Salam sejahtera dalam kasih sayang Tuhan kita Yesus Kristus.
Lukas 14: 1-6=> perikop: Lagi penyembuhan pada hari Sabat
14:1.Pada suatu hari Sabat Yesus datang ke rumah salah seorang pemimpin dari orang-orang Farisi untuk makan di situ. Semua yang hadir mengamat-amati Dia dengan saksama.
14:2.Tiba-tiba datanglah seorang yang sakit busung airberdiri di hadapan-Nya.
14:3. Lalu Yesus berkata kepada ahli-ahli Taurat dan orang-orang Farisi itu, kata-Nya: "Diperbolehkankah menyembuhkan orang pada hari Sabat atau tidak?"
14:4. Mereka itu diam semuanya. Lalu Ia memegang tangan orang sakit itu dan menyembuhkannya dan menyuruhnya pergi.
14:5. Kemudian Ia berkata kepada mereka: "Siapakah di antara kamu yang tidak segera menarik ke luar anaknya atau lembunya kalau terperosok ke dalam sebuah sumur, meskipun pada hari Sabat?"
14:6. Mereka tidak sanggup membantah-Nya.
Ayat 1-2= Yesus sedang makan di rumah seorang pemimpin dari orang Farisi.
Dulu makan makanan jasmani.
Bagi kita sekarang artinya makan makanan rohani yaitu firman Allah, terutama makanan keras--firman pengajaran yang lebih tajam dari pedang bermata dua.
Kita sudah menerima penginjilan/susu--percaya Yesus, bertobat, baptis air, baptis Roh Kudus--, mari tingkatkan pada makanan keras.
Sikap dalam mendengar firman menentukan nasib hidup kita(diterangkan pada
Ibadah Kaum Muda Remaja, 14 September 2019):
- Mengamat-amati.
- Busung air= hatinya bengkak/sombong.
- Diam saja.
Sikap yang tidak benar membuat kita mati rohani.
Oleh sebab itu
kita harus sungguh-sungguh mendengarkan firman Tuhan dan dengar-dengaran, supaya kita mengalami jamahan tangan Tuhan.
Kalau hanya senang menyanyi tetapi tidak senang dengan firman Allah, ibadah itu belum tentu dari sorga, tetapi kalau senang mendengar firman, kesukaannya pasti kesukaan sorga.
'
tiba-tibadatanglah seorang yang sakit busung air'= busung air adalah penimbunan cairan yang berlebihan pada rongga perut, sehingga perutnya menjadi bengkak. Ini yang menimbulkan rasa mual; tidak mau makan; rasa kenyang terus.
Secara rohani busung air artinya perut hati bengkak, yaitu
hati yang sombong. Banyak hati yang sombong saat mendengar firman.
Praktik hati sombong:
muak terhadap manna.
Bilangan 21: 4-521:4.Setelah mereka berangkat dari gunung Hor, berjalan ke arah Laut Teberau untuk mengelilingi tanah Edom, maka bangsa itu tidak dapat lagi menahan hatidi tengah jalan.
21:5.Lalu mereka berkata-kata melawan Allah dan Musa: "Mengapa kamu memimpin kami keluar dari Mesir? Supaya kami mati di padang gurun ini? Sebab di sini tidak ada roti dan tidak ada air, dan akan makanan hambarini kami telah muak."
'
tidak dapat lagi menahan hati'= perut hatinya bengkak.
'
makanan hambar'= manna.
Mazmur 78: 23-2578:23.Maka Ia memerintahkan awan-awan dari atas, membuka pintu-pintu langit,
78:24.menurunkan kepada mereka hujan mannauntuk dimakan, dan memberikan kepada mereka gandum dari langit;
78:25.setiap orang telah makan roti malaikat, Ia mengirimkan perbekalan kepada mereka berlimpah-limpah.
Manna sama dengan roti malaikat.
'
Roti'= firman Allah.
'
Malaikat'= gembala.
Jadi, manna sama dengan firman penggembalaan, yaitu firman pengajaran yang benar, yang dipercayakan Tuhan kepada seorang gembala untuk disampaikan kepada sidang jemaat dengan setia, berkesinambungan, teratur, dan diulang-ulang untuk menjadi makanan rohani bagi sidang jemaat.
Umat Israel muak terhadap manna yang selama ini sudah bisa dinikmati; menjadi pengalaman hidup: disucikan, ditolong Tuhan dan lain-lain.
Selama ini bisa menikmati firman penggembalaan, tetapi tiba-tiba saja muak--'
tiba-tiba datanglah seorang yang sakit busung air'.
"
Kesaksian dari dokter spesialis di Medan, dia mendengar firman tiba-tiba sakit di kandung kemihnya, dia berusaha bertahan untuk terus mendengar firman. Setelah selesai firman, dia langsung ke belakang untuk buang air kecil. Tiba-tiba keluar seperti batu, sembuh, tidak ada masalah. Tidak ada yang mustahil. Firman mampu menyembuhkan. Tinggal tunggu waktu Tuhan."
Mengapa tiba-tiba muak terhadap manna--firman yang selama ini dinikmati--?
- Karena berkat Tuhan.
Seringkali kita sombong setelah diberkati Tuhan.
- Karena kecewa/tawar hati/putus asa tidak ditolong-tolong.
- Karena mempertahankan dosa.
Ada satu saja dosa yang dipertahankan, kita akan mulai mengkritik firman yang benar. Bisa juga karena perkara duniawi.
Dulu Hawa senang mendengar firman Allah, tetapi tiba-tiba muak dan lari dari Tuhan.
Bilangan 21: 621:6.Lalu TUHAN menyuruh ular-ular tedungke antara bangsa itu, yang memagut mereka, sehingga banyak dari orang Israel yang mati.
Kalau muak terhadap firman,
akibatnya: dipagut ular sampai kering dan mati rohani--tidak mengalami kepuasan (ayat ini bicara soal hari Sabat/perhentian).
Hati-hati!
Begitu kita sombong terhadap firman yang selama ini menolong kita, kita akan dipagut ular sampai mati rohani; tidak ada perhentian/Sabat. Ini sama seperti keledai/lembu yang jatuh ke sumur yang dalam--lobang jurang maut--, artinya mengalami
perhentian maut, bergaul dengan roh jahat dan najis--mencari kepuasan palsu di dunia--, sehingga benar-benar berbuat dosa dan puncaknya dosa sampai binasa selamanya.
Lukas 14: 514:5.Kemudian Ia berkata kepada mereka: "Siapakah di antara kamu yang tidak segera menarik ke luar anaknya atau lembunya kalau terperosok ke dalam sebuah sumur, meskipun pada hari Sabat?"
(terjemahan lama)
14:5. Maka kata-Nya kepada mereka itu, "Siapakah di antara kamu, yang tiada bersegera menarik keluar keledai atau lembunyayang jatuh ke dalam perigi pada hari Sabat?"
Keledai adalah binatang haram--tidak boleh dipersembahkan kepada Tuhan--, menunjuk pada bangsa kafir.
Lembu adalah binatang halal, menunjuk pada bangsa Israel.
Apa yang dipagut oleh ular?
- Kejadian 3: 1
3:1.Adapun ular ialah yang paling cerdik dari segala binatang di darat yang dijadikan oleh TUHAN Allah. Ular itu berkata kepada perempuan itu: "Tentulah Allah berfirman: Semua pohon dalam taman ini jangan kamu makan buahnya, bukan?"
'Semua pohon dalam taman ini jangan kamu makan buahnya, bukan?'= Tuhan berfirman: semua buah pohon di taman boleh dimakan, kecuali satu.
Yang pertama: ular memagut telingagereja Tuhan, sehingga mulai tidak mengalami kepuasan dalam mendengar firman pengajaran yang benar; memuaskan keinginan telinganya untuk mendengar suara ular: ajaran asing yang berbeda dengan alkitab, termasuk gosip-gosip. Biarpun orangnya hebat tetapi kalau ayatnya tidak cocok dengan alkitab, berarti suara ular.
Yang paling populer adalah ajaran soal kawin cerai. Sekarang diperbolehkan, itulah suara ular, sehingga orang memilih di situ.
Dulu dia senang mendengar firman, tetapi setelah kena masalah, ia mulai mendengar ajaran asing karena mempertahankan sesuatu yang salah.
Akibatnya: bimbang, karena firman dicocokkan dengan keinginan.
Sesudah bimbang, Hawa menambah dan mengurangi firman: Hawa mengurangi kata 'bebas' dan menambah kata 'raba', sesuai dengan keinginannya sendiri.
Akhirnya, ia menolak firman pengajaran yang benar; tidak taat--Hawa memakan buah yang dilarang Tuhan.
Dulu firman belum sampai pada dosanya, sehingga ia senang mendengarnya, tetapi saat firman terkena pada dia, ada yang minta ampun, tetapi ada yang memberi komentar negatif dan mencari suara lain yang cocok dengan telinganya.
2 Timotius 4: 3
4:3.Karena akan datang waktunya, orang tidak dapat lagi menerima ajaran sehat, tetapi mereka akan mengumpulkan guru-guru menurut kehendaknya untuk memuaskan keinginan telinganya.
Akibatnya: berbuat dosa dan telanjang--hidupnya dipermalukan sampai ketinggalan saat Yesus datang kembali.
Firman pengajaran yang benar bukan untuk diperbantahkan, diperdebatkan, didiskusikan tetapi untuk didengar, diyakini, dan dipraktikkan. Firman ini sudah benar, lalu apa yang mau didiskusikan? Tidak perlu! Tinggal kita terima.
Kalau mendengar dan taat dengar-dengaran kita akan disucikansehingga menghasilkan perbuatan-perbuatan benar, suci, dan baik--membalas kejahatan dengan kebaikan.
Ini akan menjadi pakaian putih berkilau-kilauan, bukan telanjang, itulah PAKAIAN MEMPELAI.
Wahyu 19: 8
19:8. Dan kepadanya dikaruniakan supaya memakai kain lenan halus yang berkilau-kilauan dan yang putih bersih!" (Lenan halus itu adalah perbuatan-perbuatan yang benar dari orang-orang kudus.)
(terjemahan lama)
19:8. Maka dikaruniakanlah kepadanya supaya ia boleh menghiasi dirinya dengan kain kasa halus yang bercahaya dan bersih; karena kain kasa halus itulah ibarat segala kebajikanorang-orang suci itu."
Mari kita hanya berbuat baik, bahkan membalas kejahatan dengan kebaikan.
Kalau sombong kita justru merugikan orang, bahkan membalas kebaikan dengan kejahatan.
- Mazmur 140: 1-4
I140:1.Untuk pemimpin biduan. Mazmur Daud.
140:2.Luputkanlah aku, ya TUHAN, dari pada manusia jahat, jagalah aku terhadap orang yang melakukan kekerasan,
140:3.yang merancang kejahatan di dalam hati, dan setiap hari menghasut-hasut perang!
140:4.Mereka menajamkan lidahnyaseperti ular, bisa ular senduk ada di bawah bibirnya. Sela
Yang kedua: ular memagut lidah/bibir, sehingga kita bertabiat ular.
Tadi telinga digigit juga membuat kita bertabiat ular. Kita bosan mendengar firman karena mempertahankan sesuatu yang salah.
Perkataan sia-sia adalah tanda ketidakpuasan.
"Satu waktu saya ditelepon: 'Om, minta ijazah.': 'Kamu dari mana?': 'Dari situ.': 'Lho..kan kamu diajar itu ada lima injil?': 'Iya, om.': 'Ya sudah, kamu tidak lulus.'"
Jangan korbankan pengajaran yang benar untuk perkara duniawi. Dulu berteriak-teriak, supaya dikeluarkan dari Mesir, tetapi setelah keluar, menjadi sombong.
Ular menggigit mulut sehingga mengeluarkan perkataan sia-sia:
- Bersungut, mengomel, menyalahkan.
Bersungut adalah luapan dari ketidakpuasan.
Hati-hati!Kalau anak bersungut di rumah, ia akan mematikan hati orang tua, bahkan mematikan iman. Jaga!
- Dusta, fitnah, perkataan kotor/kasar.
- Tidak mau menyeru nama Yesus untuk mengusir setan. Setan adalah seperti ular yang matanya tidak pernah berkedip.
Ular menggigit lidah sehingga tidak mau menyebut: Haleluya, berarti tidak memiliki suara mempelai.
Wahyu 19: 1, 3-4, 6
19:1.Kemudian dari pada itu aku mendengar seperti suara yang nyaring dari himpunan besar orang banyak di sorga, katanya: "Haleluya!Keselamatan dan kemuliaan dan kekuasaan adalah pada Allah kita,
19:3.Dan untuk kedua kalinya mereka berkata: "Haleluya!Ya, asapnya naik sampai selama-lamanya."
19:4.Dan kedua puluh empat tua-tua dan keempat makhluk itu tersungkur dan menyembah Allah yang duduk di atas takhta itu, dan mereka berkata: "Amin, Haleluya."
19:6.Lalu aku mendengar seperti suara himpunan besar orang banyak, seperti desau air bah dan seperti deru guruh yang hebat, katanya: "Haleluya! Karena Tuhan, Allah kita, Yang Mahakuasa, telah menjadi raja.
Ayat 1, 3-4= menyembah Allah Tritunggal.
Ayat 6= dari semua suku bangsa kita hanya satu tubuh dengan satu suara mempelai: Haleluya, untuk menyambut kedatangan Yesus.
Jadi, kalau ada perkataan sia-sia--bersungut, mengomel, dusta, fitnah, gosip--, tidak mau menyeru nama Yesus, tidak mau menyebut: Haleluya, berarti tidak punya suara mempelai.
Tadi, kalau mendengar suara ular, berarti tidak punya pakaian mempelai. Hati-hati!
Tetapi kalau kita mau melembut--mendengar dan taat dengar-dengaran pada firman--kita akan disucikansampai perkataan juga disucikan--tidak salah dalam perkataan. Kita sempurna seperti Yesus, hanya bersorak sorai: Haleluya--SUARA MEMPELAI.
Yakobus 3: 2
3:2.Sebab kita semua bersalah dalam banyak hal; barangsiapa tidak bersalah dalam perkataannya, ia adalah orang sempurna, yang dapat juga mengendalikan seluruh tubuhnya.
Jaga telinga! Kalau telinga sudah berani mendengar yang lain (kita ditelanjangi), mulut juga pasti akan dipagut ular, sampai tidak mau menyebut: Haleluya.
- Kisah Rasul 28: 3
28:3.Ketika Paulus memungut seberkas ranting-ranting dan meletakkannya di atas api, keluarlah seekor ular beludakkarena panasnya api itu, lalu menggigit tangannya.
Yang ketiga: ular memagut tangan, sehingga kita bertabiat ular.
Tadi telinga digigit sehingga mau mendengar yang lain, yang cocok dengan daging dan dosanya.
Kemudian mulut digigit, dan sekarang tangan dipagut ular.
Tangan dipagut ular artinya
- Tidak bisa memberiuntuk pekerjaan Tuhan dan sesama yang membutuhkan, mulai dari rumah tangga, penggembalaan, antar penggembalaan, sampai Israel dan kafir menjadi satu tubuh Kristus yang sempurna.
Tidak bisa memberi= kikir, dan pasti serakah--mencuri milik sesama terutama milik Tuhan yaitu persepuluhan dan persembahan khusus.
- Tidak setiabahkan meninggalkan ibadah pelayanan kepada Tuhan, sampai tidak bisa menyembah Tuhan.
Jika kita mendengar dan dengar-dengaran pada firman pengajaran yang benar, maka tangan kita akan disucikansehingga lebih bahagia memberi dari pada menerima, setia berkobar-kobar dalam ibadah pelayanan sampai garis akhir--sampai meninggal dunia atau Yesus datang kembali.
Kalau tidak setia, berarti tangan sudah digigit ular.
Mari kembali setia!
Jaga telinga lewat mendengar yang benar dan dengar-dengaran!
Jaga mulut sampai bersuara: Haleluya.
Jaga tangan sampai bisa memberi dan menyembah Tuhan; mengangkat tangan kepada Tuhan.
Mazmur 141: 1-2
141:1.Mazmur Daud. Ya TUHAN, aku berseru kepada-Mu, datanglah segera kepadaku, berilah telinga kepada suaraku, waktu aku berseru kepada-Mu!
141:2.Biarlah doaku adalah bagi-Mu seperti persembahan ukupan, dan tanganku yang terangkatseperti persembahan korban pada waktu petang.
Mari, kita lebih percaya Tuhan dari pada yang lain. Ada apa-apa kita hanya mengangkat tangan sampai menyembah Tuhan. Kita hanya memandang wajah-Nya, berserah dan berseru kepada-Nya, maka Tuhan akan menolong kita.
Dulu waktu umat Israel dipagut ular, Tuhan menolong lewat ular tembaga yang diletakkan pada sebuah tiang. Setiap orang yang melihat, akan hidup.
Bilangan 21: 8
21:8.Maka berfirmanlah TUHAN kepada Musa: "Buatlah ular tedung dan taruhlah itu pada sebuah tiang; maka setiap orang yang terpagut, jika ia melihatnya, akan tetap hidup."
Sekarang, ular menunjuk pada Yesus saat Ia menanggung segala dosa.
Yohanes 3: 14-15
3:14.Dan sama seperti Musa meninggikan ulardi padang gurun, demikian juga Anak Manusiaharus ditinggikan,
3:15. supaya setiap orang yang percaya kepada-Nya beroleh hidup yang kekal.
Yesus harus ditinggikan di kayu salib untuk menanggung segala racun ular yang menyerang kita.
Dari pihak kita: lihat Yesus yang sudah disalib, ulurkan tangan, dan berseru-berserah hanya kepada Dia.
Dia akan mengulurkan tangan ajaib-Nya kepada kita, dan mujizat pasti terjadi, terutama mujizat rohani: pembaharuan hidup, dimulai dari rendah hati, sabar, dan lemah lembut--bukan hati yang bengkak.
Lemah lembut= kemampuan untuk menerima firman pengajaran yang keras yang menunjukkan dosa-dosa kita untuk menyucikan kita sehingga kita bisa rendah hatiyaitu mengaku dosa kepada Tuhan dan sesama, dan kita bisa lemah lembut yaitu mengampuni dosa orang lain dan melupakannya.
Sabar= sabar dalam penderitaan; jangan bersungut dan sabar menunggu waktu Tuhan.
"Dalam perjalanan hidup saya bersama Tuhan, saya juga harus sabar. Sudah baik, kerja, tapi harus tinggalkan semua, harus sabar. Karena itu Lempin-El juga harus sabar dalam mencari pasangan. Isteri saya juga sabar. Selama pacaran saya tidak bisa kasih apa-apa, hanya bisa memberi manisan mangga yang di pinggir jalan. Tapi dia terima dengan sabar. Saya sudah di sini, saya belikan dia daster, dia senang. Sabar, ada waktunya Tuhan."
Rendah hati, lemah lembut, dan sabar, maka perut bukan diisi dengan cairan tetapi KASIH ALLAH. Itu kasih Allah yang sesungguhnya yang tidak dapat dipisahkan oleh apapun.
Kasih Allah adalah dasar. Lihat Yesus malam ini! Serahkan semua kepada Dia!
Mujizat jasmani juga terjadi: penyakit apapun disembuhkan, ada pertolongan, masalah mustahil jadi tidak mustahil, ada masa depan yang berhasil dan indah. Dia bisa memberikan yang terbaik bagi kita.
Kuliah, kerja yang sungguh-sungguh, tambah dengan melayani Tuhan dengan sungguh-sungguh.
Dan jika Tuhan datang kembali kita layak menyambut kedatangan-Nya kedua kali.
Tuhan memberkati.