bersamaan dengan Ibadah Pemberkatan NikahLukas 2:1-20 adalah tentang kelahiran Yesus.
Lukas 2:8-20 berjudul "Gembala-gembala". Jadi, kelahiran Yesus dikaitkan dengan gembala.
Lukas 2:16-18
2:16 Lalu mereka cepat-cepat berangkat dan menjumpai Maria dan Yusuf dan bayi itu, yang sedang berbaring di dalam palungan.
2:17 Dan ketika mereka melihat-Nya, mereka memberitahukan apa yang telah dikatakan kepada mereka tentang Anak itu.
2:18 Dan semua orang yang mendengarnya heran tentang apa yang dikatakan gembala-gembala itu kepada mereka.
Dulu, gembala-gembala bisa melihat Yesus yang lahir di kandang, atau melihat Yesus yang datang pertama kali ke dunia.
Sekarang artinya, kehidupan yang tergembala akan bisa melihat Yesus yang datang kedua kali di awan-awan yang permai.
Demikian juga dikaitkan dengan nikah. Nikah harus tergembala supaya bisa melihat Yesus yang datang kedua kali di awan-awan yang permai. Ini sama dengan masuk Perjamuan Kawin Anak Domba.
Wahyu 19:9
19:9 Lalu ia berkata kepadaku: “Tuliskanlah: Berbahagialah mereka yang diundang ke perjamuan kawin Anak Domba.” Katanya lagi kepadaku: “Perkataan ini adalah benar, perkataan-perkataan dari Allah.”
Perjamuan Kawin Anak Domba adalah nikah yang rohani, nikah yang sempurna di awan-awan yang permai antara Yesus sebagai Mempelai Pria Sorga dengan sidang jemaat yang sempurna sebagai mempelai wanitaNya. Setelah itu, nikah rohani ini masuk Kerajaan 1000 tahun damai (Firdaus yang akan datang), dan lanjut masuk Kerajaan Sorga yang kekal (Yerusalem Baru).
Nikah Kristiani bukan hanya sampai di liang kubur, tapi sampai masuk Kerajaan Sorga yang kekal.
Mengapa nikah rumah tangga kita harus tergembala?
- Supaya bisa bertemu dengan Yesus yang datang kembali kedua kali di awan-awan yang permai, sehingga kita bisa masuk Perjamuan Kawin Anak Domba.
Di luar penggembalaan, nikah tidak akan terangkat, melainkan tertinggal selamanya.
- Kita menghadapi pencobaan-pencobaan yang mau menghancurkan hidup kita/ nikah kita supaya tidak bisa masuk Perjamuan Kawin Anak Domba, ketinggalan saat Yesus datang kembali kedua kali dan binasa bersama dunia.
Salah satu pasal penggembalaan dalam Alkitab adalah Yohanes 10.
Dalam Yohanes 10:1-39, ada 3 macam pencobaan yang mau menghancurkan hidup kita, nikah rumah tangga kita supaya tidak masuk Firdaus. Semua yang kita kumpulkan di dunia tidak akan ada artinya kalau ketinggalan saat kedatangan Yesus kedua kali.
- Yohanes 10:1-10 --> pencuri dan perampok, yang menggambarkan setan di udara.
Yohanes 10:1-2
10:1 “Aku berkata kepadamu: Sesungguhnya siapa yang masuk ke dalam kandang domba dengan tidak melalui pintu, tetapi dengan memanjat tembok, ia adalah seorang pencuri dan seorang perampok;
10:2 tetapi siapa yang masuk melalui pintu, ia adalah gembala domba.
Setan masuk di rumah tangga untuk mencuri yang paling berharga, yaitu kasih. Tanpa kasih, nikah rumah tangga akan menjadi kosong dan tak berarti. Kasih itu kekal; jika tanpa kasih, nikah itu akan gagal dan binasa selamanya.
Bagaimana setan mencuri kasih dalam nikah? Setan memakai orang ketiga untuk mencuri kasih dalam nikah, yaitu:
- Orang tua/ mertua.
Orang tua/ mertua seringkali terlalu mencampuri urusan nikah rumah tangga. - Anak.
Suami/ istri terlalu mengasihi anak sehingga tidak mengurusi istri/ suami. - Wanita/ pria lain.
Tidak boleh ada orang ketiga dalam nikah, siapapun juga, kecuali Yesus sebagai Imam Besar untuk memberikan kasihNya di dalam nikah.
Yohanes 10:7-10
10:7 Maka kata Yesus sekali lagi: “Aku berkata kepadamu, sesungguhnya Akulah pintu ke domba-domba itu.
10:8 Semua orang yang datang sebelum Aku, adalah pencuri dan perampok, dan domba-domba itu tidak mendengarkan mereka.
10:9 Akulah pintu; barangsiapa masuk melalui Aku, ia akan selamat dan ia akan masuk dan keluar dan menemukan padang rumput.
10:10 Pencuri datang hanya untuk mencuri dan membunuh dan membinasakan; Aku datang, supaya mereka mempunyai hidup, dan mempunyainya dalam segala kelimpahan.
Untuk mencurahkan kasihNya, maka Yesus menampilkan diri sebagai pintu sempit, atau pintu yang diolesi darah. Untuk memulai sesuatu, memang diawali dengan pengalaman kematian (tanda darah).
Tanda darah/ tanda kematian adalah bukti dari kasih Allah. Praktek ada tanda darah adalah:
- Saling mengaku dan saling mengampuni. Jika mengaku dosa dengan sungguh-sungguh dan diampuni, jangan berbuat dosa lagi. Saat mengampuni dosa orang lain, harus mengampuni dengan sungguh-sungguh dan melupakan.
Saat ada tanda darah, ada tanda salib, maka setan tidak bisa masuk.
- Kalau ada tanda darah, maka nikah tidak akan terpengaruh oleh apapun di dunia ini. Pelayanan juga tidak akan terpengaruh oleh apapun di dunia ini. Baik itu berkat Tuhan, kemiskinan, kesakitan, jangan sampai mengurangi kasih dalam nikah. Ini justru merupakan ujian apakah ada kasih atau tidak.
- Taat dengar-dengaran pada pengajaran yang benar apapun resiko yang dihadapi.
Kalau ada tanda darah, maka ada hasil padang rumput kelimpahan [Yohanes 10:9]. Hidup dalam kelimpahan artinya dipelihara oleh Tuhan sehingga selalu mengucap syukur kepada Tuhan, sampai hidup kekal.
- Yohanes 10:11-16 --> serigala, yang menggambarkan antikris.
Yohanes 10:11-14
10:11 Akulah gembala yang baik. Gembala yang baik memberikan nyawanya bagi domba-dombanya;
10:12 sedangkan seorang upahan yang bukan gembala, dan yang bukan pemilik domba-domba itu sendiri, ketika melihat serigala datang, meninggalkan domba-domba itu lalu lari, sehingga serigala itu menerkam dan mencerai-beraikan domba-domba itu.
10:13 Ia lari karena ia seorang upahan dan tidak memperhatikan domba-domba itu.
10:14 Akulah gembala yang baik dan Aku mengenal domba-domba-Ku dan domba-domba-Ku mengenal Aku
Serigala ini makan daging.
Pencobaan kedua ini menyangkut daging dengan segala keinginannya.
Hawa makan buah terlarang karena menuruti keinginan daging, sehingga Adam juga ikut menuruti Hawa.
Saat baru menikah adalah saat yang riskan. Saat nikah berbunga dan menghasilkan buah. Buah yang pertama ini pahit dan kecut, banyak yang tidak sesuai bagi daging. Banyak terjadi perselisihan, percekcokan, perselingkuhan, dll.
Menghadapi serigala, Yesus tampil sebagai Gembala yang Baik untuk menghadapi keganasan serigala.
Seorang gembala yang tidak mau memberi makan domba, pasti akan makan domba. Ibadah kunjungan adalah kelimpahan dari dalam penggembalaan.
Kalau kehidupan kita bisa tergembala, maka kita akan punya tabiat gembala, yaitu:
- Diam dan tenang, sehingga ada damai sejahtera.
- Saling perhatian, ada perhatian terhadap pelayanan.
Sekalipun kita tidak bisa memberi apa-apa dalam pelayanan, tetapi perhatian itu lebih dari semuanya.
- Suami mengasihi istri seperti diri sendiri, istri tunduk pada suami.
Suami mengasihi istri = dua loh batu.
Istri tunduk pada suami = Tabernakel.
Kalau suami mengasihi istri dan istri tunduk pada suami, maka nikah akan dipercayakan pengajaran Tabernakel dan Mempelai. Ada kekuatan yang tidak bisa diambil oleh siapapun juga. Dan Gembala Baik akan menjadikan semua baik pada waktuNya.
- Yohanes 10:22-39 --> orang Yahudi, yang menggambarkan nabi palsu.
Yohanes 10:31,36
10:31 Sekali lagi orang-orang Yahudi mengambil batu untuk melempari Yesus.
10:36 masihkah kamu berkata kepada Dia yang dikuduskan oleh Bapa dan yang telah diutus-Nya ke dalam dunia: Engkau menghujat Allah! Karena Aku telah berkata: Aku Anak Allah?
Orang Yahudi mau membunuh Yesus sebagai Anak Allah. Artinya mau memisahkan tubuh dengan Kepala. Kepala adalah Yesus, yaitu firman pengajaran yang benar.
Nikah tanpa pengajaran yang benar adalah seperti tubuh tanpa Kepala, nikah itu mati dan dikepalai oleh serigala dan burung. Nikah yang dikuasai roh jahat dan roh najis hanya akan menjadi tempat pemuasan hawa nafsu daging, terjadi perzinahan-perzinahan.
Sebenarnya nikah adalah tempat Yesus menyatakan kemuliaanNya.
Yohanes 10:37-38
10:37 Jikalau Aku tidak melakukan pekerjaan-pekerjaan Bapa-Ku, janganlah percaya kepada-Ku,
10:38 tetapi jikalau Aku melakukannya dan kamu tidak mau percaya kepada-Ku, percayalah akan pekerjaan-pekerjaan itu, supaya kamu boleh mengetahui dan mengerti, bahwa Bapa di dalam Aku dan Aku di dalam Bapa.”
Yesus sebagai Kepala akan melakukan pekerjaan-pekerjaan ajaib.
Efesus 5:25-27
5:25 Hai suami, kasihilah isterimu sebagaimana Kristus telah mengasihi jemaat dan telah menyerahkan diri-Nya baginya
5:26 untuk menguduskannya, sesudah Ia menyucikannya dengan memandikannya dengan air dan firman,
5:27 supaya dengan demikian Ia menempatkan jemaat di hadapan diri-Nya dengan cemerlang tanpa cacat atau kerut atau yang serupa itu, tetapi supaya jemaat kudus dan tidak bercela.
Terutama mujizat secara rohani adalah penyucian dan keubahan hidup dalam nikah, dalam ibadah pelayanan. Ini dimulai dengan mulut (lidah yang kecil) jangan berdusta, jangan berkata kasar. Biar kita berkata benar dan baik, "ya" katakan "ya", "tidak" katakan "tidak".
Kita terus disucikan dan diubahkan sampai menjadi satu kesatuan nikah yang sempurna.
Efesus 5:31-32
5:31 Sebab itu laki-laki akan meninggalkan ayahnya dan ibunya dan bersatu dengan isterinya, sehingga keduanya itu menjadi satu daging.
5:32 Rahasia ini besar, tetapi yang aku maksudkan ialah hubungan Kristus dan jemaat.
Tuhan memberkati.