Simpang Borobudur no 27 Malang
0341-496949
Salam sejahtera dalam kasih sayang Tuhan kita Yesus Kristus.

Kita sudah belajar lima tabiat daging yang harus dirobek supaya kita bisa mencapai kesempurnaan di dalam Tuhan.
Malam ini kita maju satu langkah.

Lukas 12: 49-53=> Yesus membawa pemisahan.
12:49."Aku datang untuk melemparkan api ke bumi dan betapakah Aku harapkan, api itu telah menyala!
12:50.Aku harus menerima baptisan, dan betapakah susahnya hati-Ku, sebelum hal itu berlangsung!
12:51.Kamu menyangka, bahwa Aku datang untuk membawa damai di atas bumi? Bukan, kata-Ku kepadamu, bukan damai, melainkan pertentangan.
12:52.Karena mulai dari sekarang akan ada pertentangan antara lima orang di dalam satu rumah, tiga melawan dua dan dua melawan tiga.
12:53.Mereka akan saling bertentangan, ayah melawan anaknya laki-laki dan anak laki-laki melawan ayahnya, ibu melawan anaknya perempuan, dan anak perempuan melawan ibunya, ibu mertua melawan menantunya perempuan dan menantu perempuan melawan ibu mertuanya."

'pertentangan'= pemisahan.
Ayat 49= Yesus datang untuk melemparkan api ke bumi; ada dua macam api:

  1. Api yang sudah menyala= api penyucian.
  2. Api yang akan menyala= api penghukuman yang akan melanda dunia--kiamat sampai api neraka selamanya.
    2 Petrus 3: 10
    3:10.Tetapi hari Tuhan akan tiba seperti pencuri. Pada hari itu langit akan lenyap dengan gemuruh yang dahsyat dan unsur-unsur dunia akan hangus dalam nyala api, dan bumi dan segala yang ada di atasnya akan hilang lenyap.

Mengapa terjadi pemisahan?Pintu tirai menunjuk pada perobekan/penyaliban daging--waktu Yesus mati di kayu salib, pintu tirai Bait Allah terobek menjadi dua.
Di sinilah pemisahan; akan terjadi pemisahan, yaitu:

  1. Kehidupan yang maumengalami salib--penyaliban daging dengan segala keinginan dan hawa nafsunya--sehingga menerima api penyucian dari dosa dan puncaknya dosa, sampai satu waktu sempurna seperti Yesus; dipermuliakan bersama Yesus selama-lamanya.

  2. Kehidupan yang tidak maumengalami salib; menolak salib--perobekan daging dengan segala keinginan dan hawa nafsu--; mempertahankan bahkan enjoydalam dosa-dosa sampai puncaknya dosa. Kalau ditegor malah marah; tidak merasa bersalah. Ia akan menjadi sempurna dalam kejahatan dan kenajisan; sama seperti perempuan Babel, mempelai wanita setan yang akan dibinasakan selamanya.

Pemisahan bisa terjadi dalam nikah--ayah dengan anak, kakak dan adik dan sebagainya--, penggembalaan, dan antar penggembalaan. Tergantung mau memikul salib atau tidak. Kita harus hati-hati!

Lukas 12: 50
12:50.Aku harus menerima baptisan, dan betapakah susahnya hati-Ku, sebelum hal itu berlangsung!

Yesus harus menerima baptisanartinya mengalami perobekan dagingsampai sangat sedih hati-Nya--terjadi di taman Getsemani.
Markus 14: 34-36
14:34.lalu kata-Nya kepada mereka: "Hati-Ku sangat sedih, seperti mau mati rasanya. Tinggallah di sini dan berjaga-jagalah."
14:35.Ia maju sedikit, merebahkan diri ke tanah dan berdoa supaya, sekiranya mungkin, saat itu lalu dari pada-Nya.
14:36.Kata-Nya: "Ya Abba, ya Bapa, tidak ada yang mustahil bagi-Mu, ambillah cawan ini dari pada-Ku, tetapi janganlah apa yang Aku kehendaki, melainkan apa yang Engkau kehendaki."

Yesus menerima baptisan/cawan di Getsemani sama dengan Ia mengalami penyaliban daging dengan segala kehendaknya sekalipun Ia sangat sedih dan takut. Kehendak daging Yesus adalah tidak disalib--orang yang disalib adalah orang yang terkutuk. Ia merasa tidak berbuat dosa, malah berbuat baik, mengapa harus minum cawan/menerima salib? Tetapi Ia rela menerima baptisan/cawan di Getsemani; mengalami penyaliban daging dengan segala kehendak-Nya sekalipun Ia harus sedih dan takut sampai mau mati rasanya--'Bukan kehendak-Ku yang jadi, melainkan kehendak-Mu'.

Yesus menerima kehendak Bapa--taat dengar-dengaran pada kehendak Bapa--sampai rela mati di kayu salib. Ini yang perlu kita contoh.
Sekarang kita juga harus mengalami penyaliban daging dengan segala kehendaknya, sehingga kita bisa menerima kehendak Bapa sekalipun bertentangan dengan kehendak daging, sampai kita merasa sedih, takut, atau seperti mau mati rasanya.

Kadang-kadang kita sedih dan takut sampai mau mati rasanya untuk menerima kehendak Bapa. Harus terima kenyataan! Kita taat dengar-dengaran sampai daging tidak bersuara--Yesus taat sampai mati di kayu salib.

Kehendak Bapa adalah firman pengajaran yang benar; nyala api firman--tadi Tuhan melemparkan api yang sudah menyala. Kita tidak lagi menerima api penghukuman, tetapi api firman.
Yeremia 23: 29
23:29. Bukankah firman-Ku seperti api, demikianlah firman TUHAN dan seperti palu yang menghancurkan bukit batu?

Dari pada menerima api penghukuman, lebih baik menerima api firman.
Dari ketaatan inilah kita mengalami penyucian, bukan penghukuman.

1 Petrus 1: 22
1:22. Karena kamu telah menyucikandirimu oleh ketaatan kepada kebenaran, sehingga kamu dapat mengamalkan kasih persaudaraan yang tulus ikhlas, hendaklah kamu bersungguh-sungguh saling mengasihidengan segenap hatimu.

'kebenaran'= firman pengajaran yang benar; api firman.
Kalau sudah taat pada kehendak Bapa/firman pengajaran yang benar--api firmanyang dilemparkan oleh Tuhan--, kita akan mengalami api penyuciandari dosa-dosa sampai puncaknya dosa yaitu makan minum (merokok, mabuk, dan narkoba) dan kawin mengawinkan (percabulan; hubungan intim antara laki-laki dan perempuan yang bukan suami isteri sah, hubungan sesama jenis, nikah yang salah--kawin campur, kawin cerai sampai kawin mengawinkan).

Hubungan sejenis ini terjadi hari-hari ini. Bahaya! Bahkan manusia juga bisa dengan binatang. Itulah ngerinya hidup di akhir zaman, karena itu Tuhan melemparkan api firman untuk melawan dosa-dosa. Harus ada api yang menyambar, apalagi di dalam ibadah kaum muda, karena hari-hari ini benar-benar dihantam.

Lebih baik sekarang menangis disambar api penyucian--mungkin sedih karena tidak berbuat dosa malah diolok dan dikucilkan teman--, dari pada nanti kena api penghukuman!

Hati-hati juga dengan kawin cerai! Bangsa di dunia hanya ada dua: Israel dan kafir. Perempuan Samaria kawin cerai lima kali sampai 'kumpul kebo'.

"Dulu istilah kumpul kebo banyak terjadi di kota pelajar yaitu Yogyakarta. Ijazah tidak mampu menahan laju dosa makan minum dan kawin mengawinkan. Hanya pedang firman yang mampu. Harus cari firman. Kalau di dalam ibadah hanya tertawa-tawa, kita akan disambar api hawa nafsu dan penghukuman. Lebih baik sekarang ditusuk pedang firman, tetapi kita bebas dari api yang akan datang. Kaum muda, jangan lengah! Orang tua yang hadir, jangan lengah! Tuhan tolong kita semua."

Perhatikan masa pacaran! Tujuan berpacaran adalah untuk menikah, bukan untuk main-main. Kalau ganti-ganti pacar, nanti akan ganti-ganti suami/isteri--gejala kawin cerai.
Tujuan menikah adalah menjadi satu. Karena itu pikir masak-masak, berdoa sungguh-sungguh untuk masuk nikah!

Tinggal pilih, api penyucian atau api penghukuman!Jangan main-main! Kalau setan bisa bertobat, ia sudah bertobat karena ia tahu bagaimana neraka. Tetapi ia tidak bisa bertobat karena tidak punya tubuh--Yesus menebus kita dalam tubuh daging. Karena itu ia mengganggu kita.

1 Petrus 1: 22
1:22. Karena kamu telah menyucikan dirimu oleh ketaatan kepada kebenaran, sehingga kamu dapat mengamalkan kasih persaudaraan yang tulus ikhlas, hendaklah kamu bersungguh-sungguh saling mengasihi dengan segenap hatimu.

Kalau sudah hidup dalam kesucian, maka:

  1. Kita bisa saling mengasihidengan tulus ikhlas, bahkan mengasihi orang yang memusuhi kita; tidak ada permusuhan; tidak ada pemisahan.
    Mengasihi orang yang memusuhi kita= membalas kejahatan dengan kebaikan. Inilah orang suci.

    Kalau tidak suci, ia akan membalas kejahatan dengan kejahatan. Kalau setan--sempurna dalam kejahatan dan kenajisan--, ia membalas kebaikan dengan kejahatan.

    Orang tua, apalagi orang tua yang benar dan suci, jangan dilawan, supaya jangan jadi setan. Sudah dilahirkan dan dibesarkan--apalagi orang tua dalam pergumulan ekonomi tapi masih berusaha menyekolahkan--, jangan dibalas dengan kejahatan, nanti jadi setan. Sungguh-sungguh!

    Mengasihi orang yang memusuhi kita= tidak ada pertentangan atau pemisahan= menjadi satu tubuh Kristus, mulai dari nikah, penggembalaan, antar penggembalaan, sampai Israel dan kafir menjadi satu tubuh Kristus yang sempurna; mempelai wanita sorga yang siap untuk menyambut kedatangan Yesus kedua kali di awan-awan yang permai.

  2. Kita mengalami damai sejahtera.
    Ibrani 12: 14

    12:14. Berusahalah hidup damaidengan semua orang dan kejarlah kekudusan, sebab tanpa kekudusan tidak seorangpun akan melihat Tuhan.

    Kalau tidak suci, kita tidak akan mengalami damai. Tadi Tuhan membawa pertentangan, itu bagi orang yang menolak api penyucian.

    Lukas 12: 51
    12:51. Kamu menyangka, bahwa Aku datang untuk membawa damai di atas bumi? Bukan, kata-Ku kepadamu, bukan damai, melainkan pertentangan.

    Suci sama dengan damai sejahtera.

    Suci ditambah damai sama dengan melihat Tuhan; memandang wajah-Nya; menyembah Dia; berkata-kata dengan Dia; percaya dan mempercayakan hidup kepada-Nya; mengulurkan tangan kepada-Nya.

    Yohanes 9: 37-38
    9:37. Kata Yesus kepadanya: "Engkau bukan saja melihat Dia; tetapi Dia yang sedang berkata-katadengan engkau, Dialah itu!"
    9:38. Katanya: "Aku
    percaya, Tuhan!" Lalu ia sujud menyembah-Nya.

    Hasilnya:

    • Mazmur 16: 8
      16:8. Aku senantiasa memandang kepada TUHAN; karena Ia berdiri di sebelah kananku, aku tidak goyah.

      Hasil pertama: tidak goyah= kuat teguh hati, artinya:

      1. Tidak kecewa, putus asa, dan meninggalkan Tuhan apapun yang kita hadapi, sekalipun kita harus sengsara karena Tuhan.
        Kalau sengsara karena dosanya sendiri, kita harus mengaku, kalau karena Tuhan, kita buktikan bahwa kita tetap kuat teguh hati.

      2. Tetap berpegang teguh pada pengajaran yang benar--api firman--dan taat dengar-dengaran. Kita tetap hidup suci sekalipun harus sengsara daging karena Yesus.

      3. Tetap setia berkobar-kobar dalam ibadah pelayanan kepada Tuhan sekalipun sengsara bagi daging, sampai garis akhir.

      Suci dan setia berkobar sama dengan menjadi biji mata Tuhan sendiri, yang dipelihara dan dilindungi Tuhan mulai sekarang sampai nanti zaman antikris berkuasa di bumi selama tiga setengah tahun; kita disingkirkan ke padang gurun, jauh dari mata antikris. Kita dibela oleh Tuhan, dan ada masa depan yang berhasil dan indah.

      Urusan kita sekarang adalah menjadi biji mata; suci, taat, dan setia berkobar. Itu saja! Buktikan, Tuhan yang melindungi dan memelihara kita di tengah ketidakberdayaan kita dan kesulitan dunia, sampai zaman antikris, kita dipelihara langsung oleh Tuhan di padang gurun selama tiga setengah tahun.

    • Mazmur 17: 15
      17:15. Tetapi aku, dalam kebenaran akan kupandang wajah-Mu, dan pada waktu bangun aku akan menjadi puasdengan rupa-Mu.

      Hasil kedua: kita mengalami kepuasan sorgasehingga tidak perlu lagi mencari kepuasan di dunia yang membuat kita jatuh dalam dosa dan puncaknya dosa.

      Masih banyak pemuda dan pemudi kristen datang ke diskotik dan gedung bioskop, nanti akan jatuh dalam dosa merokok, mabuk, narkoba, dan dosa percabulan, sampai binasa. Itu semua adalah kepuasan semu--fatamorgana; kelihatan ada air, lari ke sana, ternyata tidak ada, kering, begitu terus, tambah kering, sampai rebah--jatuh dalam dosa dan enjoydalam dosa--, tidak bangkit lagi, sampai binasa.

      Mari pandang wajah Yesus, maka kita akan mengalami kepuasan sorga. Kita hanya mengucap syukur kepada Tuhan, dan menjadi saksi-Nya di mana-mana. Hati yang puas akan bersaksi.

      Kalau tidak puas, akan bergosip, atau bermain handphonesemalam suntuk, itu berarti mencari kepuasan semu. Waktunya belajar, tidak belajar, waktu tidur tidak tidur, tidak ada lagi waktu berdoa, itu sudah mencari kepuasan, bahaya, bisa jatuh sakit, dan jatuh dalam dosa. Hati-hati! Banyak penelitian yang menunjukkan pengaruh buruk dari smartphone, bahkan sampai meninggal. Bahaya!

      Bukan tidak boleh, tetapi jangan cari kepuasan sampai melampaui batas kewajaran! Itu sudah jatuh dalam dosa. Tuhan tolong kita semua.

      Pandang wajah Yesus! Mungkin malam ini ada yang muram, sedih, pandang wajah-Nya. Dunia memang bersukacita sebentar, tetapi berikutnya sedih--dapat ijazah senang, tapi kemudian sedih karena susah cari kerja. Saat itu pandang wajah Yesus, kita tidak akan kecewa, tetapi mengucap syukur. Sungguh-sungguh!

      Apapun keadaan kita, pandang wajah Yesus! Terima api penyucian, Dia akan menolong kita.

    • Lukas 22: 59-61
      22:59. Dan kira-kira sejam kemudian seorang lain berkata dengan tegas: "Sungguh, orang ini juga bersama-sama dengan Dia, sebab ia juga orang Galilea."
      22:60. Tetapi Petrus berkata: "Bukan, aku tidak tahu apa yang engkau katakan." Seketika itu juga, sementara ia berkata, berkokoklah ayam.
      22:61. Lalu
      berpalinglah Tuhan memandang Petrus. Maka teringatlah Petrus bahwa Tuhan telah berkata kepadanya: "Sebelum ayam berkokok pada hari ini, engkau telah tiga kali menyangkal Aku."

      Yesus mengajarkan untuk berdoa satu jam, tetapi Petrus berdiang di api selama satu jam--waktu doa tersita--, akhirnya ia menyangkal Tuhan.

      Saat kita menyangkal Tuhan--berbuat dosa--, saat itu Tuhan berpaling dari kita.
      Tetapi untung ada kokok ayam--api firman yang diulang-ulang--, dan Yesus memandang Petrus, ada kesempatan ia memandang Tuhan.

      Malam ini penyangkalan apa yang kita lakukan? Lewat perkataan, perbuatan, pikiran dosa atau apa saja? Kalau masih ada nyala api firman yang diulang-ulang; menunjuk dosa kita, itulah kesempatan kita memandang wajah Tuhan. Dia sedang memandang kita, dan kita bisa memandang Dia.

      Malam ini tidak ada alasan. Petrus sudah menyangkal tiga kali; sekarang, kita berdosa, tetapi masih diberi kesempatan. Doakan supaya ada nyala api firman--mata Yesus seperti nyala api.

      Hasil ketiga: mengalami pembaharuan hidupdari manusia daging yang keras menjadi manusia baru yang lembut, mulai dari bisa mengaku dosa, mengaku salah. Itu saja.

      Jangan terus menghakimi orang, apalagi menyalahkan Tuhan! Jujur mengaku dosa, saat itu wajah yang sedih dan muram menjadi berseri. Air mata turun tetapi kita bahagia. Malam ini Tuhan rindu kaum muda yang berseri.

      "Om tidak kuat kalau kamu muda menangis. Kalau orang tua menangis, masih maklum meski tidak tega juga. Tetapi kalau kaum muda, om tidak kuat, baik ia jatuh atau apapun. Apalagi Tuhan, Dia juga menangis."

      Air mata dihapus, wajah berseri, dan kita menjadi rumah doa. Mujizat jasmani juga terjadi; yang mustahil jadi tidak mustahil. Pertolongan Tuhan nyata bagi kita.
      Sampai kalau Tuhan datang kembali kita diubahkan jadi sempurna seperti Dia, layak untuk menyambut kedatangan-Nya kedua kali di awan permai dalam nyala api kemuliaan--seperti Elia naik dengan kuda dan kereta berapi. Sementara di bumi akan mengalami api kiamat, musnah sampai api neraka. Terjadi pemisahan!

Terima api penyucian! Jangan ragu sekalipun sengsara, sampai kita saling mengasihi, mengalami damai, dan bisa melihat Tuhan! Hasilnya: kuat teguh hati, mengalami kepuasan sorga, dan melembut--bisa mengaku dosa dan jujur. Pertolongan nyata sampai kita sempurna.
Memang dunia membuat kita susah, sukacita sampai kelewatan dan sebagainya. Pandang wajah Yesus apapun keadaan kita!

Tuhan memberkati.

Versi Cetak

Transkrip
  • Ibadah Doa Puasa Malang Session II, 21 Januari 2014 (Selasa Siang)
    ... di gunung Allah lalu menciumnya. Kemudian Musa memberitahukan kepada Harun segala firman TUHAN yang disuruhkan-Nya kepadanya untuk disampaikan dan segala tanda mujizat yang diperintahkan-Nya kepadanya untuk dibuat. Lalu pergilah Musa beserta Harun dan mereka mengumpulkan semua tua-tua Israel. Harun mengucapkan segala firman yang telah diucapkan TUHAN kepada Musa serta membuat ...
  • Ibadah Pendalaman Alkitab Surabaya, 17 Agustus 2015 (Senin Sore)
    ... . Karena Dialah damai sejahtera kita yang telah mempersatukan kedua pihak dan yang telah merubuhkan tembok pemisah yaitu perseteruan . sebab dengan mati-Nya sebagai manusia Ia telah membatalkan hukum Taurat dengan segala perintah dan ketentuannya untuk menciptakan keduanya menjadi satu manusia baru di dalam diri-Nya dan dengan itu mengadakan damai ...
  • Ibadah Doa Surabaya, 20 April 2016 (Rabu Sore)
    ... melemparkannya ke dalam laut' gt lehernya dikalungi dengan batu kilangan artinya Hidupnya penuh dengan letih lesu dan beban berat. Semakin jauh melayani TUHAN semakin lama menjadi orang Kristen bukan semakin enak dan ringan tetapi hidupnya semakin letih lesu dan berbeban berat. Hidupnya tidak indah--hidup akan indah jika sudah melayani TUHAN. ...
  • Ibadah Doa Malang, 23 Mei 2017 (Selasa Sore)
    ... berbuah sama dengan kehidupan yang suci diurapi Roh Kudus dan dipakai oleh Tuhan sama dengan melarikan diri dari hukuman Tuhan sehingga tidak binasa. Prosesnya Tongkat adalah kayu kecil yang cukup ukurannya sesuai kebutuhan dan terpisah dari akar mati . Artinya Oleh dorongan firman pengajaran yang benar yang lebih tajam dari ...
  • Ibadah Kaum Muda Remaja Malang, 05 April 2014 (Sabtu Sore)
    ... oleh Tuhan. Lukas - Hati diasuh oleh Tuhan. Lukas - Perjalanan hidup diasuh oleh Tuhan. Ad . Hati diasuh oleh TuhanTuhan mengasuh hati manusia supaya meneladani hati Tuhan. Praktiknya mengasihi sesama sampai mengasihi musuh. Lukas - Tetapi kepada kamu yang mendengarkan Aku Aku berkata Kasihilah musuhmu berbuatlah baik kepada orang yang membenci kamu mintalah ...
  • Ibadah Doa Malang, 07 Januari 2014 (Selasa Sore)
    ... untuk ikut pelayanan pendamaian supaya orang berdosa diselamatkan diperdamaikan dengan Tuhan. Jika imam tidak benar dan suci akan menjadi tukang adu domba. Imam juga adalah seorang yang beribadah melayani Tuhan. Petrus Dan biarlah kamu juga dipergunakan sebagai batu hidup untuk pembangunan suatu rumah rohani bagi suatu imamat kudus untuk mempersembahkan ...
  • Ibadah Kaum Muda Remaja, 26 Februari 2011 (Sabtu Sore)
    ... sama dengan kematian-Nya kita juga akan menjadi satu dengan apa yang sama dengan kebangkitan-Nya. Kita juga harus mati bersama dengan Yesus sebab jika kita mati bersama dengan Dia kita akan bangkit bersama dengan Dia dan akan dipermuliakan bersama dengan Dia. nbsp Tanpa salib tidak akan pernah ada kemuliaan. Kematian itu adalah penyerahan. Ada ...
  • Ibadah Raya Malang, 13 November 2016 (Minggu Pagi)
    ... Baiklah tinggal di sini sebab TUHAN menyuruh aku ke Betel. Tetapi Elisa menjawab Demi TUHAN yang hidup dan demi hidupmu sendiri sesungguhnya aku tidak akan meninggalkan engkau. Lalu pergilah mereka ke Betel. Berkatalah Elia kepadanya Hai Elisa baiklah tinggal di sini sebab TUHAN menyuruh aku ke Yerikho. Tetapi jawabnya Demi ...
  • Ibadah Doa Malang, 19 Maret 2020 (Kamis Sore)
    ... kembali . Kalau tidak ada goncangan tidak bisa terlihat mana yang tahan uji dan mana yang tidak. Tahan uji artinya kita harus hidup dalam ketenangan damai sejahtera. Menghadapi apa saja kita harus tenang jangan ikut-ikut goncang. Yesaya . Di mana ada kebenaran di situ akan tumbuh damai sejahtera dan akibat kebenaran ialah ketenangan ...
  • Ibadah Pendalaman Alkitab Malang, 24 Januari 2013 (Kamis Sore)
    ... rajanya bawalah mereka ke mari dan bunuhlah mereka di depan mataku. Artinya adalah sibuk dengan perkara jasmani jual-beli secara jasmani sehingga tidak ada kesempatan untuk mengembangkan talenta. Ini sama dengan tidak setia dalam ibadah pelayanan menjadi seteru Tuhan yang akan dibinasakan. Menerima cap di tangan dan di dahi. Wahyu - Dan ia ...

Siaran Langsung

Live Streaming GPTKK

Rekaman

Ikuti rekaman ibadah kami

Transkrip

Ringkasarn Firman Tuhan

Kesaksian

Pengalaman hidup bersama Firman Tuhan

Untuk Koneksi Lambat, silakan buka https://id.gptkk.org

Silakan kontak ke info@gptkk.org apabila bapak/ibu/sdr/sdri ada pertanyaan atau ingin berlangganan majalah Manna, dan silakan kirim email ke widjaja_h@yahoo.com apabila ingin konsultasi pribadi dengan bapak gembala.