Lukas 1:371:37 Sebab bagi Allah tidak ada yang mustahil."Maria adaah perawan suci, tetapi dia harus mengandung dan melahirkan bayi Yesus. Ini merupakan sesuatu yang mustahil.
Ada 2 kemustahilan terbesar sekaligus mujizat terbesar:- Allah yang adalah Roh lahir menjadi sama dengan manusia di dalam pribadi Yesus, lewat perawan Maria.
Ini sudah terjadi 2000 tahun lalu, dan kita kenal dengan istilah natal.
- Manusia yang berdosa dilahirkan baru menjadi sama dengan Allah = menjadi mempelai wanita Sorga yang siap untuk menyambut kedatangan Yesus kedua kali di awan-awan yang permai. Peristiwa ini sedang terjadi sekarang.
Jadi, kita semua harus mengalami pembaharuan untuk menjadi sama sempurna dengan Tuhan.
Apa yang harus dibaharui?
Matius 24:31-33
24:31 Dan Ia akan menyuruh keluar malaikat-malaikat-Nya dengan meniup sangkakala yang dahsyat bunyinya dan mereka akan mengumpulkan orang-orang pilihan-Nya dari keempat penjuru bumi, dari ujung langit yang satu ke ujung langit yang lain.
24:32 Tariklah pelajaran dari perumpamaan tentang pohon ara: Apabila ranting-rantingnya melembut dan mulai bertunas, kamu tahu, bahwa musim panas sudah dekat.
24:33 Demikian juga, jika kamu melihat semuanya ini, ketahuilah, bahwa waktunya sudah dekat, sudah di ambang pintu.
Pohon ara rantingnya harus melembut supaya bisa berbuah. Kita harus melembut untuk bisa berubah.
Ada 3 hal yang harus dibaharui jika kita belajar dari pohon ara:
- Pembaharuan dalam nikah.
Ini kita belajar dari daun pohon ara di taman Eden.
Yesaya 64:6
64:6 Demikianlah kami sekalian seperti seorang najis dan segala kesalehan kami seperti kain kotor; kami sekalian menjadi layu seperti daun dan kami lenyap oleh kejahatan kami seperti daun dilenyapkan oleh angin.
Daun ara menunjuk pada kebenaran diri sendiri, yaitu merasa benar tetapi tidak cocok dengan firman, menutupi dosa dengan cara menyalahkan orang lain. Kalau sudah ada kebenaran diri sendiri, maka pasti ada keinginan daging/ kehendak diri sendiri, juga ada keegoisan/ kepentingan diri sendiri.
Praktek kebenaran diri sendiri bagi kaum muda adalah tidak taat, tidak dengar-dengaran pada orang tua dalam segala hal, terutama soal jodoh.
Tidak taat = tidak indah hidupnya, tidak bahagia, telanjang seperti Adam dan Hawa.
Efesus 6:1-3
6:1 Hai anak-anak, taatilah orang tuamu di dalam Tuhan, karena haruslah demikian.
6:2 Hormatilah ayahmu dan ibumu — ini adalah suatu perintah yang penting, seperti yang nyata dari janji ini:
6:3 supaya kamu berbahagia dan panjang umurmu di bumi.
Kolose 3:20
3:20 Hai anak-anak, taatilah orang tuamu dalam segala hal, karena itulah yang indah di dalam Tuhan.
Sebagai anak-anak, kita harus taat dengar-dengaranpada orang tua, supaya hidup kita indah.
- Pembaharuan dalam ibadah pelayanan.
Ini belajar dari pohon ara di pinggir jalan.
Matius 21:18
21:18 Pada pagi-pagi hari dalam perjalanan-Nya kembali ke kota, Yesus merasa lapar.
21:19 Dekat jalan Ia melihat pohon ara lalu pergi ke situ, tetapi Ia tidak mendapat apa-apa pada pohon itu selain daun-daun saja. Kata-Nya kepada pohon itu: "Engkau tidak akan berbuah lagi selama-lamanya!" Dan seketika itu juga keringlah pohon ara itu.
Pohon ara ini sudah berdaun tetapi tidak berbuah, artinya sudah melayani tetapi tidak memuaskan Tuhan, malah memilukan Tuhan.
Ini terjadi karena ada daun ara, yaitu melayani dengan kebenaran sendiri, kehendak sendiri, kepentingan sendiri. Melayani Tuhan tetapi hanya mencari perkara jasmani.
Praktiknya:
- Melayani dengan lalai, tidak setia.
Yeremia 48:10a
48:10 Terkutuklah orang yang melaksanakan pekerjaan TUHAN dengan lalai,
Setelah mendapat yang diinginkan daging, maka pelayanan menjadi tidak setia.
- Melayani tetapi tidak melakukan kehendak Tuhan, tidak taat pada firman.
Matius 7:21-23
7:21 Bukan setiap orang yang berseru kepada-Ku: Tuhan, Tuhan! akan masuk ke dalam Kerajaan Sorga, melainkan dia yang melakukan kehendak Bapa-Ku yang di sorga.
7:22 Pada hari terakhir banyak orang akan berseru kepada-Ku: Tuhan, Tuhan, bukankah kami bernubuat demi nama-Mu, dan mengusir setan demi nama-Mu, dan mengadakan banyak mujizat demi nama-Mu juga?
7:23 Pada waktu itulah Aku akan berterus terang kepada mereka dan berkata: Aku tidak pernah mengenal kamu! Enyahlah dari pada-Ku, kamu sekalian pembuat kejahatan!"
Diusir = diludahkan, tidak bisa dimakan.
Akibatnya adalah suasana kering, susah payah.
Kita harus diubahkan menjadi melayani dengan setia dan taat pada firman.
Kalau taat, maka pasti benar, dan pasti baik.
Matius 25:21
25:21 Maka kata tuannya itu kepadanya: Baik sekali perbuatanmu itu, hai hambaku yang baik dan setia; engkau telah setia dalam perkara kecil, aku akan memberikan kepadamu tanggung jawab dalam perkara yang besar. Masuklah dan turutlah dalam kebahagiaan tuanmu.
Kalau melayani dengan setia dan taat, setia dan benar, setia dan baik, maka kita akan menerima berkat dan kebahagiaan Tuhan. Kita juga akan dipakai dalam kegerakan Roh Kudus hujan akhir, kegerakan pembangunan tubuh Kristus yang sempurna.
Wahyu 19:11
19:11 Lalu aku melihat sorga terbuka: sesungguhnya, ada seekor kuda putih; dan Ia yang menungganginya bernama: "Yang Setia dan Yang Benar," Ia menghakimi dan berperang dengan adil.
- Pembaharuan karakter.
Lukas 1:38
1:38 Kata Maria: "Sesungguhnya aku ini adalah hamba Tuhan; jadilah padaku menurut perkataanmu itu." Lalu malaikat itu meninggalkan dia.
Karakter harus diubahkan dari hati yang keras (dipenuhi keinginan diri, kehendak diri, kepentingan diri) menjadi hati yang lembut, yang dipenuhi dengan Roh Kudus dan kasih Allah, sehingga bisa taat dengar-dengaran sampai daging tidak bersuara.
Jika Maria hamil tanpa suami, maka resikonya dia kehilangan harga diri, kehilangan masa depan, juga resiko nyawa (kehidupan yang hamil tanpa suami akan dirajam batu).
Karena taat, maka tidak ada yang mustahil bagi Maria. Maria bisa melahirkan bayi Yesus sebagai Gembala.
Matius 2:6
2:6 Dan engkau Betlehem, tanah Yehuda, engkau sekali-kali bukanlah yang terkecil di antara mereka yang memerintah Yehuda, karena dari padamulah akan bangkit seorang pemimpin, yang akan menggembalakan umat-Ku Israel."
Taat dengar-dengaran = tergembala.
Mazmur 23:1
23:1 Mazmur Daud. TUHAN adalah gembalaku, takkan kekurangan aku.
Hasilnya adalah 'takkan kekurangan aku', yaitu semua jadi baik dan semua jadi indah.
Secara rohani, 'takkan kekurangan aku' artinya kita diubahkan dan disucikan terus-menerus sampai tak bercacat cela seperti Yesus. Semua makin baik dan makin indah, sampai yang terbaik dan terindah saat kedatangan Yesus kedua kali.
Tuhan memberkati.