Salam sejahtera dalam kasih sayang Tuhan kita Yesus Kristus.
Lukas 16: 1-316:1.Dan Yesus berkata kepada murid-murid-Nya: "Ada seorang kaya yang mempunyai seorang bendahara. Kepadanya disampaikan tuduhan, bahwa bendahara itu menghamburkan miliknya.
16:2.Lalu ia memanggil bendahara itu dan berkata kepadanya: Apakah yang kudengar tentang engkau? Berilah pertanggungan jawab atas urusanmu, sebab engkau tidak boleh lagi bekerja sebagai bendahara.
16:3.Kata bendahara itu di dalam hatinya: Apakah yang harus aku perbuat? Tuanku memecat aku dari jabatanku sebagai bendahara. Mencangkul aku tidak dapat, mengemis aku malu.
Perikop: perumpamaan tentang bendahara yang tidak jujur.
Bendahara menunjuk pada kita semua yang telah ditebus oleh darah Yesus, yang dipercaya sebagai penanggung jawab atas harta kekayaan Tuhan baik secara jasmani maupun rohani sampai kerajaan sorga yang kekal.
Jadi
bendahara adalah seorang pelayan Tuhan.
Tetapi harus waspada, jangan sampai kita menjadi bendahara yang kehilangan kepercayaan Tuhan, sehingga dipecat oleh Tuhan; tidak boleh lagi menjadi pelayan Tuhan, sehingga tidak bisa hidup baik hidup jasmani bahkan hidup rohani; kehilangan hidup kekal dan binasa selamanya--'
Mencangkul aku tidak dapat, mengemis aku malu'.
Mengapa demikian?Karena merasa hidupnya bergantung pada uang/harta benda jasmani--minyak dan gandum jasmani--, bukan Tuhan--gandum dan minyak sorgawi.
Lukas 16: 4-716:4.Aku tahu apa yang akan aku perbuat, supaya apabila aku dipecat dari jabatanku sebagai bendahara, ada orang yang akan menampung aku di rumah mereka.
16:5.Lalu ia memanggil seorang demi seorang yang berhutang kepada tuannya. Katanya kepada yang pertama: Berapakah hutangmu kepada tuanku?
16:6.Jawab orang itu: Seratus tempayan minyak. Lalu katanya kepada orang itu: Inilah surat hutangmu, duduklah dan buat surat hutang lain sekarang juga: Lima puluh tempayan.
16:7.Kemudian ia berkata kepada yang kedua: Dan berapakah hutangmu? Jawab orang itu: Seratus pikul gandum. Katanya kepada orang itu: Inilah surat hutangmu, buatlah surat hutang lain: Delapan puluh pikul.Akibatnya: muncul tabiat daging, yaitu:
- Boros--'menghamburkan milik tuannya'.
- Tidak jujur.
Lukas 16: 8
16:8.Lalu tuan itu memuji bendahara yang tidak jujuritu, karena ia telah bertindak dengan cerdik. Sebab anak-anak dunia ini lebih cerdik terhadap sesamanya dari pada anak-anak terang.
- Cerdik.
- Melekat pada uang; cinta akan uang.
Lukas 16: 9
16:9.Dan Aku berkata kepadamu: Ikatlah persahabatan dengan mempergunakan Mamonyang tidak jujur, supaya jika Mamon itu tidak dapat menolong lagi, kamu diterima di dalam kemah abadi."
Tabiat daging ini yang membuat kita kehilangan hidup kekal selamanya.
Oleh sebab itu
kita harus mengaku, merasakan, dan mengalami bahwa kita hidup dari gandum dan minyak rohani, itulah firman Allah dalam urapan Roh Kudus--firman pengajaran yang benar/pribadi Yesus yang bisa mendewasakan kita sampai sempurna.
Firman pengajaran yang benar, yang lebih tajam dari pedang bermata dua menyucikan kita sehingga mendorong kita untuk menyembah Tuhan, dan kita mengalami perobekan daging dengan segala tabiatnya, yaitu:
- Boros (diterangkan pada Ibadah Kaum Muda Remaja, 08 Agustus 2020).
- Tidak jujur (diterangkan pada Ibadah Kaum Muda Remaja, 15 Agustus 2020).
- Cerdik.
AD. 3Lukas 16: 816:8.Lalu tuan itu memuji bendahara yang tidak jujur itu, karena ia telah bertindak dengan cerdik. Sebab anak-anak dunia ini lebih cerdik terhadap sesamanya dari pada anak-anak terang.
'
tuan itu memuji bendahara yang tidak jujur itu, karena ia telah bertindak dengan cerdik', artinya orang dunia cerdik/pandai menggunakan kesempatan sekecil apapun untuk mendapatkan perkara-perkara dunia tetapi seringkali menghalalkan segala cara: berbuat dosa, merugikan, dan menyakiti orang lain sehingga binasa selamanya.
Orang dunia ini cerdik seperti ular tetapi tidak tulus seperti merpati; sama dengan menjadi keturunan ular beludak. Ini yang tidak boleh. Kita harus hati-hati.
Matius 3: 73:7.Tetapi waktu ia melihat banyak orang Farisi dan orang Sadukidatang untuk dibaptis, berkatalah ia kepada mereka: "Hai kamu keturunan ular beludak. Siapakah yang mengatakan kepada kamu, bahwa kamu dapat melarikan diri dari murka yang akan datang?
'
orang Farisi dan orang Saduki'= hati-hati, sekarang banyak pelayan Tuhan yang menjadi sama seperti orang dunia yaitu cerdik seperti ular tetapi tidak tulus seperti merpati--keturunan ular beludak.
Artinya: menggunakan kesempatan sekecil-kecilnya untuk mendapatkan perkara dunia: harta, kedudukan, jodoh dan sebagainya dengan menghalalkan segala cara yang tidak sesuai dengan firman pengajaran yang benar (mengorbankan Tuhan).
Akibatnya: berbuat dosa sampai puncaknya dosa, dan mengorbankan sesama, sampai mengorbankan harta sorgawi sehingga binasa untuk selamanya.
Jadi, keturunan ular beludak adalah orang dunia pada umumnya termasuk pelayan Tuhan yang memiliki hati nurani yang tidak tulus, seperti di zaman Nuh; memiliki hati yang cenderung jahat dan najis.
Kejadian 6: 56:5.Ketika dilihat TUHAN, bahwa kejahatan manusia besar di bumi dan bahwa segala kecenderungan hatinya selalu membuahkan kejahatan semata-mata, Praktik keturunan ular beludak:
- Kejadian 6: 1-2
6:1. Ketika manusia itu mulai bertambah banyak jumlahnya di muka bumi, dan bagi mereka lahir anak-anak perempuan,
6:2. maka anak-anak Allah melihat, bahwa anak-anak perempuan manusia itu cantik-cantik, lalu mereka mengambil isteri dari antara perempuan-perempuan itu, siapa saja yang disukai mereka.
Praktik pertama: memiliki pandangan daging, yaitu melihat perkara jasmani sampai mengorbankan perkara rohani terutama dalam nikah, sehingga jatuh dalam dosa makan minum (merokok, mabuk, narkoba), dan kawin mengawinkan (percabulan antara laki-laki dan perempuan yang bukan suami isteri sah, nikah yang salah: kawin lari, kawin campur, kawin cerai, dan kawin mengawinkan).
Akibatnya: memilukan hati Tuhandan akhirnya tidak tahu malu, tidak mungkin memuliakan Tuhan.
Kejadian 6: 6
6:6. maka menyesallah TUHAN, bahwa Ia telah menjadikan manusia di bumi, dan hal itu memilukan hati-Nya.
Kalau memilukan Tuhan, hidupnya juga akan pilu.
- Yohanes 12: 3-6
12:3. Maka Maria mengambil setengah kati minyak narwastu murni yang mahal harganya, lalu meminyaki kaki Yesus dan menyekanya dengan rambutnya; dan bau minyak semerbak di seluruh rumah itu.
12:4. Tetapi Yudas Iskariot, seorang dari murid-murid Yesus, yang akan segera menyerahkan Dia, berkata:
12:5. "Mengapa minyak narwastu ini tidak dijual tiga ratus dinar dan uangnya diberikan kepada orang-orang miskin?"
12:6. Hal itu dikatakannya bukan karena ia memperhatikan nasib orang-orang miskin, melainkan karena ia adalah seorang pencuri; ia sering mengambil uang yang disimpan dalam kas yang dipegangnya.
Praktik kedua: perbuatan daging/dosa, yaitu mencuri:
- Mencuri milik Tuhan, yaitu persepuluhan dan persembahan khusus; sama dengan menyembah berhala.
Ini yang menyakitkan hati Tuhan.
- Mencuri milik sesama: hutang tidak bayar, korupsi.
Ini sama dengan menyakiti hati sesama.
Akibatnya: busuk sampai kebinasaan.
- Mazmur 140: 4
140:4. Mereka menajamkan lidahnya seperti ular, bisa ular senduk ada di bawah bibirnya. Sela
Praktik ketiga: perkataan sia-sia/hambar, yaitu dusta, bergosip, fitnah, sampai menghujat Tuhan--pengajaran benar dikatakan salah, yang salah malah dibela karena ada kepentingan daging.
Ini yang membuat kering/mati rohani.
Oleh sebab itu kita harus digarami oleh Roh Kudus dan kasih Allah, supaya perkataan kita tidak hambar.
Kolose 4: 6
4:6. Hendaklah kata-katamu senantiasa penuh kasih, jangan hambar, sehingga kamu tahu, bagaimana kamu harus memberi jawab kepada setiap orang.
Markus 9: 49-50
9:49. Karena setiap orang akan digarami dengan api.
9:50. Garam memang baik, tetapi jika garam menjadi hambar, dengan apakah kamu mengasinkannya? Hendaklah kamu selalu mempunyai garam dalam dirimu dan selalu hidup berdamaiyang seorang dengan yang lain."
Dari mana kita mendapatkan garam Roh Kudus?Gunakan mulut untuk mengaku dosa kepada Tuhan dan sesama, jika diampuni jangan berbuat dosa lagi, dan mengampuni dosa orang dan melupakannya, sehingga hati menjadi damai/tulus, perkataan diurapi Roh Kudus, dan dipenuhi kasih Allah.
Perkataan diurapi Roh Kudus artinya: perkataan benar dan baik, yaitu: jujur; ya katakan: ya, tidak katakan: tidak, bersaksi, dan menyembah Tuhan; berseru dan berserah kepada Dia apapun yang kita hadapi.
Kisah Rasul 3: 2, 5-8
3:2. Di situ ada seorang laki-laki, yang lumpuh sejak lahirnya sehingga ia harus diusung. Tiap-tiap hari orang itu diletakkan dekat pintu gerbang Bait Allah, yang bernama Gerbang Indah, untuk meminta sedekah kepada orang yang masuk ke dalam Bait Allah.
3:5. Lalu orang itu menatap mereka dengan harapan akan mendapat sesuatu dari mereka.
3:6. Tetapi Petrus berkata: "Emas dan perak tidak ada padaku, tetapi apa yang kupunyai, kuberikan kepadamu: Demi nama Yesus Kristus, orang Nazaret itu, berjalanlah!"
3:7. Lalu ia memegang tangan kanan orang itu dan membantu dia berdiri. Seketika itu juga kuatlah kaki dan mata kaki orang itu.
3:8. Ia melonjak berdiri lalu berjalan kian ke mari dan mengikuti mereka ke dalam Bait Allah, berjalan dan melompat-lompat serta memuji Allah.
Orang lumpuh ini hanya memiliki pandangan jasmani, sehingga tidak pernah masuk Gerbang Indah.
Kita menyeru nama Yesus, sehingga ada kuasa kesembuhan.
Orang lumpuh sejak lahir disembuhkan artinya:
- Kita disucikan dari kenajisan, nikah yang salah.
Kalau mempertahankan kenajisan dan nikah yang salah, hidupnya tidak akan pernah indah.
- Mengutamakan perkara rohani lebih dari yang jasmani; gemar di dalam rumah Tuhan; gemar dalam semua perkara rohani.
Kalau belum gemar, berarti masih lumpuh, dan hidup itu belum indah.
- Kuasa nama Yesus sanggup memelihara kehidupan kita di tengah kesulitan dunia sampai zaman antikris.
- Penyakit yang mustahil bagi manusia tidak mustahil bagi Tuhan. Masalah mustahil jadi tidak mustahil.
- Kuasa nama Yesus sanggup untuk menghapus cacat cela kita; Dia menyucikan sampai kita sempurna saat Dia datang kembali.
Pintu gerbang indah di dunia terbuka, semua berhasil dan indah, sampai kita masuk Yerusalem baru.
Tuhan memberkati.