Salam sejahtera dalam kasih sayang Tuhan kita Yesus Kristus.
Lukas 2:15-20
2:15 Setelah malaikat-malaikat itu meninggalkan mereka dan kembali ke sorga, gembala-gembala itu berkata seorang kepada yang lain: "Marilah kita pergi ke Betlehem untuk melihat apa yang terjadi di sana, seperti yang diberitahukan Tuhan kepada kita."
2:16 Lalu mereka cepat-cepat berangkat dan menjumpai Maria dan Yusuf dan bayi itu, yang sedang berbaring di dalam palungan.
2:17 Dan ketika mereka melihat-Nya, mereka memberitahukan apa yang telah dikatakan kepada mereka tentang Anak itu.
2:18 Dan semua orang yang mendengarnya heran tentang apa yang dikatakan gembala-gembala itu kepada mereka.
2:19 Tetapi Maria menyimpan segala perkara itu di dalam hatinya dan merenungkannya.
2:20 Maka kembalilah gembala-gembala itu sambil memuji dan memuliakan Allah karena segala sesuatu yang mereka dengar dan mereka lihat, semuanya sesuai dengan apa yang telah dikatakan kepada mereka.Gembala-gembala mendengar dan melihat firman yang diberitakan oleh malaikat dari Sorga menjadi wujud nyata dalam bayi Yesus.
Sekarang artinya, kehidupan yang tergembala bisa mendengar dan melihat wujud nyata dari firman penggembalaan.
Wahyu 1:10-13
1:10 Pada hari Tuhan aku dikuasai oleh Roh dan aku mendengardari belakangku suatu suara yang nyaring, seperti bunyi sangkakala,1:11 katanya: "Apa yang engkau lihat, tuliskanlah di dalam sebuah kitab dan kirimkanlah kepada ketujuh jemaat ini: ke Efesus, ke Smirna, ke Pergamus, ke Tiatira, ke Sardis, ke Filadelfia dan ke Laodikia."
1:12 Lalu aku berpaling untuk melihatsuara yang berbicara kepadaku. Dan setelah aku berpaling, tampaklah kepadaku tujuh kaki dian dari emas.
1:13 Dan di tengah-tengah kaki dian itu ada seorang serupa Anak Manusia, berpakaian jubah yang panjangnya sampai di kaki, dan dadanya berlilitkan ikat pinggang dari emas.Setelah mendengar, Yohanes dapat melihat wujud dari bunyi sangkakala, yaitu 7 kaki dian emas dan Yesus.
Firman penggembalaan adalah firman pengajaran yang benar, yang dipercayakan Tuhan kepada seorang gembala untuk disampaikan kepada sidang jemaat dengan setia, terus-menerus, dan berulang-ulang, untuk menjadi makanan bagi sidang jemaat, yang bisa mendewasakan/ menumbuhkan kerohanian sidang jemaat sampai dewasa penuh seperti Yesus.
Firman penggembalaan adalah bunyi sangkakala yang ditiup oleh seorang gembala, untuk menjadi komando dalam sidang jemaat untuk mengatur segala gerak pelayanan dalam sidang jemaat, sampai gerak terakhir yaitu gerak pengangkatan ke awan-awan yang permai saat kedatangan Tuhan kedua kali.
1 Tesalonika 4:15-17
4:15 Ini kami katakan kepadamu dengan firman Tuhan: kita yang hidup, yang masih tinggal sampai kedatangan Tuhan, sekali-kali tidak akan mendahului mereka yang telah meninggal.
4:16 Sebab pada waktu tanda diberi, yaitu pada waktu penghulu malaikat berseru dan sangkakala Allah berbunyi, maka Tuhan sendiri akan turun dari sorga dan mereka yang mati dalam Kristus akan lebih dahulu bangkit;
4:17 sesudah itu, kita yang hidup, yang masih tinggal, akan diangkat bersama-sama dengan mereka dalam awan menyongsong Tuhan di angkasa. Demikianlah kita akan selama-lamanya bersama-sama dengan Tuhan.
Kedatangan Yesus kedua kali ditandai dengan bunyi sangkakala. Oleh sebab itu, mulai sekarang kita harus mendengar bunyi sangkakala firman penggembalaan.
Garis akhir hidup manusia ada 2, yaitu meninggal dunia atau sampai kedatangan Tuhan kedua kali. Keduanya sama-sama kemurahan Tuhan, yang penting selama hidup kita harus makan firman supaya bertumbuh ke arah kesempurnaan, dan harus mendengar bunyi sangkakala firman penggembalaan supaya setiap gerak hidup kita diatur oleh Tuhan sampai gerak pengangkatan ke awan-awan yang permai. Kehidupan semacam ini akan diubahkan oleh bunyi sangkakala terakhir menjadi tubuh kemuliaan dan diangkat bersama Yesus selamanya.
Proses untuk bisa mendengar dan melihat firman penggembalaan/ bunyi sangkakala adalah:
- Mendengar firman penggembalaan dengan sungguh-sungguh dan dengan suatu kebutuhan.
- Mengerti firman penggembalaan.
- Percaya dan yakin pada firman penggembalaan, tidak ada keraguan, tidak ada kebimbangan.
- Praktek firman penggembalaan apapun resiko yang harus dihadapi.
- Melihat wujud nyata dari firman penggembalaan.
Dulu gembala-gembala melihat wujud nyata berupa bayi Yesus. Di akhir jaman, ada 2 wujud nyata dari firman penggembalaan:
- Tujuh kaki dian emas.
Wahyu 1:12
1:12 Lalu aku berpaling untuk melihat suara yang berbicara kepadaku. Dan setelah aku berpaling, tampaklah kepadaku tujuh kaki dian dari emas.
Tujuh kaki dian emas adalah tujuh sidang jemaat yang mengalami penyucian dan pembaharuan oleh pekerjaan firman penggembalaan secara terus-menerus sampai sempurna seperti Yesus.
Kolose 3:5-7
3:5 Karena itu matikanlah dalam dirimu segala sesuatu yang duniawi, yaitu (1) percabulan, (2) kenajisan, (3) hawa nafsu, (4) nafsu jahat dan juga (5) keserakahan, yang sama dengan (6) penyembahan berhala,
3:6 semuanya itu mendatangkan murka Allah (atas orang-orang durhaka).
3:7 Dahulu kamu juga melakukan hal-hal itu ketika kamu hidup di dalamnya.
Firman penggembalaan menyucikan kita dari 6 perbuatan-perbuatan dosa secara lahir (di luar).
Kolose 3:8-9
3:8 Tetapi sekarang, buanglah semuanya ini, yaitu (1) marah, (2) geram, (3) kejahatan, (4) fitnah dan (5) kata-kata kotor yang keluar dari mulutmu.
3:9 Jangan lagi kamu (6) saling mendustai, karena kamu telah menanggalkan manusia lama serta kelakuannya,
Firman penggembalaan menyucikan kita dari 6 dosa di dalam batin.
Jadi, firman penggembalaan menyucikan kita secara lahir dan batin sampai tidak ada dusta lagi.
Kolose 3:10,12-14
3:10 dan telah mengenakan manusia baru yang terus-menerus diperbaharui untuk memperoleh pengetahuan yang benar menurut gambar Khaliknya;
3:12 Karena itu, sebagai orang-orang pilihan Allah yang dikuduskan dan dikasihi-Nya, kenakanlah (1) belas kasihan, (2) kemurahan, (3) kerendahan hati, (4) kelemahlembutan dan (5) kesabaran.
3:13 Sabarlah kamu seorang terhadap yang lain, dan (6) ampunilah seorang akan yang lain apabila yang seorang menaruh dendam terhadap yang lain, sama seperti Tuhan telah mengampuni kamu, kamu perbuat jugalah demikian.
3:14 Dan di atas semuanya itu: (7) kenakanlah kasih, sebagai pengikat yang mempersatukan dan menyempurnakan.
Setelah tidak ada dusta lagi, baru terjadi pembaharuan hidup bagaikan tujuh lampu yang menyala pada kaki dian emas:
- Belas kasihan, yaitu tidak menghakimi orang berdosa, tidak membela orang berdosa, tetapi membawa orang berdosa untuk datang kepada Tuhan.
- Kemurahan, yaitu dermawan, suka memberi untuk pekerjaan Tuhan dan untuk sesama yang membutuhkan (waktu, tenaga, uang, dll.).
- Kerendahan hati, yaitu kemampuan untuk mengaku dosa kepada Tuhan dan sesama, dan jika diampuni jangan berbuat dosa lagi.
- Kelemahlembutan, yaitu kemampuan untuk menerima firman Allah yang keras.
Kalau sudah bisa menerima firman, maka akan bisa menerima orang lain dalam segala kekurangan dan kelebihannya.
- Kesabaran, yaitu sabar dalam penderitaan (tidak mengomel, tidak putus asa, melainkan tetap bersyukur) dan sabar untuk menunggu waktu dari Tuhan.
- Mengampuni dosa orang lain dan melupakan.
- Kasih.
Kita bisa mengasihi Tuhan lebih dari semua, mengutamakan Tuhan lebih dari semua, taat dengar-dengaran apapun resikonya.
Kita bisa mengasihi sesama seperti diri sendiri. Prakteknya adalah jangan berhutang apapun kepada sesama, terutama hutang dosa. Semua harus dibereskan, maka Tuhan yang akan membereskan hidup kita.
Roma 13:8
13:8 Janganlah kamu berhutang apa-apa kepada siapapun juga, tetapi hendaklah kamu saling mengasihi. Sebab barangsiapa mengasihi sesamanya manusia, ia sudah memenuhi hukum Taurat.
- Yesus hadir di tengah sidang jemaat yang disucikan dan dibaharui, sebagai Imam Besar, Gembala Agung yang selalu mengulurkan tangan belas kasihNya, sehingga kita mengalami kuasaNya yang tidak tertandingi oleh apapun juga.
Wahyu 1:13
1:13 Dan di tengah-tengah kaki dian itu ada seorang serupa Anak Manusia, berpakaian jubah yang panjangnya sampai di kaki, dan dadanya berlilitkan ikat pinggang dari emas.
Hasilnya:
- Kuasa kesembuhan, dari penyakit jasmani dan rohani.
Markus 1:41-42
1:41 Maka tergeraklah hati-Nya oleh belas kasihan, lalu Ia mengulurkan tangan-Nya, menjamah orang itu dan berkata kepadanya: "Aku mau, jadilah engkau tahir."
1:42 Seketika itu juga lenyaplah penyakit kusta orang itu, dan ia menjadi tahir.
Secara rohani, kusta menunjuk pada kebenaran diri sendiri, yaitu orang yang tidak mau mengaku dosa malah menyalahkan orang lain, berprasangka buruk kepada orang lain. Kusta juga menunjuk pada kenajisan dalam pikiran, pandangan, perbuatan.
- Kuasa pertolongan/ kuasa pengangkatan dari Tuhan.
Matius 14:29-32
14:29 Kata Yesus: "Datanglah!" Maka Petrus turun dari perahu dan berjalan di atas air mendapatkan Yesus.
14:30 Tetapi ketika dirasanya tiupan angin, takutlah ia dan mulai tenggelam lalu berteriak: "Tuhan, tolonglah aku!"
14:31 Segera Yesus mengulurkan tangan-Nya, memegang dia dan berkata: "Hai orang yang kurang percaya, mengapa engkau bimbang?"
14:32 Lalu mereka naik ke perahu dan anginpun redalah.
Segala ketenggelaman dan kegagalan akan diangkat menjadi berhasil oleh Tuhan.
- Kuasa kebangkitan.
Markus 5:39-43
5:39 Sesudah Ia masuk Ia berkata kepada orang-orang itu: "Mengapa kamu ribut dan menangis? Anak ini tidak mati, tetapi tidur!"
5:40 Tetapi mereka menertawakan Dia. Maka diusir-Nya semua orang itu, lalu dibawa-Nya ayah dan ibu anak itu dan mereka yang bersama-sama dengan Dia masuk ke kamar anak itu.
5:41 Lalu dipegang-Nya tangan anak itu, kata-Nya: "Talita kum," yang berarti: "Hai anak, Aku berkata kepadamu, bangunlah!"
5:42 Seketika itu juga anak itu bangkit berdiri dan berjalan, sebab umurnya sudah dua belas tahun. Semua orang yang hadir sangat takjub.
5:43 Dengan sangat Ia berpesan kepada mereka, supaya jangan seorangpun mengetahui hal itu, lalu Ia menyuruh mereka memberi anak itu makan.
Kuasa kebangkitan untuk membangkitkan nikah dan buah nikah yang sudah hancur
Kuasa kebangkitan untuk membangkitkan rohani yang sudah kering/ mati.
Kuasa kebangkitan untuk menghapus kemustahilan dan memberikan masa depan yang indah.
Tuhan memberkati.