Salam sejahtera dalam kasih sayang Tuhan kita Yesus Kristus.
Lukas 9 dalam susunan Tabernakel menunjuk pada Meja Roti Sajian, persekutuan dengan Yesus sebagai Roti Kehidupan.
Meja Roti Sajian terdiri dari 2 bagian besar:- Roti.
Imamat 24:5-6
24:5 “Engkau harus mengambil tepung yang terbaik dan membakar dua belas roti bundar dari padanya, setiap roti bundar harus dibuat dari dua persepuluh efa;
24:6 engkau harus mengaturnya menjadi dua susun, enam buah sesusun, di atas meja dari emas murni itu, di hadapan TUHAN.
Ketentuan dari Tuhan adalah 12 roti yang disusun menjadi dua susun, enam buah sesusun, yaitu 6 dan 6.
Bilangan 66 menunjuk pada Alkitab yang terdiri dari 66 buku.
Roti adalah firman pengajaran yang benar yang menjadi makanan rohani untuk mendewasakan kerohanian sidang jemaat sampai sempurna seperti Yesus.
Hati-hati!Banyak usaha-usaha untuk mengubah susunan Alkitab sehingga tidak terdiri dari 66 buku, sehingga tidak memenuhi Surga dan tidak menyempurnakan kita.
Syarat roti, makanan rohani, firman pengajaran yang benar:
- Tertulis dalam Alkitab.
- Merupakan wahyu (ilham) dari Tuhan, bukan hasil pikiran manusia, yaitu firman yang dibukakan rahasianya, ayat yang satu menerangkan ayat yang lain dalam Alkitab.
- Tersusun rapi, yaitu firman Allah disampaikan secara teratur dan berkesinambungan.
Firman yang tidak disampaikan secara teratur menjadi tidak murni.
- Meja.
Meja menunjuk pada hati dan pikiran kita.
Ada 2 kemungkinan tentang meja:
- Hati dan pikiran diisi dengan muntah dan kotoran.
Yesaya 28:8
28:8 Sungguh, segala meja penuh dengan muntah, kotoran, sehingga tidak ada tempat yang bersih lagi.
Akibatnya: hati pikiran menjadi jahat dan najis.
Arti muntah dan kotoran:
- Pemberitaan firman Allah yang tidak berdasarkan Alkitab.
- Pemberitaan firman Allah yang dilandasi dengan sakit hati, iri hati.
- Dua belas pikiran jahat dan najis.
Markus 7:21-23
7:21 sebab dari dalam, dari hati orang, timbul segala pikiran jahat, percabulan(1), pencurian(2), pembunuhan(3),
7:22 perzinahan(4), keserakahan(5), kejahatan(6), kelicikan(7), hawa nafsu(8), iri hati(9), hujat(10), kesombongan(11), kebebalan(12).
7:23 Semua hal-hal jahat ini timbul dari dalam dan menajiskan orang.”
- Hati dan pikiran diisi dengan 12 roti, firman pengajaran yang benar, hukum Tuhan, janji Tuhan.
Ibrani 10:16-17
10:16 sebab setelah Ia berfirman: “Inilah perjanjian yang akan Kuadakan dengan mereka sesudah waktu itu,” Ia berfirman pula: “Aku akan menaruh hukum-Kudi dalam hatimereka dan menuliskannya dalam akal budimereka,
10:17 dan Aku tidak lagi mengingat dosa-dosa dan kesalahan mereka.”
Prosesnya adalah:
- Kita mendengarkan firman pengajaran yang benar dalam urapan Roh Kudus dengan sungguh-sungguh, dengan suatu kebutuhan, sehingga kita seperti anjing yang menjilat roti.
- Roh Kudus menolong kita untuk mengerti firman pengajaran yang benar, sama dengan firman ditulis di dahi.
- Roh Kudus menolong kita percaya firman pengajaran yang benar, sama dengan firman ditulis di hati dan menjadi iman dalam hati. Saat hati percaya, maka mulut mengaku dosa, dan darah Yesus menghapus dosa-dosa sampai tidak ada bekasnya lagi.
- Roh Kudus menolong kita untuk mempraktikkan firman pengajaran yang benar, sehingga firman pengajaran yang benar dimeteraikan dalam seluruh hidup kita, mendarah daging dalam hidup kita. Kita taat dengar-dengaran pada firman dan menjadi suci.
Hati dan pikiran menentukan nasib hidup kita. Jika hati dan pikiran diisi dengan muntah, kita akan menerima kutuk. Sebaliknya, jika hati dan pikiran diisi dengan firman pengajaran yang benar dan kita disucikan, kita akan menerima berkat Tuhan.
Ada 3 macam berkat Tuhan yang diterima oleh hati dan pikiran yang suci:- Selalu ada roti baru.
Imamat 24:8-9
24:8 Setiap hari Sabat ia harus tetap mengaturnya di hadapan TUHAN; itulah dari pihak orang Israel suatu kewajiban perjanjian untuk selama-lamanya.
24:9 Roti itu teruntuk bagi Harun serta anak-anaknya dan mereka harus memakannyadi suatu tempat yang kudus; itulah bagian maha kudus baginya dari segala korban api-apian TUHAN; itulah suatu ketetapan untuk selama-lamanya.”
Artinya:
- Bagi gembala, selalu mendapatkan pembukaan rahasia firman Allah untuk disampaikan kepada sidang jemaat.
- Bagi sidang jemaat, kita selalu bisa mengerti pembukaan firman Allah sampai dengar-dengaran, praktik firman.
Hasilnya adalah ada pemeliharaan dari Tuhan secara ajaib, masa depan kita ditanggung oleh Tuhan. Tuhan juga memelihara kehidupan rohani kita, sehingga kita kenyang dan puas. Sampai kita menerima hidup kekal selamanya.
- Diperlengkapi dengan jabatan pelayanan.
Efesus 4:11-12
4:11 Dan Ialah yang memberikan baik rasul-rasul maupun nabi-nabi, baik pemberita-pemberita Injil maupun gembala-gembala dan pengajar-pengajar,
4:12 untuk memperlengkapi orang-orang kudus bagi pekerjaan pelayanan, bagi pembangunan tubuh Kristus,
Kita mendapatkan jubah pelayanan.
Jangan melepaskan jubah pelayanan (tidak setia sampai meninggalkan jabatan pelayanan dan karunia Roh Kudus) karena akan telanjang dan dipermalukan, gagal hidupnya.
Sikap kita terhadap jabatan pelayanan: setia dan berkobar-kobar.
1 Timotius 4:14
4:14 Jangan lalai dalam mempergunakan karuniayang ada padamu, yang telah diberikan kepadamu oleh nubuat dan dengan penumpangan tangan sidang penatua.
2 Timotius 1:6
1:6 Karena itulah kuperingatkan engkau untuk mengobarkan karunia Allahyang ada padamu oleh penumpangan tanganku atasmu.
Jika kita setia dan berkobar-kobar dalam ibadah pelayanan, kita bagaikan nyala api. Biji mata Tuhan juga bagaikan nyala api. Artinya, kita menjadi biji mata Tuhan, kita dilindungi, kita menjadi kesayangan Tuhan.
- Kita bisa melihat Tuhan.
Matius 5:8
5:8 Berbahagialah orang yang suci hatinya, karena mereka akan melihat Allah.
Jika hati dan pikiran kita suci, kita bisa melihat, menyembah Tuhan, berserah, percaya dan memercayakan diri kepada Tuhan.
Mazmur 16:8
16:8 Aku senantiasa memandang kepada TUHAN; karena Ia berdiri di sebelah kananku, aku tidak goyah.
2 Tawarikh 20:1-3, 12
20:1 Setelah itu bani Moab dan bani Amon datang berperang melawan Yosafat bersama-sama sepasukan orang Meunim.
20:2 Datanglah orang memberitahukan Yosafat: “Suatu laskar yang besar datang dari seberang Laut Asin, dari Edom, menyerang tuanku. Sekarang mereka di Hazezon-Tamar,” yakni En-Gedi.
20:3 Yosafat menjadi takut, lalu mengambil keputusan untuk mencari TUHAN. Ia menyerukan kepada seluruh Yehuda supaya berpuasa.
20:12 Ya Allah kami, tidakkah Engkau akan menghukum mereka? Karena kami tidak mempunyai kekuatan untuk menghadapi laskar yang besar ini, yang datang menyerang kami. Kami tidak tahu apa yang harus kami lakukan, tetapi mata kami tertuju kepada-Mu.”
Saat kita tidak mampu berbuat sesuatu apapun, ada kesempatan bagi kita untuk menyerahkan semua kepada Tuhan, mata kita hanya memandang Tuhan.
Yohanes 11:32
11:32 Setibanya Maria di tempat Yesus berada dan melihat Dia, tersungkurlah ia di depan kaki-Nya dan berkata kepada-Nya: “Tuhan, sekiranya Engkau ada di sini, saudaraku pasti tidak mati.”
Kita memandang Tuhan, berkata-kata, berseru kepada Dia, percaya dan yakin. Laskar besar bisa menjadi bangkai (musuh raja Yosafat), dan bangkai bisa dipulihkan (Lazarus), sampai kita sempurna sama seperti Dia. Kita memandang Tuhan muka dengan muka di awan-awan yang permai.
Tuhan memberkati.