Bersamaan dengan Ibadah Peneguhan dan Pemberkatan Nikah.Salam sejahtera dalam kasih sayang Tuhan kita Yesus Kristus.
Lukas 9:23-25
9:23 Kata-Nya kepada mereka semua: “Setiap orang yang mau mengikut Aku, ia harus menyangkal dirinya, memikul salibnya setiap hari dan mengikut Aku.
9:24 Karena barangsiapa mau menyelamatkan nyawanya, ia akan kehilangan nyawanya; tetapi barangsiapa kehilangan nyawanya karena Aku, ia akan menyelamatkannya.
9:25 Apa gunanya seorang memperoleh seluruh dunia, tetapi ia membinasakan atau merugikan dirinya sendiri?
Syarat pengikutan kita kepada Tuhan adalah:
- Menyangkal diri dan memikul salib (ayat 23).
- Rela kehilangan nyawa karena Yesus (ayat 24).
Sekarang kita membahas ayat 25.
Arah nikah adalah untuk masuk ke Yerusalem Baru, nikah kekal selamanya. Prosesnya adalah nikah jasmani harus masuk nikah rohani atau Perjamuan Kawin Anak Domba saat Yesus datang kedua kali. Lanjut masuk dalam Kerajaan 1000 tahun damai atau Firdaus yang akan datang, sampai masuk dalam Kerajaan Surga yang kekal selamanya.
Supaya nikah bisa mencapai nikah rohani, kita harus terlepas dari pengaruh dunia. Nikah Kristen yang terpengaruh oleh dunia akan kehilangan keselamatan dan binasa selamanya.
Ada 3 macam pengaruh dunia yang mau menggagalkan nikah:- Bersahabat dengan dunia.
Yakobus 4:4
4:4 Hai kamu, orang-orang yang tidak setia! Tidakkah kamu tahu, bahwa persahabatan dengan dunia adalah permusuhan dengan Allah? Jadi barangsiapa hendak menjadi sahabat dunia ini, ia menjadikan dirinya musuh Allah.
Tandanya adalah:
- Tidak setia kepada Tuhan, berkhianat, kehilangan kesetiaan yang sejati pada Tuhan dan pengajaran yang benar.
- Tidak setia dalam nikah, sehingga tidak lagi menjadi satu hati, mulai muncul pertengkaran, kekerasan dalam rumah tangga, perselingkuhan, sampai perceraian. Perceraian berasal dari keras hati, yaitu memakai kebenaran diri sendiri.
Jangan bersahabat dengan dunia, melainkan bersahabat dengan Tuhan. Artinya, kita tetap setia kepada Tuhan dan firman pengajaran yang benar, setia dalam ibadah pelayan, dan setia dalam nikah. Kalau ada dosa dalam nikah, maka harus saling mengaku dan saling mengampuni. Setelah diampuni jangan berbuat dosa lagi. Maka dosa diselesaikan oleh darah Yesus dan nikah mengalami damai sejahtera, enak dan ringan.
- Mengasihi dunia.
1 Yohanes 2:15-16
2:15 Janganlah kamu mengasihi dunia dan apa yang ada di dalamnya. Jikalau orang mengasihi dunia, maka kasih akan Bapa tidak ada di dalam orang itu.
2:16 Sebab semua yang ada di dalam dunia, yaitu keinginan daging dan keinginan mata serta keangkuhan hidup, bukanlah berasal dari Bapa, melainkan dari dunia.
Artinya adalah tidak mengasihi Tuhan, tidak butuh Tuhan, sehingga menjadi angkuh.
Angkuh adalah tidak taat. Akibatnya adalah jatuh pada keinginan mata dan keinginan daging. Keinginan daging adalah dosa kawin-mengawinkan, dosa seks dengan berbagai ragamnya. Keinginan mata adalah dosa makan-minum, merokok, mabuk, narkoba, dan lain sebagainya.
Tuhan sudah menghukum dunia karena dosa makan-minum dan kawin-mengawinkan pada zaman Nuh, sehingga hanya 8 orang yang selamat. Ini akan terulang lagi di akhir zaman.
Praktek mengasihi Tuhan lebih dari semua adalah taat dengar-dengaran pada Tuhan, pada orang tua. Suami yang taat adalah mengasihi istri seperti diri sendiri dan jangan berlaku kasar pada istri. Istri yang taat adalah tunduk pada suami dalam segala sesuatu.
1 Petrus 1:22
1:22 Karena kamu telah menyucikan dirimu oleh ketaatan kepada kebenaran, sehingga kamu dapat mengamalkan kasih persaudaraan yang tulus ikhlas, hendaklah kamu bersungguh-sungguh saling mengasihi dengan segenap hatimu.
Kalau suami dan istri taat, maka akan hidup dalam kesucian sehingga tidak terpengaruh oleh dunia akhir jaman. Jika hidup suci, maka akan bisa saling mengasihi, saling melayani, dan saling menghormati. Saling menghormati artinya jujur dan terang-terangan.
Ibrani 13:4-5
13:4 Hendaklah kamu semua penuh hormat terhadap perkawinan dan janganlah kamu mencemarkan tempat tidur, sebab orang-orang sundal dan pezinah akan dihakimi Allah.
13:5 Janganlah kamu menjadi hamba uang dan cukupkanlah dirimu dengan apa yang ada padamu. Karena Allah telah berfirman: “Aku sekali-kali tidak akan membiarkan engkau dan Aku sekali-kali tidak akan meninggalkan engkau.â€
Dimulai dari jujur soal pengajaran yang benar [Titus 2:7], jujur soal nikah, jujur soal keuangan.
Kalau sudah jujur, maka Yesus menjadi Kepala atas nikah, dan Yesus bertanggung jawab untuk memelihara nikah secara rohani dan jasmani. Dia sudah mati di bukit Golgota (bukit Tengkorak). Dia rela mati untuk membuktikan pemeliharaan dan pertolonganNya pada kita.
- Menjadi serupa dengan dunia.
Roma 12:2
12:2 Janganlah kamu menjadi serupa dengan dunia ini, tetapi berubahlah oleh pembaharuan budimu, sehingga kamu dapat membedakan manakah kehendak Allah: apa yang baik, yang berkenan kepada Allah dan yang sempurna.
Artinya adalah tidak mengalami pembaharuan hidup, tetap menjadi manusia darah dan daging yang mengikuti naluri daging.
Nikah daging mengawali nikahnya lewat anggur dunia yang hanya manis di awal dan kemudian menjadi tawar dan pahit. Namun, nikah rohani harus memiliki anggur dari Surga, yaitu kebahagiaan sejati yang tidak terpengaruh oleh apa pun di dunia.
Bagaimana mendapatkan anggur dari Surga? Air tawar harus masuk dalam tempayan (cerita pernikahan di Kana).
Artinya adalah manusia daging yang sering tawar hati dan pahit hati, harus masuk dalam penggembalaan. Enam tempayan menunjuk pada tubuh, jiwa, roh suami dan tubuh, jiwa, roh istri, harus masuk dalam penggembalaan, yaitu ketekunan dalam tiga macam ibadah:
- Pelita Emas, ketekunan dalam Ibadah Raya, persekutuan dengan Allah Roh Kudus.
- Meja Roti Sajian, ketekunan dalam Ibadah Pendalaman Alkitab dan Perjamuan Suci, persekutuan dengan Anak Allah.
- Mezbah Dupa Emas, ketekunan dalam Ibadah Doa, persekutuan dengan Allah Bapa.
Dalam penggembalaan, tubuh, jiwa, dan roh kita bersekutu dengan Allah Tritunggal. Di situ terjadi pembaharuan dari air tawar menjadi air anggur yang manis.
Tuhan hanya meminta secedok air anggur, sedikit keubahan hidup dari kita. Manis atau tidaknya nikah ditentukan oleh lidah yang kecil. Manusia baru dimulai dengan tidak ada dusta [Efesus 4:24-25]. Kalau lidah jujur, berkata benar dan baik, maka nikah akan menjadi manis. Semakin diubahkan, semakin manis hidup nikah.
Yakobus 3:2
3:2 Sebab kita semua bersalah dalam banyak hal; barangsiapa tidak bersalah dalam perkataannya, ia adalah orang sempurna, yang dapat juga mengendalikan seluruh tubuhnya.
Kita terus diubahkan sampai tidak salah dalam perkataan, hanya menyeru "Haleluya" untuk menyambut kedatanganNya kedua kali di awan-awan yang permai.
Wahyu 19:6-7
19:6 Lalu aku mendengar seperti suara himpunan besar orang banyak, seperti desau air bah dan seperti deru guruh yang hebat, katanya: “Haleluya! Karena Tuhan, Allah kita, Yang Mahakuasa, telah menjadi raja.
19:7 Marilah kita bersukacita dan bersorak-sorai, dan memuliakan Dia! Karena hari perkawinan Anak Domba telah tiba, dan pengantin-Nya telah siap sedia.
Sampai masuk Yerusalem Baru selama-lamanya.
Tuhan memberkati.