Simpang Borobudur no 27 Malang
0341-496949
Salam sejahtera dalam kasih sayang Tuhan kita Yesus Kristus.

Lukas 13: 4-5=> dosa dan penderitaan.
13:4. Atau sangkamu kedelapan belas orang, yang mati ditimpa menara dekat Siloam, lebih besar kesalahannya dari pada kesalahan semua orang lain yang diam di Yerusalem?
13:5. Tidak! kata-Ku kepadamu. Tetapi
jikalau kamu tidak bertobat, kamu semua akan binasa atas cara demikian."

Dosa mengakibatkan penderitaan, sengsara terberat di dunia ini seperti delapan belas orang yang mati tertimpa menara di dekat Siloam, sampai sengsara di neraka selamanya.
Oleh sebab itu kita harus bertobat; stop/ berhenti berbuat dosa hari-hari ini. Jangan menambah dosa!

Kita sudah belajar bertobat dikaitkan dengan mezbah.
Malam ini bertobat dikaitkan dengan menara dekat Siloam.

Selain menara, di Siloam juga ada KOLAM.
Yohanes 9: 7
9:7.dan berkata kepadanya: "Pergilah, basuhlah dirimu dalam kolam Siloam." Siloam artinya: "Yang diutus." Maka pergilah orang itu, ia membasuh dirinya lalu kembali dengan matanya sudah melek.

Perikop: orang buta sejak lahir.

Kolam Siloam menunjuk pada baptisan air, artinya: bertobat dikaitkan dengan baptisan air.
Ini adalah cerita orang buta sejak lahir, tetapi ketika ia datang ke kolam Siloam, ia menjadi melek.

Jadi, manusia berdosa adalah sama dengan orang buta sejak lahir.
Orang berdosa ini bukan orang di luar Tuhan, tetapi kehidupan kristen yang tidak pernah bertobat dan lahir baru--buta sejak lahir--sehingga hidupnya membabi buta; dalam kegelapan dosa.

Praktiknya:

  • Berbuat dosa sampai puncaknya dosa, yaitu dosa makan minum (merokok, mabuk, narkoba) dan kawin mengawinkan (percabulan antara laki-laki dan perempuan yang bukan suami isteri sah, hubungan sesama jenis, nikah yang salah: kawin campur, kawin cerai, dan kawin mengawinkan). Hati-hati dalam pergaulan, baik dengan yang tua, muda, semua bisa terjadi! Saya berdoa supaya kaum muda tabah menghadapi masalah jodoh. Tuhan tolong semua.

  • Mengemis= menjadi beban bagi orang lain.
    Yohanes 9: 8
    9:8.Tetapi tetangga-tetangganya dan mereka, yang dahulu mengenalnya sebagai pengemis, berkata: "Bukankah dia ini, yang selalu mengemis?"

    Kaum muda, jangan jadi beban bagi orang tua! Orang tua sudah terlalu berat bebannya, diringankan bebannya. Mungkin kita sudah membantu mencuci dan lain-lain, bagus, tapi seringkali kaum muda jadi beban pikiran bagi orang tua. Orang tua berpikir terus. Ayolah, meringankan beban orang tua.

  • Tanpa masa depan--tidak bisa jalan ke depan.
  • Menghadapi kemustahilan--sudah buta sejak lahir, tidak bisa diapa-apakan.
  • Masuk kegelapan paling gelap; binasa di neraka selamanya.

Bertobat dikaitkan dengan baptisan air--Siloam--berkuasa untuk membuat orang buta sejak lahir menjadi melek.
Prosesnya:

  1. Yohanes 9: 6
    9:6.Setelah Ia mengatakan semuanya itu, Ia meludah ke tanah, dan mengaduk ludahnya itu dengan tanah, lalu mengoleskannya pada mata orang buta tadi

    'Ia mengatakan semuanya itu'= berfirman.

    Proses pertama: Yesus meludah ke tanah.
    Tanah menunjuk pada manusia daging yang berdosa; buta.
    Ludah= sesuatu yang keluar dari mulut Tuhan, itulah firman Allah--'manusia hidup bukan dari rotisaja, tetapi dari setiap firman yang keluar dari mulut Allah'.
    Tanah dicampur dengan ludah= lumpur dosa yang menjijikkan.
    Ditempelkan pada matanya yang buta, artinya: firman Allah sanggup untuk menunjukkan segala dosa kita.

    Jadi, manusia berdosa harus mendengar firman Allah yang menunjukkan dosa-dosa terlebih dulu, sampai dosa-dosa yang menjijikkan--istilahnya: kita kena firman; kena sentuh tangan Tuhan, berarti kita percaya firman. Kalau marah, berarti tidak percaya firman.

    Kita disentuh Tuhan sehingga kita sadar akan dosa-dosa sampai menyesali dan mengakuinya kepada Tuhan dan sesama.
    Hasilnya: kita mengalami pengampunan dosa, dan kita tidak dihukum.

    Inilah langkah pertama: dengar firman yang menunjukkan dosa, bukan sembarang firman.
    Tetapi sayangnya sudah diampuni masih berbuat dosa lagi, karena itu ada proses berikutnya.

  2. Proses kedua: bertobat.
    Kita sudah diampuni--dosa dan sengsaranya diambil--, sudah mulai bahagia, lanjutkan dengan bertobat--berhenti berbuat dosa dan kembali kepada Tuhan; tidak mengulangi dosa; kita mati terhadap dosa.
    Kalau mengulangi dosa, akan sengsara lagi.

  3. Yohanes 9: 7
    9:7.dan berkata kepadanya: "Pergilah, basuhlah dirimu dalam kolam Siloam." Siloam artinya: "Yang diutus." Maka pergilah orang itu, ia membasuh dirinya lalu kembali dengan matanya sudah melek.

    Proses ketiga: 'pergi ke kolam Siloam'= masuk baptisan air yang benar.

    Baptisan air yang benar adalah orang yang sudah percaya Yesus dan bertobat--mati terhadap dosa--harus dikuburkan dalam air bersama Yesus dan bangkit--keluar dari dalam air--bersama Yesus sehingga mendapatkan hidup baru/hidup sorgawi yaitu melek--tadi buta, sekarang melek.

Inilah proses bertobat yang dikaitkan dengan kolam Siloam. Orang buta sejak lahir tidak ada masa depan, hancur-hancuran, sampai masuk kegelapan paling gelap.
Tetapi malam ini kalau mau mendengar firman sampai disentuh firman, maka kita bisa sadar akan dosa, menyesali dan mengakuinya. Kita mulai berbahagia. Itu yang penting, setiap kita ibadah, kita mohon pada Tuhan supaya Dia menyentuh kita.
Setelah itu bertobat dan masuk baptisan air yang benar.

Kolose 2: 12
2:12.karena dengan Dia kamu dikuburkan dalam baptisan, dan di dalam Dia kamu turut dibangkitkanjuga oleh kepercayaanmu kepada kerja kuasa Allah, yang telah membangkitkan Dia dari orang mati.

Melekartinya:

  1. Terang; sama dengan hidup dalam kebenaran.
    Tidak mungkin melakukan kesalahan lagi. Segala aspek hidup kita harus benar!

  2. Begitu melek, ia ingin tahu dirinya sendiri.
    Artinya: selalu melihat diri sendiri dalam kekurangan dan kelemahan; sama dengan selalu mengoreksi diri--tahu diri. Kalau tidak tahu diri, berarti sombong--buta.

    Hamba Tuhan seringkali juga tidak tahu diri. Baru melayani, sudah mengoreksi orang lain.
    Tidak tahu diri juga artinya selalu merasa hebat, selalu melihat kesalahan orang lain/menghakimi--tidak pernah melihat kesalahan sendiri.
    Kita harus selalu mengoreksi diri, jangan lihat kesalahan orang lain.

    Kita harus tahu diri secara jasmani dan rohani. Jangan sombong! Dibanding orang lain kita terlalu jauh.
    Kalau tahu diri--tahu kelemahan dan kekurangan--, kita akan dihargai orang lain.

Sesudah hidup benar dantahu diri, barulah kita bisa melihat Tuhan, artinya menyembah Dia.
Malam ini kita banyak menyembah. Kita butuh kekuatan dari Tuhan.
Buta jadi melek; sampai detik ini, mungkin kita sudah hancur-hancuran, banyak melawan orang tua bahkan menuju kebinasaan, jangan putus asa. Yang penting masih bisa mendengar firman dan disentuh Tuhan.

Yohanes 9: 37-38
9:37.Kata Yesus kepadanya: "Engkau bukan saja melihat Dia; tetapi Dia yang sedang berkata-kata dengan engkau, Dialah itu!"
9:38.Katanya: "Aku percaya, Tuhan!" Lalu ia sujud menyembah-Nya.

Menyembah Tuhan sama dengan melihat wajah-Nya yang bersinar bagaikan matahari terik, dan kita berkata-kata dengan Dia--berserah dan berseru kepada-Nya. Ini hanya bisa dilakukan oleh kehidupan yang melek: hidup benar dan selalu koreksi diri. Kalau hanya melihat salah orang, kita akan emosi.

"Dulu om begitu, saat pertama di Malang, waktu menyembah sudah ingat: Oh, tadi dia bilang begini, nanti saya jawab begini. Yang orang itu, awas,ya. Bagaimana bisa menyembah? Itu menghakimi orang. Kita sering mendengar kata-kata yang tidak enak bagi kita, kemudian kita tidak bisa menyembah Tuhan. Coba kalau mengoreksi diri, selesai.Itu cara Tuhan untuk mengingatkan kita."

Menyembah Tuhan= melihat wajah Yesus yang bercahaya seperti matahari terik; berkata-kata dengan Dia.
Nanti orang-orang Yahudi bertanya kepada orang tuanya bagaimana bisa orang buta sejak lahir menjadi melek, tetapi orang tuanya menjawab: "...kami tidak tahu..."Mungkin kita juga mengalami sampai dibuang (tidak diingat) oleh orang tua, tetapi Tuhan menerima kita. Kita bisa melihat Dia. Kita berkata-kata dengan Dia, berseru dan berserah kepada-Nya.

Hasilnya:

  1. Bilangan 6: 26
    6:26. TUHAN menghadapkan wajah-Nya kepadamu dan memberi engkau damai sejahtera.;

    Hasil pertama: kita mengalami damai sejahtera--tidak merasakan apa-apalagi yang daging rasakan tetapi hanya merasakan kasih Tuhan. Semua enak dan ringan--wajah berseri.

    Apapun kesalahan dan kegagalan kita, serahkan kepada Tuhan!

  2. Bilangan 6: 25
    6:25.TUHAN menyinari engkau dengan wajah-Nyadan memberi engkau kasih karunia;

    Hasil kedua: kita mengalami kasih karunia Tuhan--pemberian kepada orang yang tidak layak untuk menerimanya; bangsa kafir.

    Salah satu pemberian kasih karunia Tuhan adalah Roh Kudus.
    Kisah Rasul 10: 44-45
    10:44.Ketika Petrus sedang berkata demikian, turunlah Roh Kuduske atas semua orang yang mendengarkan pemberitaan itu.
    10:45.Dan semua orang percaya dari golongan bersunat yang menyertai Petrus, tercengang-cengang, karena melihat, bahwa karunia Roh Kudus dicurahkan ke atas bangsa-bangsa lain juga,

    Di loteng Yerusalem (Kisah Rasul 2), pencurahan Roh Kudus hanya untuk bangsa Israel, tetapi di sini (Kisah Rasul 10) terbuka juga kesempatan bagi bangsa kafir untuk menerima kekuatan Roh Kudus.
    Kita pandang wajah Yesus sampai hati damai dan mendapatkan Roh Kudus. Inilah kekuatan ekstra bagi kita.

    Tanpa Roh Kudus kita hanya seperti anjing dan babi--buta, mengulang-ngulang dosa, berbuat dosa sampai puncaknya dosa, tidak ada masa depan, hancur, dan binasa.

    Kegunaan Roh Kudus:

    1. Roma 15: 16
      15:16.yaitu bahwa aku boleh menjadi pelayan Kristus Yesus bagi bangsa-bangsa bukan Yahudi dalam pelayanan pemberitaan Injil Allah, supaya bangsa-bangsa bukan Yahudi dapat diterima oleh Allah sebagai persembahan yang berkenan kepada-Nya, yang disucikan oleh Roh Kudus.

      Kegunaan pertama: api Roh Kudus menyucikan bangsa kafir; sama dengan membakar anjing dan babi yang bau sehingga menjadi harum di hadapan Tuhan.
      Harum di hadapan Tuhan= hidup dalam kesucian.

      Jaga kesucian pribadi, nikah, pergaulan!
      Sekarang ini tidak berpacaranpun bisa jatuh. Kita mohon Roh Kudus. Tanpa Roh Kudus kita akan hancur-hancuran, berkata kotor, najis. Biar dibakar semua oleh Roh Kudus dan kita hidup dalam kesucian.

    2. Roma 12: 11
      12:11.Janganlah hendaknya kerajinanmu kendor, biarlah rohmu menyala-nyala dan layanilah Tuhan.

      Kegunaan kedua: Roh Kudus membuat kita setia berkobar dalam ibadah pelayanan kepada Tuhan.

      Tidak setia sama dengan gelap--"campakkanlah hamba yang malas dan jahat ke dalam kegelapan yang paling gelap." Jangan kendor! Yang sudah kendor minta supaya disentuh api Roh Kudus.

      "Om dulu juga begitu.Sampai lulus SMAmasih malas ibadah. Tetapi begitu disentuh Roh Kudus, tidak bisa terhalangi, sampai hari ini. Minta sentuhan Roh Kudus supaya kita bisa setia berkobar."

      Kalau kita beribadah melayani Tuhan dengan suci dan setia berkobar, kita akan menjadi biji mata Tuhan sendiri. Kita dipelihara, dilindungi, dan dibela secara ajaib oleh Tuhan; kita menjadi kesayangan Tuhan, yang tidak bisa dijatuhkan oleh apapun.

      Tidak usah takut akan sekolah dan pekerjaan! Kalau jadi biji mata, Dia yang jamin hidup kita. Sungguh-sungguh!

      "Om juga begitu. Waktu sekolah dan kuliah juga menghadapi tantangan, sampai putus asa karena menghadapi dosen yang susah untuk dihadapi. Saya mengajukan judul skripsi dijawab: "Bodoh!" Ajukan lagi, dikembalikan, disuruh pulang. Sampai saya kejar dosennya, saya tidak melihat lampu merah karena bingung. Ditangkap polisi. Tapi saya belajar lagi. Nah...di situ Tuhan tolong. Hanya bertamu ke teman dan melihat ada buku di situ. Saya baca: 'Oh ini...' Saya pinjam bukunya dan bawa. Sudah setengah tahun mengejar dosennya. Waktu saya tunjukkan bukunya, dijawab: Oh iya. Begitu saja. Sudah, saya ambil yang lain, malah Tuhan tolong. Saya diberi proyek, melakukan penelitian tidak keluar uang sampai selesai, malah dibayar. Itulah cara Tuhan. Saya mengalami banyak tantangan. Yang penting jadi biji mata!Tuhan yang tolong dan bela secara ajaib."

    3. 2 Raja-raja 2: 11
      2:11.Sedang mereka berjalan terus sambil berkata-kata, tiba-tiba datanglah kereta berapi dengan kuda berapimemisahkan keduanya, lalu naiklah Elia ke sorgadalam angin badai.

      Kegunaan ketiga: api Roh Kudus sanggup menaikkan Elia ke sorga, sekarang kita mengalami api kuasa pengangkatan.

      Kesempatan malam ini, di manapun kita berada, ada kuasa-kuasa Tuhan: kuasa Roh Kudus yang menyucikan yang membuat kita setia berkobar--kita dibela dan ditolong Tuhan--, kemudian kuasa pengangkatan--keubahan hidup dari manusia daging menjadi manusia rohani seperti Yesus (mujizat rohani), mulai dari jujur dan taat. Kalau jujur pasti taat, begitu juga sebaliknya.

      Kalau rohani terangkat, yang jasmani juga pasti terangkat. Tuhan tidak pernah salah!

      Mujizat jasmani: yang mustahil jadi tidak mustahil--gunung diratakan--, gagal jadi berhasil dan indah pada waktunya.
      Sampai kalau Tuhan datang kembali kita diubahkan jadi sempurna seperti Dia, tidak salah dalam perkataan, hanya berseru: Haleluya, kita bertemu Tuhan selamanya.

Kita membutuhkan Roh Kudus. Pada malam ini, di manapun kita berada, asal sungguh-sungguh dengar firman, api Roh Kudus akan dicurahkan.
Lihat Tuhan, bicara pada Dia sambil berseru dan berserah! Ada api dari sorga dicurahkan.

Tuhan memberkati.

Versi Cetak

Transkrip
  • Ibadah Doa Malang, 21 Januari 2021 (Kamis Sore)
    ... perkataan kesaksian mereka. Karena mereka tidak mengasihi nyawa mereka sampai ke dalam maut. 'mereka mengalahkan dia' setan juga dikalahkan oleh pelayan Tuhan lewat Kuasa Roh Kudus diterangkan pada Ibadah Raya Malang Januari . Darah Yesus diterangkan pada Ibadah Pendalaman Alkitab Malang Januari sampai Ibadah Doa Malang Januari . Perkataan kesaksian diterangkan pada Ibadah ...
  • Ibadah Doa Malang, 18 April 2023 (Selasa Sore)
    ... mereka yang telah meninggal. Sebab pada waktu tanda diberi yaitu pada waktu penghulu malaikat berseru dan sangkakala Allah berbunyi maka Tuhan sendiri akan turun dari sorga dan mereka yang mati dalam Kristus akan lebih dahulu bangkit sesudah itu kita yang hidup yang masih tinggal akan diangkat bersama-sama dengan mereka dalam ...
  • Ibadah Kaum Muda Remaja Malang, 18 Juni 2016 (Sabtu Sore)
    ... seorang pembunuh yang tetap memiliki hidup yang kekal di dalam dirinya. Doa yang benar didorong oleh kasih Allah sehingga kita bisa berdoa bagi orang yang memusuhi menganiaya kita. Matius - Kamu telah mendengar firman Kasihilah sesamamu manusia dan bencilah musuhmu. Tetapi Aku berkata kepadamu Kasihilah musuhmu dan berdoalah bagi mereka yang ...
  • Ibadah Doa Surabaya, 08 Juli 2009 (Rabu Sore)
    ... kita harus tergembala supaya kita bisa berbuah dan memuaskan Tuhan. Tapi kita sudah pelajari dalam Lukas - dimana ada pohon ara yang ditanam di kebun anggur tapi masih tidak berbuah. Ini adalah suatu kewaspadaan bagi kita. Artinya sudah tergembala dalam kabar mempelai tetapi tidak berbuah. Mengapa Jawab karena memiliki akar yang ...
  • Ibadah Pendalaman Alkitab Malang, 11 Juni 2009 (Kamis Sore)
    ... melayani bisa saja mengalami kekeringan kutukan sampai kebinasaan bagaimana dengan yang belum melayani Semoga ini mendorong kehidupan yang belum melayani. Yang sudah melayani harus sungguh-sungguh dan makin ditingkatkan. Mengapa sudah melayani tapi tidak berbuah tidak memuaskan Tuhan Karena melayani tanpa iman. Maleakhi - prakteknya adalah melayani tapi menipu Tuhan mencuri ...
  • Ibadah Doa Malang, 29 April 2021 (Kamis Sore)
    ... Yesus bahkan menghujat firman pengajaran yang benar dan hidupnya tidak lagi benar dan suci. Saat itulah ia ditelan oleh singa sampai binasa selamanya. Wahyu - . Maka menangislah aku dengan amat sedihnya karena tidak ada seorangpun yang dianggap layak untuk membuka gulungan kitab itu ataupun melihat sebelah dalamnya. . Lalu berkatalah ...
  • Ibadah Doa Malang, 02 Desember 2014 (Selasa Sore)
    ... firman pengajaran lebih tajam dari pedang bermata dua. Ibrani Sebab firman Allah hidup dan kuat dan lebih tajam dari pada pedang bermata dua manapun ia menusuk amat dalam sampai memisahkan jiwa dan roh sendi-sendi dan sumsum ia sanggup membedakan pertimbangan dan pikiran hati kita. Menerima firman pengajaran yang benar seperti daging ...
  • Ibadah Doa Surabaya, 02 Februari 2011 (Rabu Sore)
    ... dari perbudakkan Mesir. Paskah dalam PERJANJIAN BARU yang ditandai dengan PENYALIBAN TUHAN YESUS penyembelihan Anak Domba Allah -- ay. untuk melepaskan kita dari dosa bahkan satu waktu melepaskan kita dari dunia untuk terangkat di awan-awan yang permai. Keluaran - . Hari ini akan menjadi hari peringatan bagimu. Kamu harus merayakannya sebagai hari ...
  • Ibadah Raya Malang, 13 Mei 2012 (Minggu Pagi)
    ... ada kekuatiran tidak ada kebencian tidak ada iri tidak ada kenajisan hati damai sejahtera. Percaya dan mempercayakan diri sepenuh kepada Tuhan. Hasilnya adalah Tangan Tuhan menjamah artinya setan tidak bisa menjamah kita. Tangan Tuhan memeluk artinya memelihara melindungi menyelesaikan semua masalah kita. Tangan Tuhan memberkati jasmani dan rohani sampai berkat hak sulung yaitu ...
  • Ibadah Kaum Muda Remaja Malang, 07 November 2009 (Sabtu Sore)
    ... . Mengapa kita harus mengalami keubahan hidup Sebab manusia darah daging tidak bisa masuk kerajaan Surga tidak bisa menyambut kedatangan Tuhan kedua kali sama dengan pohon ara yang tidak berbuah dikutuk kering dan binasa. Garis akhir manusia ada yaitu meninggal dunia atau hidup sampai Tuhan datang. Yang penting adalah selama ...

Siaran Langsung

Live Streaming GPTKK

Rekaman

Ikuti rekaman ibadah kami

Transkrip

Ringkasarn Firman Tuhan

Kesaksian

Pengalaman hidup bersama Firman Tuhan

Untuk Koneksi Lambat, silakan buka https://id.gptkk.org

Silakan kontak ke info@gptkk.org apabila bapak/ibu/sdr/sdri ada pertanyaan atau ingin berlangganan majalah Manna, dan silakan kirim email ke widjaja_h@yahoo.com apabila ingin konsultasi pribadi dengan bapak gembala.