Memperingati kenaikan Tuhan tidak bisa dipisahkan dengan kedatangan Tuhan kedua kali. Memperingati kenaikan Tuhan berarti semakin dekat dengan kedatangan Tuhan kedua kali.
Matius 24:31,keadaan ketiga saat kedatangan Tuhan kedua kali adalah terdengar sangkakala yang dahsyat bunyinya untuk menampilkan gereja Tuhan dari 4 penjuru bumi dalam kemuliaan sebagai Mempelai Wanita di awan-awan yang permai.
Sangkakala ini ditiup oleh malaikat, menunjuk pada firman penggembalaan, atau firman pengajaran yang benar dan kuat, yang dipercayakan Tuhan pada seorang gembala, untuk disampaikan pada sidang jemaat dengan setia dan berulang-ulang, sehingga gereja Tuhan mengalami penyucian dan pembaharuan, keubahan hidup sedikit demi sedikit, sampai menjadi sama mulia dengan Yesus. Saat itulah gereja Tuhan akan diangkat dari dunia untuk bertemu Tuhan di awan-awan yang permai, masuk Pesta Nikah Anak Domba Allah, kemudian masuk Kerajaan 1000 tahun damai (Firdaus yang akan datang), sesudah itu masuk Yerusalem Baru, Kerajaan Sorga yang kekal.
Jadi, firman penggembalaan ini mengandung kuasa untuk mengangkat gereja Tuhan dari pengaruh dunia, mulai dari kesibukan dunia, kesukaan dunia, kesusahan dunia, sampai mengangkat gereja Tuhan di awan-awan yang permai saat sangkakala terakhir dibunyikan, bahkan diangkat sampai tempat tertinggi di tahta Kerajaan Sorga.
Pengangkatan atau kenaikan ke Sorga ini bukan sesuatu yang baru, tetapi sudah terjadi sejak Perjanjian Lama.
Ada 4 pribadi yang sudah naik ke Sorga, yaitu:- Henokh
Kejadian 5:22-24,Henokh bergaul dengan Allah 300 tahun lamanya.
Hakim-hakim 7:5-6,angka 300 ini arti rohaninya adalah doa penyembahan.
Jadi, Henokh bergaul dengan Allah lewat doa penyembahan, dalam Tabernakel menunjuk pada Medzbah Dupa Emas.
Henokh tidak usah mati, tetapi terangkat hidup-hidup.
- Musa
Ulangan 34:5-6,Musa hidup dan matinya sesuai dengan firman Allah = bergaul dengan firman Allah, dalam Tabernakel menunjuk pada Meja Roti Sajian.
- Elia
2 Raja-raja 2:11,Elia bergaul dengan Roh Kudus, dalam Tabernakel munjuk pada Pelita Emas.
Manusia biasa seperti Henokh, Musa, dan Elia bergaul dengan kasih, firman, dan Roh Kudus sehingga suatu saat bisa terangkat.
- Yesus
Lukas 24:51,Yesus adalah kasih Allah, firman, dan Roh Kudus yang menjadi manusia, sehingga Yesus juga terangkat ke Sorga.
Empat pribadi ini sudah naik ke Sorga, tapi
masih ada satu pribadi lagi yang akan naik ke Sorga, yaitu gereja Tuhanakan terangkat ke Sorga saat sangkakala yang terakhir dibunyikan.
Syaratnya adalah:- Harus bergaul dengan kasih Allah lewat doa penyembahan, yaitu ketekunan dalam Ibadah Doa Penyembahan (Medzbah Dupa Emas), ditambah dengan doa pribadi di rumah.
- Harus bergaul dengan firman Allah, yaitu ketekunan dalam Ibadah Pendalaman Alkitab dan Perjamuan Suci (Meja Roti Sajian).
- Harus bergaul dengan Roh Kudus, yaitu ketekunan dalam Ibadah Raya (Pelita Emas).
Tiga macam ibadah ini dalam Tabernakel adalah Ruangan Suci, yaitu kandang penggembalaan. Kehidupan Kristen harus tergembala jika mau terangkat ke Sorga. Lewat firman penggembalaan, kita akan mengalami kuasa pengangkatan sedikit demi sedikit, sampai suatu saat berada di awan-awan saat sangkakal terakhir dibunyikan, bahkan sampai di tahta Sorga.
Contoh kehidupan yang mengalami kuasa pengangkatan lewat firman penggembalaan adalah Petrus.Tiga kali Petrus mengalami kuasa pengangkatan lewat firman penggembalaan:
- Matius 4:18-19,firman penggembalaan mengangkat Petrus dari penjala ikan menjadi penjala manusia, dari orang berdosa menjadi imam-imam dan raja-raja.
Segala profesi di dunia ini hanya sampai di liang kubur, oleh sebab itu harus ditingkatkan menjadi imam dan raja, kehidupan yang melayani Tuhan.
1 Petrus 2:9,dipanggil dari manusia berdosa dan menjadi selamat, buktinya adalah bertobat, babtisan air dan baptisan Roh Kudus, sehingga menghasilkan hidup dalam kebenaran, ini merupakan mujizat yang ajaib.
Setelah dipanggil, akan dipilih untuk disucikan menjadi imam dan raja.
Jadi, firman penggembalaan memanggil dan memilihorang berdosa, untuk diselamatkan, dan mengangkatnya menjadi imam dan raja. Ini adalah pengangkatan yang dialami Petrus, yang juga harus kita alami.
Tugas pokok setiap pelayan Tuhan adalah memuliakan, mengagungkan nama Tuhan(Yesaya 49:3), di mana saja, kapan saja, situasi dan kondisi apa saja. Kalau menjadi pelayan yang memuliakan dan mengagungkan Tuhan, maka hasilnya adalah hak dan upah kita di tangan Tuhan = hidup dalam tangan kasih karunia Tuhan, artinya adalah tangan kemurahan Tuhan sanggup memelihara hidup kita di tengah zaman yang sudah sulit.
Saat firman penggembalaan diberitakan, harus dijaga 2 hal:
- Jangan menolak panggilan dan pilihan Tuhan, sebab itu berarti tetap berada dalam kegelapan.
- Jangan memilukan hati Tuhan lewat sesuatu yang tidak benar.
- Matius 14:25,29-33,firman penggembalaan mengangkat Petrus yang tenggelam.
Petrus bisa berjalan di atas air tetapi kemudian tenggelam, sebab ia bimbang, prakteknya adalah:
- bimbang terhadap firman pengajaran yang benar karena suara asing,
- bimbang dalam pencobaan.
Akibatnya adalah merosot, sampai tenggelam, sampai tidak ada harapan.
Petrus orang yang hebat, yang sudah menjadi penjala manusia, sudah bisa berjalan di atas air, tetapi kalau bimbang, maka pasti akan merosot secara jasmani dan rohani, sampai tidak ada harapan lagi.
Tapi bersyukur, saat akan tenggelam, Petrus masih mengulurkan tangan dan berseru "Tuhan, tolonglah aku!"(Matius 14:30). Saat bimbang, Tuhan tidak akan bisa menolong.
Mengulurkan tangan dan berseru nama Tuhan artinya adalah kembali berpegang teguh pada firman pengajaran yang benar, percaya dan mempercayakan diri sepenuh kepada Tuhan, berseru nama Tuhan, mengaku, "Sesungguhnya Engkau Anak Allah"(Matius 14:33).
Maka Tuhan juga akan mengulurkan tangan untuk mengangkat kita dari segala kemerosotan dan ketenggelaman. Petrus bahkan diangkat sampai menjadi batu karang (Matius 16:13-16,18), masuk pembangunan tubuh Kristus yang sempurna. Kita akan menerima kuasa kemenangan atas setan tritunggal (hujan, angin, banjir tidak bisa menghancurkan rumah di atas batu karang.).
- Yohanes 21:15,17,firman penggembalaan mengangkat Petrus dari kebinasaan.
Tiga kali Yesus berbicara soal kasih dan penggembalaan. Ini menunjuk pada penggembalaan, dalam penggembalaan Tuhan mengoreksi kasih pada Tuhan dan sesama.
Sebenarnya ada 3 kali pertanyaan yang berbeda. Pertanyaan pertama dan kedua, Tuhan bertanya apakah Petrus mengasihi dengan kasih sempurna (kasih agape), Petrus menjawab mengasihi dengan kasih sesama (kasih phileo). Pertanyaan ketiga adalah apakah Petrus mengasihi Tuhan dengan kasih sesama, hasilnya adalah sedih hati Petrus, artinya mengaku ada sesuatu yang belum beres, mengaku melayani tanpa kasih pada Tuhan yang sesama.
Bukti tidak ada kasih adalah menyangkal Tuhan:
- Lewat perkataan dusta, gosip, perkataan yang melemahkan orang lain.
- Yohanes 18:10,lewat perbuatan yang merugikan orang lain, perbuatan yang membuat sesama tidak bisa mendengar firman.
- Yohanes 21:3, tidak setia dan tinggalkan ibadah pelayanan.
- Titus 1:16,lewat perbuatan-perbuatan dosa.
Kehidupan yang menyangkal Tuhan, seharusnya hanya masuk kebinasaan.
Matius 10:32, Yohanes 21:18-19.
Tetapi Petrus sedih hatinya:
- mau mengasihi Tuhan lebih dari segala sesuatu,
- mau mengulurkan tangan, taat dengar-dengaran apapun resikonya, menyerah sepenuh kepada Tuhan.
Maka Tuhan sanggup membereskan segala masalah yang belum beres, sebab di kayu salib Dia sudah berteriak 'Sudah selesai' (Yohanes 19:29-30). Bahkan, Tuhan mengangkat Petrus sampai menjadi batu permata di Yerusalem Baru (Wahyu 21:14,19), tidak bisa tenggelam lagi, tidak bisa keluar dari Yerusalem Baru lagi untuk selama-lamanya.
Tuhan memberkati.