Salam sejahtera dalam kasih sayang Tuhan kita Yesus Kristus.
Kita masih membahas Lukas 9:22-27.
Lukas 9:24
9:24 Karena barangsiapa mau menyelamatkan nyawanya, ia akan kehilangan nyawanya; tetapi barangsiapa kehilangan nyawanya karena Aku, ia akan menyelamatkannya.
Syarat pengikutan kepada Yesus adalah harus kehilangan nyawa. Ada dua istilah:
- "Menyelamatkan nyawa" artinya mengikuti keinginan daging sehingga melawan Tuhan/ firman Allah/ orang tua.
Akibatnya adalah kehilangan nyawa dan binasa selamanya.
- "Kehilangan nyawa karena Tuhan" artinya mau menyalibkan keinginan daging karena Tuhan/ firman Allah, untuk berkenan kepada Tuhan.
Hasilnya adalah mendapatkan nyawa, yaitu hidup kekal dalam Surga yang kekal, Yerusalem Baru.
Jadi, pengikutan yang benar kepada Yesus adalah pengikutan yang ditandai salib, sama dengan perjalanan salib menuju Yerusalem Baru.
Tuhan Yesus hanya memberikan satu jalan kepada pengikutNya, yaitu jalan salib. Ini adalah kemurahan Tuhan. Mengapa demikian?
- Kalau ada banyak jalan, maka pasti memilih yang enak bagi daging.
Daging selalu mendorong untuk berbuat dosa sampai puncaknya dosa, yang mengarah pada maut/ kebinasaan.
- Kalau ada banyak jalan, maka banyak anak Tuhan/ pelayan Tuhan yang tersesat dan binasa.
Langkah-langkah jalan salib:
- Berpikiran salib.
1 Petrus 4:1-2
4:1 Jadi, karena Kristus telah menderita penderitaan badani, kamupun harus juga mempersenjatai dirimu dengan pikiran yang demikian, --karena barangsiapa telah menderita penderitaan badani, ia telah berhenti berbuat dosa--,
4:2 supaya waktu yang sisa jangan kamu pergunakan menurut keinginan manusia, tetapi menurut kehendak Allah.
Kaum muda kebanyakan berpikir dunia, asalkan senang, sehingga terjerumus dalam dosa sampai puncaknya dosa.
Praktek pikiran salib adalah rela menderita secara daging untuk berhenti berbuat dosa dan kembali menurut kehendak Allah, yaitu hidup dalam kebenaran dan menjadi senjata kebenaran (beribadah melayani dengan setia dan benar).
Mazmur 5:13
5:13 Sebab Engkaulah yang memberkati orang benar, ya TUHAN; Engkau memagari dia dengan anugerah-Mu seperti perisai.
Hasilnya adalah dipagari dengan berkat dan anugerah Tuhan. Setan dan kutukan tidak bisa menjamah. Kita bersuasana Firdaus.
- Berpegang pada salib dan meninggikan salib.
Keluaran 14:16
14:16 Dan engkau, angkatlah tongkatmu dan ulurkanlah tanganmu ke atas laut dan belahlah airnya, sehingga orang Israel akan berjalan dari tengah-tengah laut di tempat kering.
Keluaran 14:5-8
14:5 Ketika diberitahukan kepada raja Mesir, bahwa bangsa itu telah lari, maka berubahlah hati Firaun dan pegawai-pegawainya terhadap bangsa itu, dan berkatalah mereka: “Apakah yang telah kita perbuat ini, bahwa kita membiarkan orang Israel pergi dari perbudakan kita?”
14:6 Kemudian ia memasang keretanya dan membawa rakyatnya serta.
14:7 Ia membawa enam ratus kereta yang terpilih, ya, segala kereta Mesir, masing-masing lengkap dengan perwiranya.
14:8 Demikianlah TUHAN mengeraskan hati Firaun, raja Mesir itu, sehingga ia mengejar orang Israel. Tetapi orang Israel berjalan terus dipimpin oleh tangan yang dinaikkan.
Terutama adalah saat menghadapi keadaan terjepit, seperti Musa bersama bangsa Israel yang sudah keluar dari Mesir tetapi kemudian dalam keadaan terjepit. Di depan ada laut (kesulitan dan kemustahilan), di belakang ada Firaun dan pasukannya (dosa sampai puncaknya dosa yang terus mengejar), di kiri dan kanan ada padang belantara (dunia dengan segala pengaruhnya). Yang Tuhan perintahkan adalah supaya Musa berpegang pada salib dan meninggikan salib.
Keluaran 14:14
14:14 TUHAN akan berperang untuk kamu, dan kamu akan diam saja.”
Prakteknya adalah kita berdiam diri dan Tuhan yang berperang ganti kita.
Yesaya 30:15-16
30:15 Sebab beginilah firman Tuhan ALLAH, Yang Mahakudus, Allah Israel: “Dengan bertobat dan tinggal diam kamu akan diselamatkan, dalam tinggal tenang dan percaya terletak kekuatanmu.” Tetapi kamu enggan,
30:16 kamu berkata: “Bukan, kami mau naik kuda dan lari cepat,” maka kamu akan lari dan lenyap. Katamu pula: “Kami mau mengendarai kuda tangkas,” maka para pengejarmu akan lebih tangkas lagi.
Jangan naik kuda, artinya jangan mengandalkan kepandaian, kekuatan, dll.
Jangan sampai melepaskan salib/ tongkat, sebab akan menjadi ular. Masalah bukan selesai, tetapi justru makin bertambah.
Berdiam diri artinya mengoreksi diri lewat ketajaman pedang firman. Jika ada dosa, harus diakui kepada Tuhan dan sesama. Jika diampuni, jangan berbuat dosa lagi.
Tenang artinya menguasai diri. Kita tidak berharap pada siapa pun, tetapi hanya berharap sepenuh kepada Tuhan.
Keluaran 14:21-22
14:21 Lalu Musa mengulurkan tangannya ke atas laut, dan semalam-malaman itu TUHAN menguakkan air laut dengan perantaraan angin timur yang keras, membuat laut itu menjadi tanah kering; maka terbelahlah air itu.
14:22 Demikianlah orang Israel berjalan dari tengah-tengah laut di tempat kering; sedang di kiri dan di kanan mereka air itu sebagai tembok bagi mereka.
Hasilnya adalah tangan Tuhan sanggup membuka jalan keluar dari segala masalah. Tangan Tuhan sanggup memakai kita dalam kegerakan Roh Kudus hujan akhir.
- Berjalan di jalan salib.
1 Petrus 2:21-25
2:21 Sebab untuk itulah kamu dipanggil, karena Kristuspun telah menderita untuk kamu dan telah meninggalkan teladan bagimu, supaya kamu mengikuti jejak-Nya.
2:22 Ia tidak berbuat dosa, dan tipu tidak ada dalam mulut-Nya.
2:23 Ketika Ia dicaci maki, Ia tidak membalas dengan mencaci maki; ketika Ia menderita, Ia tidak mengancam, tetapi Ia menyerahkannya kepada Dia, yang menghakimi dengan adil.
2:24 Ia sendiri telah memikul dosa kita di dalam tubuh-Nya di kayu salib, supaya kita, yang telah mati terhadap dosa, hidup untuk kebenaran. Oleh bilur-bilur-Nya kamu telah sembuh.
2:25 Sebab dahulu kamu sesat seperti domba, tetapi sekarang kamu telah kembali kepada gembala dan pemelihara jiwamu.
Ini sama dengan mengikuti jejak Yesus, yaitu jejak kematian dan kebangkitan. Prakteknya:
- Mati terhadap dosa dan hidup dalam kebenaran.
Artinya tidak berbuat dosa, tidak berdusta, tidak membalas kejahatan dengan kejahatan, tetapi membalas kejahatan dengan kebaikan.
- Kembali pada penggembalaan yang benar dan baik, menjadi domba-domba yang tergembala dengan benar dan baik.
1 Petrus 2:25
2:25 Sebab dahulu kamu sesat seperti domba, tetapi sekarang kamu telah kembali kepada gembala dan pemelihara jiwamu.
Syaratnya adalah:
Tuhan memberkati.