Salam sejahtera dalam kasih sayang Tuhan kita Yesus Kristus.
Lukas pasal 4 dan 5 dalam susunan Tabernakel menunjuk tentang Medzbah Korban Bakaran, yaitu tentang iman.
Dulu, dalam Perjanjian Lama, Medzbah Korban Bakaran adalah tempat untuk membakar binatang korban, untuk menghapus dosa Israel (umat pilihan Tuhan).
Sekarang, dalam Perjanjian Baru, Medzbah Korban Bakaran menunjuk pada salib Kristus. Binatang korban menunjuk pada korban Kristus yang tidak bercacat dan tidak bercela.
Kisah Rasul 10:43
10:43 Tentang Dialah semua nabi bersaksi, bahwa barangsiapa percaya kepada-Nya, ia akan mendapat pengampunan dosa oleh karena nama-Nya.”
Jika kita percaya atau iman kepada Yesus, maka kita mendapat pengampunan dosa. Selanjutnya jangan berbuat dosa lagi. Maka kita selamat dan tidak binasa.
Lukas 4:1-13 adalah tentang pencobaan di padang gurun. Ini merupakan ujian iman.
Iman yang diuji akan menghasilkan kebenaran sampai kesempurnaan. Dulu Abraham dan Rahab yang mengalami ujian iman (sudah dibahas dalam Ibadah KMR, 13 April 2013). Sekarang, Yesus dan sidang jemaat yang mengalami ujian iman. Iblis mencobai Yesus untuk menggagalkan rencana Allah yang menjadi tanggung jawab Yesus.
Tiga kali iblis mencobai Yesus:
- [Lukas 4:1-4] Pencobaan batu menjadi roti.
- [Lukas 4:5-8] Pencobaan tentang penyembahan.
- [Lukas 4:9-12] Pencobaan tentang Bait Allah.
ad. 1. Pencobaan batu menjadi roti.
Lukas 4:1-4
4:1 Yesus, yang penuh dengan Roh Kudus, kembali dari sungai Yordan, lalu dibawa oleh Roh Kudus ke padang gurun.
4:2 Di situ Ia tinggal empat puluh hari lamanya dan dicobai Iblis. Selama di situ Ia tidak makan apa-apa dan sesudah waktu itu Ia lapar.
4:3 Lalu berkatalah Iblis kepada-Nya: “Jika Engkau Anak Allah, suruhlah batu ini menjadi roti.”
4:4 Jawab Yesus kepadanya: “Ada tertulis: Manusia hidup bukan dari roti saja.”
Ini menunjuk pada pencobaan menyangkut perkara jasmani (ekonomi, sekolah, dll) untuk menggagalkan rencana Allah.
Rencana Allah adalah batu menjadi roti secara rohani, yaitu bangsa Kafir yang keras dan berdosa mau dijadikan anak-anak Abraham.
Matius 3:6-9,11
3:6 Lalu sambil mengaku dosanya mereka dibaptis oleh Yohanes di sungai Yordan.
3:7 Tetapi waktu ia melihat banyak orang Farisi dan orang Saduki datang untuk dibaptis, berkatalah ia kepada mereka: “Hai kamu keturunan ular beludak. Siapakah yang mengatakan kepada kamu, bahwa kamu dapat melarikan diri dari murka yang akan datang?
3:8 Jadi hasilkanlah buah yang sesuai dengan pertobatan.
3:9 Dan janganlah mengira, bahwa kamu dapat berkata dalam hatimu: Abraham adalah bapa kami! Karena aku berkata kepadamu: Allah dapat menjadikan anak-anak bagi Abraham dari batu-batu ini!3:11 Aku membaptis kamu dengan air sebagai tanda pertobatan, tetapi Ia yang datang kemudian dari padaku lebih berkuasa dari padaku dan aku tidak layak melepaskan kasut-Nya. Ia akan membaptiskan kamu dengan Roh Kudus dan dengan api.
Proses bangsa Kafir menjadi anak Abraham:
- Percaya Yesus dan mengaku dosa-dosa, sehingga kita diampuni oleh darah Yesus.
- Bertobat, berhenti berbuat dosa dan kembali kepada Tuhan.
- Baptisan air dan baptisan Roh Kudus, sama dengan lahir baru dari air dan roh sehingga kita mendapat hidup baru yaitu hidup Surgawi.
Hidup Surgawi adalah hidup dalam kebenaran, atau hidup dari iman.
Galatia 3:7
3:7 Jadi kamu lihat, bahwa mereka yang hidup dari iman, mereka itulah anak-anak Abraham.
Ini yang disebut sebagai anak-anak Abraham yang berhak untuk mendapatkan berkat Abraham sampai ke anak cucu, bisa menjadi berkat bagi orang lain, bahkan layak untuk mendapat hidup kekal.
Jika Yesus egois dan hanya mencari kepentingan daging, maka Yesus bisa mengubah batu menjadi roti secara jasmani. Tetapi ini berarti rencana Allah gagal dan bangsa Kafir tidak bisa menjadi anak Abraham melainkan binasa selamanya.
Kita harus waspada sebab seringkali kita mendapatkan pencobaan secara jasmani yang membuat kita egois. Kita hanya mencari kepentingan jasmani sehingga berbuat dosa dan tidak benar. Akibatnya adalah rencana Allah menjadi gagal.
Dalam ujian iman, kita harus tetap hidup dari iman dan hidup dalam kebenaran. Kunci kemenangan adalah mengutamakan yang rohani lebih dari yang jasmani.
2 Korintus 5:7-10
5:7 --sebab hidup kami ini adalah hidup karena percaya, bukan karena melihat--
5:8 tetapi hati kami tabah, dan terlebih suka kami beralih dari tubuh ini untuk menetap pada Tuhan.
5:9 Sebab itu juga kami berusaha, baik kami diam di dalam tubuh ini, maupun kami diam di luarnya, supaya kami berkenan kepada-Nya.
5:10 Sebab kita semua harus menghadap takhta pengadilan Kristus, supaya setiap orang memperoleh apa yang patut diterimanya, sesuai dengan yang dilakukannya dalam hidupnya ini, baik ataupun jahat.
Praktek sehari-hari iman yang teruji adalah:
- [2 Korintus 5:8] Tabah, kuat dan teguh hati, artinya adalah:
- Tetap percaya dan menyeru nama Yesus apa pun yang kita hadapi.
- Tetap hidup dalam kebenaran apa pun yang kita hadapi.
- Tetap berpegang teguh pada kehendak Allah, yaitu firman pengajaran yang benar, dan taat dengar-dengaran.
Kalau tabah dan kuat hati, maka semua akan menjadi baik dan indah pada waktuNya.
1 Tawarikh 19:13
19:13 Kuatkanlah hatimu dan marilah kita menguatkan hati untuk bangsa kita dan untuk kota-kota Allah kita. TUHAN kiranya melakukan yang baik di mata-Nya.”
- [2 Korintus 5:9] Selalu berusaha untuk berkenan kepada Tuhan.
Amsal 12:2,22
12:2 Orang baik dikenan TUHAN, tetapi si penipu dihukum-Nya.
12:22 Orang yang dusta bibirnya adalah kekejian bagi TUHAN, tetapi orang yang berlaku setia dikenan-Nya.
Kehidupan yang setia, jujur, dan baik adalah kehidupan yang berkenan kepada Tuhan. Baik dalam kehidupan pribadi, pergaulan sehari-hari, dalam rumah tangga, maupun dalam pelayanan, kita harus menjadi kehidupan yang setia, jujur, dan baik.
- Setia artinya tidak berkhianat.
- Jujur artinya tidak berdusta.
- Baik artinya tidak merugikan orang lain, tidak jahat, tidak membalas kejahatan dengan kejahatan tetapi membalas kejahatan dengan kebaikan.
Kehidupan semacam ini berkenan kepada Tuhan, dan doanya juga berkenan kepada Tuhan.
Amsal 15:8
15:8 Korban orang fasik adalah kekejian bagi TUHAN, tetapi doa orang jujur dikenan-Nya.
Menjadi rumah doa berarti semua diberkati dan semua bahagia.
- [2 Korintus 5:10] Siap untuk menghadapi takhta pengadilan Kristus.
Yang diadili adalah dosa-dosa, mulai dari angan-angan dosa, perbuatan dosa, dan perkataan dosa.
Kalau kita siap menghadapi takhta pengadilan Kristus, artinya kita harus menyelesaikan dosa-dosa lewat berdamai.
Berdamai artinya:
- Mengaku dosa pada Tuhan dan sesama. Jika diampuni jangan berbuat dosa lagi.
- Mengampuni dosa orang lain dan melupakannya.
Maka dosa-dosa diselesaikan oleh darah Yesus dan kita mengalami damai sejahtera.
Kalau kita sudah damai sejahtera, maka takhta pengadilan Kristus berubah menjadi takhta kasih karunia dari Imam Besar. Di situ Imam Besar akan menjadikan semua enak dan ringan, semua selesai dan tertolong pada waktuNya.
Ibrani 2:17-18
2:17 Itulah sebabnya, maka dalam segala hal Ia harus disamakan dengan saudara-saudara-Nya, supaya Ia menjadi Imam Besar yang menaruh belas kasihan dan yang setia kepada Allah untuk mendamaikan dosa seluruh bangsa.
2:18 Sebab oleh karena Ia sendiri telah menderita karena pencobaan, maka Ia dapat menolong mereka yang dicobai.
Ibrani 4:16
4:16 Sebab itu marilah kita dengan penuh keberanian menghampiri takhta kasih karunia, supaya kita menerima rahmat dan menemukan kasih karunia untuk mendapat pertolongan kita pada waktunya.
Sampai semua sempurna dan nama kita tertulis dalam kitab kehidupan. Kita layak untuk masuk Kerajaan Surga yang kekal saat kedatangan Tuhan kedua kali.
Keluaran 32:30-33
32:30 Keesokan harinya berkatalah Musa kepada bangsa itu: “Kamu ini telah berbuat dosa besar, tetapi sekarang aku akan naik menghadap TUHAN, mungkin aku akan dapat mengadakan pendamaian karena dosamu itu.”
32:31 Lalu kembalilah Musa menghadap TUHAN dan berkata: “Ah, bangsa ini telah berbuat dosa besar, sebab mereka telah membuat allah emas bagi mereka.
32:32 Tetapi sekarang, kiranya Engkau mengampuni dosa mereka itu--dan jika tidak, hapuskanlah kiranya namaku dari dalam kitab yang telah Kautulis.”
32:33 Tetapi TUHAN berfirman kepada Musa: “Siapa yang berdosa kepada-Ku, nama orang itulah yang akan Kuhapuskan dari dalam kitab-Ku.
Tuhan memberkati.