Markus 15 menunjuk pada sengsara Tuhan Yesus untuk menyelamatkan, memberkati, sampai menyempurnakan kita, umatnya.
Markus 15:1-20a menunjuk pada permulaan sengsara yang dialami oleh Tuhan Yesus.
Markus 15:20b-47 menunjuk pada puncak penderitaan Tuhan Yesus, yaitu penyaliban.
Ada 7 hal yang kena-mengena dengan sengsara Yesus di kayu salib:
ad. 4. Markus 15:33-34 sengsara salib mengenai keadaan-Nya yang ditinggalkan sendiri
Markus 15:33-3415:33 Pada jam dua belas, kegelapanmeliputi seluruh daerah itu dan berlangsung sampai jam tiga.
15:34 Dan pada jam tiga berserulah Yesus dengan suara nyaring: "Eloi, eloi, lama sabakhtani?", yang berarti: Allahku, Allahku, mengapa Engkau meninggalkan Aku?
Ada 3 macam kegelapan yang melanda bumi:- Kegelapan selama 3 hari di Mesir.
Keluaran 10:22
10:22 Lalu Musa mengulurkan tangannya ke langit dan datanglah gelap gulita di seluruh tanah Mesir selama tiga hari.
Artinya: terang kasih Allah Bapa (terang matahari) tidak bekerja lagi, manusia menjadi jahat, sadis, dimulai dari nikah rumah tangga.
- Kegelapan selama 3 jam saat Yesus mati di kayu salib[Markus 15:33].
Artinya: terang Anak Allah (terang bulan) tidak bekerja lagi, pekerjaan penebusan dosa tidak ada lagi, manusia hidup penuh dengan dosa, sampai puncaknya dosa.
- Kegelapan selama 3,5 tahun saat zaman antikris.
Wahyu 11:2, 12:6
11:2 Tetapi kecualikan pelataran Bait Suci yang di sebelah luar, janganlah engkau mengukurnya, karena ia telah diberikan kepada bangsa-bangsa lain dan mereka akan menginjak-injak Kota Suci empat puluh dua bulan lamanya."
12:6 Perempuan itu lari ke padang gurun, di mana telah disediakan suatu tempat baginya oleh Allah, supaya ia dipelihara di situ seribu dua ratus enam puluh hari lamanya.
Artinya: terang Allah Roh Kudus (terang bintang) tidak bekerja lagi, pembangunan Tubuh Kristus yang sempurna sudah selesai, sehingga gereja Tuhan ditampilkan sebagai seorang wanita dengan tanda matahari, bulan, dan dua belas bintang.
Wahyu 12:1
12:1 Maka tampaklah suatu tanda besar di langit: Seorang perempan berselubungkan matahari, dengan bulan di bawah kakinya dan sebuah mahkota dari dua belas bintang di atas kepalanya.
Wahyu 12:6
12:6 Perempuan itu lari ke padang gurun, di mana telah disediakan suatu tempat baginya oleh Allah, supaya ia dipelihara di situ seribu dua ratus enam puluh hari lamanya.
Gereja Tuhan diberi 2 buah sayap burung nazar untuk bisa disingkirkan ke padang gurun.
Sementara bumi dalam keadaan seperti tidak ada matahari bulan dan bintang (karena sudah dibawa oleh mempelai), bumi berada dalam kegelapan antikris.
Gereja Tuhan harus masuk, aktif, setia dalam ibadah dan pelayanan pembangunan Tubuh Kristus lebih dari semuanya, sehingga kita bisa ditampilkan sebagai gereja yang sempurna.
Penyebab kegelapan:
- Mengutuki, melawan orang tua.
Kita harus taat kepada orang tua jasmani kita, orang tua rohani (gembala), dan orang tua sorgawi (Tuhan, firman Allah).
Kita seharusnya tunduk dan taat pada orang tua, hidup kita memiliki terang, ada masa depan yang indah.
Kolose 3:20
3:20 Hai anak-anak, taatilah orang tuamu dalam segala hal, karena itulah yang indah di dalam Tuhan.
- Tidak berpakaian pesta.
Matius 22:1-2, 11-14
22:1 Lalu Yesus berbicara pula dalam perumpamaan kepada mereka:
22:2 "Hal Kerajaan Sorga seumpama seorang raja, yang mengadakan perjamuan kawin untuk anaknya.
22:11 Ketika raja itu masuk untuk bertemu dengan tamu-tamu itu, ia melihat seorang yang tidak berpakaian pesta.
22:12 Ia berkata kepadanya: Hai saudara, bagaimana engkau masuk kemari dengan tidak mengenakan pakaian pesta? Tetapi orang itu diam saja.
22:13 Lalu kata raja itu kepada hamba-hambanya: Ikatlah kaki dan tangannya dan campakkanlah orang itu ke dalam kegelapan yang paling gelap, di sanalah akan terdapat ratap dan kertak gigi.
22:14 Sebab banyak yang dipanggil, tetapi sedikit yang dipilih.
Tidak berpakaian pesta = berpakaian yang lain, pakaian yang kotor, yaitu:
- tidak setia dalam ibadah dan pelayanan
- perbuatan, perkataan, angan-angan dosa
- kebenaran diri sendiri = menutupi dosa dengan cara menyalahkan orang lain.
Sebenarnya, Yesus sebagai Raja segala raja bertanya, "Mengapa tidak berpakaian pesta?" yang artinya adalah kemurahan Tuhan yang menunjuk dosa-dosa kita.
Pertanyaan itu adalah undangan Tuhan untuk mengganti pakaian kotor kita supaya kita bisa masuk dalam pesta nikah Anak Domba dengan pakaian pesta.
Sikap orang ini adalah sikap negatif, yaitu diam saja: tidak mau membuang yang kotor, mempertahankan yang kotor, tidak mau mengaku sesuatu yang kotor = keras hati, sombong.
Akibatnya: diikat kaki tangannya = tidak bisa melayani lagi.
Sikap positif: lemah lembut dan rendah hati.
Lemah lembut: mampu menerima firman pengajaran yang keras.
Rendah hati: mampu mengaku dosa.
Hasilnya:
- Hidup kita menjadi enak dan ringan.
Matius 11:29-30
11:29 Pikullah kuk yang Kupasang dan belajarlah pada-Ku, karena Aku lemah lembut dan rendah hati dan jiwamu akan mendapat ketenangan
11:30 Sebab kuk yang Kupasang itu enak dan beban-Kupun ringan."
- Tuhan memberikan kita pakaian pesta: secara jasmani, ada masa depan yang indah.
Yesaya 61:10
61:10 Aku bersukaria di dalam TUHAN, jiwaku bersorak-sorai di dalam Allahku, sebab Ia mengenakan pakaian keselamatan kepadaku dan menyelubungi aku dengan jubah kebenaran, seperti pengantin laki-laki yang mengenakan perhiasan kepala dan seperti pengantin perempuan yang memakai perhiasannya.
Tuhan memberkati.