Salam sejahtera dalam kasih sayang Tuhan kita Yesus Kristus.
Lukas 4: 42-44
4:42 Ketika hari siang, Yesus berangkat dan pergi ke suatu tempat yang sunyi. Tetapi orang banyak mencari Dia, lalu menemukan-Nya dan berusaha menahan Dia supaya jangan meninggalkan mereka.
4:43 Tetapi Ia berkata kepada mereka: “Juga di kota-kota lain Aku harus memberitakan Injil Kerajaan Allah sebab untuk itulah Aku diutus.”
4:44 Dan Ia memberitakan Injil dalam rumah-rumah ibadat di Yudea.
Tentang Yesus mengajar di kota-kota lain.
Yesus pergi ke '
tempat yang sunyi'.
Artinya: damai sejahtera/ketenangan di dalam doa penyembahan atau masuk dalam doa penyembahan sehingga mengalami damai sejahtera.
Ketenangan ini dikaitkan dengan pelayanan, yaitu pemberitaan Firman Tuhan.
Dalam Perjanjian lama, bekerja dulu baru mengalami perhentian (6 hari bekerja, dan hari ketujuh baru Sabath).
Tetapi di Perjanjian Baru,
mengalami ketenangan dulu, baru bisa melayani/memberitakan Firman.
Hasilnya: pelayanan menjadi enak dan ringan.
Yesaya 30: 15
30:15 Sebab beginilah firman Tuhan ALLAH, Yang Mahakudus, Allah Israel: “Dengan bertobat dan tinggal diam kamu akan diselamatkan, dalam tinggal tenang dan percaya terletak kekuatanmu.” Tetapi kamu enggan,
= posisi diam dan tenang.
'
diam'= berdiam diri, memeriksa diri sendiri lewat ketajaman Firman Tuhan. Jika ditunjukkan dosa-dosa, maka kita harus mengaku kepada Tuhan dan sesama. Jika diampuni, jangan berbuat dosa lagi (bertobat).
'
tenang'= menguasai diri supaya tidak berharap orang lain, tetapi tetap percaya dan berharap pada Tuhan, sehingga kita bisa berdoa dan menyembah Tuhan. Daging ini sering berharap orang lain.
Lewat diam dan tenang,
kita mengalami 2 hal:
- Memiliki iman yang teguh, sehingga tahan uji dalam menghadapi segala persoalan.
Lukas 4= tentang iman.
Iman yang teguh: tidak kecewa, putus asa dan tinggalkan Tuhan menghadapi apapun juga.
Daniel 6: 8-9, 11, 20-23
6:8 Semua pejabat tinggi kerajaan ini, semua penguasa dan wakil raja, para menteri dan bupati telah mufakat, supaya dikeluarkan kiranya suatu penetapan raja dan ditetapkan suatu larangan, agar barangsiapa yang dalam tiga puluh hari menyampaikan permohonan kepada salah satu dewa atau manusia kecuali kepada tuanku, ya raja, maka ia akan dilemparkan ke dalam gua singa.
6:9 Oleh sebab itu, ya raja, keluarkanlah larangan itu dan buatlah suatu surat perintah yang tidak dapat diubah, menurut undang-undang orang Media dan Persia, yang tidak dapat dicabut kembali.”
6:11 Demi didengar Daniel, bahwa surat perintah itu telah dibuat, pergilah ia ke rumahnya. Dalam kamar atasnya ada tingkap-tingkap yang terbuka ke arah Yerusalem; tiga kali sehari ia berlutut, berdoa serta memuji Allahnya, seperti yang biasa dilakukannya.
6:20 Pagi-pagi sekali ketika fajar menyingsing, bangunlah raja dan pergi dengan buru-buru ke gua singa;
6:21 dan ketika ia sampai dekat gua itu, berserulah ia kepada Daniel dengan suara yang sayu. Berkatalah ia kepada Daniel: “Daniel, hamba Allah yang hidup, Allahmu yang kausembah dengan tekun, telah sanggupkah Ia melepaskan engkau dari singa-singa itu?”
6:22 Lalu kata Daniel kepada raja: “Ya raja, kekallah hidupmu!
6:23 Allahku telah mengutus malaikat-Nya untuk mengatupkan mulut singa-singa itu, sehingga mereka tidak mengapa-apakan aku, karena ternyata aku tak bersalah di hadapan-Nya; tetapi juga terhadap tuanku, ya raja, aku tidak melakukan kejahatan.”
Daniel tetap berdoa sekalipun menghadapi ancaman. Akhirnya, Daniel dimasukan dalam gua singa, tetapi tangan Tuhan mampu mengatupkan mulut singa dan Daniel mendapatkan pengangkatan dari Tuhan (keberhasilan dan masa depan yang indah).
- Mengalami perobekan daging dengan segala tabiatnya, yaitu:
- Lukas 4: 42
4:42 Ketika hari siang, Yesus berangkat dan pergi ke suatu tempat yang sunyi. Tetapi orang banyak mencari Dia, lalu menemukan-Nya dan berusaha menahan Dia supaya jangan meninggalkan mereka.
'orang-orang menahan Yesus'= tabiat egois yang harus diperas karena merasa sudah diberkati.
'egois'= tidak ingat orang lain yang membutuhkan, bahkan merugikan orang lain.
- kebenaran sendiri= menutupi dosa dengan menyalahkan orang lain dan Tuhan.
- mempertahankan kehendak sendiri, sehingga tidak taat dengar-dengaran.
Kalau daging diperas, minyak Roh Kudus dicurahkan kepada kita semua.
Tanpa Roh Kudus, kita tidak akan bisa melayani Tuhan.
Hasilnya:
- Kisah Rasul 1: 8
1:8 Tetapi kamu akan menerima kuasa, kalau Roh Kudus turun ke atas kamu, dan kamu akan menjadi saksi-Ku di Yerusalem dan di seluruh Yudea dan Samaria dan sampai ke ujung bumi.”
Kekuatan Roh Kudus membuat kita bisa dipakai untuk bersaksi, baik bersaksi tentang kabar baik maupun kabar mempelai.
- Roh Kudus memberikan perhentian/ ketenangan, sehingga semua enak dan ringan.
Kalau enak dan ringan, kita bisa bertahan sampai garis akhir, bahkan terangkat.
Kalau melayani dengan kekuatan daging, semakin hari justru semakin berat.
- Roma 8: 15
8:15 Sebab kamu tidak menerima roh perbudakan yang membuat kamu menjadi takut lagi, tetapi kamu telah menerima Roh yang menjadikan kamu anak Allah. Oleh Roh itu kita berseru: “ya Abba, ya Bapa!”
Roh Kudus membuat kita bisa berseru 'ya Abba, ya Bapa' (taat dengar-dengaran).
Taat dengar-dengaran= mengulurkan tangan pada Tuhan dan Tuhan mengulurkan tangan pada kita, sehingga kita berada dalam pelukan Tangan Tuhan.
Inilah keadaan kita kalau kita berada di 'tempat yang sunyi', yaitu kita berada dalam gendongan Tuhan dan kita akan menerima:
- Yesaya 46: 3-4
46:3 “Dengarkanlah Aku, hai kaum keturunan Yakub, hai semua orang yang masih tinggal dari keturunan Israel, hai orang-orang yang Kudukung sejak dari kandungan, hai orang-orang yang Kujunjung sejak dari rahim.
46:4 Sampai masa tuamu Aku tetap Dia dan sampai masa putih rambutmu Aku menggendong kamu. Aku telah melakukannya dan mau menanggung kamu terus; Aku mau memikul kamu dan menyelamatkan kamu.
'Aku mau menggendong kamu'= Tuhan bertanggung jawab atas hidup kita.
Artinya: mati hidup kita ada dalam Tangan Tuhan.
- 'Aku mau memikul kamu'= Tuhan memikul segala beban kita dan menyelesaikan segala masalah kita.
- 'Aku mendukungmu'= mengangkat apa yang sudah jatuh.
Tuhan mengangkat kita dari dosa dan dari kegagalan menjadi berhasil.
- 'Aku mau menyelamatkanmu'= belas kasih Tuhan mampu menyelamatkan kita dari antikris. Kita juga disucikan sampai disempurnakan.
Tuhan memberkati.