Salam sejahtera dalam kasih sayang Tuhan kita Yesus Kristus.
Lukas 22: 14-16=> Penetapan perjamuan malam
22:14.Ketika tiba saatnya, Yesus duduk makan bersama-sama dengan rasul-rasul-Nya.
22:15. Kata-Nya kepada mereka: "Aku sangat rindu makan Paskah ini bersama-sama dengan kamu, sebelum Aku menderita.
22:16. Sebab Aku berkata kepadamu: Aku tidak akan memakannya lagi sampai ia beroleh kegenapannya dalam Kerajaan Allah."
Kita belajar '
tiba saatnya'.
Artinya di sini sudah tiba saatnya kematian Yesus di kayu salib, tetapi Ia bangkit dan naik ke sorga (diterangkan pada
Ibadah Kaum Muda Remaja, 15 Juni 2024).
Bagi kita sekarang, artinya adalah
sudah tiba saatnya kedatangan Yesus kedua kali di awan-awan yang permai.
Wahyu 22: 2022:20.Ia yang memberi kesaksian tentang semuanya ini, berfirman: "Ya, Aku datang segera!" Amin, datanglah, Tuhan Yesus!
'
Ya, Aku datang segera!'= kesiapan dari Yesus untuk segera datang kembali kedua kali di awan-awan yang permai dalam kemuliaan sebagai Raja segala raja dan Mempelai Pria Sorga.
'
Amin, datanglah, Tuhan Yesus!'= kesiapan gereja Tuhan untuk menyambut kedatangan Yesus kedua kali. Kemudian masuk perjamuan kawin Anak Domba, kerajaan Seribu Tahun Damai (Firdaus yang akan datang), dan Yerusalem baru selamanya.
Nanti kita makan Paskah di Yerusalem baru bersama Yesus selamanya.
Apa yang harus dipersiapkangereja Tuhan untuk menyambut kedatangan Yesus kedua kali?
Markus 13: 28-2913:28.Tariklah pelajaran dari perumpamaan tentang pohon ara. Apabila ranting-rantingnya melembutdan mulai bertunas, kamu tahu, bahwa musim panas sudah dekat.
13:29.Demikian juga, jika kamu lihat hal-hal itu terjadi, ketahuilah bahwa waktunya sudah dekat, sudah di ambang pintu.
Kita belajar dari pohon ara yang melembut rantingnya, sehingga bisa menghasilkan buah ara yang manis.
Jika ranting pohon ara tetap keras, ia hanya akan berdaun saja; tidak pernah berbuah manis. Artinya:
kalau kita tidak mau melembut, hidup kita akan pahit getir, tidak pernah manis.
Jadi,
kita semua harus melembut.
Artinya: mengalami pembaharuan hidup dari manusia daging yang keras hati menjadi manusia rohani seperti Yesus.
Apa yang harus dibaharui?
- Matius 21: 18-19
21:18.Pada pagi-pagi hari dalam perjalanan-Nya kembali ke kota, Yesus merasa lapar.
21:19.Dekat jalan Ia melihat pohon aralalu pergi ke situ, tetapi Ia tidak mendapat apa-apa pada pohon itu selain daun-daun saja. Kata-Nya kepada pohon itu: "Engkau tidak akan berbuah lagi selama-lamanya!" Dan seketika itu juga keringlah pohon ara itu.
Yang pertama: pembaharuan dalam ibadah pelayanan kepada Tuhan.
Pohon ara sudah berdaun lebat tetapi tidak berbuah.
Artinya: sudah beribadah melayani Tuhan, tetapi tidak berbuah/tidak berubah, sehingga dikutuk oleh Tuhan. Ini sama dengan ibadah pelayanan yang kering; sama dengan melakukan ibadah pelayanan yang kering.
Ibadah pelayanan yang kering artinya:
- Tidak mengalami kepuasan sejati dari sorga, sehingga bersungut-sungut, saling menyalahkan, saling membenci, saling iri hati dan sebagainya.
- Akhirnya, kepuasan di dunia dibawa masuk dalam ibadah pelayanan, sehingga menjadi serupa dengan dunia yang bagaikan padang gurun--sulit menabur dan menuai; sulit mencari nafkah sampai Antikris berkuasa di dunia; kering, haus, sampai binasa selamanya.
Kalau kering rohani, perkataannya akan bersungut, saling iri, saling menyalahkan dan sebagainya.
Kehidupan yang kering pasti akan menyembah Antikris. Ia menjadi sama dengan Antikris yang akan dibinasakan selamanya.
- Mati rohani= tidak menyesal saat berbuat dosa.
Salah satu dosa yang sering tidak disadari adalah tidak beribadah. Tidak beribadah tetapi tidak menyesal bahkan tertawa-tawa.
Saat beribadah melayani dan menyembah Tuhan tidak merasakan apa-apa lagi, karena hanya kebiasaan.
Ini sama dengan mati rasa.
Akibatnya: hidupnya pahit getir: letih lesu, susah payah, air mata.
Mengapadikutuk Tuhan sekalipun sudah beribadah melayani?
Yeremia 48: 10
48:10. Terkutuklahorang yang melaksanakan pekerjaan TUHAN dengan lalai, dan terkutuklah orang yang menghambat pedang-Nya dari penumpahan darah!
- Lalai, artinya tidak setia berkobar-kobardalam ibadah pelayanan sampai meninggalkan ibadah pelayanan kepada Tuhan.
- Menghambat pedang firman dari penumpahan darah= tidak mau mendengar firman pengajaran yang benar.
Atau mau mendengar firman pengajaran yang benar tetapi tidak melakukannya.
Akibatnya: tidak mengalami penyucian dan pembaharuan.
Jadi, ibadah pelayanan yang dikutuk oleh Tuhan adalah ibadah pelayanan tanpa kesucian dan kesetiaan.
Ini sama dengan ranting kering yang dibuang ke luar dan dibakar--binasa.
Yohanes 15: 6
15:6. Barangsiapa tidak tinggal di dalam Aku, ia dibuang ke luar seperti rantingdan menjadi kering, kemudian dikumpulkan orang dan dicampakkan ke dalam api lalu dibakar.
Ranting kering= ranting terlepas dari pokok anggur yang benar.
Artinya: sekalipun katanya dipakai dalam persekutuan tetapi tanpa firman pengajaran yang benar, ia akan dikumpulkan untuk dibakar sampai binasa selamanya.
Hati-hati! Persekutuan dimulai dari rumah tangga. Kalau masuk dalam nikah tanpa kesucian dan kesetiaan, berat. Karena itu masuk nikah harus suci dan setia. Mohon pada Tuhan!
Tanpa kesucian dan kesetiaan, nikah akan kering bahkan binasa. Hidupnya benar-benar pahit getir dan dikutuk.
Kemudian dalam penggembalaan dan persekutuan kita juga menjaga kesucian dan kesetiaan bahkan ditingkatkan. Di sana baru ada jaminan berbuah manis.
Suci dan setia dulu dalam nikah, baru dipakai dalam penggembalaan.
Jadi kita harus mengalami penyucian dan pembaharuan dalam ibadah pelayanan lewat firman pengajaran yang benar.
Apa yang harus disucikan?
- Yesaya 27: 1
27:1. Pada waktu itu TUHAN akan melaksanakan hukuman dengan pedang-Nya yang keras, besar dan kuat atas Lewiatan, ular yang meluncur, atas Lewiatan, ular yang melingkar, dan Ia akan membunuh ular naga yang di laut.
Lewiatan adalah Setan yang menguasai laut.
Laut menunjuk pada bangsa-bangsa.
Wahyu 17: 5, 15
17:5. Dan pada dahinya tertulis suatu nama, suatu rahasia: "Babel besar, ibu dari wanita-wanita pelacur dan dari kekejian bumi."
17:15. Lalu ia berkata kepadaku: "Semua air yang telah kaulihat, di mana wanita pelacur itu duduk, adalah bangsa-bangsa dan rakyat banyak dan kaum dan bahasa.
Di sini yang menguasai laut adalah Babel.
Yang pertama: penyucian dari dosa Babel, yaitu dosa makan minum dan kawin mengawinkan.
- Matius 25: 26
25:26. Maka jawab tuannya itu: Hai kamu, hamba yang jahat dan malas, jadi kamu sudah tahu, bahwa aku menuai di tempat di mana aku tidak menabur dan memungut dari tempat di mana aku tidak menanam?
Yang kedua: penyucian dari dosa jahat dan malas.
Malas= tidak setia.
Jahat= cinta akan uang; mengasihi uang sampai tidak mengasihi Tuhan sehingga kikir dan serakah.
Kikir= tidak bisa memberi untuk pekerjaan Tuhan dan sesama yang membutuhkan.
Serakah= mencuri milik orang lain terutama milik Tuhan yaitu persepuluhan dan persembahan khusus.
Jahat juga berarti memukul hamba-hamba Tuhan yang lain lewat perkataan.
Jika kita mengalami penyucian dari dosa Babel, dosa jahat dan malas, kita akan menjadi pelayan Tuhan yang suci dan setia; sama dengan ranting melekat pada pokok anggur yang benar.
Kita tergembala dengan benar dan baik. Kita selalu berada dalam kandang penggembalaan.
Di dalam kandang penggembalaan, tubuh, jiwa, dan roh kita melekat pada Allah Tritunggal.
Yohanes 15: 1
15:1. "Akulah pokok anggur yang benar dan Bapa-Kulah pengusahanya.
Kalau tergembala dengan benar dan baik, hasilnya: 'Bapa-Kulah pengusahanya'.
Artinya: kita dipelihara dan dilindungi Tuhan sampai kita berkata: 'takkan kekurangan aku'. Kita menjadi berkat bagi orang lain bahkan sempurna seperti Yesus.
Ini adalah buah mempelai--buah kesempurnaan.
- Pembaharuan karakter/hati lewat baptisan air yang benar.
1 Petrus 3: 20-21
3:20. yaitu kepada roh-roh mereka yang dahulu pada waktu Nuh tidak taat kepada Allah, ketika Allah tetap menanti dengan sabar waktu Nuh sedang mempersiapkan bahteranya, di mana hanya sedikit, yaitu delapan orang, yang diselamatkan oleh air bah itu.
3:21. Juga kamu sekarang diselamatkan oleh kiasannya, yaitu baptisan--maksudnya bukan untuk membersihkan kenajisan jasmani, melainkan untuk memohonkan hati nurani yang baikkepada Allah--oleh kebangkitan Yesus Kristus,
Baptisan air yang benar adalah orang yang sudah percaya Yesus dan bertobat--mati terhadap dosa--harus dikuburkan dalam air bersama Yesus dan bangkit--keluar dari dalam air--bersama Yesus sehingga mendapatkan hidup baru/hidup sorgawi--langit terbuka--yaitu pembaharuan dari hati nurani yang jahat menjadi hati nurani yang baik.
Hati nurani yang baik= diurapi Roh Kudus= hati yang taat dan tulus.
Tulus= tidak ada pamrih, malah rela berkorban untuk Tuhan.
Praktikhati yang tulus:
- Beribadah melayani Tuhan tanpa pamrih= tidak mencari keuntungan jasmani, malah berkorban untuk pekerjaan Tuhan.
- Bisa membedakan pengajaran yang benar dengan yang palsu, sehingga kita bisa berpegang teguh pada pengajaran yang benar dan tegas untuk menolak ajaran palsu termasuk gosip.
Kalau sudah bisa membedakan pengajaran yang benar dari yang tidak benar, kita akan bisa membedakan semua yang benar dari yang tidak benar, sehingga kita hanya melakukan perbuatan benar dan baik.
- Bisa mengaku segala dosa kepada Tuhan dan sesama. Jika diampuni jangan berbuat dosa lagi.
Juga bisa mengampuni dosa orang lain dan melupakannya.
Hasilnya: darah Yesus membasuh segala dosa, dan hati kita damai.
Hati taat, tulus, dan damai adalah tempatnya Roh Kudus.
Kalau hati kita jadi tempatnya Roh Kudus, tangan Tuhan akan berperang ganti kita.
Hasilnya:
- Roma 8: 11
8:11. Dan jika Roh Dia, yang telah membangkitkan Yesus dari antara orang mati, diam di dalam kamu, maka Ia, yang telah membangkitkan Kristus Yesus dari antara orang mati, akan menghidupkan juga tubuhmu yang fanaitu oleh Roh-Nya, yang diam di dalam kamu.
Hasil pertama: Roh Kudus sanggup memelihara kitasecara jasmani di tengah kesulitan dunia.
Kalau sudah berusaha tetapi masih belum bisa, doa, nanti Tuhan yang menuntun kita.
Roh Kudus sanggup menyelesaikan semua masalah yang mustahil dalam hidup kita.
Kalau sudah tidak bisa apa-apa, jaga penyucian dan pembaharuan; kemudian jaga hati taat, tulus, dan damai. Semua akan selesai pada waktunya.
- Roma 12: 11
12:11. Janganlah hendaknya kerajinanmu kendor, biarlah rohmu menyala-nyaladan layanilah Tuhan.
Hasil kedua: Roh Kudus sanggup membuat kita menjadi pelayan Tuhan yang setia berkobar-kobardalam ibadah pelayanan kepada Tuhan.
- Galatia 5: 22-23
5:22. Tetapi buah Rohialah: kasih, sukacita, damai sejahtera, kesabaran, kemurahan, kebaikan, kesetiaan,
5:23. kelemahlembutan, penguasaan diri. Tidak ada hukum yang menentang hal-hal itu.
Hasil ketiga: Roh Kudus mengubahkan kita, sehingga menghasilkan buah-buah Roh.
Tiga buah pertama--kasih, sukacita, damai sejahtera--: gambar Allah Bapa.
Tiga buah kedua--kesabaran, kemurahan, kebaikan--: gambar Anak Allah.
Tiga buah ketiga--kesetiaan, kelemahlembutan, penguasaan diri--: gambar Allah Roh Kudus.
Kita kembali pada gambar Allah Tritunggal. Roh Kudus mengubahkan kita sampai kembali pada ciptaan semula; sama mulia dengan Yesus.
Ini adalah buah mempelai.
Jika Yesus datang kembali kita akan diubahkan menjadi sempurna seperti Dia untuk layak menyambut kedatangan-Nya kembali kedua kali di awan-awan yang permai. Kita masuk perjamuan kawin Anak Domba, kerajaan Seribu Tahun Damai (Firdaus yang akan datang), dan Yerusalem baru selamanya. Kita makan Paskah secara rohani selama-lamanya.
Biar kita mengalami pembaharuan lewat pedang: suci dan setia; dan pembaharuan lewat baptisan air: hati taat, tulus, dan damai. Kita menjadi tempatnya Roh Kudus.
Kalau tidak mampu apa-apa, minta Roh Kudus. Dia akan memberikan kemenangan dan segala-galanya bagi kita. Biar Roh Kudus yang bekerja bagi kita.
Tuhan memberkati.