Hati yang kotor tidak akan mengalami pertumbuhan rohani. Tingkat rohaninya akan tetap seperti anak-anak sehingga masuk pedang penghukuman Tuhan.
Dalam kandang penggembalaan ini, kita semua akan mengalami pertumbuhan rohani sampai kedewasaan. Kandang penggembalaan adalah tempat penggemblengan hati nurani yang tidak baik sehingga menjadi hati nurani yang baik, taat dengar-dengaran.
Jadi kita semua harus tergembala supaya kita memiliki hati nurani yang baik, yang taat dengar-dengaran, sehingga Yesus bertahta dalam kehidupan kita.
Dalam Perjanjian Lama, contohnya adalah Musa.
Di Mesir, Musa mengalami penggemblengan akal dan pengetahuan, sehingga menjadi manusia yang pandai dan berkuasa. Dengan kepandaiannya, Musa coba-coba melayani orang Mesir yang berkelahi dengan orang Israel. Akhirnya Musa gagal bahkan menjadi pembunuh.
Keluaran 3:1-4
3:1 Adapun Musa, ia biasa menggembalakan kambing domba Yitro, mertuanya, imam di Midian. Sekali, ketika ia menggiring kambing domba itu ke seberang padang gurun, sampailah ia ke gunung Allah, yakni gunung Horeb.
3:2 Lalu Malaikat TUHAN menampakkan diri kepadanya di dalam nyala api yang keluar dari semak duri. Lalu ia melihat, dan tampaklah: semak duri itu menyala, tetapi tidak dimakan api.
3:3 Musa berkata: "Baiklah aku menyimpang ke sana untuk memeriksa penglihatan yang hebat itu. Mengapakah tidak terbakar semak duri itu?"
3:4 Ketika dilihat TUHAN, bahwa Musa menyimpang untuk memeriksanya, berserulah Allah dari tengah-tengah semak duri itu kepadanya: "Musa, Musa!" dan ia menjawab: "Ya, Allah."
Di Midian, Musa menjadi gembala. Sekarang menunjuk pada kehidupan yang berada dalam penggembalaan.
Dalam penggembalaan, kita sedang mengalami penggemblengan hati oleh api firman, sehingga memiliki hati nurani yang baik, hanya berseru "Ya Allah".
Dalam Perjanjian Baru, contohnya adalah Petrus.
Petrus melayani Tuhan dengan hebat, tetapi dengan hati nurani yang tidak baik, sehingga menyangkal Tuhan tiga kali. Dulu Petrus menyangkal dengan perkataan. Sekarang, hati-hati jangan sampai kita menyangkal Tuhan dengan perbuatan.
Titus 1:16
1:16 Mereka mengaku mengenal Allah, tetapi dengan perbuatan mereka, mereka menyangkal Dia. Mereka keji dan durhaka dan tidak sanggup berbuat sesuatu yang baik.
Kalau melayani dengan hati nurani yang tidak baik, melayani dengan perbuatan jahat dan najis, durhaka, ini sama dengan menyangkal Tuhan.
Yohanes 21:15-19
21:15 Sesudah sarapan Yesus berkata kepada Simon Petrus: "Simon, anak Yohanes, apakah engkau mengasihi Aku lebih dari pada mereka ini?" Jawab Petrus kepada-Nya: "Benar Tuhan, Engkau tahu, bahwa aku mengasihi Engkau." Kata Yesus kepadanya: "Gembalakanlah domba-domba-Ku."
21:16 Kata Yesus pula kepadanya untuk kedua kalinya: "Simon, anak Yohanes, apakah engkau mengasihi Aku?" Jawab Petrus kepada-Nya: "Benar Tuhan, Engkau tahu, bahwa aku mengasihi Engkau." Kata Yesus kepadanya: "Gembalakanlah domba-domba-Ku."
21:17 Kata Yesus kepadanya untuk ketiga kalinya: "Simon, anak Yohanes, apakah engkau mengasihi Aku?" Maka sedih hati Petrus karena Yesus berkata untuk ketiga kalinya: "Apakah engkau mengasihi Aku?" Dan ia berkata kepada-Nya: "Tuhan, Engkau tahu segala sesuatu, Engkau tahu, bahwa aku mengasihi Engkau." Kata Yesus kepadanya: "Gembalakanlah domba-domba-Ku.
21:18 Aku berkata kepadamu: Sesungguhnya ketika engkau masih muda engkau mengikat pinggangmu sendiri dan engkau berjalan ke mana saja kaukehendaki, tetapi jika engkau sudah menjadi tua, engkau akan mengulurkan tanganmu dan orang lain akan mengikat engkau dan membawa engkau ke tempat yang tidak kaukehendaki."
21:19 Dan hal ini dikatakan-Nya untuk menyatakan bagaimana Petrus akan mati dan memuliakan Allah. Sesudah mengatakan demikian Ia berkata kepada Petrus: "Ikutlah Aku."
Lewat kandang penggembalaan, hati kita sedang digembleng dan dibersihkan. Yesus bertanya tiga kali (tiga macam ibadah) pada Petrus sampai hati Petrus tertusuk dan menjadi sedih. Hasilnya Petrus memiliki hati nurani yang baik, yaitu mengulurkan tangan kepada Tuhan, berserah apapun yang Tuhan kehendaki.
1 Petrus 5:5-6
5:5 Demikian jugalah kamu, hai orang-orang muda, tunduklah kepada orang-orang yang tua. Dan kamu semua, rendahkanlah dirimu seorang terhadap yang lain, sebab: "Allah menentang orang yang congkak, tetapi mengasihani orang yang rendah hati."
5:6 Karena itu rendahkanlah dirimu di bawah tangan Tuhan yang kuat, supaya kamu ditinggikan-Nya pada waktunya.
Kaum muda harus berada dalam kandang penggembalaan sehingga mengalami penggemblengan hati menjadi kaum muda yang rendah hati dan tunduk, taat dengar-dengaran pada Tuhan, gembala, dan orang tua (termasuk guru) sampai daging tidak bersuara.Ini sama dengan mengulurkan tangan kepada Tuhan, dan Tuhan akan mengulurkan tangan untuk meninggikan kita pada waktuNya, artinya:
Tuhan memberkati.