Salam sejahtera dalam kasih sayang Tuhan kita Yesus Kristus.
Lukas 9:28-36 Yesus dimuliakan di atas gunung.
Puncak ibadah pelayanan adalah doa penyembahan. Hasilnya, wajah (=hati) dan pakaian (=perbuatan) diubahkan, menunjuk keubahan hidup.
Lukas 9:30-31
9:30 Dan tampaklah dua orang berbicara dengan Dia, yaitu Musa dan Elia.
9:31 Keduanya menampakkan diri dalam kemuliaan dan berbicara tentang tujuan kepergian-Nya yang akan digenapi-Nya di Yerusalem.
Musa, Elia, dan Yesus berbicara tentang tujuan Yesus ke Yerusalem, yaitu untuk menderita sengsara sampai mati di kayu salib.
Matius 16:21
16:21 Sejak waktu itu Yesus mulai menyatakan kepada murid-murid-Nya bahwa Ia harus pergi ke Yerusalem dan menanggung banyak penderitaan dari pihak tua-tua, imam-imam kepala dan ahli-ahli Taurat, lalu dibunuh dan dibangkitkan pada hari ketiga.
Musa, Elia, dan Yesus dalam kemuliaan menunjuk pada tutup pendamaian yang menutupi peti perjanjian.
- Musa, menerima hukum Taurat, mewakili Allah Bapa, yaitu kerub pertama.
- Yesus, mengalami sengsara dan mati di kayu salib, mewakili Anak Allah, yaitu tutup pendamaian.
- Elia, nabi yang diurapi, mewakili Allah Roh Kudus, yaitu kerub kedua.
Jadi, Musa, Elia, dan Yesus menunjuk tutup pendamaian yang menudungi peti perjanjian, sama dengan perlindungan/ naungan Tuhan atas gereja Tuhan. Ini merupakan hasil doa penyembahan.
Mengapa kita memerlukan perlindungan/ naungan Tuhan lewat doa penyembahan? Sebab dunia serta isinya akan dihukum oleh Tuhan dengan api dari langit, sampai hukuman neraka.
Sebelum menghukum dunia beserta isinya, Tuhan lebih dahulu menyatakan peringatan dan menyediakan tempat perlindungan yang aman. Ini merupakan kemurahan Tuhan. Contohnya:
- Zaman Nuh.
Tuhan menghukum manusia dengan air bah. Tuhan menyediakan tempat perlindungan, yaitu bahtera Nuh. Namun, hanya 8 orang yang mau diselamatkan.
1 Petrus 3:20-21
3:20 yaitu kepada roh-roh mereka yang dahulu pada waktu Nuh tidak taat kepada Allah, ketika Allah tetap menanti dengan sabar waktu Nuh sedang mempersiapkan bahteranya, di mana hanya sedikit, yaitu delapan orang, yang diselamatkan oleh air bah itu.
3:21 Juga kamu sekarang diselamatkan oleh kiasannya, yaitu baptisan -- maksudnya bukan untuk membersihkan kenajisan jasmani, melainkan untuk memohonkan hati nurani yang baik kepada Allah -- oleh kebangkitan Yesus Kristus,
Sekarang bahtera Nuh menunjuk baptisan air, ini merupakan tempat perlindungan Tuhan supaya tidak dihukum. Dulu hanya satu bahtera Nuh yang menyelamatkan. Sekarang hanya satu baptisan air yang benar, yaitu yang sesuai Alkitab dan seperti teladan Yesus.
Roma 6:2, 4
6:2 Sekali-kali tidak! Bukankah kita telah mati bagi dosa, bagaimanakah kita masih dapat hidup di dalamnya?
6:4 Dengan demikian kita telah dikuburkan bersama-sama dengan Diaoleh baptisan dalam kematian, supaya, sama seperti Kristus telah dibangkitkan dari antara orang mati oleh kemuliaan Bapa, demikian juga kita akan hidup dalam hidup yang baru.
Syarat baptisan air adalah mati dari dosa, bertobat, berhenti berbuat dosa dan kembali kepada Tuhan.
Pelaksanaan baptisan air yang benar yaitu orang yang sudah mati terhadap dosa (bertobat), dikuburkan dalam air bersama Yesus, dan bangkit (keluar dari air) bersama Yesus untuk menerima hidup baru, hidup Surga, hidup yang diurapi Roh Kudus.
Matius 3:16
3:16 Sesudah dibaptis, Yesus segera keluar dari air dan pada waktu itu juga langit terbuka dan Ia melihat Roh Allah seperti burung merpati turun ke atas-Nya,
Hasil baptisan air adalah kita memiliki hati nurani yang baik, tulus, tidak ada kejahatan (kikir, serakah), tidak ada kenajisan, tidak ada kepahitan (iri hati, dendam). Kita bisa hidup dalam kebenaran, sama dengan selamat, tidak dihukum, tidak ditenggelamkan dalam lautan api dan belerang, tetapi diberkati oleh Tuhan secara jasmani dan rohani. Hati nurani yang baik merupakan landasan yang kuat untuk kita menerima berkat Tuhan.
Jika tidak mau ditenggelamkan dalam baptisan air, akan ditenggelamkan dalam lautan api dan belerang.
- Zaman Lot.
Kejadian 19:1, 12-13, 17
19:1 Kedua malaikat itu tiba di Sodom pada waktu petang. Lot sedang duduk di pintu gerbang Sodom dan ketika melihat mereka, bangunlah ia menyongsong mereka, lalu sujud dengan mukanya sampai ke tanah,
19:12 Lalu kedua orang itu berkata kepada Lot: "Siapakah kaummu yang ada di sini lagi? Menantu atau anakmu laki-laki, anakmu perempuan, atau siapa saja kaummu di kota ini, bawalah mereka keluar dari tempat ini,
19:13 sebab kami akan memusnahkan tempat ini, karena banyak keluh kesah orang tentang kota ini di hadapan TUHAN; sebab itulah TUHAN mengutus kami untuk memusnahkannya."
19:17 Sesudah kedua orang itu menuntun mereka sampai ke luar, berkatalah seorang: "Larilah, selamatkanlah nyawamu; janganlah menoleh ke belakang, dan janganlah berhenti di manapun juga di Lembah Yordan, larilah ke pegunungan, supaya engkau jangan mati lenyap."
Malaikat memerintahkan Lot sekeluarga untuk lari ke pegunungan dan jangan menoleh ke belakang.
Wahyu 21:9-10
21:9 Maka datanglah seorang dari ketujuh malaikat yang memegang ketujuh cawan, yang penuh dengan ketujuh malapetaka terakhir itu, lalu ia berkata kepadaku, katanya: "Marilah ke sini, aku akan menunjukkan kepadamu pengantin perempuan, mempelai Anak Domba."
21:10 Lalu, di dalam roh ia membawa aku ke atas sebuah gunung yang besar lagi tinggi dan ia menunjukkan kepadaku kota yang kudus itu, Yerusalem, turun dari sorga, dari Allah.
Pegunungan menunjuk pada Yerusalem Baru, Kerajaan Surga yang kekal, mempelai wanita Surga yang sempurna. Lari ke pegunungan artinya kita lari pada kesempurnaan.
Jangan menoleh ke belakang artinya mata tertuju kepada Yesus sebagai Raja, Imam Besar yang duduk di sebelah kanan tahta Allah Bapa.
Ibrani 12:1-2
12:1 Karena kita mempunyai banyak saksi, bagaikan awan yang mengelilingi kita, marilah kita menanggalkan semua beban dan dosa yang begitu merintangi kita, dan berlomba (berlari, TL) dengan tekun dalam perlombaan yang diwajibkan bagi kita.
12:2 Marilah kita melakukannya dengan mata yang tertuju kepada Yesus, yang memimpin kita dalam iman, dan yang membawa iman kita itu kepada kesempurnaan, yang dengan mengabaikan kehinaan tekun memikul salib ganti sukacita yang disediakan bagi Dia, yang sekarang duduk di sebelah kanan takhta Allah.
Kita harus berlari, berlomba, artinya kita harus melayani Tuhan, menjadi imam dan raja, yaitu kehidupan yang dipakai Tuhan dalam pelayanan pembangunan tubuh Kristus yang sempurna, sesuai jabatan pelayanan yang Tuhan percayakan kepada kita.
1 Petrus 2:5-6
2:5 Dan biarlah kamu juga dipergunakan sebagai batu hidup untuk pembangunan suatu rumah rohani, bagi suatu imamat kudus, untuk mempersembahkan persembahan rohani yang karena Yesus Kristus berkenan kepada Allah.
2:6 Sebab ada tertulis dalam Kitab Suci: "Sesungguhnya, Aku meletakkan di Sion sebuah batu yang terpilih, sebuah batu penjuru yang mahal, dan siapa yang percaya kepada-Nya, tidak akan dipermalukan."
Syarat masuk dalam pelayanan pembangunan Tubuh Kristus:
Ibrani 12:1
12:1 Karena kita mempunyai banyak saksi, bagaikan awan yang mengelilingi kita, marilah kita menanggalkan semua bebandan dosa yang begitu merintangi kita, dan berlomba dengan tekun dalam perlombaan yang diwajibkan bagi kita.
- Tanggalkan beban.
Artinya kita harus menyelesaikan dosa yang di belakang, yaitu yang sudah kita lakukan, katakan, dan angan-angankan, lewat mengaku dosa dengan hancur hati kepada Tuhan (vertikal) dan sesama (horizontal). Jika diampuni, jangan berbuat dosa lagi.
Melayani adalah meringankan beban. Jika kita melayani dengan memikul beban, kita tidak bisa melayani, malah menambah beban.
- Melewati atau menghindari dosa yang merintangi.
Artinya penyucian terhadap jerat dosa, yaitu dosa yang ada di depan. Belum dilakukan, tetapi sudah tertarik pada dosa, menaruh perhatian pada dosa. Jerat dosa dipasang oleh setan pada tempat-tempat yang biasa kita lalui (di sekolah, pekerjaan, pergaulan, dll). Jerat dosa kenajisan, dosa kejahatan (uang, kekayaan), jerat ajaran palsu.
Keluaran 23:33
23:33 Mereka tidak akan tetap diam di negerimu, supaya mereka jangan membuat engkau berdosa kepada-Ku, dengan beribadah kepada allah mereka, sebab tentulah hal itu menjadi jerat bagimu."
Dosa yang menjerat hanya bisa disucikan oleh pedang firman
Jadi syarat untuk dipakai Tuhan adalah kita harus hidup dalam kesucian. Semakin kita disucikan, maka hidup kita semakin indah.
Lukas 9:62
9:62 Tetapi Yesus berkata: "Setiap orang yang siap untuk membajak tetapi menoleh ke belakang, tidak layak untuk Kerajaan Allah."
Kita juga harus setia dan berkobar dalam ibadah pelayanan, jangan menoleh ke belakang.
Kehidupan yang suci, setia, dan berkobar sama dengan pelayan Tuhan bagaikan nyala api.
Ibrani 1:7
1:7 Dan tentang malaikat-malaikat Ia berkata: "Yang membuat malaikat-malaikat-Nya menjadi badai dan pelayan-pelayan-Nya menjadi nyala api."
Tahta Tuhan sama dengan nyala api.
Daniel 7:9
7:9 Sementara aku terus melihat, takhta-takhta diletakkan, lalu duduklah Yang Lanjut Usianya; pakaian-Nya putih seperti salju dan rambut-Nya bersih seperti bulu domba; kursi-Nya dari nyala api dengan roda-rodanya dari api yang berkobar-kobar;
Jadi, pelayan Tuhan yang suci, setia, dan berkobar-kobar adalah takhta Tuhan.
Yesaya 6:1
6:1 Dalam tahun matinya raja Uzia aku melihat Tuhan duduk di atas takhta yang tinggi dan menjulang, dan ujung jubah-Nya memenuhi Bait Suci.
Jika kita menjadi takhta Tuhan, kita akan mengalami kuasa ujung jubah Tuhan.
Ujung jubah menunjuk perlindungan Tuhan. Kita mengalami perlindungan dari hukuman Tuhan, dari kiamat, sampai dari api neraka.
Ujung jubah menunjuk pertolongan Tuhan, seperti perempuan pendarahan 12 tahun yang sembuh karena menjamah ujung jubah Tuhan.
Ujung jubah juga menunjuk keindahahan. Ada masa depan yang berhasil dan indah pada waktunya.
- Akhir Zaman.
Lukas 17:28-31
17:28 Demikian juga seperti yang terjadi di zaman Lot: mereka makan dan minum, mereka membeli dan menjual, mereka menanam dan membangun.
17:29 Tetapi pada hari Lot pergi keluar dari Sodom turunlah hujan api dan hujan belerang dari langit dan membinasakan mereka semua.
17:30 Demikianlah halnya kelak pada hari, di mana Anak Manusia menyatakan diri-Nya.
17:31 Barangsiapa pada hari itu sedang di peranginan di atas rumah dan barang-barangnya ada di dalam rumah, janganlah ia turun untuk mengambilnya, dan demikian juga orang yang sedang di ladang, janganlah ia kembali.
Akhir jaman akan kembali seperti jaman Nuh dan jaman Lot, manusia hidup dalam dosa sampai puncaknya dosa yaitu dosa makan minum (merokok, mabuk, narkoba) dan kawin mengawinkan (dosa seks dengan berbagai ragamnya lewat pandangan, pikiran, perbuatan; penyimpangan seks; nikah yang salah). Sehingga Tuhan akan menghukum dunia ini dengan api dari langit (kiamat) dan api neraka.
Tuhan menunjukkan tempat perlindungan yang aman yaitu di peranginan, tempat yang sejuk, tempat untuk berdoa. Artinya kita harus hidup dalam damai sejahtera.
Proses supaya bisa hidup dalam damai sejahtera adalah berdamai satu dengan yang lain, saling mengaku dan saling mengampuni. Maka darah Yesus menyelesaikan dosa-dosa kita semua dan Roh Kudus dicurahkan sehingga kita bisa menjadi garam yang asin, bukan garam yang tawar (tiang garam) seperti istri Lot.
Markus 9:50
9:50 Garam memang baik, tetapi jika garam menjadi hambar, dengan apakah kamu mengasinkannya? Hendaklah kamu selalu mempunyai garam dalam dirimu dan selalu hidup berdamai yang seorang dengan yang lain."
Garam yang tawar artinya tawar hati, kecewa, putus asa, sampai tinggalkan ibadah pelayanan. Roh Kudus membuat kita kuat dan teguh hati, bisa mengucap syukur kepada Tuhan, tetap setia dan berkobar dalam ibadah pelayanan.
Roma 8:13
8:13 Sebab, jika kamu hidup menurut daging, kamu akan mati; tetapi jika oleh Roh kamu mematikan perbuatan-perbuatan tubuhmu, kamu akan hidup.
Garam tawar menunjuk kehidupan yang busuk dalam dosa, sampai puncaknya dosa. Roh Kudus mematikan virus-virus dosa sehingga kita bisa hidup benar dan suci.
Titus 3:5
3:5 pada waktu itu Dia telah menyelamatkan kita, bukan karena perbuatan baik yang telah kita lakukan, tetapi karena rahmat-Nya oleh permandian kelahiran kembali dan oleh pembaharuan yang dikerjakan oleh Roh Kudus,
Roh Kudus membaharui kita dari manusia daging menjadi manusia rohani seperti Yesus. Mulai dari taat dengar-dengaran sampai daging tidak bersuara. Ini sama dengan berada dalam tangan Tuhan, maka tangan Tuhan yang menentukan kehidupan kita. Tuhan mengadakan mujizat jasmani, yang mustahil menjadi tidak mustahil.
Sampai jika Tuhan datang kedua kali, kita diubahkan menjadi sama mulia dengan Tuhan. Kita bersama Tuhan selama-lamanya.
Tuhan memberkati.