), maka yang menjadi kepala adalah serigala dan burung (serigala menunjuk pada roh jahat, burung menunjuk pada roh najis), yang membawa pada kesempurnaan dalam kejahatan dan kenajisan, menjadi Babel yang hanya untuk dibinasakan.
Malam ini, mulai dari nikah, penggembalaan, persekutuan semacam ini, harus berdasarkan firman pengajaran yang benar, sehingga bisa mengarah pada Yesus sebagai Kepala.
Ciri utama persekutuan yang berdasarkan pengajaran yang benar adalah terjadi perombakan.
Perombakan = penyucian dan pembaharuan.
Yang lama disucikan (dipotong) dan yang baru muncul. Mulai dari hati dan pikiran kita, yang adalah gudangnya keinginan jahat dan najis.
Markus 7:21-23
7:21 sebab dari dalam, dari hati orang, timbul segala pikiran jahat, (1) percabulan, (2) pencurian, (3) pembunuhan,
7:22 (4) perzinahan, (5) keserakahan, (6) kejahatan, (7) kelicikan, (8) hawa nafsu, (9) iri hati, (10) hujat, (11) kesombongan, (12) kebebalan.
7:23 Semua hal-hal jahat ini timbul dari dalam dan menajiskan orang."
Jika hati dan pikiran diisi 12 roh jahat dan najis (serigala dan burung), maka hati akan menjadi keras, menjadi rapuh, gampang putus asa, gampang kecewa, gampang bangga. Yang akan menghasilkan perkataan dan perbuatan jahat dan najis, seluruh hidup menjadi jahat dan najis yang akan mengarah pada Babel.
Kalau hati dan pikiran disucikan dari 12 roh jahat dan najis, maka hati dan pikiran akan diisi dengan 12 roti yang disusun menjadi 2 tumpuk masing-masing 6 roti (6 6), ini menunjuk pada firman. Hati yang diisi firman akan menjadi kuat dan teguh hati, yaitu:
Salomo saat akan membangun Bait Allah modalnya hanya satu, yaitu kuat dan teguh hati. Demikian juga kita saat ini, modal pembangunan tubuh Kristus yang sempurna hanya kuat dan teguh hati. Yesus yang sudah mati di Bukit Tengkorak akan bertanggung jawab atas kehidupan kita.
1 Tawarikh 28:20
28:20 Lalu berkatalah Daud kepada Salomo, anaknya: "Kuatkan dan teguhkanlah hatimu, dan lakukanlah itu; janganlah takut dan janganlah tawar hati, sebab TUHAN Allah, Allahku, menyertai engkau. Ia tidak akan membiarkan dan meninggalkan engkau sampai segala pekerjaan untuk ibadah di rumah Allah selesai.
Jika kita kuat dan teguh hati, maka Tuhan akan menyertai kita. Tuhan tidak akan meninggalkan kita, Tuhan selalu memperhatikan dan bergumul bagi kita sampai selesai. Tuhan tidak melihat kepandaian atau kekayaan kita. Tuhan hanya melihat apakah kita kuat dan teguh hati.
Selesai artinya sampai beres semuanya.
Tuhan mau membereskan tempat tidur, yaitu nikah dan buah nikah yang hancur akan dibereskan oleh Tuhan.
Tuhan juga membereskan jala, yaitu pekerjaan sehari-hari, studi kita akan dibereskan oleh Tuhan.
Tuhan akan membereskan semua. Tuhan menjadikan kita berhasil dan selamat. Tuhan memberkati kita. Tuhan juga akan menyediakan tempat bagi kita saat kedatanganNya kedua kali.
Secara rohani, kalau kita kuat dan teguh hati, firman pengajaran akan terus menyucikan dan mengubahkan hidup kita, sampai kita sempurna seperti Dia, menjadi mempelai wanita yang siap menyambut kedatangan Yesus kedua kali. Sampai masuk Firdaus, sampai di mana Yesus berada, di situ kita berada. Sempurna artinya tidak ada setetespun air mata lagi, Tuhan menyelesaikan semuanya.
Tuhan memberkati.