Salam sejahtera dalam kasih sayang Tuhan kita Yesus Kristus.
Lukas 23: 13=> Yesus kembali di hadapan Pilatus
23:13. Lalu Pilatus mengumpulkan imam-imam kepala dan pemimpin-pemimpin serta rakyat,
Ada dua golongan:
- Pilatus= bangsa Romawi= bangsa kafir.
- Imam-imam kepala dan rakyat= bangsa Israel.
Jadi, bangsa kafir dan Israel berperang dalam pengadilan Yesus.
Peranan bangsa Israel dan kafir dalam pengadilan Yesus:
- Peranan Israel: memvonis atau menghukum Yesus untuk dihukum mati di kayu salib.
Lukas 23: 18, 21, 23
23:18.Tetapi mereka berteriak bersama-sama: "Enyahkanlah Dia, lepaskanlah Barabas bagi kami!"
23:21.Tetapi mereka berteriak membalasnya, katanya: "Salibkanlah Dia! Salibkanlah Dia!"
23:23.Tetapi dengan berteriak mereka mendesak dan menuntut, supaya Ia disalibkan, dan akhirnya mereka menang dengan teriak mereka.
- Peranan bangsa kafir: melaksanakan hukuman mati bagi Yesus.
Lukas 23: 24
23:24.Lalu Pilatus memutuskan, supaya tuntutan mereka dikabulkan.
Jadi, Israel dan kafir sama-sama membutuhkan Yesus, Raja kebenaran untuk mati di kayu salib.
Matius 5: 175:17."Janganlah kamu menyangka, bahwa Aku datang untuk meniadakan hukum Taurat atau kitab para nabi. Aku datang bukan untuk meniadakannya, melainkan untuk menggenapinya.
Galatia 2: 162:16.Kamu tahu, bahwa tidak seorangpun yang dibenarkan oleh karena melakukan hukum Taurat, tetapi hanya oleh karena iman dalam Kristus Yesus. Sebab itu kamipun telah percaya kepada Kristus Yesus, supaya kami dibenarkan oleh karena imandalam Kristus dan bukan oleh karena melakukan hukum Taurat. Sebab: "tidak ada seorangpun yang dibenarkan" oleh karena melakukan hukum Taurat.
Yesus harus mati di kayu salib untuk menggenapkan hukum Taurat, karena
tidak ada seorangpun yang bisa melakukan hukum Taurat.
Kalau tidak bisa melakukan hukum Taurat, akan dihukum mati.
Inilah
kebutuhan bangsa Israel. Daripada Israel dihukum mati, lebih baik Yesus yang dihukum mati.
Yesus, Raja kebenaran harus mati di kayu salib, supaya bangsa Israel yang percaya kepada-Nya tidak dihukum mati karena melanggar hukum Taurat tetapi
mendapatkan kebenaran atau keselamatan.
Yohanes 18: 37-38a18:37.Maka kata Pilatus kepada-Nya: "Jadi Engkau adalah raja?" Jawab Yesus: "Engkau mengatakan, bahwa Aku adalah raja. Untuk itulah Aku lahir dan untuk itulah Aku datang ke dalam dunia ini, supaya Aku memberi kesaksian tentang kebenaran; setiap orang yang berasal dari kebenaran mendengarkan suara-Ku."
18:38a.Kata Pilatus kepada-Nya: "Apakah kebenaran itu?"
Pilatus, seorang hakim tetapi tidak tahu kebenaran.
Jadi, b
angsa kafir tidak tahu kebenaran, sehingga hidup dalam dosa dan puncaknya dosa, yaitu dosa makan minum (merokok, mabuk, narkoba), dan kawin mengawinkan (percabulan antara laki-laki dan perempuan yang bukan suami isteri sah, hubungan sejenis, nikah yang salah: kawin lari, kawin campur, kawin cerai, dan kawin mengawinkan).
Akibatnya: bangsa kafir harus dihukum mati.
Tetapi kalau bangsa kafir percaya kepada Yesus, bangsa kafir tidak akan dihukum mati tetapi
diselamatkan dan mendapat kebenaran dari Tuhan.
Inilah
kebutuhan bangsa kafir.
Jadi,
Yesus adalah Raja kebenaran, tetapi Ia harus dihukum mati di kayu salib untuk memberikan kebenaran kepada bangsa Israel dan kafir.
Inilah peranan bangsa Israel dan kafir dalam pengadilan Yesus. Kita semua butuh kebenaran yang ada di dalam Yesus, sehingga Raja kebenaran harus mati di kayu salib untuk memberikan kebenaran kepada kita, bahkan memberikan kesucian sampai kesempurnaan.
E
fesus 2: 11-162:11.Karena itu ingatlah, bahwa dahulu kamu--sebagai orang-orang bukan Yahudimenurut daging, yang disebut orang-orang tak bersunat oleh mereka yang menamakan dirinya "sunat", yaitu sunat lahiriah yang dikerjakan oleh tangan manusia, --
2:12.bahwa waktu itu kamu tanpa Kristus, tidak termasuk kewargaan Israel dan tidak mendapat bagian dalam ketentuan-ketentuan yang dijanjikan, tanpa pengharapan dan tanpa Allah di dalam dunia.
2:13.Tetapi sekarang di dalam Kristus Yesuskamu, yang dahulu "jauh", sudah menjadi "dekat"oleh darah Kristus.
2:14.Karena Dialah damai sejahtera kita, yang telah mempersatukan kedua pihak dan yang telah merubuhkan tembok pemisah, yaitu perseteruan,
2:15.sebab dengan mati-Nya sebagai manusia Ia telah membatalkan hukum Taurat dengan segala perintah dan ketentuannya, untuk menciptakan keduanya menjadi satu manusia barudi dalam diri-Nya, dan dengan itu mengadakan damai sejahtera,
2:16.dan untuk memperdamaikan keduanya, di dalam satu tubuh, dengan Allah oleh salib, dengan melenyapkan perseteruanpada salib itu.
'
bukan Yahudi'= bangsa kafir.
'
menciptakan keduanya menjadi satu manusia baru'= menciptakan Israel dan kafir.
Yesus mati di kayu salib untuk merubuhkan tembok pemisah, yaitu perseteruan antara Israel dan kafir.
Kalau Israel dan kafir bisa menjadi satu, apalagi dalam satu keluarga, harus jadi satu oleh kurban Kristus.
Perseteruan antara Israel dan kafir adalah:
- Mengenai hukum Taurat. Israel memiliki hukum Taurat, sedangkan bangsa kafir tidak memilikinya.
Jadi, di mata bangsa Israel, bangsa kafir dianggap tidak mengerti hukum, sehingga diremehkan.
- Kebenaran sendiri.
Artinya:
- Kebenaran di luar firman Allah.
Israel memegang hukum Taurat. Tetapi bagi bangsa kafir, hukum Taurat sudah digenapkan.
Contoh: hukum Taurat melarang makan binatang haram, tetapi bangsa kafir memakannya karena setelah hukum Taurat digenapkan oleh Tuhan tidak ada lagi binatang haram.
- Menutupi dosa dengan cara menyalahkan orang lain yang benar dan Tuhan/pengajaran yang benar, malah yang salah dianggap benar.
- Menutupi dosa dengan pura-pura berbuat baik.
Harus benar dulu, baru baik. Itu baru benar-benar baik. Tetapi kalau baik dulu, itu hanya pura-pura baik.
Karena itu
Israel dan kafir harus menerima kebenaran dari Tuhan, supaya bisa menjadi satu.
Kebenaran dari Tuhan adalah:
- Sesuai dengan alkitab.
- Berdamai satu dengan yang lain; saling mengaku dan mengampuni.
Yang bersalah, mengaku dan tidak berbuat dosa lagi.
Yang benar, mengampuni dan melupakannya.
Hasilnya: darah Yesus membasuh dosa kita, sehingga kita hidup dalam kebenaran.
Jadi, kebenaran berasal dari firman dan kurban Kristus.
Kita mendapat kebenaran dari Tuhan sama dengan
merubuhkan tembok pemisah dan membangun tembok Yerusalem baru; sama dengan menyatukan suami istri, keluarga, penggembalaan, sampai Israel dan kafir menjadi satu tubuh Kristus yang sempurna.
Efesus 2: 15-162:15.sebab dengan mati-Nya sebagai manusia Ia telah membatalkan hukum Taurat dengan segala perintah dan ketentuannya, untuk menciptakan keduanya menjadi satu manusia barudi dalam diri-Nya, dan dengan itu mengadakan damai sejahtera,
2:16. dan untuk memperdamaikan keduanya, di dalam satu tubuh, dengan Allah oleh salib, dengan melenyapkan perseteruan pada salib itu.
Tubuh Kristus sama dengan manusia baru.
Jadi, tubuh Kristus yang sempurna adalah manusia baru yang sama mulia dan sempurna dengan Yesus. Kita tampil sebagai mempelai wanita sorga yang siap untuk menyambut kedatangan Yesus kedua kali di awan-awan yang permai. Kita masuk perjamuan kawin Anak Domba--nikah sempurna bersama dengan Yesus.
Karena itu
kita harus menjaga nikah jasmani, supaya bisa masuk nikah rohani.
Apa yang dijaga?
- Kebenaran nikah, yaitu sesuai dengan firman pengajaran yang benar.
Jangan ada kawin cerai, kawin campur, dan kawin mengawinkan!
Kalau tidak satu iman dan satu baptisan, tidak akan ada dalam satu bahtera, dan salah satu pasti akan mati.
Nikah yang benar adalah sesuai dengan alkitab, direstui oleh orang tua dan gembala tanpa paksaan.
- Kesucian nikah.
Jangan sampai jatuh di awal nikah, perjalanan nikah, dan akhir nikah.
Kalau permulaan nikah sudah suci, akan diteguhkan dan diberkati Tuhan.
- Kesatuan nikah.
Mulai dari masa pacaran tidak ada ganti-ganti pacar.
Kalau nikah sudah benar, suci, dan satu, satu waktu akan mencapai nikah yang sempurna; perjamuan kawin Anak Domba.
Setelah itu kita masuk kerajaan Seribu Tahun Damai (Firdaus yang akan datang) dan Yerusalem baru selamanya.
Jadi,
kita harus mengalami proses pembaharuanuntuk menjadi tubuh Kristus yang sempurna dan masuk Yerusalem baru.
Proses pembaharuan:
- Pembaharuan lewat doa penyembahan.
Matius 17: 1-2
17:1.Enam hari kemudian Yesus membawa Petrus, Yakobus dan Yohanes saudaranya, dan bersama-sama dengan mereka Ia naik ke sebuah gunung yang tinggi. Di situ mereka sendiri saja.
17:2.Lalu Yesus berubah rupadi depan mata mereka; wajah-Nya bercahayaseperti matahari dan pakaian-Nya menjadi putih bersinar seperti terang.
Doa penyembahan adalah proses perobekan daging dengan segala keinginan dan hawa nafsunya sehingga kita mengalami pembaharuan dari manusia daging menjadi manusia rohani seperti Yesus, yaitu pembaharuan wajah.
Wajah= lima indera:
- Mulut diubahkan dari perkataan sia-sia: dusta, gosip, fitnah, dan hujat diubahkan menjadi perkataan benar dan baik. Tidak ada lagi dusta, tetapi menjadi berkat bagi orang lain.
- Pipi--perasaan--diubahkan dari kebencian menjadi kasih. Kita bisa mengasihi Tuhan lebih dari semua; mengutamakan ibadah pelayanan kepada Tuhan. Dan mengasihi sesama seperti diri sendiri bahkan mengasihi orang yang memusuhi kita.
Kita hanya berbuat baik, bahkan membalas kejahatan dengan kebaikan.
Dari suka bertengkar menjadi berdamai. Darah Yesus membasuh dosa kita, dan hati menjadi damai.
Kalau ada perkataan benar dan baik, perbuatan benar dan baik, berdamai, maka mata Tuhan akan tertuju pada kita untuk menjadikan semua baik. Yang hancur jadi baik.
1 Petrus 3: 10-12
3:10."Siapa yang mau mencintai hidup dan mau melihat hari-hari baik, ia harus menjaga lidahnyaterhadap yang jahat dan bibirnya terhadap ucapan-ucapan yang menipu.
3:11. Ia harus menjauhi yang jahat dan melakukan yang baik, ia harus mencari perdamaiandan berusaha mendapatkannya.
3:12. Sebab mata Tuhan tertuju kepada orang-orang benar, dan telinga-Nya kepada permohonan mereka yang minta tolong, tetapi wajah Tuhan menentang orang-orang yang berbuat jahat."
- Pembaharuan lewat percikan darah; sengsara daging karena Yesus.
2 Korintus 4: 16-17
4:16.Sebab itu kami tidak tawar hati, tetapi meskipun manusia lahiriah kami semakin merosot, namun manusia batiniah kami dibaharuidari sehari ke sehari.
4:17.Sebab penderitaan ringanyang sekarang ini, mengerjakan bagi kami kemuliaan kekal yang melebihi segala-galanya, jauh lebih besar dari pada penderitaan kami.
Percikan darah adalah proses perobekan daging dengan segala keinginan dan hawa nafsunya, sehingga kita mengalami pembaharuan hidup dari hati lemah menjadi kuat teguh hati.
Artinya:
- Tidak kecewa, putus asa, dan tinggalkan Tuhan apapun yang dihadapi.
- Tetap setia berkobar-kobar dalam ibadah pelayanan kepada Tuhan.
- Taat dengar-dengaran sampai daging tidak bersuara lagi apapun resikonya.
Taat sampai daging tidak bersuara lagi sama dengan mempersembahkan bau harum di hadapan Tuhan.
Efesus 5: 1-2
5:1.Sebab itu jadilah penurut-penurut Allah, seperti anak-anak yang kekasih
5:2.dan hiduplah di dalam kasih, sebagaimana Kristus Yesus juga telah mengasihi kamu dan telah menyerahkan diri-Nya untuk kita sebagai persembahan dan korban yang harum bagi Allah.
Ini adalah korban unjukan atau korban timangan pada tangan Yesus, Imam Besar.
Keluaran 29: 22-25
29:22.Dari domba jantan itu haruslah kauambil lemaknya, ekornya yang berlemak, lemak yang menutupi isi perutnya, umbai hatinya, kedua buah pinggangnya, lemak yang melekat padanya, paha kanannya--sebab itulah domba jantan persembahan pentahbisan--
29:23.kauambillah juga satu keping roti, satu roti bundar yang berminyak dan satu roti tipis dari dalam bakul berisi roti yang tidak beragi, yang ada di hadapan TUHAN.
29:24.Haruslah kautaruh seluruhnya ke atas telapak tangan Harundan ke atas telapak tangan anak-anaknya dan haruslah kaupersembahkan semuanya sebagai persembahan unjukan di hadapan TUHAN.
29:25.Kemudian haruslah kauambil semuanya dari tangan mereka dan kaubakar di atas mezbah, yaitu di atas korban bakaran, sebagai persembahan yang harum di hadapan TUHAN; itulah suatu korban api-apian bagi TUHAN.
Posisi kita adalah seperti bayi dalam gendongan tangan belas kasih Imam Besar. Serahkan hidup kepada Tuhan! Setia dan taat sampai daging tidak bersuara lagi.
Hasilnya: hidup mati kita ada dalam tangan kasih Yesus:
- Tangan kasih Tuhan sanggup memelihara kitadi tengah kesulitan dunia sampai Antikris berkuasa di bumi.
- Tangan kasih Tuhan sanggup memberikan kesehatankepada kita, dan menolong kita. Semua masalah yang mustahil diselesaikan oleh Tuhan
- Tangan kasih Tuhan memberikan masa depan berhasil dan indah.
- Tangan kasih Tuhan sanggup memandikan kita, artinya: menyucikan kitadari dosa dan puncaknya dosa yang begitu mengikat, sehingga kita hidup dalam kesucian.
Efesus 4: 11-12
4:11.Dan Ialah yang memberikan baik rasul-rasul maupun nabi-nabi, baik pemberita-pemberita Injil maupun gembala-gembala dan pengajar-pengajar,
4:12.untuk memperlengkapi orang-orang kudusbagi pekerjaan pelayanan, bagi pembangunan tubuh Kristus,
Kalau hidup suci, kita akan diperlengkapi dengan jabatan pelayanan dan karunia Roh Kudus untuk dipakai dalam pembangunan tubuh Kristus yang sempurna.
Pembangunan tubuh Kristus dimulai dari nikah, penggembalaan, antar penggembalaan, sampai Israel dan kafir menjadi satu tubuh Kristus yang sempurna.
Jabatan pelayanan dan karunia Roh Kudus= jubah indah. Hidup kita menjadi indah.
Sebelum melayani Tuhan, hidup kita belum indah.
Tangan kasih Tuhan juga membaharui kitasampai sempurna seperti Yesus. Kita tidak salah dalam perkataan. Kita layak untuk menyambut kedatangan Tuhan kedua kali. Kita bersorak: Haleluya. Kita masuk perjamuan kawin Anak Domba, kerajaan Seribu Tahun Damai (Firdaus yang akan datang), dan Yerusalem baru selamanya.
Biar hidup mati kita dalam tangan Yesus. Kita hanya bayi yang setia dan taat sampai daging tidak bersuara lagi.
Kita tidak mampu di dalam dunia. Biar tangan Tuhan yang menggendong kita.
Tuhan memberkati.