Salam sejahtera dalam kasih sayang Tuhan kita Yesus Kristus.
Dalam
Lukas 9:18-21,kita mempelajari pengenalan kita pada Yesus. Sekarang, kita mempelajari pengikutan pada Yesus (sebelum mengenal, kita tidak dapat mengikuti Yesus).
Lukas 9:22
9:22 Dan Yesus berkata: “Anak Manusia harus menanggung banyak penderitaandan ditolak oleh tua-tua, imam-imam kepala dan ahli-ahli Taurat, lalu dibunuh dan dibangkitkan pada hari ketiga.”Yesus harus menanggung penderitaan, sengsara, sampai mati di kayu salib, tetapi akan dibangkitkan pada hari ketiga.
Yohanes 2:19-21
2:19 Jawab Yesus kepada mereka: “Rombak Bait Allah ini, dan dalam tiga hariAku akan mendirikannya kembali.”
2:20 Lalu kata orang Yahudi kepada-Nya: “Empat puluh enam tahunorang mendirikan Bait Allah ini dan Engkau dapat membangunnya dalam tiga hari?”
2:21 Tetapi yang dimaksudkan-Nya dengan Bait Allah ialah tubuh-Nya sendiri.
Yesus
bangkit pada hari ketiga untuk membangun tubuh Kristus yang sempurna.
Bangsa Israel membangun Bait Allah selama 46 tahun (46 menunjuk pada hukum taurat, dua loh batu yang terdiri dari 4 hukum dan 6 hukum). Dalam hukum taurat, Bangsa Kafir tidak mendapatkan bagian. Sementara dalam tubuh Kristus yang sempurna, Bangsa Kafir mendapatkan kesempatan.
Arah pengikutan kita kepada Yesus adalah
pengikutan tubuh terhadap Kepala, yaitu pengikutan yang tidak terpisahkan.
Kita harus aktif dalam pembangunan tubuh Kristus sampai terbentuk tubuh Kristus yang sempurna, sampai siap untuk menyambut kedatangan Yesus kedua kali di awan-awan yang permai. Kita harus
memiliki jabatan pelayanansehingga kita dipakai dalam pelayanan pembangunan tubuh Kristus yang sempurna.
Jika ketinggalan saat Tuhan datang kembali kedua kali, maka semuanya akan menjadi sia-sia.
Pelayanan pembangunan tubuh Kristus dimulai dari dalam nikah/ rumah tangga, lanjut dalam penggembalaan, antar penggembalaan, sampai Israel dan Kafir menyatu menjadi satu tubuh Kristus yang sempurna. Jabatan pelayanan adalah jubah yang indah, artinya Tuhan menjamin masa depan yang indah.
Untuk membangun tubuh Kristus, Yesus mengorbankan segala sesuatu, bahkan mengorbankan Surga untuk datang ke dunia. Kita juga harus meneladani jejak Yesus, yaitu mengorbankan segala sesuatu untuk melayani Tuhan, mulai dari waktu, tenaga, uang, pikiran, sampai seluruh hidup kita diserahkan kepada Tuhan. Kecuali satu yang tidak boleh dikorbankan, yaitu firman pengajaran yang benar, sebab itu merupakan pribadi Yesus sendiri.
Jika kita aktif dalam pembangunan tubuh Kristus sesuai dengan jabatan kita masing-masing, kita menempatkan Yesus sebagai Kepala.
Jika berhenti melayani pembangunan tubuh Kristus, berarti masuk dalam pembangunan Babel dan menempatkan serigala dan burung (roh jahat dan roh najis) sebagai kepala.
Ada 2 pengertian Yesus sebagai Kepala:
- Yesus adalah Raja di atas segala raja.
Efesus 1:22-23
1:22 Dan segala sesuatu telah diletakkan-Nya di bawah kaki Kristusdan Dia telah diberikan-Nya kepada jemaat sebagai Kepala dari segala yang ada.
1:23 Jemaat yang adalah tubuh-Nya, yaitu kepenuhan Dia, yang memenuhi semua dan segala sesuatu.
1 Korintus 15:25-26
15:25 Karena Ia harus memegang pemerintahan sebagai Rajasampai Allah meletakkan semua musuh-Nya di bawah kaki-Nya.
15:26 Musuh yang terakhir, yang dibinasakan ialah maut.
Yesus adalah Raja segala raja, kita adalah raja-raja. Artinya, kita harus menang atas maut, yaitu dosa.
Buktinya adalah:
- Hidup dalam kebenaran di mana saja, kapan saja, situasi dan kondisi apa saja.
- Tetap berpegang teguh pada firman pengajaran yang benar, supaya tidak disesatkan oleh ajaran palsu atau gosip-gosip tidak benar yang membinasakan.
2 Petrus 2:1
2:1 Sebagaimana nabi-nabi palsu dahulu tampil di tengah-tengah umat Allah, demikian pula di antara kamu akan ada guru-guru palsu. Mereka akan memasukkan pengajaran-pengajaran sesat yang membinasakan, bahkan mereka akan menyangkal Penguasa yang telah menebus mereka dan dengan jalan demikian segera mendatangkan kebinasaan atas diri mereka.
Mazmur 5:13
5:13 Sebab Engkaulah yang memberkati orang benar, ya TUHAN; Engkau memagari dia dengan anugerah-Mu seperti perisai.
Jika kita hidup benar dan tidak disesatkan, hasilnya adalah kita dipagari dengan berkat dan anugerah Tuhan. Kita mengalami suasana Firdaus di tengah dunia yang terkutuk.
- Yesus adalah Mempelai Pria Surga.
Efesus 5:22-25
5:22 Hai isteri, tunduklah kepada suamimu seperti kepada Tuhan,
5:23 karena suami adalah kepala isterisama seperti Kristus adalah kepala jemaat. Dialah yang menyelamatkan tubuh.
5:24 Karena itu sebagaimana jemaat tunduk kepada Kristus, demikian jugalah isteri kepada suami dalam segala sesuatu.
5:25 Hai suami, kasihilah isterimu sebagaimana Kristus telah mengasihi jemaat dan telah menyerahkan diri-Nya baginya
Yesus adalah Mempelai Pria Surga, jemaat adalah mempelai wanitaNya. Hubungan Yesus dengan jemaat adalah hubungan Kepala dengan tubuh, tidak terpisahkan. Hubungan kepala dengan tubuh yang paling dekat adalah leheryaitu doa penyembahan dan penundukan.
Doa penyembahan adalah proses perobekan daging sehingga kita bisa taat dengar-dengaran, tunduk, hanya berseru "Ya Abba, Ya Bapa".
Markus 14:33-34
14:33 Dan Ia membawa Petrus, Yakobus dan Yohanes serta-Nya. Ia sangat takut dan gentar,
14:34 lalu kata-Nya kepada mereka: “Hati-Ku sangat sedih, seperti mau mati rasanya. Tinggallah di sini dan berjaga-jagalah.”
Daging yang harus dirobek adalah:
- Ketakutan daging harus diubah menjadi takut akan Tuhan.
- Kesedihan, putus asa, kecewa juga harus dirobek menjadi mengucap syukur senantiasa kepada Tuhan.
- Kehendak diri diserahkan kepada Tuhan, sehingga hanya kehendak Tuhan yang jadi.
Lukas 22:39-43
22:39 Lalu pergilah Yesus ke luar kota dan sebagaimana biasa Ia menuju Bukit Zaitun. Murid-murid-Nya juga mengikuti Dia.
22:40 Setelah tiba di tempat itu Ia berkata kepada mereka: “Berdoalah supaya kamu jangan jatuh ke dalam pencobaan.”
22:41 Kemudian Ia menjauhkan diri dari mereka kira-kira sepelempar batu jaraknya, lalu Ia berlutut dan berdoa, kata-Nya:
22:42 “Ya Bapa-Ku, jikalau Engkau mau, ambillah cawan ini dari pada-Ku; tetapi bukanlah kehendak-Ku, melainkan kehendak-Mulah yang terjadi.”
22:43 Maka seorang malaikat dari langit menampakkan diri kepada-Nya untuk memberi kekuatan kepada-Nya.
Kalau bisa taat dengar-dengaran sampai tunduk, hanya berseru "Ya Abba, ya Bapa", maka Roh Kudus turun atas kita. Roh Kudus memenuhi dan mengurapi kita. Hasilnya:
- Roh Kudus membaharui kehidupan kita dari manusia jasmani menjadi manusia rohani.
Titus 3:5
3:5 pada waktu itu Dia telah menyelamatkan kita, bukan karena perbuatan baik yang telah kita lakukan, tetapi karena rahmat-Nya oleh permandian kelahiran kembali dan oleh pembaharuan yang dikerjakan oleh Roh Kudus,
Kita jujur dan taat. Jika "ya" katakan "ya", jika "tidak" katakan "tidak". Maka kita menjadi kehidupan yang bisa diharapkan.
- Roh Kudus mampu mengadakan mujizat jasmani, meratakan gunung yang besar.
Zakharia 4:6-7
4:6 Maka berbicaralah ia, katanya: “Inilah firman TUHAN kepada Zerubabel bunyinya: Bukan dengan keperkasaan dan bukan dengan kekuatan, melainkan dengan roh-Ku, firman TUHAN semesta alam.
4:7 Siapakah engkau, gunung yang besar? Di depan Zerubabel engkau menjadi tanah rata. Ia akan mengangkat batu utama, sedang orang bersorak: Bagus! Bagus sekali batu itu!”
Roh Kudus sanggup menyelesaikan semua masalah yang mustahil pada waktuNya.
Roh Kudus juga mampu membuat semua berhasil dan indah pada waktuNya.
Sampai terakhir saat Yesus datang kembali kedua kali, kita diubahkan menjadi sama mulia dengan Dia, Kepala dan tubuh menjadi satu dan tidak terpisahkan selamanya.
Tuhan memberkati.