Salam sejahtera dalam kasih sayang Tuhan kita Yesus Kristus.
Lukas 9:22-279:22 Dan Yesus berkata: “Anak Manusia harus menanggung banyak penderitaan dan ditolak oleh tua-tua, imam-imam kepala dan ahli-ahli Taurat, lalu dibunuh dan dibangkitkan pada hari ketiga.â€
9:23 Kata-Nya kepada mereka semua: “Setiap orang yang mau mengikut Aku, ia harus menyangkal dirinya, memikul salibnya setiap hari dan mengikut Aku.
9:24 Karena barangsiapa mau menyelamatkan nyawanya, ia akan kehilangan nyawanya; tetapi barangsiapa kehilangan nyawanya karena Aku, ia akan menyelamatkannya.
9:25 Apa gunanya seorang memperoleh seluruh dunia, tetapi ia membinasakan atau merugikan dirinya sendiri?
9:26 Sebab barangsiapa malu karena Aku dan karena perkataan-Ku, Anak Manusia juga akan malu karena orang itu, apabila Ia datang kelak dalam kemuliaan-Nya dan dalam kemuliaan Bapa dan malaikat-malaikat kudus.
9:27 Aku berkata kepadamu: Sesungguhnya di antara orang yang hadir di sini ada yang tidak akan mati sebelum mereka melihat Kerajaan Allah.â€
Syarat pengikutan kita kepada Yesus:
- Harus menyangkal diri dan memikul salib.
Menyangkal diri artinya mengatakan "tidak" pada sesuatu yang tidak berkenan kepada Tuhan. - Rela kehilangan nyawa karena Yesus.
ad. 2. Rela kehilangan nyawa karena Yesus.Lukas 9:249:24 Karena barangsiapa mau menyelamatkan nyawanya, ia akan kehilangan nyawanya; tetapi barangsiapa kehilangan nyawanyakarena Aku, ia akan menyelamatkannya.
Di sini ada dua istilah:
- "Menyelamatkan nyawa" artinya mengikuti keinginan daging sehingga melawan Tuhan. Akibatnya adalah kehilangan nyawa dan binasa selamanya.
- "Kehilangan nyawa" artinya mau menyalibkan daging karena Tuhan, mau mengalami sengsara daging bersama Tuhan, sehingga mendapatkan nyawa.
Jadi, pengikutan yang benar kepada Yesus adalah pengikutan yang ditandai salib, sama dengan perjalanan salib menuju Yerusalem Baru.
Tuhan memberikan hanya satu jalan kepada pengikut-Nya, yaitu jalan salib. Kalau hanya ada satu jalan, yang mutlak dibutuhkan adalah
ketaatan, bukan pandai, kaya, dan lain sebagainya. Kita harus taat seperti Yesus taat dengar-dengaran sampai mati di kayu salib, maka Ia dipermuliakan sampai masuk dalam Kerajaan Surga selamanya.
Ada 4 langkah ketaatan Yesus yang harus kita ikuti:
- Di sungai Yordan.
Matius 3:14-17
3:14 Tetapi Yohanes mencegah Dia, katanya: “Akulah yang perlu dibaptis oleh-Mu, dan Engkau yang datang kepadaku?â€
3:15 Lalu Yesus menjawab, kata-Nya kepadanya: “Biarlah hal itu terjadi, karena demikianlah sepatutnya kita menggenapkan seluruh kehendak Allah.†Dan Yohanespun menuruti-Nya.
3:16 Sesudah dibaptis, Yesus segera keluardari air dan pada waktu itu juga langit terbuka dan Ia melihat Roh Allah seperti burung merpati turun ke atas-Nya,
3:17 lalu terdengarlah suara dari sorga yang mengatakan: “Inilah Anak-Ku yang Kukasihi, kepada-Nyalah Aku berkenan.â€
Yesus adalah manusia yang tidak berdosa, sehingga tidak perlu masuk dalam baptisan air. Mengapa Yesus mau dibaptis?
- Menggenapkan kehendak Allah.
- Memberikan teladan baptisan air yang benar (seperti Yesus dibaptis, kita dibaptis).
Roma 6:4
6:4 Dengan demikian kita telah dikuburkanbersama-sama dengan Dia oleh baptisan dalam kematian, supaya, sama seperti Kristus telah dibangkitkan dari antara orang mati oleh kemuliaan Bapa, demikian juga kita akan hidup dalam hidup yang baru.
Yesus keluardari air, artinya keluar dari kuburan air, yaitu seluruh tubuh masuk dalam air.
Baptisan air yang benar adalah kehidupan yang sudah bertobat, mati terhadap dosa, harus dikuburkan dalam air bersama Yesus, untuk bangkit bersama Yesus dalam hidup baru. Hidup baru adalah hati nurani yang baik, hati yang taat dengar-dengaran.
Yesus mau taat dengar-dengaran dan dibaptis sekalipun harus mengorbankan harga diri (gengsi). Kita juga harus taat dengar-dengaran sekalipun harus mengorbankan harga diri, mulai dari taat dengar-dengaran untuk dibaptis dan lanjut taat dengar-dengaran dalam segala hal.
Hasil baptisan air adalah hati nurani yang baik. Ini merupakan landasan kuat untuk menerima berkat-berkat jasmani dan rohani. Berkat rohani adalah Roh Kudus dicurahkan. Roh Kudus memberikan ketenangan dan damai sejahtera, sehingga semua enak dan ringan. Hati nurani yang baik juga merupakan landasan kuat untuk mengorbitkan kita sampai masuk Kerajaan Surga yang kekal.
- Di atas gunung.
Lukas 9:31, 35
9:31 Keduanya menampakkan diri dalam kemuliaan dan berbicara tentang tujuan kepergian-Nya yang akan digenapi-Nya di Yerusalem.
9:35 Maka terdengarlah suara dari dalam awan itu, yang berkata: “Inilah Anak-Ku yang Kupilih, dengarkanlah Dia.â€
Tujuan Yesus ke Yerusalem adalah untuk mengalami penderitaan sampai disalibkan.
Doa penyembahan adalah proses perobekan daging supaya kita taat dengar-dengaran, sekalipun harus menderita secara daging.
Ibrani 5:8-10
5:8 Dan sekalipun Ia adalah Anak, Ia telah belajar menjadi taat dari apa yang telah diderita-Nya,
5:9 dan sesudah Ia mencapai kesempurnaan-Nya, Ia menjadi pokok keselamatan yang abadi bagi semua orang yang taat kepada-Nya,
5:10 dan Ia dipanggil menjadi Imam Besar oleh Allah, menurut peraturan Melkisedek.
Sekalipun Yesus adalah Anak Allah, Dia belajar taat dalam penderitaan sekalipun harus mengorbankan kepentingan diri. Maka Yesus diangkat menjadi Imam Besar yang duduk di sebelah kanan tahta Allah Bapa.
Kalau kita taat sampai mengorbankan kepentingan diri, maka kita diangkat menjadi imam-imam dan raja-raja yang dipakai dalam pembangunan tubuh Kristus yang sempurna. Imam adalah seorang yang suci, seorang yang memiliki jabatan pelayanan dan karunia Roh Kudus (jubah indah) untuk dipakai dalam pelayanan pembangunan tubuh Kristus. Kalau kita menjadi tubuh, maka Yesus menjadi Kepala atas kita. Hubungan Kepala dengan tubuh adalah hubungan kasih setia. Kita mengalami kasih setia Yesus sebagai Imam Besar.
Mazmur 17:7-8
17:7 Tunjukkanlah kasih setia-Mu yang ajaib, ya Engkau, yang menyelamatkan orang-orang yang berlindung pada tangan kanan-Mu terhadap pemberontak.
17:8 Peliharalah aku seperti biji mata, sembunyikanlah aku dalam naungan sayap-Mu
Kasih setia Tuhan yang ajaib sanggup memelihara dan melindungi kita bagaikan biji mataNya sendiri di tengah segala kesulitan dan kemustahilan dunia, kejahatan dan kenajisan dunia. Secara jasmani kita terpelihara, secara rohani kita juga terpelihara sehingga bisa hidup benar dan suci. Sampai kasih setia yang ajaib melindungi kita dari kuasa antikris yang menguasai dunia selama 3,5 tahun.
- Di taman Getsemani.
Markus 14:36-37
14:36 Kata-Nya: “Ya Abba, ya Bapa, tidak ada yang mustahil bagi-Mu, ambillah cawan ini dari pada-Ku, tetapi janganlah apa yang Aku kehendaki, melainkan apa yang Engkau kehendaki.â€
14:37 Setelah itu Ia datang kembali, dan mendapati ketiganya sedang tidur. Dan Ia berkata kepada Petrus: “Simon, sedang tidurkah engkau? Tidakkah engkau sanggup berjaga-jaga satu jam?
Yesus taat dengar-dengaran sampai mengorbankan kehendak diri. Seharusnya Yesus tidak perlu untuk mati di kayu salib, tetapi Yesus mau disalib untuk taat dengar-dengaran dan mengorbankan kehendak diri-Nya sendiri.
Kita juga harus taat dengar-dengaran sekalipun harus mengorbankan kehendak diri. Hasilnya adalah kuasa untuk menghapus segala kemustahilan.
- Di atas kayu salib.
Filipi 2:8
2:8 Dan dalam keadaan sebagai manusia, Ia telah merendahkan diri-Nya dan taat sampai mati, bahkan sampai mati di kayu salib.
Yesus taat sampai mati di kayu salib, menyerahkan segenap hidupNya. Kita juga harus taat dengar-dengaran sampai daging tidak bersuara lagi, seperti Abraham yang rela mengorbankan Ishak, seperti janda Sarfat yang mengorbankan dirinya dan anaknya.
1 Petrus 5:5-6
5:5 Demikian jugalah kamu, hai orang-orang muda, tunduklah kepada orang-orang yang tua. Dan kamu semua, rendahkanlah dirimu seorang terhadap yang lain, sebab: “Allah menentang orang yang congkak, tetapi mengasihani orang yang rendah hati.â€
5:6 Karena itu rendahkanlah dirimu di bawah tangan Tuhan yang kuat, supaya kamu ditinggikan-Nya pada waktunya.
Kaum muda harus taat dengar-dengaran sampai daging tidak bersuara, taat pada Tuhan, orang tua, guru, dll. Ini sama dengan mengulurkan tangan kepada Tuhan, dan Tuhan akan mengulurkan tanganNya yang kuat dan tidak pernah terkalahkan. Hasilnya adalah Tuhan akan meninggikan kita pada waktunya. Yang gagal menjadi berhasil dan indah pada waktunya. Istilah "pada waktunya" artinya kita hanya taat dan menunggu, Tuhan yang bekerja selanjutnya. Kita diangkat dari kejatuhan-kejatuhan dosa untuk hidup benar dan suci. Kita disucikan sampai ditinggikan bersama Tuhan pada waktunya.
Tuhan memberkati.