Markus 16:19-2016:19. Sesudah Tuhan Yesus berbicara demikian kepada mereka, terangkatlah Ia ke sorga, lalu duduk di sebelah kanan Allah. 16:20 Merekapun pergilah memberitakan Injil ke segala penjuru, dan Tuhan turut bekerja dan meneguhkan firman itu dengan tanda-tanda yang menyertainya.Markus 16 adalah tentang kebangkitan Yesus. Yesus bangkit dalam tubuh kemuliaan.
Jadi, Markus 16 juga berbicara tentang
sinar kemuliaan (Shekinah Glory).Ayat 19: Yesus terangkat ke Surga dalam tubuh kemuliaan dan duduk di sebelah kanan Allah Bapa sebagai Imam Besar.
Ayat 20: Yesus, sebagai Imam Besar, duduk di sebelah kanan Allah Bapa
untuk menjadi teladanbagi imam-imam dan
untuk menyertai imam-imam/pelayan Tuhan yang diutusNya.
Kita tidak perlu takut saat dipakai Tuhan dalam pelayanan apapun, sebab Yesus menyertai kita.
Jika kita (imam-imam, pelayan Tuhan) selalu meneladan kepada Yesus sebagai Imam Besar, maka Yesus selalu menyertai kita.Praktek sehari-hari meneladan kepada Yesus sebagai Imam Besar yang duduk di sebelah kanan Allah Bapa:- Meneladani KETABAHAN HATI Imam Besar.
Ibrani 12:2-3
12:2 Marilah kita melakukannya dengan mata yang tertuju kepada Yesus, yang memimpin kita dalam iman, dan yang membawa iman kita itu kepada kesempurnaan, yang dengan mengabaikan kehinaan tekun memikul salib ganti sukacita yang disediakan bagi Dia, yang sekarang duduk di sebelah kanan takhta Allah.
12:3 Ingatlah selalu akan Dia, yang tekun menanggung bantahan yang sehebat itu terhadap diri-Nya dari pihak orang-orang berdosa, supaya jangan kamu menjadi lemah dan putus asa.
Yesus sudah difitnah, dicambuk, disiksa, disalibkan, namun tetap tabah.
Demikian imam-imam juga harus tabah = kuat dan teguh hati, artinya:
- Tidak putus asa dan kecewamenghadapi apapun juga, namun senantiasa mengucap syukur kepada Tuhan.
- Tidak ikut-ikutan / tidak dicemarkan oleh dosa-dosa dan godaan-godaan, sehingga kita tetap hidup dalam kebenaran.
- Selalu setia dan berkobar-kobar dalam ibadah-pelayanan kepada Tuhan.
- Meneladani KESUCIAN Yesus sebagai Imam Besar.
Ibrani 7:26
7:26 Sebab Imam Besar yang demikianlah yang kita perlukan: yaitu yang saleh, tanpa salah, tanpa noda, yang terpisah dari orang-orang berdosa dan lebih tinggi dari pada tingkat-tingkat sorga,
Imam-imam/pelayan Tuhan harus hidup dalam kesucian.
Syaratnya:
Imamat 21:12
21:12 Janganlah ia keluar dari tempat kudus, supaya jangan dilanggarnya kekudusan tempat kudus Allahnya, karena minyak urapan Allahnya, yang menandakan bahwa ia telah dikhususkan, ada di atas kepalanya; Akulah TUHAN.
Imam-imam harus selalu berada di dalam tempat kudus (Ruangan Suci) dengan 3 macam alat = harus tergembala, tekun dalam 3 macam ibadah pokok;
- Pelita Emas = ketekunan dalam Ibadah Raya, termasuk Ibadah Kaum Muda dan Remaja.
- Meja Roti Sajian = ketekunan dalam Ibadah Pendalaman Alkitab dan Perjamuan Suci.
- Mezbah Dupa Emas = ketekunan dalam Ibadah Doa Penyembahan.
Di luar kandang penggembalaan, kita pasti mudah tercemar dengan dosa-dosa.
Jika imam-imam tergembala dengan baik, maka ia disucikan terus-menerusdan selalu hidup dalam urapan Roh Kudus(tidak kering rohani).
Yesaya 11:1-3
11:1. Suatu tunas akan keluar dari tunggul Isai, dan taruk yang akan tumbuh dari pangkalnya akan berbuah.
11:2 Roh TUHAN (1) akan ada padanya, roh hikmat (2) dan pengertian (3), roh nasihat (4) dan keperkasaan (5), roh pengenalan (6) dan takut akan TUHAN (7);
11:3 ya, kesenangannya ialah takut akan TUHAN.Ia tidak akan menghakimi dengan sekilas pandang saja atau menjatuhkan keputusan menurut kata orang.
Dalam terjemahan lama: "bernafas dalam takut akan Tuhan".
Jadi, kesenangan dari kehidupan yang diurapi Roh Kudus adalah takut akan Tuhan.
Udara ini dikuasai oleh setan (roh jahat dan najis), dan dimanapun kita selalu bernafas.
Kita membutuhkan urapan Roh Kudus selalu sehingga kita bernafas dengan takut akan Tuhan.
Amsal 8:13
8:13 Takut akan TUHAN ialah membenci kejahatan; aku benci kepada kesombongan, kecongkakan, tingkah laku yang jahat, dan mulut penuh tipu muslihat.
Bernafas dengan takut akan Tuhan= membenci dosa, sampai dengan membenci dusta (tidak berdusta).
Berdusta, berbuat dosa = menantang/melawan Tuhan.
Kalau sekadar takut akan orang tua/guru/gembala, begitu terbatas. Saat tidak ada orang tua/guru/gembala, pasti cenderung kembali dalam dosa.
Lebih dari itu, kita harus takut akan Tuhan sebab di mana-mana selalu ada Tuhan.
- Meneladani KETAATAN Yesus, yang taat dalam penderitaan sampai mati di kayu salib.
Ibrani 5:8-10
5:8 Dan sekalipun Ia adalah Anak, Ia telah belajar menjadi taat dari apa yang telah diderita-Nya,
5:9 dan sesudah Ia mencapai kesempurnaan-Nya, Ia menjadi pokok keselamatan yang abadi bagi semua orang yang taat kepada-Nya,
5:10. dan Ia dipanggil menjadi Imam Besar oleh Allah, menurut peraturan Melkisedek.
Filipi 2:8
2:8 Dan dalam keadaan sebagai manusia, Ia telah merendahkan diri-Nya dan taat sampai mati, bahkan sampai mati di kayu salib.
Kita harus taat dengar-dengaran, apapun yang harus kita korbankan, sampai daging tidak bersuara lagi.
Contoh lain:
Abraham diperintahkan Allah untuk mengorbankan Ishak, anak satu-satunya dan anak perjanjian. Abraham taat dengar-dengaran dan ia bertemu dengan Yehova Jireh (Allah menyediakan).
Kita taat = mengulurkan tangan pada Imam Besar. Maka, Imam Besar juga akan mengulurkan tanganNya (menyertai) kita = kita hidup dalam tangan Tuhan.
Jika kita meneladan kepada Imam Besar, kita pasti disertai dan tidak perlu takut.
Hasilnya:- Ibrani 2:17-18
2:17 Itulah sebabnya, maka dalam segala hal Ia harus disamakan dengan saudara-saudara-Nya, supaya Ia menjadi Imam Besar yang menaruh belas kasihan dan yang setia kepada Allah untuk mendamaikan dosa seluruh bangsa.
2:18 Sebab oleh karena Ia sendiri telah menderita karena pencobaan, maka Ia dapat menolong mereka yang dicobai.
Imam Besar mengulurkan tangan yang setia dan berbelas kasihkepada imam-imam untuk;
- Memperdamaikan dosa-dosa kita.Sebab, siapakah manusia yang tidak pernah berbuat dosa?
Imam Besar mengampuni, mengangkat dan memulihkan kita dari segala kejatuhan dalam dosa, sehingga kita bisa kembali hidup benar.
Contoh:
Daud sudah berzinah dengan Batsyeba, namun masih bisa diangkat dan kembali hidup benar dan suci.
Petrus sudah menyangkal Yesus, masih bisa diangkat dan ditolong.
Prosesnya:
Kita mengaku dosa kepada Tuhan dan sesama dengan sungguh-sungguh. Jika diampuni, jangan berbuat dosa lagi! Kita kembali hidup benar dan suci.
- Menolong kita dalam segala masalah,sampaipun yang sudah mustahil.
Ia mampu menyelesaikan segala masalah.
Asal dosa diselesaikan, masalah pasti juga diselesaikan.
Sebaliknya, kalau dosa disembunyikan, masalah justru semakin bertambah.
- I Tesalonika 5:23-24
5:23. Semoga Allah damai sejahtera menguduskan kamu seluruhnya dan semoga roh, jiwa dan tubuhmu terpelihara sempurna dengan tak bercacat pada kedatangan Yesus Kristus, Tuhan kita.
5:24 Ia yang memanggil kamu adalah setia, Ia juga akan menggenapinya.
Imam Besar mengulurkan tangan yang setia dan menggenapi janjiNyauntuk;
- Memelihara tubuh, jiwa dan roh kita.
= Memelihara kehidupan kita secara jasmanidi tengah dunia yang sulit.
= Memelihara kehidupan kita secara rohanidi tengah dunia yang sudah goncang ini, sehingga kita merasa damai sejahtera.
= Memelihara masa depan kita,memberi masa depan yang indah dan bahagia. (Tangan orang tua begitu terbatas, namun kuasa Tuhan tidak terbatas.)
Imam Besar tidak pernah menipu kita, asal kita hidup meneladan kepadaNya.
- Menyucikan tubuh, jiwa dan roh kita sampai sempurna dan tak bercacat cela seperti Yesus.
Kita bisa terangkat di awan-awan permai untuk menyambut kedatangan Yesus kedua kali.
Tuhan memberkati.