Bersamaan dengan Ibadah Raya SurabayaSalam sejahtera dalam kasih sayang Tuhan kita Yesus Kristus.
Lukas 13: 10-13=> menyembuhkan orang sakit pada hari Sabat
13:10.Pada suatu kali Yesus sedang mengajardalam salah satu rumah ibadat pada hari Sabat.
13:11. Di situ ada seorang perempuan yang telah delapan belas tahun dirasuk roh sehingga ia sakit sampai bungkuk punggungnya dan tidak dapat berdiri lagi dengan tegak.
13:12. Ketika Yesus melihat perempuan itu, Ia memanggil dia dan berkata kepadanya: "Hai ibu, penyakitmu telah sembuh."
13:13. Lalu Ia meletakkan tangan-Nya atas perempuan itu, dan seketika itu juga berdirilah perempuan itu, dan memuliakan Allah.
Ayat 10= Yesus mengajar di Bait Allah pada hari Sabat, artinya: pemberitaan firman pengajaran yang benar akan membawa kita untuk mengalami Sabat--perhentian--mulai sekarang di tengah dunia yang terkutuk (Sabat kecil)--kita menjadi enak dan ringan--, kemudian Sabat besar di kerajaan Seribu Tahun Damai (Firdaus yang akan datang), sampai Sabat kekal di Yerusalem baru.
Itulah kegunaan kita mendengarkan pengajaran.
Sebelum Yesus mengajar di Bait Allah, ada perempuan yang sakit sampai
bungkukpunggungnya di Bait Allah. Ini gambaran dari hamba/pelayan Tuhan yang sakit punggungnya.
Jadi, di Bait Allah--ibadah pelayanan, penggembalaan atau
fellowship--
kalau tidak ada pengajaran yang benar, akan mengakibatkan gereja Tuhan bungkuk rohaninya selama delapan belas tahun--suasana kutukan, penderitaan, dan tidak dapat berdiri dengan tegak.
Tidak bisa berdiri dengan tegak= tidak bisa memuliakan Tuhan--di
ayat 13, setelah disembuhkan ia memuliakan Tuhan.
Tanpa pengajaran tidak akan bisa berdiri tegak, dan pasti tidak bisa memuliakan Tuhan. Catat baik-baik! Kaum muda, perhatikan, kita melayani, bagus, tetapi kalau tidak ada pengajaran yang benar, sebentar lagi akan miring.
Keluaran 26: 15, 1926:15. Haruslah engkau membuat untuk Kemah Suci papan dari kayu penaga yang berdiri tegak,
26:19. Dan haruslah kaubuat empat puluh alas perak di bawah kedua puluh papan itu, dua alas di bawah satu papan untuk kedua pasaknya, dan seterusnya dua alas di bawah setiap papan untuk kedua pasaknya.
Di dalam Tabernakel, hamba/pelayan Tuhan digambarkan dengan tiang-tiang yang berdiri tegak; tidak boleh miring sedikitpun. Kalau miring, angin akan masuk.
Kalau tidak bisa tegak, tidak mungkin memuliakan Tuhan.
Setiap papan--kehidupan kita semua yang dipilih oleh Tuhan--
harus berdiri tegakdi atas dua alas perak:
- Perak pertama menunjuk pada penebusanoleh darah Yesus/kurban Kristus (1 Petrus 1).
Perhatikan kaum muda, kalau mau hidupmu tegak dan dimuliakan Tuhan, harus tegak.
- Perak kedua menunjuk pada firman pengajaran yang benar, yang sudah teruji.
Mazmur 12: 7
12:7.Janji TUHANadalah janji yang murni, bagaikan perak yang teruji, tujuh kali dimurnikan dalam dapur peleburan di tanah.
Jadi, praktik memiliki dua perak adalah memiliki firman dan kurban Kristus; sama dengan
ibadah pendalaman alkitab dan perjamuan suci.
Kalau hamba/pelayan Tuhan tidak mau masuk dalam ibadah pendalaman alkitab, ia akan miring--tidak sadar kalau ia sudah miring; semakin ia merasa hebat, ia semakin miring. Tekuni ibadah pendalaman alkitab!
Kaum muda, kalau kita bisa memuliakan Tuhan, kita pasti dimuliakan Tuhan. Yang belum tekun dalam ibadah pendalaman alkitab, datang, tidak ada ruginya.
Jadi, gereja Tuhan yang bungkuk
tidak bisa berdiri tegak di atas dua alas perak, artinya:
- Tidak bisa berdiri tegak di atas kurban Kristus.
Artinya: tidak teguh dalam pengampunan. Sudah diampuni, tetapi berbuat dosa lagi--mengulang-ulang dosa.
- Tidak bisa berdiri tegak di atas firman pengajaran yang benar.
Artinya: tidak bisa berpegang teguh pada firman pengajaran yang benar, tetapi bimbang, ragu, bahkan menolak firman pengajaran yang benar. Ia tidak mau disucikan karena mempertahankan dosa sehingga dosa meningkat sampai puncaknya dosa.
Akibatnya: tidak bisa memuliakan Tuhan.
Biarpun hebat, kalau ada dosa-dosa tidak akan bisa memuliakan Tuhan; sebaliknya:
- Melakukan perbuatan-perbuatan yang memilukan hati Tuhanseperti pada zaman Nuh.
Kejadian 6: 5-6
6:5.Ketika dilihat TUHAN, bahwa kejahatan manusia besar di bumi dan bahwa segala kecenderungan hatinya selalu membuahkan kejahatan semata-mata,
6:6.maka menyesallah TUHAN, bahwa Ia telah menjadikan manusia di bumi, dan hal itu memilukan hati-Nya.
Perbuatan yang memilukan hati Tuhan adalah perbuatan dosa sampai puncaknya dosa, yaitu dosa makan minum (merokok, mabuk, narkoba), dan kawin mengawinkan (percabulan).
- Perbuatan yang memedihkan hati orang tua yang benarlewat nikah yang salah--kawin campur, kawin cerai.
Kejadian 26: 34-35
26:34.Ketika Esau telah berumur empat puluh tahun, ia mengambil Yudit, anak Beeri orang Het, dan Basmat, anak Elon orang Het, menjadi isterinya.
26:35.Kedua perempuan itu menimbulkan kepedihan hati bagi Ishak dan bagi Ribka.
- Membuat keluh kesah seorang gembala yang benar.
Ibrani 13: 17
13:17.Taatilah pemimpin-pemimpinmu dan tunduklah kepada mereka, sebab mereka berjaga-jaga atas jiwamu, sebagai orang-orang yang harus bertanggung jawab atasnya. Dengan jalan itu mereka akan melakukannya dengan gembira, bukan dengan keluh kesah, sebab hal itu tidak akan membawa keuntungan bagimu.
Gembala yang benar adalah gembala yang setia dan bertanggung jawab menaikkan doa.
Gembala harus tegak dulu, baru bisa baik. Kalau baik tetapi tidak benar, itu adalah ular yang menjebak untuk menghancurkan kita.
Gembala yang menaikkan doa penyahutan adalah gembala yang berjaga-jaga. Kalau ada domba yang miring---tidak taat dengar-dengaran pada suara gembala, tetapi mendengar suara asing--, gembala akan berkeluh kesah.
"Dulu, guru dan gembala saya berkata: Orang bertanya, diberi jawaban firman, masih tanya sana sini dan akhirnya ikut sana. Beliau berkeluh kesah. Hal itu tidak menguntungkan. Kalau gembala berjaga-jaga, ada tudung, tetapi kalau domba tidak mendengar suara gembala, ia kehilangan tudung, sehingga menjadi sasaran dari setan tritunggal sampai kehilangan keselamatan. Ini yang harus kita jaga."
Kapan Tuhan pilu? Saat kita berbuat dosa.
Kapan hati orang tua pedih? Kalau nikah anak tidak benar.
Kapan gembala berkeluh kesah? Kalau domba mendengar suara asing.
- Dan puncaknya: melakukan perbuatan-perbuatan yang membinasakan Bait Allah, sehingga ia akan dibinasakan.
1 Korintus 3: 17
3:17.Jika ada orang yang membinasakan bait Allah, maka Allah akan membinasakan dia. Sebab bait Allah adalah kudus dan bait Allah itu ialah kamu.
Bait Allah bisa berarti ibadah, tetapi juga bisa berarti pribadi masing-masing.
Jadi, perempuan bungkuk delapan belas tahun sama dengan dicap 666; menjadi sama dengan antikris, dan tampil seperti binatang buas yang melakukan perbuatan-perbuatan yang membinasakan Bait Allah sehingga ia juga dibinasakan selamanya.
Secara jasmani, membinasakan Bait Allah artinya makan makanan yang meracuni kita. Misalnya tidak boleh makan sambal, tetapi makan sambal; minum minuman alkohol; merokok; termasuk bunuh diri.
Secara rohani, praktik membinasakan Bait Allah:
- Mazmur 73: 27
73:27.Sebab sesungguhnya, siapa yang jauh dari pada-Mu akan binasa; Kaubinasakan semua orang, yang berzinahdengan meninggalkan Engkau.
Praktik pertama membinasakan Bait Allah: menjauhkan diri dari Tuhan; menjauhkan diri dari pertemuan-pertemuan ibadah--tidak setia sampai meninggalkan ibadah pelayanan kepada Tuhan. Ini sama dengan berzinah secara rohani, dan akan dibinasakan oleh Tuhan.
Ibrani 10: 25-27
10:25.Janganlah kita menjauhkan diri dari pertemuan-pertemuan ibadahkita, seperti dibiasakan oleh beberapa orang, tetapi marilah kita saling menasihati, dan semakin giat melakukannya menjelang hari Tuhan yang mendekat.
10:26.Sebab jika kita sengaja berbuat dosa, sesudah memperoleh pengetahuan tentang kebenaran, maka tidak ada lagi korban untuk menghapus dosa itu.
10:27.Tetapi yang ada ialah kematian yang mengerikan akan penghakiman dan api yang dahsyat yang akan menghanguskan semua orang durhaka.
Orang tidak setia ini riskan.
"Saya sebagai gembala, menerima pengakuan kejatuhan-kejatuhan terjadi saat tidak setia dalam ibadah. Bahaya, bisa berzinah secara jasmani. Karena itu isteri jangan mendukung suami kalau tidak beribadah."
Dosa tidak beribadah adalah dosa kebiasaan yang meningkat sampai dosa sengaja. Menjelang kedatangan Tuhan, dosa tidak setia ini meningkat, mulai dari dosa kebiasaan. Mungkin tadinya menyesal kalau tidak ibadah, tetapi lama-lama merasa biasa saja, tidak menyesal lagi kalau tidak beribadah--dosa kebiasaan--, dan akhirnya sengaja tidak beribadah--dosa sengaja. Kalau sudah sengaja tidak mau beribadah sekalipun ada kesempatan, bahaya, itu sudah membinasakan Bait Allah, dan dia akan dibinasakan.
Saya mendukung kerja dan kuliah yang keras, tetapi jangan lupa ibadah!
2 Petrus 1: 10-11
1:10.Karena itu, saudara-saudaraku, berusahalah sungguh-sungguh, supaya panggilan dan pilihanmu makin teguh. Sebab jikalau kamu melakukannya, kamu tidak akan pernah tersandung.
1:11.Dengan demikian kepada kamu akan dikaruniakan hak penuh untuk memasuki Kerajaan kekal, yaitu Kerajaan Tuhan dan Juruselamat kita, Yesus Kristus.
Sikap yang benaradalah kita harus berusaha sungguh-sungguh untuk tetap setia berkobar-kobardalam ibadah pelayanan kepada Tuhan sesuai dengan jabatan pelayanan yang Tuhan percayakan kepada kita sampai garis akhir--sampai meninggal dunia atau Yesus datang kembali. Ini yang namanya memuliakan Tuhan, dan kita akan dipermuliakan oleh Tuhan yaitu mendapat hak penuh untuk masuk kerajaan sorga selamanya.
- 2 Korintus 4: 3-4
4:3.Jika Injil yang kami beritakan masih tertutup juga, maka ia tertutup untuk mereka, yang akan binasa,
4:4.yaitu orang-orang yang tidak percaya, yang pikirannya telah dibutakan oleh ilah zaman ini, sehingga mereka tidak melihat cahaya Injil tentang kemuliaan Kristus, yang adalah gambaran Allah.
Praktik kedua membinasakan Bait Allah: keras hatisehingga tidak bisa melihat cahaya Injil tentang kemuliaan Kristus, yang adalah wujud Allah; sama dengan tidak mau mengerti sampai menolak firman pengajaran yang benar, yang lebih tajam dari pedang bermata dua.
Ada firman penginjilan, tetapi harus ditingkatkan pada makanan keras, itulah firman pengajaran yang benar, yang lebih tajam dari pedang bermata dua. Seringkali tidak mau mengerti sekalipun dia sebenarnya mendengar dan mengerti.
Nabi Yohanes kalau menyampaikan firman yang keras, Herodes terombang-ambing--tidak mau mengerti.
Kalau mempertahankan dosa, hati akan semakin keras, dan pasti tidak mau mengerti bahkan menolak firman pengajaran yang benar; enjoydi dalam dosa dan puncaknya dosa, termasuk mempertahankan nikah yang salah, dan akan dibinasakan selamanya.
"Saya sering mendengar orang berkata: Kalau bukan firman ini aku tidak mau dengar, tetapi sekarang: Firman ini aku tidak mau dengar. Kenapa? Karena mempertahankan dosa. Dulu guru saya bertanya: 'Kenapa tidak bisa menerima firman pengajaran yang benar?' Saya berpikir--tetapi sudah minta maaf--: 'Oh karena bodoh, tidak sekolah.' Tetapi guru saya berkata: 'Karena mempertahankan dosa.'"
Hati-hati dengan kekerasan hati!
Sikap yang benaradalah menyandang pedang.
Keluaran 32: 27-28
32:27.Berkatalah ia kepada mereka: "Beginilah firman TUHAN, Allah Israel: Baiklah kamu masing-masing mengikatkan pedangnya pada pinggangnyadan berjalanlah kian ke mari melalui perkemahan itu dari pintu gerbang ke pintu gerbang, dan biarlah masing-masing membunuh saudaranya dan temannya dan tetangganya."
32:28.Bani Lewi melakukan seperti yang dikatakan Musa dan pada hari itu tewaslah kira-kira tiga ribuorang dari bangsa itu.
Menyandang pedang di pinggang artinya kita menerima firman pengajaran yang benar, yang lebih tajam dari pedang bermata dua, dan kita pegang teguh untuk kita praktikkan apapun resiko yang kita hadapi. Tidak masalah, karena Tuhan bisa menolong kita.
Hasilnya: mendapatkan angka tiga ribu--ruangan suci (10 x 10 x 20 hasta) ditambah ruangan maha suci (10 x 10 x 10 hasta).
Jadi, jika kita hidup suci--menerima pedang firman--, dan kita setia berkobar-kobar dalam ibadah pelayanan, kita akan menjadi biji mata-Nya Tuhan sendiri yang begitu dipelihara, dilindungi, dan dibela sampai mencapai kesempurnaan.
Kalau melawak, justru tiga ribu orang mati--seperti pada peristiwa Simson. Benar-benar mati rohaninya, tidak bisa suci hidupnya, dan hanya binasa selamanya.
Sandang pedang hari-hari ini. Jangan keras hati! Kalau jadi biji mata Tuhan, sudah ada jaminan sampai kesempurnaan mempelai.
Hati-hati dengan segala sesuatu yang membinasakan Bait Allah. Kalau sudah memilukan hati Tuhan, memedihkan hati orang tua, dan membuat gembala berkeluh kesah, bahaya, satu kali lagi, dia akan membinasakan Bait Allah lewat meninggalkan ibadah dan pedang. Jangan main-main!
- Matius 8: 23-26
8:23.Lalu Yesus naik ke dalam perahu dan murid-murid-Nyapun mengikuti-Nya.
8:24.Sekonyong-konyong mengamuklah angin ribut di danau itu, sehingga perahu itu ditimbus gelombang, tetapi Yesus tidur.
8:25.Maka datanglah murid-murid-Nya membangunkan Dia, katanya: "Tuhan, tolonglah, kita binasa."
8:26.Ia berkata kepada mereka: "Mengapa kamu takut, kamu yang kurang percaya?" Lalu bangunlah Yesus menghardik angin dan danau itu, maka danau itu menjadi teduh sekali.
Praktik ketiga membinasakan Bait Allah: hati bimbang/kuatir.
Di sini, pengikutan kita kepada Tuhan sama seperti kapal yang menyeberangi lautan menuju pelabuhan damai sejahtera--mulai dari perjamuan kawin Anak Domba, kerajaan Seribu Tahun Damai (Firdaus yang akan datang), sampai Yerusalem baru selamanya.
Tetapi sekonyong-konyong ditimbus angin dan gelombang yang membuat hati bimbang/ragu/kuatir. Inilah tujuan dari angin dan gelombang.
Akibatnya: tenggelam dan binasa.
Anginmenunjuk pada angin pengajaran palsu: gosip--mengenakkan daging. Ini yang membuat kita bimbang akan pribadi Yesus--firman pengajaran yang benar--sampai meninggalkan pengajaran yang benar untuk beralih pada ajaran palsu. Yesus datang dibilang: hantu--pengajaran benar dibilang tidak benar dan sebaliknya Petrus bimbang, dan akhirnya ia tenggelam.
Kalau kita mau mencari yang enak bagi daging, gampang sekali kena ajaran palsu.
Hawa mendengar suara Tuhan dan suara ular, akhirnya ia tinggalkan suara Tuhan. Ia memilih suara ular karena enak bagi daging.
Salomo mendengar ajaran lain lewat suara isteri, dan akhirnya ia meletakkan pedang. Hati-hati dengan ajaran palsu di mana saja. Jangan merasa kuat!
Gelombangmenunjuk pada pencobaan-pencobaandi segala bidang yang membuat kita bimbang akan kuasa Tuhansehingga mulai berharap pada pribadi yang lain, membuat jalan sendiri di luar firman pengajaran yang benar--keluar dari rel.
Akibatnya jalan buntu ditambah kebinasaan. Jangan sampai terjadi!
Mari, kita serahkan semua ke dalam tangan Tuhan.
Angin dan gelombang adalah ujian iman supaya kita kuat teguh hati. Banyak pencobaan dan gelombang dosa menghantam kita, semuanya adalah ujian iman supaya kita menjadi kuat teguh hati, artinya:
- Tetap berdiri tegak di atas firman pengajaran yang benar dan kurban Kristus; pegang teguh pengajaran yang benar dan praktikkan. Jangan ragu! Semakin mata melihat yang tidak baik, tetap pertahankan firman! Jangan beri kesempatan angin untuk masuk!
- Tidak kecewa, putus asa, dan meninggalkan Tuhan.
- Tetap setia berkobar dalam ibadah pelayanan kepada Tuhan.
- Tetap hidup benar.
- Tetap percaya dan berharap Tuhan; bergumul untuk menyembah Tuhan. Itu saja.
Bergumul untuk menyembah Tuhan sama dengan mengulurkan tangan, dan Dia akan memperhatikan dan bergumul untuk kita.
Sekarang bukan waktunya untuk kecewa dan putus asa, tetapi tetap berdiri tegak, tetap setia berkobar, tetap hidup benar, dan tetap percaya berharap Tuhan, dan tetap bergumul untuk menyembah Tuhan.
Contoh dan hasil:
- Yakub--gambaran gembala dan suami.
Ia bergumul untuk:
- Menghadapi Esau.
Esau gambaran dari antikris/nabi palsu yang berusaha menghancurkan penggembalaan. Dia berburu daging ke sana ke mari--ibadah pelayanan hanya berburu daging.
Gembala dan suami harus tetap bertahan; tetap duduk di atas rumput; bergumul untuk mempertahankan penggembalaan yang benar. Kalau suami mantap dalam penggembalaan, anak dan isteri juga akan mantap.
Ini sama dengan bergumul untuk keselamatan isteri dan anak.
Suami/gembala jangan senang dengan yang jasmani saja, tetapi bagaimana dengan keselamatan jiwa? Kalau suami duduk, isteri dan anak juga akan duduk, tidak pernah jatuh--mengalami keselamatan dan diberkati oleh Tuhan.
- Kejadian 32: 24, 28
32:24.Lalu tinggallah Yakub seorang diri. Dan seorang laki-laki bergulat dengan dia sampai fajar menyingsing.
32:28. Lalu kata orang itu: "Namamu tidak akan disebutkan lagi Yakub, tetapi Israel, sebab engkau telah bergumul melawan Allah dan manusia, dan engkau menang."
Yang kedua: bergumul untuk mendapatkan nama baru--pembaharuan. Dari Yakub--pendusta--menjadi Israel--jujur. Keluarga menjadi rumah doa, dan doa dijawab Tuhan.
Inilah pergumulan suami/gembala.
- Ibubergumul menghadapi pendarahan dua belas tahun--penyakit, perpecahan, dan menghadapi kemustahilan.
Penyakit tubuh, perpecahan dalam rumah tangga, sampai menghadapi kemustahilan.
Apa yang harus dipergumulkan? Bergumul untuk memegang ujung jubah Tuhan.
Ujung jubah Tuhan menunjuk pada pengajaran.
Wahyu 19: 13, 16
19:13.Dan Ia memakai jubahyang telah dicelup dalam darah dan nama-Nya ialah: "Firman Allah."
19:16.Dan pada jubah-Nya dan paha-Nya tertulis suatu nama, yaitu: "Raja segala raja dan Tuan di atas segala tuan."
Pegang teguh pengajaran, maka semua akan dipulihkan. Kalau ibu ragu, akan tenggelam.
Jika semakin sulit, kita harus semakin mantap, baru Tuhan yang bergumul bagi kita.
- Kaum muda, yaitu Daniel yang bergumul untuk mempertahankan ibadah, pengajaran, dan penyembahan yang benar.
Daniel berhutang budi pada raja, seharusnya ia orang buangan, tetapi diangkat oleh raja. Kemudian ia disuruh menyembah raja hanya sekali. Tetapi ia tidak mau.
Harus berdiri tegak! Pegang firman dan taati! Kaum muda ikut pengajaran dan penyembahan yang benar apapun resikonya. Daniel menghadapi gua singa, Sadrakh, Mesakh, dan Abednego menghadapi api yang dipanaskan tujuh kali, tetapi tetap mempertahankan pengajaran yang benar. Tuhan akan jadikan semua berhasil dan indah pada waktunya.
Dan jika Yesus datang kembali kita akan dipermuliakan bersama Tuhan selamanya.
Mari, tegak, ayah bergumul sungguh-sungguh untuk mantap dalam penggembalaan, ibu mantap dalam pengajaran, dan anak mantap dalam penyembahan yang benar. Tuhan akan memperhatikan dan bergumul untuk kita semua. Dia menyelesaikan semua sampai menyempurnakan kita semua.
Tuhan memberkati.