Bersamaan dengan Ibadah Pemberkatan Nikah
Salam sejahtera dalam kasih sayang Tuhan kita Yesus Kristus.
Wahyu 19:9
19:9 Lalu ia berkata kepadaku: "Tuliskanlah: Berbahagialah mereka yang diundang ke perjamuan kawin Anak Domba." Katanya lagi kepadaku: "Perkataan ini adalah benar, perkataan-perkataan dari Allah."Alkitab dibuka dengan nikah jasmani antara Adam dan Hawa yang kemudian jatuh dalam dosa. Alkitab ditutup dengan nikah rohani antara Yesus dan sidang jemaat yang dimuliakan.
Nikah manusia tidak hanya berhenti pada nikah jasmani, tetapi sampai nikah yang rohani/ sempurna yaitu Perjamuan Kawin Anak Domba, kemudian masuk Kerajaan 1000 (Firdaus yang akan datang), sampai masuk Yerusalem Baru (kerajaan Surga).
Lukas 11:44
11:44 Celakalah kamu, sebab kamu sama seperti kubur yang tidak memakai tanda; orang-orang yang berjalan di atasnya, tidak mengetahuinya."Jika kehidupan kita tidak mengutamakan firman pengajaran, kehidupan kita menuju ke kuburan, ke kebinasaan.
Ada 3 suasana nikah atau pribadi hamba Tuhan yang seperti kuburan:
- Orang kerasukan roh jahat di Gerasa.
Markus 5:1-5, 15
5:1 Lalu sampailah mereka di seberang danau, di daerah orang Gerasa.
5:2 Baru saja Yesus turun dari perahu, datanglah seorang yang kerasukan roh jahat dari pekuburan menemui Dia.
5:3 Orang itu diam di sana dan tidak ada seorangpun lagi yang sanggup mengikatnya, sekalipun dengan rantai,
5:4 karena sudah sering ia dibelenggu dan dirantai, tetapi rantainya diputuskannya dan belenggunya dimusnahkannya, sehingga tidak ada seorangpun yang cukup kuat untuk menjinakkannya.
5:5 Siang malam ia berkeliaran di pekuburan dan di bukit-bukit sambil berteriak-teriak dan memukuli dirinya dengan batu.
5:15 Mereka datang kepada Yesus dan melihat orang yang kerasukan itu duduk, sudah berpakaian dan sudah waras, orang yang tadinya kerasukan legion itu. Maka takutlah mereka.
Hanya mengikuti hawa nafsu daging, keinginan diri sendiri.
Praktiknya:
- Suami tidak mengasihi istri, bahkan berlaku kasar terhadap istri.
Suami yang memukul istri sama dengan orang kerasukan setan memukul diri sendiri, tidak waras. - Istri tidak tunduk pada suami, mau memimpin.
- Anak-anak tidak taat pada orang tua, memberontak.
Akibatnya: nikah tidak menjadi satu, tidak saling mengasihi tetapi saling menyakiti sehingga terjadi percekcokan, pertengkaran, sampai perselingkuhan. Artinya, nikah menjadi telanjang, dipermalukan. Jika terjadi perceraian, nikah mati (suami sebagai kepala terpisah dari istri yang adalah tubuh). Jika kawin lagi dengan yang lain, nikah menjadi busuk.
Kita harus menghindari nikah yang menjadi kuburan, tetapi harus menjadi rumah doa.
Dalam rumah doa, masalah apapun diselesaikan oleh Tuhan dan Tuhan memberikan ketenangan, ada damai sejahtera.
- Kuburan Lazarus
Yohanes 11:38-39
11:38 Maka masygullah pula hati Yesus, lalu Ia pergi ke kubur itu. Kubur itu adalah sebuah gua yang ditutup dengan batu.
11:39 Kata Yesus: "Angkat batu itu!" Marta, saudara orang yang meninggal itu, berkata kepada-Nya: "Tuhan, ia sudah berbau, sebab sudah empat hari ia mati."
Nikah menjadi busuk jika ada dosa yang disembunyikan.
Kita harus saling mengaku dan saling mengampuni supaya nikah tidak menjadi busuk.
Kita bisa berbau harum jika kita hidup benar dan suci, kita menjadi rumah doa, bagaikan ada dupa yang dibakar.
Dalam rumah doa, ada bau harum, ada penyembahan, dan Tuhan hadir di sana.
Kejadian 8:20-22
8:20 Lalu Nuh mendirikan mezbah bagi TUHAN; dari segala binatang yang tidak haram dan dari segala burung yang tidak haram diambilnyalah beberapa ekor, lalu ia mempersembahkan korban bakaran di atas mezbah itu.
8:21 Ketika TUHAN mencium persembahan yang harum itu, berfirmanlah TUHAN dalam hati-Nya: "Aku takkan mengutuk bumi ini lagi karena manusia, sekalipun yang ditimbulkan hatinya adalah jahat dari sejak kecilnya, dan Aku takkan membinasakan lagi segala yang hidup seperti yang telah Kulakukan.
8:22 Selama bumi masih ada, takkan berhenti-henti musim menabur dan menuai, dingin dan panas, kemarau dan hujan, siang dan malam."
Jika kita menjadi rumah doa, Tuhan akan mengubah kutuk menjadi berkat, berkat sampai anak cucu, dan kita menjadi berkat bagi orang lain.
- Nikah yang tidak puas.
Amsal 30:15-16
30:15 Si lintah mempunyai dua anak perempuan: "Untukku!" dan "Untukku!" Ada tiga hal yang tak akan kenyang, ada empat hal yang tak pernah berkata: "Cukup!"
30:16 Dunia orang mati, dan rahim yang mandul, dan bumi yang tidak pernah puas dengan air, dan api yang tidak pernah berkata: "Cukup!"
Yohanes 2:6-9
2:6 Di situ ada enam tempayan yang disediakan untuk pembasuhan menurut adat orang Yahudi, masing-masing isinya dua tiga buyung.
2:7 Yesus berkata kepada pelayan-pelayan itu: "Isilah tempayan-tempayan itu penuh dengan air." Dan merekapun mengisinya sampai penuh.
2:8 Lalu kata Yesus kepada mereka: "Sekarang cedoklah dan bawalah kepada pemimpin pesta." Lalu merekapun membawanya.
2:9 Setelah pemimpin pesta itu mengecap air, yang telah menjadi anggur itu--dan ia tidak tahu dari mana datangnya, tetapi pelayan-pelayan, yang mencedok air itu, mengetahuinya--ia memanggil mempelai laki-laki,
Sekalipun kita hebat, kita semua hanyalah tanah liat. Kita harus diisi dengan air anggur. Ada 6 bejana yang menunjuk pada tubuh, jiwa, dan roh suami dan istri yang harus diisi dengan air anggur, yaitu diisi dengan firman pengajaran yang benar.
Kita diubahkan sampai sempurna, semuanya menjadi enak dan ringan, ada kejujuran, ada air anggur kebahagiaan, sampai kekal selama-lamanya.
Tuhan memberkati.