Salam damai sejahtera dalam kasih sayang Tuhan kita Yesus Kristus.
Lukas 2:8-20 adalah tentang gembala-gembala.
Lukas 2:8
2:8 Di daerah itu ada gembala-gembala yang tinggal di padang menjaga kawanan ternak mereka pada waktu malam.
Malam hari menunjuk pada keadaan dunia akhir jaman, di mana dosa-dosa memuncak sampai puncaknya dosa, yaitu dosa makan-minum (merokok, mabuk, narkoba) dan dosa kawin-mengawinkan.
Dulu, pada malam hari gembala-gembala menjaga kawanan ternak.
Sekarang artinya adalah pada akhir jaman kita semua harus menjadi kehidupan yang tergembala supaya daging tidak liar dan buas, tidak jatuh dalam dosa-dosa sampai puncaknya dosa.
Lukas 2:9-10
2:9 Tiba-tiba berdirilah seorang malaikat Tuhan di dekat mereka dan kemuliaan Tuhan bersinar meliputi mereka dan mereka sangat ketakutan.
2:10 Lalu kata malaikat itu kepada mereka: "Jangan takut,sebab sesungguhnya aku memberitakan kepadamu kesukaan besar untuk seluruh bangsa:
Kita harus tergembala pada pengajaran yang benar supaya kita tidak mengalami ketakutan.
Lukas 21:25-26
21:25 "Dan akan ada tanda-tanda pada matahari dan bulan dan bintang-bintang, dan di bumi bangsa-bangsa akan takut dan bingung menghadapi deru dan gelora laut.
21:26 Orang akan mati ketakutan karena kecemasan berhubung dengan segala apa yang menimpa bumi ini, sebab kuasa-kuasa langit akan goncang.
Ketakutan/ stres melanda semua manusia di bumi pada akhir jaman, sehingga mengakibatkan kematian tubuh.
Ketakutan/ stres akan menjadi pembunuh utama secara jasmani, juga secara rohani.
Wahyu 21:8
21:8 Tetapi orang-orang penakut, orang-orang yang tidak percaya, orang-orang keji, orang-orang pembunuh, orang-orang sundal, tukang-tukang sihir, penyembah-penyembah berhala dan semua pendusta, mereka akan mendapat bagian mereka di dalam lautan yang menyala-nyala oleh api dan belerang; inilah kematian yang kedua."
Penggembalaan memindahkan kita dari suasana ketakutan kepada suasana ketenangan dan sukacita dari Sorga.
Raja Daud bukan mengaku karena dia raja maka dia tenang, tetapi raja Daud mengaku bahwa karena dia tergembala maka hidupnya tenang.
Ada 3 macam ketakutan yang melanda dunia, termasuk melanda hamba Tuhan/ anak Tuhan:
- Ketakutan karena berbuat dosa.
Kejadian 3:10
3:10 Ia menjawab: "Ketika aku mendengar, bahwa Engkau ada dalam taman ini, aku menjadi takut, karena aku telanjang; sebab itu aku bersembunyi."
Sekalipun berada di taman Eden (segala sesuatu berhasil), tetapi jika ada dosa, maka hidupnya pasti tidak akan tenang.
Segala kekayaan, kedudukan, kesuksesan di dunia tidak menjamin ketenangan hidup selama ada dosa dipertahankan, bahkan akan menjadi letih lesu dan berbeban berat sampai kebinasaan selamanya.
Matius 11:28-30
11:28 Marilah kepada-Ku, semua yang letih lesu dan berbeban berat, Aku akan memberi kelegaan kepadamu.
11:29 Pikullah kuk yang Kupasang dan belajarlah pada-Ku, karena Aku lemah lembut dan rendah hati dan jiwamu akan mendapat ketenangan.
11:30 Sebab kuk yang Kupasang itu enak dan beban-Kupun ringan."
Tuhan mengundang kehidupan kita untuk belajar pada Yesus di kayu salib, belajar lemah lembut dan rendah hati untuk menyelesaikan dosa-dosa.
Dalam penggembalaan, hati kita sedang digembleng oleh pengajaran yang benar supaya menjadi rendah hati dan lemah lembut seperti Yesus Gembala yang Baik.
Rendah hati adalah kemampuan untuk mengaku dosa kepada Tuhan (vertikal) dan kepada sesama (horizontal). Jika diampuni, jangan berbuat dosa lagi.
Lemah lembut adalah kemampuan untuk mengampuni dosa orang lain dan melupakannya.
Saat darah Yesus sudah menyelesaikan segala dosa kita dan kita hidup dalam kebenaran, itulah saatnya kita hidup dalam ketenangan. Semua jadi enak dan ringan.
Mazmur 37:25-26
37:25 Dahulu aku muda, sekarang telah menjadi tua, tetapi tidak pernah kulihat orang benar ditinggalkan, atau anak cucunya meminta-minta roti;
37:26 tiap hari ia menaruh belas kasihan dan memberi pinjaman, dan anak cucunya menjadi berkat.
Semakin kita hidup dalam kebenaran, makin enak dan ringan hidup kita. Kita akan diberkati dan menjadi berkat bagi orang lain.
- Ketakutan karena angin ribut dan gelombang yang bisa menenggelamkan kehidupan kita.
Markus 4:35-40
4:35 Pada hari itu, waktu hari sudah petang, Yesus berkata kepada mereka: "Marilah kita bertolak ke seberang."
4:36 Mereka meninggalkan orang banyak itu lalu bertolak dan membawa Yesus beserta dengan mereka dalam perahu di mana Yesus telah duduk dan perahu-perahu lain juga menyertai Dia.
4:37 Lalu mengamuklah taufan yang sangat dahsyat dan ombak menyembur masuk ke dalam perahu, sehingga perahu itu mulai penuh dengan air.
4:38 Pada waktu itu Yesus sedang tidur di buritan di sebuah tilam. Maka murid-murid-Nya membangunkan Dia dan berkata kepada-Nya: "Guru, Engkau tidak perduli kalau kita binasa?"
4:39 Iapun bangun, menghardik angin itu dan berkata kepada danau itu: "Diam! Tenanglah!" Lalu angin itu reda dan danau itu menjadi teduh sekali.
4:40 Lalu Ia berkata kepada mereka: "Mengapa kamu begitu takut? Mengapa kamu tidak percaya?"
Angin ribut menunjuk pada angin pengajaran palsu, pengajaran sesat yang membuat kita takut untuk berpegang teguh pada pengajaran yang benar. Sehingga kita mulai bimbang dan mencampuradukkan dengan ajaran lain/ agama lain.
Gelombang menunjuk pada masalah-masalah sampai yang mustahil yang membuat kita bimbang terhadap kuasa Tuhan dan mencari jalan keluar lain di luar firman.
Ketakutan ini mengakibatkan perahu kehidupan kita tenggelam, yaitu semua merosot sampai binasa dalam lautan api dan belerang.
Penggembalaan membuat kita bisa diam dan tenang di tengah angin ribut dan gelombang.
Yesaya 30:15
30:15 Sebab beginilah firman Tuhan ALLAH, Yang Mahakudus, Allah Israel: "Dengan bertobat dan tinggal diam kamu akan diselamatkan, dalam tinggal tenang dan percaya terletak kekuatanmu." Tetapi kamu enggan,
Diam artinya memeriksa diri dengan ketajaman pedang firman. Jika didapati dosa, maka harus bertobat dan tinggalkan dosa.
Tenang artinya menguasai diri supaya tidak berharap pada yang lain melainkan hanya berharap Tuhan, sehingga kita bisa berdoa. Inilah letak kekuatan kita.
Kalau sudah diam dan tenang, maka lautan akan menjadi teduh dan tenang, semua akan diselesaikan oleh Tuhan. Masa depan menjadi indah dan lancar.
- Ketakutan untuk memandang Yesus dalam kemuliaan saat kedatanganNya kedua kali.
Wahyu 6:15-17
6:15 Dan raja-raja di bumi dan pembesar-pembesar serta perwira-perwira, dan orang-orang kaya serta orang-orang berkuasa, dan semua budak serta orang merdeka bersembunyi ke dalam gua-gua dan celah-celah batu karang di gunung.
6:16 Dan mereka berkata kepada gunung-gunung dan kepada batu-batu karang itu: "Runtuhlah menimpa kami dan sembunyikanlah kami terhadap Dia, yang duduk di atas takhta dan terhadap murka Anak Domba itu."
6:17 Sebab sudah tiba hari besar murka mereka dan siapakah yang dapat bertahan?
Ini terjadi karena tidak pernah memandang Yesus. Oleh sebab itu, kita harus berusaha memandang wajah Yesus dalam kemuliaan mulai dari sekarang.
Matius 5:8
5:8 Berbahagialah orang yang suci hatinya, karena mereka akan melihat Allah.
Dalam penggembalaan, kita akan mengalami penyucian secara intensif oleh pedang firman mulai dari penyucian hati.
Matius 15:19
15:19 Karena dari hati timbul segala pikiran jahat, pembunuhan, perzinahan, percabulan, pencurian, sumpah palsu dan hujat.
Hati yang diisi tujuh keinginan jahat dan najis ini akan bagaikan pelita yang padam sehingga tidak bisa melihat Yesus.
Tetapi dalam penggembalaan, kita mengalami penyucian hati dari keinginan jahat dan najis sehingga kita bisa memandang wajah Yesus dalam kemuliaan yang bersinar bagaikan matahari. Ini sama dengan menyembah Tuhan, menyerahkan segenap hidup hanya kepada Tuhan.
Mazmur 84:12
84:12 Sebab TUHAN Allah adalah matahari dan perisai; kasih dan kemuliaan Ia berikan; Ia tidak menahan kebaikan dari orang yang hidup tidak bercela(jujur, TL).
Hasilnya:
- Ada perisai perlindungan Tuhan terhadap celaka, marabahaya, dosa, pergaulan dunia, sampai perlindungan dari penghukuman Tuhan yang akan datang.
- Kemurahan dan kebaikan Tuhan menghibur dan menghangatkan kita sehingga tidak kecewa dan putus asa menghadapi apapun juga. Kemurahan dan kebaikan Tuhan juga menjadikan semua indah pada waktuNya.
- Matahari sama dengan kemuliaan. Kita diubahkan dari manusia daging menjadi manusia rohani, mulai dari jujur di hadapan Tuhan, 'ya' katakan 'ya', 'tidak' katakan 'tidak'. Sampai kita diubahkan menjadi sama mulia dengan Tuhan saat kedatanganNya kedua kali, dan kita bisa memandang Tuhan muka dengan muka.
Tuhan memberkati.