Bersamaan dengan Ibadah Pemberkatan Nikah
Salam sejahtera dalam kasih sayang Tuhan kita Yesus Kristus.
Lukas 9:28-29
9:28 Kira-kira delapan hari sesudah segala pengajaran itu, Yesus membawa Petrus, Yohanes dan Yakobus, lalu naik ke atas gunung untuk berdoa.
9:29 Ketika Ia sedang berdoa, rupa wajah-Nya berubah dan pakaian-Nya menjadi putih berkilau-kilauan.
Doa penyembahan adalah puncak dari ibadah pelayanan.
Hasil dari doa penyembahan:- Kemuliaan.
Kemuliaan adalah keubahan hidup, pembaharuan, seperti Yesus yang wajah dan pakaian-Nya berubah.
('rupa wajah-Nya berubahdan pakaian-Nya menjadi putih berkilau-kilauan')
- Kebahagiaan Surga.
Lukas 9:33
9:33 Dan ketika kedua orang itu hendak meninggalkan Yesus, Petrus berkata kepada-Nya: "Guru, betapa bahagianya kamiberada di tempat ini. Baiklah kami dirikan sekarang tiga kemah, satu untuk Engkau, satu untuk Musa dan satu untuk Elia." Tetapi Petrus tidak tahu apa yang dikatakannya itu.
Semakin kita diubahkan, semakin kita menjadi mulia, maka semakin kita merasakan kebahagiaan Surga. Sampai puncaknya kita menjadi sama mulia dengan Tuhan dan kita akan masuk dalam perjamuan kawin Anak Domba, nikah yang rohani, yang sempurna, antara Yesus sebagai Kepala dan kita sebagai tubuh.
Wahyu 19:9
19:9 Lalu ia berkata kepadaku: "Tuliskanlah: Berbahagialah mereka yang diundang ke perjamuan kawin Anak Domba." Katanya lagi kepadaku: "Perkataan ini adalah benar, perkataan-perkataan dari Allah."
Kemudian masuk Kerajaan 1000 tahun damai (Firdaus yang akan datang), dan kemudian masuk dalam Yerusalem Baru, Kerajaan Surga yang kekal untuk selama-lamanya.
Alkitab dimulai dari Kitab Kejadian yang memuat nikah jasmani (Adam dan Hawa), tetapi dirusak, ditelanjangi oleh dosa, oleh ular/ setan. Akibatnya, mereka berada dalam penderitaan di dunia. Namun, Alkitab ditutup dengan Kitab Wahyu yang memuat nikah yang sempurna, kita bersama dengan Tuhan, bahagia selamanya. Tuhan selalu berusaha untuk memulihkan dan memperbaiki nikah yang sudah hancur menjadi nikah yang sempurna, yang sama mulia dengan Tuhan, lewat korban Kristus, kematian-Nya di kayu salib.
Di kayu salib, Yesus sudah meminum anggur asam, menanggung semua kutukan dosa, supaya nikah yang hancur bisa dipulihkan dan menikmati anggur baru sampai masuk kebahagiaan Surga. Tidak ada penderitaan yang lebih dari penderitaan dalam nikah yang hancur, hidup di dunia serasa di neraka. Tetapi tidak ada kebahagiaan yang lebih dari kebahagiaan dalam nikah yang diberkati, hidup di dunia serasa di Surga.
Banyak yang dipanggil masuk dalam nikah yang jasmani, tetapi sedikit yang dipilih masuk nikah yang rohani, sebab banyak yang hancur di tengah jalan. Oleh karena itu, kita harus berusaha sungguh-sungguh supaya nikah kita bisa masuk nikah yang rohani.
Ada 3 hal yang harus diperhatikan supaya nikah jasmani mencapai nikah rohani:
- Kesatuan nikah.
Yang membuat kita terpisah adalah dosa(suami terpisah dari istri, anak terpisah dari orang tua, kakak terpisah dari adik, dll). Jika kita mau menjadi satu, kita harus menyelesaikan dosa.
Kita menyelesaikan dosa lewat berdamai, yaitu saling mengaku dan saling mengampuni. Kita mengaku dosa kepada Tuhan dan sesama. Jika diampuni, jangan berbuat dosa lagi. Kita juga mengampuni dosa orang lain dan melupakan. Maka saat itu darah Yesus menyelesaikan dosa-dosa kita sehingga kita bisa hidup dalam kebenaran dan kemurnian.
1 Korintus 5:7-8
5:7 Buanglah ragi yang lama itu, supaya kamu menjadi adonan yang baru, sebab kamu memang tidak beragi. Sebab anak domba Paskah kita juga telah disembelih, yaitu Kristus.
5:8 Karena itu marilah kita berpesta, bukan dengan ragi yang lama, bukan pula dengan ragi keburukan dan kejahatan, tetapi dengan roti yang tidak beragi, yaitu kemurnian dan kebenaran.
Murni artinya berpegang pada firman pengajaran yang benar. Maka kita akan mengalami damai sejahtera, semua enak dan ringan.
Nikah bagaikan perahu yang menyeberangi lautan dunia untuk menuju pelabuhan damai sejahtera (Firdaus yang akan datang). Jika nikah benar dan murni, maka nikah akan enak dan ringan, dan bisa menjadi satu kesatuan. Kita mengalami suasana pesta dalam nikah (nikah yang berpesta).
- Kesucian nikah.
Untuk menjadi suci, nikah harus masuk Ruangan Suci, yang artinya adalah kandang penggembalaan.
Dalam Ruangan Suci, terdapat 3 macam alat:
- Pelita Emas: ketekunan dalam ibadah raya, persekutuan dengan Allah Roh Kudus dalam karunia-karuniaNya.
- Meja Roti Sajian: ketekunan dalam ibadah pendalaman alkitab dan perjamuan suci, persekutuan dengan Anak Allah dalam firman dan korban Kristus.
- Mezbah Dupa Emas: ketekunan dalam ibadah doa penyembahan, persekutuan dengan Allah Bapa dalam kasihNya.
Dalam kandang penggembalaan, tubuh, jiwa, dan roh kita melekat pada Allah Tritunggal, seperti carang melekat pada pokok anggur yang benar.
Jika suami dan istri berada dalam kandang penggembalaan, mereka akan diikat dengan tali tiga lembar, tidak mudah diputuskan.
Pengkhotbah 4:12
4:12 Dan bilamana seorang dapat dialahkan, dua orang akan dapat bertahan. Tali tiga lembar tak mudah diputuskan.
Yohanes 15:1, 3
15:1 "Akulah pokok anggur yang benar dan Bapa-Kulah pengusahanya.
15:3 Kamu memang sudah bersih karena firman yang telah Kukatakan kepadamu.
Dalam penggembalaan, kita mengalami penyucian lewat firman yang Yesus katakan, yaitu ayat menerangkan ayat, firman pengajaran yang benar, yang lebih tajam dari pedang bermata dua.
Yohanes 13:10-11
13:10 Kata Yesus kepadanya: "Barangsiapa telah mandi, ia tidak usah membasuh diri lagi selain membasuh kakinya, karena ia sudah bersih seluruhnya. Juga kamu sudah bersih, hanya tidak semua."
13:11 Sebab Ia tahu, siapa yang akan menyerahkan Dia. Karena itu Ia berkata: "Tidak semua kamu bersih."
Kita disucikan dari dosa Yudas Iskariot, yaitu:
- Pendusta. Jangan ada dusta dalam nikah, karena akan pahit dan getir. Ini harus disucikan supaya bisa berkata benar dan baik.
- Pencuri. Kita harus hidup benar dalam keuangan. Ada perpuluhan dan persembahan khusus yang harus dikembalikan kepada Tuhan, ada bagian untuk sesama yang membutuhkan yang juga harus dikembalikan. Jangan mencuri milik orang lain, jangan hutang tidak bayar.
- Pengkhianat.
Markus 3:19
3:19 dan Yudas Iskariot, yang mengkhianatiDia.
Pengkhianatan artinya tidak setia dalam nikah, tidak setia dalam ibadah dan pelayanan. Juga terjadi kekerasan dalam nikah, perselingkuhan, perceraian. Ini harus disucikan supaya bisa setia dan benar dalam nikah dan dalam ibadah pelayanan.
Jika nikah disucikan, maka akan menghasilkan buah yang manis, kebahagiaan Surga. Tuhan yang memelihara secara jasmani dan rohani.
- Kemuliaan nikah.
Kemuliaan nikah tidak diukur dari harta benda, tetapi dari keubahan hidup, pembaharuan dari manusia daging menjadi manusia rohani seperti Yesus. Keubahan hidup adalah lewat sengsara daging bersama Yesus, contohnya adalah sengsara karena ibadah pelayanan.
Keubahan hidup dimulai dari jujur dan percaya, yaitu jujur dan percaya kepada Tuhan, juga jujur dan percaya kepada sesama mulai dari dalam nikah. Masuk dalam nikah sama dengan masuk dalam masalah.
- Markus 9:23-24
9:23 Jawab Yesus: "Katamu: jika Engkau dapat? Tidak ada yang mustahil bagi orang yang percaya!"
9:24 Segera ayah anak itu berteriak: "Aku percaya. Tolonglah aku yang tidak percaya ini!"
Seorang ayah yang menghadapi anak yang sakit ayan/ gila babi. Artinya hidupnya membabi buta, masuk dalam dosa sampai puncaknya dosa, yaitu dosa makan minum dan kawin mengawinkan. Juga mengalami kehancuran nikah dan buah nikah, menghadapi kemustahilan, masalah yang tidak pernah selesai. Jika kita bisa jujur dan percaya, Yesus sanggup memulihkan, menghapus segala kemustahilan.
- 1 Raja-raja 17:11-13, 15-16
17:11 Ketika perempuan itu pergi mengambilnya, ia berseru lagi: "Cobalah ambil juga bagiku sepotong roti."
17:12 Perempuan itu menjawab: "Demi TUHAN, Allahmu, yang hidup, sesungguhnya tidak ada roti padaku sedikitpun, kecuali segenggam tepung dalam tempayan dan sedikit minyak dalam buli-buli. Dan sekarang aku sedang mengumpulkan dua tiga potong kayu api, kemudian aku mau pulang dan mengolahnya bagiku dan bagi anakku, dan setelah kami memakannya, maka kami akan mati."
17:13 Tetapi Elia berkata kepadanya: "Janganlah takut, pulanglah, buatlah seperti yang kaukatakan, tetapi buatlah lebih dahulu bagiku sepotong roti bundar kecil dari padanya, dan bawalah kepadaku, kemudian barulah kaubuat bagimu dan bagi anakmu.
17:15 Lalu pergilah perempuan itu dan berbuat seperti yang dikatakan Elia; maka perempuan itu dan dia serta anak perempuan itu mendapat makan beberapa waktu lamanya.
17:16 Tepung dalam tempayan itu tidak habis dan minyak dalam buli-buli itu tidak berkurang seperti firman TUHAN yang diucapkan-Nya dengan perantaraan Elia.
Janda Sarfat menghadapi krisis. Jika jujur dan percaya, Tuhan sanggup memelihara kita secara ajaib di tengah krisis dunia, sampai jaman antikris berkuasa di bumi selama 3,5 tahun.
Jika kita mengalami keubahan hidup, jujur dan percaya, bisa taat dengar-dengaran, maka mujizat-mujizat akan terjadi, secara jasmani dan rohani. Sampai mujizat terakhir, kita diubahkan menjadi sama mulia dengan Tuhan saat kedatanganNya kedua kali, masuk pesta nikah Anak Domba, masuk kerajaan 1000 tahun damai, sampai masuk Yerusalem Baru.
Tuhan memberkati.