Pembicara: Bpk. AntanusaMarkus 16:19-2016:19 Sesudah Tuhan Yesus berbicara demikian kepada mereka, terangkatlah Ia ke sorga, lalu duduk di sebelah kanan Allah.16:20 Mereka pun pergilah memberitakan Injil ke segala penjuru, dan Tuhan turut bekerja dan meneguhkan firman itu dengan tanda-tanda yang menyertainya.Ada 4 pribadi yang mengalami keangkatan ke Surga, yaitu Henokh, Musa, Elia, dan Yesus. Nanti di akhir zaman, saat kedatangan Yesus kedua kali, akan ada pribadi kelima yang juga akan terangkat ke Surga, yaitu
gereja Tuhan yang sempurna. Supaya kita, Gereja Tuhan, bisa ikut mengalami keangkatan ke Surga pada saat kedatangan Yesus kedua kali, maka kita harus hidup sama seperti 4 orang lain yang sudah terangkat ke Surga, yaitu Henokh, Musa, Elia, dan Yesus:
- Hidup seperti Henokh.
Kejadian 5:24
5:24 Dan Henokh hidup bergaul dengan Allah, lalu ia tidak ada lagi, sebab ia telah diangkat oleh Allah.
Henokh hidup bergaul dengan Allah, yaitu Allah Bapa di dalam kasih-Nya. Bagi kita sekarang ini, bergaul dengan Allah Bapa di dalam kasih-Nya yaitu di dalam ketekunan di dalam ibadah doa penyembahan (Mezbah Dupa Emas).
- Hidup seperti Musa.
Ulangan 34:5-6
34:5 Lalu matilah Musa, hamba TUHAN itu, di sana di tanah Moab, sesuai dengan firman TUHAN.
34:6 Dan dikuburkan-Nyalah dia di suatu lembah di tanah Moab, di tentangan Bet-Peor, dan tidak ada orang yang tahu kuburnya sampai hari ini.
Musa hidup dan matinya sesuai dengan firman Tuhan, artinya Musa bergaul dengan Anak Allah di dalam firman. Bagi kita sekarang ini, bergaul dengan Anak Allah di dalam firman yaitu di dalam ketekunan di dalam ibadah pendalaman alkitab dan perjamuan suci (Meja Roti Sajian).
- Hidup seperti Elia.
II Raja-raja 2:11
2:11 Sedang mereka berjalan terus sambil berkata-kata, tiba-tiba datanglah kereta berapi dengan kuda berapi memisahkan keduanya, lalu naiklah Elia ke sorga dalam angin badai.
Elia hidup bergaul dengan Allah Roh Kudus. Bagi kita sekarang ini, bergaul dengan Allah Roh Kudus di dalam karunia-karuniaNya, yaitu di dalam ketekunan di dalam ibadah raya (Pelita Emas).
- Hidup seperti Yesus.
Pribadi Yesus adalah wujud Allah di dalam firman, kasih, dan roh.
Bergaul dengan Allah Bapa, Anak Allah, dan Allah Roh Kudus berarti kita harus hidup di dalam ruangan suci, yakni di dalam ketekunan dalam 3 macam ibadah pokok dalam penggembalaan, yaitu tergembala dalam firman penggembalaan/firman pengajaran yang benar.
Di masa muda, seringkali kita berargumentasi bahwa tergembala adalah buang-buang waktu saja, sedangkan kita masih harus belajar, sekolah, dsb.
SEBENARNYA TIDAK!
Raja Daud sendiri bersaksi. Ia sebenarnya bisa membanggakan segala kekayaan dan kekuasaannya, namun tidak. Daud justru bersaksi tentang penggembalaan, tentang kemurahan dan kebajikan Tuhan dalam penggembalaan.
Awalnya kita merasa rugi saat harus tergembala, namun sebenarnya TIDAK RUGI.
Kita tidak bisa berbuat apa-apa tanpa Tuhan, sekalipun kita punya kekayaan, kedudukan, dsb.
Dunia semakin hari semakin sulit.
Kita tidak bisa berbuat apa-apa kalau kita tidak tergembala.Dalam penggembalaan, kita mengalami:- Kuasa Firman Penggembalaan yang menyucikan, mengubahkan, membaharui, sampai menyempurnakan kehidupan kita.
Sesudah diselamatkan (tidak lagi menjadi hamba dosa), kita harus membawa kehidupan kita untuk masuk dalam penggembalaan.
I Korintus 15:51-52
15:51. Sesungguhnya aku menyatakan kepadamu suatu rahasia: kita tidak akan mati semuanya, tetapi kita semuanya akan diubah,
15:52 dalam sekejap mata, pada waktu bunyi nafiri yang terakhir. Sebab nafiri akan berbunyi dan orang-orang mati akan dibangkitkan dalam keadaan yang tidak dapat binasa dan kita semua akan diubah.
Pada saat kedatangan Yesus kedua kali;
- Anak-anak Tuhan yang mati dalam Tuhan akan dibangkitkan dalam tubuh kemuliaan, sama seperti yang dialami Musa dan Tuhan Yesus.
Mati dalam Tuhan = selama hidupnya benar, mengalami penyucian dan keubahan hidup.
- Kita yang masih hidup, asal hidup benar, disucikan, diubahkan, kelak saat kedatangan Yesus kedua kali, akan diubahkan dalam sekejap mata menjadi sama mulia dengan Tuhan.
Kita mengalami seperti yang dialami Henokh dan Elia.
I Tesalonika 4:15-17
4:15 Ini kami katakan kepadamu dengan firman Tuhan: kita yang hidup, yang masih tinggal sampai kedatangan Tuhan, sekali-kali tidak akan mendahului mereka yang telah meninggal.
4:16 Sebab pada waktu tanda diberi, yaitu pada waktu penghulu malaikat berseru dan sangkakala Allah berbunyi, maka Tuhan sendiri akan turun dari sorga dan mereka yang mati dalam Kristus akan lebih dahulu bangkit;
4:17 sesudah itu, kita yang hidup, yang masih tinggal, akan diangkat bersama-sama dengan mereka dalam awan menyongsong Tuhan di angkasa. Demikianlah kita akan selama-lamanya bersama-sama dengan Tuhan.
Maka, baik yang sudah mati maupun yang masih tinggal hidup sampai Tuhan datang, semuanya akan terangkat di awan-awan permai untuk menyambut kedatangan Yesus kedua kali dalam kemuliaan.
Sekalipun melewati banyak pergumulan dan perjuangan, biarlah kita mau sama-sama bertekun dalam penggembalaan.
- Kuasa pengangkatan sama seperti yang dialami Petrus.
- Matius 4:18-19
4:18. Dan ketika Yesus sedang berjalan menyusur danau Galilea, Ia melihat dua orang bersaudara, yaitu Simon yang disebut Petrus, dan Andreas, saudaranya. Mereka sedang menebarkan jala di danau, sebab mereka penjala ikan.
4:19 Yesus berkata kepada mereka: "Mari, ikutlah Aku, dan kamu akan Kujadikan penjala manusia.”
Kuasa Pengangkatan I: penjala ikan menjadi penjala manusia.
= pengangkatan dari orang berdosa menjadi imam dan raja (kehidupan yang beribadah kepada Tuhan dan memiliki jabatan pelayanan).
Petrus tadinya melayani manusia (yang membutuhkan ikan) dan diri sendiri (mencari nafkah hidup), tetapi Tuhan mengangkat kehidupan Petrus menjadi penjala manusia.
Setelah Petrus dan kawan-kawan dipanggil Tuhan, mereka langsung dipakai melayani Tuhan.
Dengan cara apa Tuhan mengangkat kehidupan Petrus (kita semua)? Prosesnya:
- I Petrus 2:9
2:9 Tetapi kamulah bangsa yang terpilih, imamat yang rajani, bangsa yang kudus, umat kepunyaan Allah sendiri, supaya kamu memberitakan perbuatan-perbuatan yang besar dari Dia, yang telah memanggil kamu keluar dari kegelapan kepada terang-Nya yang ajaib:
Kita dipanggil dari kegelapan menuju pada terangNya yang ajaib, dari orang berdosa – diselamatkan – lewat proses: percaya Yesus, bertobat (berhenti berbuat dosa dan kembali pada Allah), baptisan air dan baptisan Roh Kudus.
Kita menerima hidup baru, yaitu hidup dalam kebenaran(keselamatan).
- Kita dipilih untuk bisa melayani Tuhan.
Syarat utama melayani Tuhan adalah hidup dalam kesucian.
- Matius 14:25, 29-31
14:25 Kira-kira jam tiga malam datanglah Yesus kepada mereka berjalan di atas air.
14:29 Kata Yesus: "Datanglah!" Maka Petrus turun dari perahu dan berjalan di atas air mendapatkan Yesus.
14:30 Tetapi ketika dirasanya tiupan angin, takutlah ia dan mulai tenggelam lalu berteriak: "Tuhan, tolonglah aku!”
14:31 Segera Yesus mengulurkan tangan-Nya, memegang dia dan berkata: "Hai orang yang kurang percaya, mengapa engkau bimbang?”
Kuasa Pengangkatan II: mengangkat kita dari segala ketenggelaman.
Petrus tenggelam oleh karena hatinya bimbang!
Kebimbangan apa yang seringkali melanda kita?
- Kebimbangan karena mendengar suara asing: pengajaran palsu, gosip-gosip yang tidak bisa dipertanggungjawabkan kebenarannya.
Orang bimbang tidak ada kemampuan untuk membedakan mana yang benar dan mana yang salah.
BAHAYA! Sementara kita belum tahu suatu gosip benar atau salah – kita sudah menyebarkan pada orang lain.
- Kebimbangan dalam menghadapi pencobaan: kita banyak berharap pada manusia dan tidak berharap pada Tuhan.
Kemerosotan: kegagalan jasmani atau rohani, pada saat hati kita bimbang.
Kita membutuhkan kuasa pengangkatan dalam Firman Penggembalaan.
Firman penggembalaan adalah uluran dua tangan Tuhan untuk mengangkat kita.
Prosesnya: segera mengulurkan tangan dan menyeru nama Yesus.
= berpegang teguh pada satu Firman Pengajaran benar, sehingga kita tidak lagi dibimbangkan oleh ajaran-ajaran palsu maupun gosip-gosip yang tidak benar.
WASPADA!
Dalam kemerosotan, apapun masalah yang kita alami, jangan mencari jalan keluar sendiri di luar Firman Penggembalaan!
Jalan di luar Firman = jalan buntu dan kebinasaan.
- Yohanes 21:15-17
21:15. Sesudah sarapan Yesus berkata kepada Simon Petrus: "Simon, anak Yohanes, apakah engkau mengasihi Aku lebih dari pada mereka ini?" Jawab Petrus kepada-Nya: "Benar Tuhan, Engkau tahu, bahwa aku mengasihi Engkau." Kata Yesus kepadanya: "Gembalakanlah domba-domba-Ku.”
21:16 Kata Yesus pula kepadanya untuk kedua kalinya: "Simon, anak Yohanes, apakah engkau mengasihi Aku?" Jawab Petrus kepada-Nya: "Benar Tuhan, Engkau tahu, bahwa aku mengasihi Engkau." Kata Yesus kepadanya: "Gembalakanlah domba-domba-Ku.”
21:17 Kata Yesus kepadanya untuk ketiga kalinya: "Simon, anak Yohanes, apakah engkau mengasihi Aku?" Maka sedih hati Petrus karena Yesus berkata untuk ketiga kalinya: "Apakah engkau mengasihi Aku?" Dan ia berkata kepada-Nya: "Tuhan, Engkau tahu segala sesuatu, Engkau tahu, bahwa aku mengasihi Engkau." Kata Yesus kepadanya: "Gembalakanlah domba-domba-Ku.
Kuasa Pengangkatan III: mengangkat kita dari kebinasaan.
Tiga kali pertanyaan Tuhan = Firman dalam 3 macam ibadah pokok yang mengoreksi kasih kita kepada Tuhan dan sesama.
Ternyata, Petrus tidak mempunyai kasih kepada Tuhan ataupun sesama, sehingga hatinya menjadi sedih.
Sedih hati = bisa mengaku kepada Tuhan, bahwa sebenarnya kita tidak memiliki kasih, baik kasih kepada Tuhan maupun kepada sesama.
Dalam ibadah, apakah kita melakukan dengan kasih atau hanya sebagai kewajiban orang Kristen?
Bukti kasih adalah taat dengar-dengaran pada Firman Tuhan.
Sekalipun kita melayani sekuat tenaga, tanpa kasih (taat, melakukan kehendak Tuhan) – kelak yang ditemui hanya “Enyahlah..!”
Wujud kehidupan yang tanpa kasih = menyangkal Tuhan.
- Lewat perkataan: gosip, kata-kata sia-sia, kata-kata kotor, kata-kata najis.
Lukas 22:60-61
22:60 Tetapi Petrus berkata: "Bukan, aku tidak tahu apa yang engkau katakan." Seketika itu juga, sementara ia berkata, berkokoklah ayam.
22:61 Lalu berpalinglah Tuhan memandang Petrus. Maka teringatlah Petrus bahwa Tuhan telah berkata kepadanya: "Sebelum ayam berkokok pada hari ini, engkau telah tiga kali menyangkal Aku.”
- Lewat perbuatan: tidak bisa berbuat baik, keji, durhaka, dsb., perbuatan yang merugikan orang lain (memotong telinga Malkhus), tidak setia – tidak taat dengar-dengaran, sampai meninggalkan ibadah pelayanan (kembali jadi penjala ikan).
Titus 1:16
1:16 Mereka mengaku mengenal Allah, tetapi dengan perbuatan mereka, mereka menyangkal Dia. Mereka keji dan durhaka dan tidak sanggup berbuat sesuatu yang baik.
Yohanes 18:10
18:10 Lalu Simon Petrus, yang membawa pedang, menghunus pedang itu, menetakkannya kepada hamba Imam Besar dan memutuskan telinga kanannya. Nama hamba itu Malkhus.
Yohanes 21:3
21:3 Kata Simon Petrus kepada mereka: "Aku pergi menangkap ikan." Kata mereka kepadanya: "Kami pergi juga dengan engkau." Mereka berangkat lalu naik ke perahu, tetapi malam itu mereka tidak menangkap apa-apa.
Setelah Petrus menyadari dan mengakui bahwa ia hidup tanpa kasih, maka Petrus bisa mengulurkan tangan kepada Yesus:
= taat dengar-dengaran apapun resikonya,
= mengasihi Tuhan lebih dari segala sesuatu dengan rela berkorban apapun (sampai berkorban nyawa),
= menyembah Tuhan, berserah sepenuh pada Tuhan.
Yohanes 21:18-19
21:18 Aku berkata kepadamu: Sesungguhnya ketika engkau masih muda engkau mengikat pinggangmu sendiri dan engkau berjalan ke mana saja kaukehendaki, tetapi jika engkau sudah menjadi tua, engkau akan mengulurkan tanganmu dan orang lain akan mengikat engkau dan membawa engkau ke tempat yang tidak kaukehendaki.”
21:19 Dan hal ini dikatakan-Nya untuk menyatakan bagaimana Petrus akan mati dan memuliakan Allah. Sesudah mengatakan demikian Ia berkata kepada Petrus: "Ikutlah Aku.”
Maka, Tuhan akan mengulurkan tangan juga kepada kita, mengangkat kita dari kebinasaan kepada kemuliaan, kehidupan yang bisa memuliakan Tuhan.
Tuhan memberkati.