Salam sejahtera dalam kasih sayang Tuhan kita Yesus Kristus.
Lukas 4:31-37
4:31 Kemudian Yesus pergi ke Kapernaum, sebuah kota di Galilea, lalu mengajar di situ pada hari-hari Sabat.
4:32 Mereka takjub mendengar pengajaran-Nya, sebab perkataan-Nya penuh kuasa.
4:33 Di dalam rumah ibadat itu ada seorang yang kerasukan setan dan ia berteriak dengan suara keras:
4:34 “Hai Engkau, Yesus orang Nazaret, apa urusan-Mu dengan kami? Engkau datang hendak membinasakan kami? Aku tahu siapa Engkau: Yang Kudus dari Allah.”
4:35 Tetapi Yesus menghardiknya, kata-Nya: “Diam, keluarlah dari padanya!” Dan setan itupun menghempaskan orang itu ke tengah-tengah orang banyak, lalu keluar dari padanya dan sama sekali tidak menyakitinya.
4:36 Dan semua orang takjub, lalu berkata seorang kepada yang lain, katanya: “Alangkah hebatnya perkataan ini! Sebab dengan penuh wibawa dan kuasa Ia memberi perintah kepada roh-roh jahat dan merekapun keluar.”
4:37 Dan tersebarlah berita tentang Dia ke mana-mana di daerah itu.
Yesus berada di rumah ibadat di Kapernaum menunjuk tentang ibadah. Ibadah yang benar harus mengutamakan/ menampilkan firman pengajaran yang benar. Jika tidak ada firman pengajaran yang benar dalam ibadah, maka kaum muda (sidang jemaat) bisa kerasukan setan. Akibatnya adalah:
- Tidak mengalami sabat atau perhentian, baik sabat kecil, sabat besar, sampai sabat kekal (sudah dibahas dalam Ibadah KMR, 15 Juni 2013), sehingga mencari kepuasan-kepuasan lain di dunia.
- Menjadi sama dengan setan yang akan dibinasakan.
Kita membahas akibat yang kedua.
Praktek menjadi sama dengan setan:
- Menjadi pendusta. Juga menjadi pembunuh (kebencian tanpa alasan) dan pendendam, seluruh hidupnya tidak benar.
Yohanes 8:44
8:44 Iblislah yang menjadi bapamu dan kamu ingin melakukan keinginan-keinginan bapamu. Ia adalah pembunuh manusia sejak semula dan tidak hidup dalam kebenaran, sebab di dalam dia tidak ada kebenaran. Apabila ia berkata dusta, ia berkata atas kehendaknya sendiri, sebab ia adalah pendusta dan bapa segala dusta.
- Menjadi liar, tidak dapat dijinakkan, atau dikuasai oleh daging yang buas.
Markus 5:1-5
5:1 Lalu sampailah mereka di seberang danau, di daerah orang Gerasa.
5:2 Baru saja Yesus turun dari perahu, datanglah seorang yang kerasukan roh jahat dari pekuburan menemui Dia.
5:3 Orang itu diam di sana dan tidak ada seorangpun lagi yang sanggup mengikatnya, sekalipun dengan rantai,
5:4 karena sudah sering ia dibelenggu dan dirantai, tetapi rantainya diputuskannya dan belenggunya dimusnahkannya, sehingga tidak ada seorangpun yang cukup kuat untuk menjinakkannya.
5:5 Siang malam ia berkeliaran di pekuburan dan di bukit-bukit sambil berteriak-teriak dan memukuli dirinya dengan batu.
Cirinya adalah:
- Tidak suka tinggal di rumah dan tidak tergembala. Akibatnya adalah berada di kuburan atau tempat-tempat perpanjangan maut, contohnya bioskop, diskotik, pergaulan bebas, kemabukan dan dosa kawin-mengawinkan. Tetapi juga ada kuburan rohani, yaitu gereja yang tidak menampilkan firman pengajaran yang benar yang menunjukkan dosa, tetapi menampilkan hiburan dan hura-hura.
- Menyakiti hati orang tua dan orang lain dengan perkataan yang tidak baik, membentak-bentak.
- Memukuli diri dengan batu, artinya merusak Bait Allah lewat merokok, mengebut di jalan, begadang untuk kegiatan yang tidak perlu, dll.
- Setan mendorong supaya kita melanggar kehendak Allah dan keluar dari rencana Allah, atau mendorong kita supaya tidak taat dengar-dengaran.
Lukas 4:34
4:34 “Hai Engkau, Yesus orang Nazaret, apa urusan-Mu dengan kami? Engkau datang hendak membinasakan kami? Aku tahu siapa Engkau: Yang Kudus dari Allah.”
Wahyu 20:1-3
20:1 Lalu aku melihat seorang malaikat turun dari sorga memegang anak kunci jurang maut dan suatu rantai besar di tangannya;
20:2 ia menangkap naga, si ular tua itu, yaitu Iblis dan Satan. Dan ia mengikatnya seribu tahun lamanya,
20:3 lalu melemparkannya ke dalam jurang maut, dan menutup jurang maut itu dan memeteraikannya di atasnya, supaya ia jangan lagi menyesatkan bangsa-bangsa, sebelum berakhir masa seribu tahun itu; kemudian dari pada itu ia akan dilepaskan untuk sedikit waktu lamanya.
20:10 dan Iblis, yang menyesatkan mereka, dilemparkan ke dalam lautan api dan belerang, yaitu tempat binatang dan nabi palsu itu, dan mereka disiksa siang malam sampai selama-lamanya.
Saat ini setan hanya bisa diusir. Rencana Allah bagi setan adalah untuk ditangkap dan dibelenggu 1000 tahun lamanya, untuk kemudian dibinasakan selamanya.
Tuhan tidak rela jika manusia yang diciptakannya harus menjadi sama dengan setan dan dibinasakan selamanya. Jalan keluarnya:
- Dalam ibadah harus menampilkan firman pengajaran yang benar (Yesus mengajar), sehingga sidang jemaat mendapat iman dan wibawa dari Tuhan untuk mengusir setan.
- Yesus harus rela mati di kayu salib untuk memandikan kita dengan air dan firman.
Efesus 5:25-27
5:25 Hai suami, kasihilah isterimu sebagaimana Kristus telah mengasihi jemaat dan telah menyerahkan diri-Nya baginya
5:26 untuk menguduskannya, sesudah Ia menyucikannya dengan memandikannya dengan air dan firman,
5:27 supaya dengan demikian Ia menempatkan jemaat di hadapan diri-Nya dengan cemerlang tanpa cacat atau kerut atau yang serupa itu, tetapi supaya jemaat kudus dan tidak bercela.
Air menunjuk pada baptisan air.
Roma 6:2-4
6:2 Sekali-kali tidak! Bukankah kita telah mati bagi dosa, bagaimanakah kita masih dapat hidup di dalamnya?
6:3 Atau tidak tahukah kamu, bahwa kita semua yang telah dibaptis dalam Kristus, telah dibaptis dalam kematian-Nya?
6:4 Dengan demikian kita telah dikuburkan bersama-sama dengan Dia oleh baptisan dalam kematian, supaya, sama seperti Kristus telah dibangkitkan dari antara orang mati oleh kemuliaan Bapa, demikian juga kita akan hidup dalam hidup yang baru.
Syarat baptisan air yang benar adalah bertobat, sama dengan mati bagi dosa. Kehidupan yang sudah mati harus dikuburkan dalam air bersama Yesus untuk kemudian keluar dari air dan mendapatkan hidup baru, yaitu hidup Surgawi, hidup dalam kebenaran.
Ulangan 32:1-2
32:1 “Pasanglah telingamu, hai langit, aku mau berbicara, dan baiklah bumi mendengarkan ucapan mulutku.
32:2 Mudah-mudahan pengajaranku menitik laksana hujan, perkataanku menetes laksana embun, laksana hujan renai ke atas tunas muda, dan laksana dirus hujan ke atas tumbuh-tumbuhan.
Setelah diselamkan dalam baptisan air, kita harus diselamkan dalam air hujan firman pengajaran. Ini sama dengan kita harus mengalami penyucian dan pembaharuan oleh firman pengajaran yang benar. Ini sama dengan mengusir setan. Saat ada firman pengajaran yang benar, kita sedang dimandikan dan setan diusir. Saat mendengar firman adalah saat yang menentukan, kalau mendengar firman dengan sungguh-sungguh maka kita sedang disucikan dan setan diusir. Tetapi kalau tidak sungguh-sungguh, maka makin hari akan makin kotor, seperti Yudas yang pada akhirnya kerasukan setan.
Kita diselamkan dalam firman terutama lewat Ibadah Pendalaman Alkitab.
Efesus 4:23-24
4:23 supaya kamu dibaharui di dalam roh dan pikiranmu,
4:24 dan mengenakan manusia baru, yang telah diciptakan menurut kehendak Allah di dalam kebenaran dan kekudusan yang sesungguhnya.
Kita mengalami penyucian dan pembaharuan:
- Perkataan menjadi benar dan baik, jangan ada perkataan sia-sia.
Efesus 4:25,29
4:25 Karena itu buanglah dusta dan berkatalah benar seorang kepada yang lain, karena kita adalah sesama anggota.
4:29 Janganlah ada perkataan kotor keluar dari mulutmu, tetapi pakailah perkataan yang baik untuk membangun, di mana perlu, supaya mereka yang mendengarnya, beroleh kasih karunia.
- Perbuatan bisa memberi, jangan mencuri. Kita mengembalikan milik Tuhan (perpuluhan dan persembahan khusus) dan milik sesama. Kita bisa bekerja dengan baik dan memberi pada sesama yang membutuhkan.
Efesus 4:28
4:28 Orang yang mencuri, janganlah ia mencuri lagi, tetapi baiklah ia bekerja keras dan melakukan pekerjaan yang baik dengan tangannya sendiri, supaya ia dapat membagikan sesuatu kepada orang yang berkekurangan.
- Sikap hidup, yaitu jangan marah tanpa kasih, dan jangan mendukakan Roh Kudus.
Efesus 4:26-27,30-31
4:26 Apabila kamu menjadi marah, janganlah kamu berbuat dosa: janganlah matahari terbenam, sebelum padam amarahmu
4:27 dan janganlah beri kesempatan kepada Iblis.
4:30 Dan janganlah kamu mendukakan Roh Kudus Allah, yang telah memeteraikan kamu menjelang hari penyelamatan.
4:31 Segala kepahitan, kegeraman, kemarahan, pertikaian dan fitnah hendaklah dibuang dari antara kamu, demikian pula segala kejahatan.
- Tabiat menjadi ramah seorang akan yang lain, penuh kasih mesra, saling mengampuni, sampai taat dengar-dengaran.
Efesus 4:32
4:32 Tetapi hendaklah kamu ramah seorang terhadap yang lain, penuh kasih mesra dan saling mengampuni, sebagaimana Allah di dalam Kristus telah mengampuni kamu.
Efesus 5:1
5:1 Sebab itu jadilah penurut-penurut Allah, seperti anak-anak yang kekasih
Kalau sudah dibaharui, maka kita bagaikan korban yang berbau harum di hadapan Tuhan.
Keluaran 29:22-25
29:22 Dari domba jantan itu haruslah kauambil lemaknya, ekornya yang berlemak, lemak yang menutupi isi perutnya, umbai hatinya, kedua buah pinggangnya, lemak yang melekat padanya, paha kanannya--sebab itulah domba jantan persembahan pentahbisan--
29:23 kauambillah juga satu keping roti, satu roti bundar yang berminyak dan satu roti tipis dari dalam bakul berisi roti yang tidak beragi, yang ada di hadapan TUHAN.
29:24 Haruslah kautaruh seluruhnya ke atas telapak tangan Harun dan ke atas telapak tangan anak-anaknya dan haruslah kaupersembahkan semuanya sebagai persembahan unjukan di hadapan TUHAN.
29:25 Kemudian haruslah kauambil semuanya dari tangan mereka dan kaubakar di atas mezbah, yaitu di atas korban bakaran, sebagai persembahan yang harum di hadapan TUHAN; itulah suatu korban api-apian bagi TUHAN.
Kehidupan kita bagaikan korban timangan, bagaikan bayi dalam gendongan tangan Imam Besar. Maka tangan belas kasihan Imam Besar mampu memelihara hidup kita di tengah kesulitan, memberi masa depan yang indah, menolong kita dari segala kemustahilan. Tangan Imam Besar juga sanggup menyucikan dari segala noda cacat cela kita sampai sempurna seperti Yesus saat kedatanganNya kedua kali.
Tuhan memberkati.