Yusuf Arimatea menguburkan Yesus berarti Yusuf Arimatea mengalami pengalaman kematian, sengsara daging bersama Yesus.
1 Petrus 4:1-2
4:1. Jadi, karena Kristus telah menderita penderitaan badani, kamupun harus juga mempersenjatai dirimu dengan pikiran yang demikian, --karena barangsiapa telah menderita penderitaan badani, ia telah berhenti berbuat dosa--,
4:2 supaya waktu yang sisa jangan kamu pergunakan menurut keinginan manusia, tetapi menurut kehendak Allah.
Praktek pengalaman kematianyaitu berhenti berbuat dosa/mati terhadap dosa dan hidup dalam kebenaran/hidup menurut kehendak Allah.
Kubur Yesus merupakan kubur baru yang digali dalam bukit batu.
Matius 27:59-60
27:59 Dan Yusuf pun mengambil mayat itu, mengapaninya dengan kain lenan yang putih bersih,
27:60 lalu membaringkannya di dalam kuburnya yang baru, yang digalinya di dalam bukit batu, dan sesudah menggulingkan sebuah batu besar ke pintu kubur itu, pergilah ia.
Mengapa kubur Yesus merupakan kubur baru? Sebab jika Yesus dikuburkan dalam kubur lama maka keadaannya sama dengan mayat yang bangkit karena kena pada tulang-tulang Elisa.
2 Raja-raja 13:21
13:21 Pada suatu kali orang sedang menguburkan mayat. Ketika mereka melihat gerombolan datang, dicampakkan merekalah mayat itu ke dalam kubur Elisa, lalu pergi. Dan demi mayat itu kena kepada tulang-tulang Elisa, maka hiduplah ia kembali dan bangun berdiri.
Jadi Yesus dikubur di kubur yang baru untuk membuktikan bahwa Yesus bangkit semata-mata karena kuasa Roh Kudus.
Yusuf Arimatea menguburkan mayat Yesus pada kubur yang baru artinya mengalami pengalaman kematian dan kebangkitan bersama Yesus.
Kuasa kebangkitansanggup untuk mengalihkan perhatian kita dari perkara jasmani/duniawi kepada perkara rohani, terutama pembangunan tubuh Kristus yang sempurna. Lebih mengutamakan pelayanan pembangunan tubuh Kristus daripada segala perkara di bumi.
Biarlah hari-hari ini kita aktif dalam pelayanan pembangunan tubuh Kristus sesuai gerakan firman. Jika tidak mau mengikuti gerakan dari Tuhan untuk melayani maka suatu waktu tidak akan ada kesempatan lagi.
Jika kita mau mengikuti gerakan dari Tuhan untuk melayani pembangunan tubuh Kristus maka Tuhan yang akan bertanggungjawab untuk membukakan jalan bagi kita.
Efesus 4:11-12
4:11 Dan Ialah yang memberikan baik rasul-rasul maupun nabi-nabi, baik pemberita-pemberita Injil maupun gembala-gembala dan pengajar-pengajar,
4:12 untuk memperlengkapi orang-orang kudusbagi pekerjaan pelayanan, bagi pembangunan tubuh Kristus,
Syarat melayani pembangunan tubuh Kristus adalah kesucian.
Jika melayani tanpa kesucian maka tidak berkenan kepada Tuhan, memilukan hati Tuhan dan dipakai setan untuk membangun babel, merusak tubuh Kristus.
Jika kita hidup dalam kesucian maka Tuhan akan memperlengkapi kita dengan jabatan pelayanan dan karunia Roh Kudus sehingga kita bisa dipakai dalam pelayanan pembangunan tubuh Kristus yang sempurna. Karunia Roh Kudus merupakan kemampuan ajaib dari Tuhan untuk kita bisa melakukan jabatan pelayanan.
Kalau kita bisa melayani pembangunan tubuh Kristus, itu merupakan kemurahan, anugerah Tuhan dan kepercayaan Tuhan kepada kita.Jika diabaikan, maka akan dialihkan kepada orang lain dan kehidupan itu akan binasa seperti Yudas.
Yesaya 22:15-16, 19-21
22:15. Beginilah firman Tuhan, TUHAN semesta alam: "Mari, pergilah kepada kepala istana ini, kepada Sebna yang mengurus istana, dan katakan:
22:16 Ada apamu dan siapamu di sini, maka engkau menggali kubur bagimu di sini, hai yang menggali kuburnya di tempat tinggi, yang memahat kediaman baginya di bukit batu?
22:19 Aku akan melemparkan engkau dari jabatanmu, dan dari pangkatmu engkau akan dijatuhkan.
22:20 Maka pada waktu itu Aku akan memanggil hamba-Ku, Elyakim bin Hilkia:
22:21 Aku akan mengenakan jubahmu kepadanya dan ikat pinggangmu akan Kuikatkan kepadanya, dan kekuasaanmu akan Kuberikan ke tangannya; maka ia akan menjadi bapa bagi penduduk Yerusalem dan bagi kaum Yehuda.
Sebna mengurus istana namun ditinggalkan untuk pergi menggali kubur.
Melayani pembangunan tubuh Kristus sama dengan mengurus istana Surga yang mulia. Jika tidak setia dan tinggalkan jabatan pelayanan sama dengan menggali kubur.
Oleh karena itu sikap kita harus setia dan tanggung jawabdalam ibadah pelayanan kepada Tuhan. Ini sama dengan pengalaman kebangkitan bersama Yesus.
Kalau kita memiliki pengalaman kematian (=hidup benar) dan pengalaman kebangkitan (=setia dan tanggung jawab dalam ibadah pelayanan) maka sistim kehidupan kita sama dengan sistim Kanaan (Surga), bukan sistim Mesir (dunia) yang merupakan sistim jerih payah.
Ulangan 11:10-12
11:10 Sebab negeri, ke mana engkau masuk untuk mendudukinya, bukanlah negeri seperti tanah Mesir, dari mana kamu keluar, yang setelah ditabur dengan benih harus kauairi dengan jerih payah, seakan-akan kebun sayur.
11:11 Tetapi negeri, ke mana kamu pergi untuk mendudukinya, ialah negeri yang bergunung-gunung dan berlembah-lembah, yang mendapat air sebanyak hujan yang turun dari langit;
11:12 suatu negeri yang dipelihara oleh TUHAN, Allahmu: mata TUHAN, Allahmu, tetap mengawasinya dari awal sampai akhir tahun.
Lembah menunjuk kematian, gunung menunjuk kebangkitan. Sistim kehidupan Kanaan bergantung sepenuhnya pada hujan kemurahan Tuhan.
Hasilnya: