Simpang Borobudur no 27 Malang
0341-496949
Markus 15:20b-57 menunjuk pada 7 hal yang berkaitan dengan kematian Yesus

Ad.6. Sengsara salib mengenai kematian-Nya

Markus 15:37-41
15:37 Lalu berserulah Yesus dengan suara nyaring dan menyerahkan nyawa-Nya.
15:38 Ketika itu tabir Bait Suci terbelah dua dari atas sampai ke bawah.
15:39 Waktu kepala pasukan yang berdiri berhadapan dengan Dia melihat mati-Nya demikian, berkatalah ia: "Sungguh, orang ini adalah Anak Allah!"

Kematian Yesus membuat kehidupan kita menjadi berarti.
Yesus mati di kayu salib untuk menyerahkan segala-galanya bagi kehidupan kita, bahkan menyerahkan nyawa-Nya bagi kehidupan kita. 

Roma 6:5
6:5 Sebab jika kita telah menjadi satu dengan apa yang sama dengan kematian-Nya, kita juga akan menjadi satu dengan apa yang sama dengan kebangkitan-Nya.

Kita juga harus mati bersama dengan Yesus, sebab jika kita mati bersama dengan Dia, kita akan bangkit bersama dengan Dia, dan akan dipermuliakan bersama dengan Dia. Tanpa salib tidak akan pernah ada kemuliaan.
Kematian itu adalah penyerahan.

Ada tiga tingkatan penyerahan seluruh hidup kepada Tuhan:
  1. Menyerahkan dosa.

    Roma 6:6-7
    6:6 Karena kita tahu, bahwa manusia lama kita telah turut disalibkan, supaya tubuh dosa kita hilang kuasanya, agar jangan kita menghambakan diri lagi kepada dosa.
    6:7 Sebab siapa yang telah mati, ia telah bebas dari dosa.

    Proses untuk menyerahkan dosa:
    • Mendengarkan firman yang lebih tajam daripada pedang bermata dua.
      Ibrani 4:12-13
      4:12 Sebab firman Allah hidup dan kuat dan lebih tajam dari pada pedang bermata dua manapun; ia menusuk amat dalam sampai memisahkan jiwa dan roh, sendi-sendi dan sumsuml ia sanggup membedakan pertimbangan dan pikiran hati kita.
      4:13 Dan tidak ada suatu makhluk pun yang tersembunyi di hadapan-Nya, sebab segala sesuatu telanjang dan terbuka di depan mata Dia, yang kepada-Nya kita harus memberikan pertanggungan jawab.

    • Mengaku dosa kepada Tuhan dan sesama, dan jika diampuni jangan berbuat dosa lagi.
      Wahyu 21:8
      21:8 Tetapi orang-orang penakut, orang-orang yang tidak percaya, orang-orang keji, orang-orang pembunuh, orang-orang sundal, tukang-tukang sihir, penyembah-penyembah berhala dan semua pendusta, mereka akan mendapat bagian mereka di dalam lautan yang menyala-nyala oleh api dan belerang; inilah kematian yang kedua."

      Kita sebaiknya membuang dosa, daripada kehidupan kita dibuang ke lautan api yang menyala-nyala.


      I Korintus 5:7-8
      5:7 Buanglah ragi yang lama itu, supaya kamu menjadi adonan yang baru, sebab kamu memang tidak beragi. Sebab anak domba Paskah kita juga telah disembelih, yaitu Kristus.
      5:8 Karena itu marilah kita berpesta, bukan dengan ragi yang lama, bukan pula dengan ragi keburukan dan kejahatan, tetapi dengan roti yang tidak beragi, yaitu kemurnian dan kebenaran.

      Jika kita mau menyerahkan dosa-dosa dan hidup benar dan murni, kita akan mengalami kebahagiaan Sorga yang tidak dipengaruhi oleh apapun di dunia, bahkan sehat secara jasmani dan rohani.


  2. Menyerahkan kekuatiran.
    I Petrus 5:7
    5:7 Serahkanlah segala kekuatiranmu kepada-Nya, sebab Ia yang memelihara kamu.

    Matius 6:31-34
    6:31 Sebab itu janganlah kamu kuatir dan berkata: Apakah yang akan kami makan? Apakah yang akan kami minum? Apakah yang akan kami pakai?
    6:32 Semua itu dicari bangsa-bangsa yang tidak mengenal Allah. Akan tetapi Bapamu yang di sorga tahu, bahwa kamu memerlukan semuanya itu.
    6:33 Tetapi carilah dahulu Kerajaan Allah dan kebenarannya, maka semuanya itu akan ditambahkan kepadamu.
    6:34 Sebab itu janganlah kamu kuatir akan hari besok, karena hari besok mempunyai kesusahannya sendiri. Kesusahan sehari cukuplah untuk sehari."


    Kehidupan bangsa Kafir (bangsa yang tidak mengenal Allah) adalah kehidupan yang seringkali kuatir, sampai kuatir akan hari esok (masa depan).
    Di dalam kekuatiran sering kali ada ambisi (keinginan), yang membuat kita menjadi tidak bisa beribadah (tergembala=tekun dalam tiga macam ibadah pokok).
    Jika kita mempertahankan kekuatiran dan keinginan, kita tidak akan tampil sebagai domba, tetapi sebagai anjing dan babi.
    Di dalam penggembalaan, kita dibendung dari kekuatiran dan keinginan, sehingga kehidupan kita bisa menjadi tenang, tekun, dan taat.

    Dalam hidup jangan kita menggunakan sistem berburu, meninggalkan kemah (ibadah dan pelayanan) seperti Esau. 
    Esau terlihat hebat, banyak kelebihan, tetapi karena tidak tergembala, kehidupannya kehilangan hak kesulungan, meraung-raung.
    Yakub, hanya seorang muda yang biasa saja, tetapi mau tinggal di kemah, akhirnya ada tangan Gembala Agung yang memelihara, dan segala-galanya dia terima.

  3. Menyerahkan seluruh kehidupan kita.
    Mazmur 37:5
    37:5 Serahkanlah hidupmu kepada TUHAN dan percayalah kepada-Nya, dan Ia akan bertindak;
    37:6 Ia akan memunculkan kebenaranmu seperti terang, dan hakmu seperti siang.

    Menyerahkan seluruh kehidupan kita = mengulurkan tangan kepada Tuhan, menyerahkan semuanya kepada Tuhan, Tuhan yang bertindak. 


    Zefanya 3:19
    3:19 Sesungguhnya pada waktu itu Aku akan bertindak terhadap segala penindasmu, tetapi Aku akan menyelamatkan yang pincang, mengumpulkan yang terpencar dan akan membuat mereka yang mendapat malu menjadi kepujian dan kenamaan di seluruh bumi.

    Tuhan akan menyelesaikan semua pada waktunya. Urusan kita adalah menyembah Tuhan saja.Bila sudah tiba waktunya, kita akan diangkat oleh Tuhan. 


Tuhan memberkati.

Versi Cetak

Transkrip
  • Ibadah Kaum Muda Remaja Malang, 22 Juni 2024 (Sabtu Sore)
    ... ara. Apabila ranting-rantingnya melembut dan mulai bertunas kamu tahu bahwa musim panas sudah dekat. . Demikian juga jika kamu lihat hal-hal itu terjadi ketahuilah bahwa waktunya sudah dekat sudah di ambang pintu. Kita belajar dari pohon ara yang melembut rantingnya sehingga bisa menghasilkan buah ara yang manis. Jika ranting pohon ara tetap ...
  • Ibadah Doa Malang, 06 Desember 2016 (Selasa Sore)
    ... segala pengajaran itu Yesus membawa Petrus Yohanes dan Yakobus lalu naik ke atas gunung untuk berdoa. Ketika Ia sedang berdoa rupa wajah-Nya berubah dan pakaian-Nya menjadi putih berkilau-kilauan. Proses untuk memiliki pakaian putih berkilau-kilau Harus mengalami penyucian oleh firman pengajaran yang benar. Ibrani Sebab firman Allah hidup dan kuat dan ...
  • Ibadah Pendalaman Alkitab Surabaya, 27 Agustus 2012 (Senin Sore)
    ... ini kita pelajari akibatnya apabila menolak kuasa kebangkitan Yesus. Korintus . Kalau hanya berdasarkan pertimbangan-pertimbangan manusia saja aku telah berjuang melawan binatang buas di Efesus apakah gunanya hal itu bagiku Jika orang mati tidak dibangkitkan maka marilah kita makan dan minum sebab besok kita mati . Akibatnya hidup seperti binatang buas ...
  • Ibadah Pendalaman Alkitab Malang, 28 September 2021 (Selasa Sore)
    ... Anak Domba itu ke mana saja Ia pergi. Mereka ditebus dari antara manusia sebagai korban-korban sulung bagi Allah dan bagi Anak Domba itu. Pengertian murni sama seperti perawan diterangkan pada Ibadah Raya Malang September 'tidak mencemarkan dirinya dengan perempuan-perempuan' menolak ajaran-ajaran palsu. Setia pada satu Laki-laki setia pada satu pengajaran yang ...
  • Ibadah Kaum Muda Remaja, 04 Juni 2011 (Sabtu Sore)
    ... meletakkan ukupan itu di atas api yang di hadapan TUHAN sehingga asap ukupan itu menutupi tutup pendamaian yang di atas hukum Allah supaya ia jangan mati. Lalu ia harus mengambil sedikit dari darah lembu jantan itu dan memercikkannya dengan jarinya ke atas tutup pendamaian di bagian muka dan ke depan ...
  • Ibadah Doa Malang, 02 Oktober 2012 (Selasa Sore)
    ... ke dalammu. Ini merupakan suatu nubuatan bahwa saat kedatangan Yesus kedua kali kubur akan terbuka orang kudus bangkit dan mereka masuk Yerusalem Baru. Wahyu Dan aku melihat kota yang kudus Yerusalem yang baru turun dari sorga dari Allah yang berhias bagaikan pengantin perempuan yang berdandan untuk suaminya. Wahyu - Maka datanglah seorang ...
  • Ibadah Doa Malam Surabaya, 01 Mei 2013 (Rabu Malam)
    ... lagi. Aku akan menunjukkan kepada kamu siapakah yang harus kamu takuti. Takutilah Dia yang setelah membunuh mempunyai kuasa untuk melemparkan orang ke dalam neraka. Sesungguhnya Aku berkata kepadamu takutilah Dia Takut takut kepada sesuatu di dunia ini sampai tidak takut kepada Tuhan melawan Tuhan . Termasuk takut untuk berkorban. Sesuatu disini ...
  • Ibadah Pendalaman Alkitab Surabaya, 07 April 2014 (Senin Sore)
    ... bangsa itu. pekerjaan pedang yang kita butuhkan. Disini pedang membunuh orang. Sementara Musa ada diatas gunung untuk menerima loh batu dan Tabernakel bangsa Israel justru menyembah berhala. Akibatnya Tuhan perintahkan untuk mengangkat pedang dan orang mati. Arti rohaninya Firman yang lebih tajam dari pedang bermata dua menyucikan sidang jemaat sampai mendapatkan angka secara ...
  • Ibadah Kaum Muda Remaja Malang, 23 November 2013 (Sabtu Sore)
    ... hidup dalam suasana kutukan yaitu letih lesu dan berbeban berat kesusahan kepedihan. Manusia telanjang menjadi sasaran binatang buas. Manusia daging dikuasai oleh binatang buas setan antikris dan nabi palsu sehingga dicap . Angka pertama artinya tubuhnya daging angka kedua artinya jiwanya daging angka ketiga artinya rohnya daging sehingga hidupnya sama dengan ...
  • Ibadah Raya Malang, 27 September 2015 (Minggu Pagi)
    ... dengan setia dan benar setia dan berkobar-kobar dalam jabatan pelayanan yang Tuhan berikan sampai garis akhir yaitu sampai meninggal dunia atau sampai Yesus datang kedua kali. Tahan uji selalu mengucap syukur dan taat dengar-dengaran kepada Tuhan menghadapi apa pun juga. Yakobus Berbahagialah orang yang bertahan dalam pencobaan sebab apabila ia ...

Siaran Langsung

Live Streaming GPTKK

Rekaman

Ikuti rekaman ibadah kami

Transkrip

Ringkasarn Firman Tuhan

Kesaksian

Pengalaman hidup bersama Firman Tuhan

Untuk Koneksi Lambat, silakan buka https://id.gptkk.org

Silakan kontak ke info@gptkk.org apabila bapak/ibu/sdr/sdri ada pertanyaan atau ingin berlangganan majalah Manna, dan silakan kirim email ke widjaja_h@yahoo.com apabila ingin konsultasi pribadi dengan bapak gembala.