Salam sejahtera dalam kasih sayang Tuhan kita Yesus Kristus.
Yesus mengecam orang Farisi dan ahli Taurat, yaitu orang yang beribadah dan melayani Tuhan tetapi tidak mengutamakan firman Allah, hanya perkara-perkara di luar, sehingga dikecam oleh Tuhan dengan 6 celaka. Kita masih mempelajari yang kedua.
Lukas 11:43
11:43 Celakalah kamu, hai orang-orang Farisi, sebab kamu suka duduk di tempat terdepan di rumah ibadat dan suka menerima penghormatan di pasar.Orang Farisi dan ahli Taurat suka menerima penghormatan di pasar, duduk di tempat terdepan di rumah ibadat, artinya hanya mencari kehormatan dan kemuliaan dunia, hanya mencari perhatian manusia.
Akibatnya adalah gampang tersandung, kecewa, sebab perhatian dari manusia sangat terbatas.
Oleh sebab itu, dalam setiap ibadah pelayanan, kita harus berusaha mendapatkan perhatian dan lawatan Tuhan, yang tidak terbatas dan kekal.
Ada 3 bentuk perhatian/ lawatan Tuhan:
- Tuhan mau mengangkat manusia berdosa menjadi anak Tuhan, pelayan Tuhan, hamba Tuhan.
Mazmur 144:3-4
144:3Ya TUHAN, apakah manusia itu, sehingga Engkau memperhatikannya, dan anak manusia, sehingga Engkau memperhitungkannya?
144:4Manusia sama seperti angin, hari-harinya seperti bayang-bayang (uap, TL) yang lewat.
Manusia berdosa hanya seperti angin yang lalu, uap yang sia-sia.
Mazmur 104:4
104:4yang membuat angin sebagai suruhan-suruhan-Mu, dan api yang menyala sebagai pelayan-pelayan-Mu,
Yohanes 3:8
3:8Angin bertiup ke mana ia mau, dan engkau mendengar bunyinya, tetapi engkau tidak tahu dari mana ia datang atau ke mana ia pergi. Demikianlah halnya dengan tiap-tiap orang yang lahir dari Roh."
Perhatian Tuhan mau mengangkat angin yang berlalu (=manusia berdosa) menjadi angin yang bertiup, hamba Tuhan/ pelayan Tuhan yang diurapi oleh Roh Kudus. Prosesnya:
- a. Iman/ percaya kepada Yesus lewat mendengar firman yang diurapi Roh Kudus.
- Bertobat, berhenti berbuat dosa dan kembali kepada Tuhan, mati terhadap dosa. Mulai dari dosa dusta, iri, benci.
- Baptisan air.
Roma 6:4
6:4Dengan demikian kita telah dikuburkan bersama-sama dengan Dia oleh baptisan dalam kematian, supaya, sama seperti Kristus telah dibangkitkan dari antara orang mati oleh kemuliaan Bapa, demikian juga kita akan hidup dalam hidup yang baru.
Orang yang sudah mati terhadap dosa (bertobat) harus dikuburkan dalam air bersama Yesus dan bangkit bersama Yesus untuk mengalami hidup baru, yaitu hidup Surgawi, hidup dalam urapan Roh Kudus, hidup dalam kebenaran dan menjadi senjata kebenaran, menjadi hamba Tuhan/ pelayan Tuhan bagaikan angin yang bertiup.
Tanda-tanda angin bertiup (hamba Tuhan/ pelayan Tuhan yang dipakai oleh Tuhan):
- a) Menghampakan diri, ada tapi merasa tidak ada. Tidak menuntut hak, hanya melakukan kewajiban.
- Melayani dengan ketulusan hati (seperti merpati). Tanpa pamrih, tidak mencari keuntungan jasmani, malah berkorban (waktu, tenaga, uang, dll) sampai menyerahkan seluruh hidup kepada Tuhan.
- Taat dengar-dengaran sampai daging tidak bersuara sehingga bisa melayani sesuai gerakan Tuhan.
Hasilnya:
- a. Terjadi kegerakan rohani, kegerakan pembangunan tubuh Kristus, mulai dalam nikah, penggembalaan, antar penggembalaan, sampai Israel dan kafir menjadi satu tubuh Kristus yang sempurna, siap menyambut kedatangan Yesus kedua kali di awan-awan yang permai.
- Membawa kesejukan, damai sejahtera. Membawa keharuman Kristus, kita menjadi saksi untuk memberitakan Kabar Baik (firman penginjilan) untuk orang-orang yang belum percaya Yesus supaya diselamatkan, dan bersaksi tentang Kabar Mempelai (firman pengajaran) untuk membawa orang-orang yang sudah selamat, supaya bisa disucikan sampai disempurnakan.
Maka kita akan mengalami damai sejahtera, sehingga hidup kita enak dan ringan. Ada masa depan yang berhasil dan indah.
Wahyu 7:1
7:1Kemudian dari pada itu aku melihat empat malaikat berdiri pada keempat penjuru bumi dan mereka menahan keempat angin bumi, supaya jangan ada angin bertiup di darat, atau di laut atau di pohon-pohon.
Jika kita sudah menjadi hamba Tuhan/ pelayan Tuhan tetapi menolak gerakan (tiupan) Tuhan, maka ada waktunya angin tidak bisa bertiup lagi, artinya kering, panas karena pencobaan, dosa-dosa, sampai binasa di neraka.
- Tuhan mau menggembalakan, menuntun setiap langkah hidup seorang hamba Tuhan/ pelayan Tuhan.
Ayub 31:4
31:4Bukankah Allah yang mengamat-amati jalanku dan menghitung segala langkahku?
Supaya kita tidak tersesat, tidak terjatuh, dan tidak binasa ditelan maut (hanya satu langkah jaraknya kita dengan maut).
Yehezkiel 20:37
20:37Aku akan membiarkan kamu lewat dari bawah tongkat gembala-Ku dan memasukkan kamu ke kandang dengan menghitung kamu.
Lewat tongkat gembala (firman penggembalaan), Tuhan menuntun kita masuk kandang penggembalaan (ruangan suci), tempat yang aman dari maut, yaitu ketekunan dalam 3 macam ibadah pokok:
- a. Pelita emas = ketekunan dalam kebaktian umum, persekutuan dengan Allah Roh Kudus dalam karunia-karunia.
- Meja roti sajian = ketekunan dalam kebaktian pendalaman Alkitab dan perjamuan suci, persekutuan dengan Anak Allah dalam firman pengajaran dan korban Kristus.
- Mezbah dupa emas = ketekunan dalam kebaktian doa penyembahan, persekutuan dengan Allah Bapa dalam kasih.
Dalam kandang penggembalaan, tubuh jiwa roh kita melekat pada Allah Tritunggal, sehingga kita tidak bisa dijamah oleh setan tritunggal. Kita tidak disesatkan oleh ajaran palsu, tidak dijatuhkan oleh dosa-dosa, tidak tinggalkan ibadah pelayanan. Maut tidak bisa menjamah kita.
Dalam penggembalaan kita dihitung/ diperhatikan oleh Tuhan, sekalipun kita seperti sehelai rambut.
Hasilnya adalah tangan anugerah Tuhan sanggup untuk melindungi dan memelihara kehidupan kita di tengah kesulitan dunia. Kita dibela dan dimiliki oleh Tuhan.
- Tuhan mengijinkan kita mengalami ujian.
Ayub 7:17-18
7:17Apakah gerangan manusia, sehingga dia Kauanggap agung, dan Kauperhatikan,
7:18dan Kaudatangi setiap pagi, dan Kauuji setiap saat?
Ini merupakan puncak perhatian Tuhan. Kita diijinkan mengalami percikan darah, sengsara daging bersama Yesus. Bentuknya adalah sengsara karena ibadah pelayanan, doa puasa, doa rantai, difitnah, dll.
Mazmur 26:2-3
26:2Ujilah aku, ya TUHAN, dan cobalah aku; selidikilah batinku dan hatiku.
26:3Sebab mataku tertuju pada kasih setia-Mu, dan aku hidup dalam kebenaran-Mu.
Saat mengalami ujian, mata kita hanya tertuju kepada Tuhan. Maka mata Tuhan juga tertuju pada kita lewat pemberitaan firman untuk menyucikan kita.
Lukas 22:60-62
22:60Tetapi Petrus berkata: "Bukan, aku tidak tahu apa yang engkau katakan." Seketika itu juga, sementara ia berkata, berkokoklah ayam.
22:61Lalu berpalinglah Tuhan memandang Petrus. Maka teringatlah Petrus bahwa Tuhan telah berkata kepadanya: "Sebelum ayam berkokok pada hari ini, engkau telah tiga kali menyangkal Aku."
22:62Lalu ia pergi ke luar dan menangis dengan sedihnya.
Kita bisa menyadari dosa, menyesali, dan mengakui dosa-dosa kepada Tuhan dan sesama. Jika diampuni, jangan berbuat dosa lagi.
Hidup manusia ditandai oleh air mata, seperti bayi yang menangis, hanya berharap kepada Tuhan. Maka tangan anugerah Tuhan diulurkan untuk melakukan segala sesuatu bagi kita.
Yesaya 38:1-5
38:1Pada hari-hari itu Hizkia jatuh sakit dan hampir mati. Lalu datanglah nabi Yesaya bin Amos dan berkata kepadanya: "Beginilah firman TUHAN: Sampaikanlah pesan terakhir kepada keluargamu, sebab engkau akan mati, tidak akan sembuh lagi."
38:2Lalu Hizkia memalingkan mukanya ke arah dinding dan ia berdoa kepada TUHAN.
38:3Ia berkata: "Ah TUHAN, ingatlah kiranya, bahwa aku telah hidup di hadapan-Mu dengan setia dan dengan tulus hati dan bahwa aku telah melakukan apa yang baik di mata-Mu." Kemudian menangislah Hizkia dengan sangat.
38:4Maka berfirmanlah TUHAN kepada Yesaya:
38:5"Pergilah dan katakanlah kepada Hizkia: Beginilah firman TUHAN, Allah Daud, bapa leluhurmu: Telah Kudengar doamu dan telah Kulihat air matamu. Sesungguhnya Aku akan memperpanjang hidupmu lima belas tahun lagi,
Tuhan sanggup menjadikan yang mustahil menjadi tidak mustahil.
2 Samuel 15:25-26
15:25Lalu berkatalah raja kepada Zadok: "Bawalah tabut Allah itu kembali ke kota; jika aku mendapat kasih karunia di mata TUHAN, maka Ia akan mengizinkan aku kembali, sehingga aku akan melihatnya lagi, juga tempat kediamannya.
15:26Tetapi jika Ia berfirman, begini: Aku tidak berkenan kepadamu, maka aku bersedia, biarlah dilakukan-Nya kepadaku apa yang baik di mata-Nya."
Menghadapi kegagalan secara jasmani, dalam nikah dan buah nikah, Tuhan sanggup menjadikan semua baik dalam hidup kita.
Yakobus 1:16-18
1:16Saudara-saudara yang kukasihi, janganlah sesat!
1:17Setiap pemberian yang baik dan setiap anugerah yang sempurna, datangnya dari atas, diturunkan dari Bapa segala terang; pada-Nya tidak ada perubahan atau bayangan karena pertukaran.
1:18Atas kehendak-Nya sendiri Ia telah menjadikan kita oleh firman kebenaran, supaya kita pada tingkat yang tertentu menjadi anak sulung di antara semua ciptaan-Nya.
Sampai kita disempurnakan dan layak menyambut kedatangan Yesus kedua kali.
Tuhan memberkati.