Salam sejahtera dalam kasih sayang Tuhan kita Yesus Kristus.
Lukas 10:25-29
10:25 Pada suatu kali berdirilah seorang ahli Taurat untuk mencobai Yesus, katanya: "Guru, apa yang harus kuperbuat untuk memperoleh hidup yang kekal?"10:26 Jawab Yesus kepadanya: "Apa yang tertulis dalam hukum Taurat? Apa yang kaubaca di sana?"10:27 Jawab orang itu: "Kasihilah Tuhan, Allahmu, dengan segenap hatimu dan dengan segenap jiwamu dan dengan segenap kekuatanmu dan dengan segenap akal budimu, dan kasihilah sesamamu manusia seperti dirimu sendiri."10:28 Kata Yesus kepadanya: "Jawabmu itu benar; perbuatlah demikian, maka engkau akan hidup."10:29 Tetapi untuk membenarkan dirinya orang itu berkata kepada Yesus: "Dan siapakah sesamaku manusia?"
Ahli Taurat adalah hamba Tuhan/ pelayan Tuhan yang banyak tahu tentang firman Allah (firman pengajaran) tetapi tidak mempraktikkan sehingga firman pengajaran hanya menjadi pengetahuan (seperti matematika, dll), hanya sampai di logika, tidak menjadi iman, tidak bisa dipraktikkan. Tandanya:
- Mencobai Yesus, bukan mengasihi Yesus.
Ini sama dengan mengkritik firman, mendiskusikan firman, saling berdebat, berbantah, sehingga saling menjatuhkan, tidak saling membangun.
- Membenarkan diri sendiri.
Yaitu tidak mau menerima kebenaran firman Allah. Juga tidak mau mengaku dosa/ kesalahan, malah menutupi dosa dengan menyalahkan orang lain, sampai menyalahkan Tuhan (firman pengajaran yang benar).
Akibatnya adalah tanpa kasih Allah, sehingga tidak bisa mencapai hidup kekal.
Sikap yang benar adalah bukan hanya tahu tentang firman Allah (firman pengajaran benar) tetapi firman Allah harus menjadi pengertian, sampai dipraktikkan dalam hidup kita sehari-hari. Prosesnya:
- Mendengar firman pengajaran benar dengan sungguh-sungguh, dalam urapan Roh Kudus.
- Roh Kudus menolong kita untuk mengerti firman, firman menjadi pengertian.
- Roh Kudus menolong kita untuk percaya/ yakin pada firman, sehingga firman menjadi iman dalam hati.
- Roh Kudus menolong kita untuk melakukan firman, praktik firman.
Maka kita menerima kasih Allah, sama dengan memiliki dua loh batu.
Lukas 10:26-2810:26Jawab Yesus kepadanya: "Apa yang tertulis dalam hukum Taurat? Apa yang kaubaca di sana?"10:27Jawab orang itu: "Kasihilah Tuhan, Allahmu, dengan segenap hatimu dan dengan segenap jiwamu dan dengan segenap kekuatanmu dan dengan segenap akal budimu, dan kasihilah sesamamu manusia seperti dirimu sendiri."10:28Kata Yesus kepadanya: "Jawabmu itu benar; perbuatlah demikian, maka engkau akan hidup."Bukti memiliki kasih Allah (dua loh batu):
- Kita bisa mengasihi Tuhan lebih dari segala sesuatu, mengutamakan Tuhan lebih dari segala sesuatu, dan mengutamakan ibadah pelayanan lebih dari segala sesuatu di dunia.
- Kita bisa mengasihi sesama manusia seperti diri sendiri.
Roma 13:8
13:8Janganlah kamu berhutang apa-apa kepada siapapun juga, tetapi hendaklah kamu saling mengasihi. Sebab barangsiapa mengasihi sesamanya manusia, ia sudah memenuhi hukum Taurat.
Sama dengan jangan berhutang apa-apa kepada sesama, terutama jangan berhutang dosa (= berbuat jahat, merugikan sesama). Sampai kita bisa mengasihi musuh, tidak membalas kejahatan dengan kejahatan, tetapi membalas kejahatan dengan kebaikan.
Hasil memiliki kasih Allah/ dua loh batu:
- Kasih Tuhan lewat korban Kristus sanggup untuk memelihara kehidupan kita di jaman yang sulit, memberi masa depan yang berhasil dan indah, sampai hidup kekal selamanya.
Roma 8:32
8:32Ia, yang tidak menyayangkan Anak-Nya sendiri, tetapi yang menyerahkan-Nya bagi kita semua, bagaimanakah mungkin Ia tidak mengaruniakan segala sesuatu kepada kita bersama-sama dengan Dia?
- Kasih Allah sanggup menghancurkan lembu emas.
Keluaran 32:18-20
32:18Tetapi jawab Musa: "Bukan bunyi nyanyian kemenangan, bukan bunyi nyanyian kekalahan--bunyi orang menyanyi berbalas-balasan, itulah yang kudengar."
32:19Dan ketika ia dekat ke perkemahan itu dan melihat anak lembu dan melihat orang menari-nari, maka bangkitlah amarah Musa; dilemparkannyalah kedua loh itu dari tangannya dan dipecahkannya pada kaki gunung itu.
32:20Sesudah itu diambilnyalah anak lembu yang dibuat mereka itu, dibakarnya dengan api dan digilingnya sampai halus, kemudian ditaburkannya ke atas air dan disuruhnya diminum oleh orang Israel.
Artinya:
- Kasih Allah sanggup memberi kemenangan atas dosa-dosa sampai puncaknya dosa, yaitu dosa makan-minum (merokok, mabuk, narkoba) dan kawin-mengawinkan, sehingga kita bisa hidup benar dan suci.
- Menang atas masalah-masalah yang mustahil karena kasih Allah yang berperang ganti kita, seperti Daud menang atas Goliat.
- Menang atas suam-suam kuku (tidak kalah, tidak menang = tidak dingin, tidak panas).
Wahyu 3:15-16
3:15Aku tahu segala pekerjaanmu: engkau tidak dingin dan tidak panas. Alangkah baiknya jika engkau dingin atau panas!
3:16Jadi karena engkau suam-suam kuku, dan tidak dingin atau panas, Aku akan memuntahkan engkau dari mulut-Ku.
Kehidupan yang suam-suam kuku seperti muntah, jijik, najis, akan dibuang oleh Tuhan.
Tidak dingin = tidak ada damai sejahtera, yang ada hanya kejahatan, kenajisan, kepahitan, kekuatiran, ketakutan.
Tidak panas = tidak setia dan berkobar dalam ibadah pelayanan.
Kasih Allah sanggup memberi damai sejahtera. Kita bisa setia dan berkobar dalam ibadah pelayanan. Hidup kita menyenangkan Tuhan, maka Tuhan juga akan menyenangkan kita, hidup kita menjadi enak dan ringan.
- Kasih Allah membuat kulit muka Musa bercahaya.
Keluaran 34:29
34:29Ketika Musa turun dari gunung Sinai--kedua loh hukum Allah ada di tangan Musa ketika ia turun dari gunung itu--tidaklah ia tahu, bahwa kulit mukanya bercahaya oleh karena ia telah berbicara dengan TUHAN.
Artinya kasih Allah membaharui hati kita.
- Pembaharuan hati yang keras menjadi hati lembut.
Keluaran 32:9, 7
32:9Lagi firman TUHAN kepada Musa: "Telah Kulihat bangsa ini dan sesungguhnya mereka adalah suatu bangsa yang tegar tengkuk.
32:7Berfirmanlah TUHAN kepada Musa: "Pergilah, turunlah, sebab bangsamu yang kaupimpin keluar dari tanah Mesir telah rusak lakunya.
Keras hati = rusak laku, perbuatan yang rusak. Mulai dari dalam nikah, anak melawan orang tua, istri tidak tunduk kepada suami, dll. Pergaulan rusak membuat tidak setia dalam ibadah pelayanan.
Amsal 6:32
6:32Siapa melakukan zinah tidak berakal budi; orang yang berbuat demikian merusak diri.
Merusak diri sendiri lewat dosa kejahatan dan kenajisan, dosa makan-minum (merokok, mabuk, narkoba).
Amsal 21:23
21:23Siapa memelihara mulut dan lidahnya, memelihara diri dari pada kesukaran.Merusak diri lewat mulut, berdusta, dll.
- Pembaharuan hati yang bimbang.
Matius 14:28-32
14:28Lalu Petrus berseru dan menjawab Dia: "Tuhan, apabila Engkau itu, suruhlah aku datang kepada-Mu berjalan di atas air."
14:29Kata Yesus: "Datanglah!" Maka Petrus turun dari perahu dan berjalan di atas air mendapatkan Yesus.
14:30Tetapi ketika dirasanya tiupan angin, takutlah ia dan mulai tenggelam lalu berteriak: "Tuhan, tolonglah aku!"
14:31Segera Yesus mengulurkan tangan-Nya, memegang dia dan berkata: "Hai orang yang kurang percaya, mengapa engkau bimbang?"
14:32Lalu mereka naik ke perahu dan anginpun redalah.
Pada akhir jaman, kita menghadapi angin dan gelombang di lautan dunia, dalam wujud pencobaan, ajaran palsu, pergaulan yang tidak baik, dll, untuk membimbangkan, menggugurkan iman, sampai tenggelam di lautan dunia, sampai tenggelam di lautan api dan belerang (neraka).
Petrus adalah hamba Tuhan yang hebat (bisa berjalan di atas air), tetapi hampir tenggelam, sebab bergantung pada kekuatan sendiri dan perasaan/ logika sendiri, sehingga bimbang dan mulai tenggelam.
Tuhan ijinkan ketenggelaman terjadi supaya bisa mengulurkan tangan kepada Tuhan, kembali bergantung sepenuh kepada Tuhan, bisa berseru kepada Tuhan. Kita bisa percaya dan mempercayakan diri sepenuh kepada Tuhan. Maka Tuhan akan mengulurkan tangan kasihNya untuk mengangkat kita, menolong kita dari segala kemerosotan secara jasmani dan rohani.
Kita diubahkan sedikit demi sedikit, sampai jika Tuhan datang kedua kali, kita diubahkan menjadi sempurna untuk terangkat ke awan-awan yang permai. Kita bersama Tuhan selama-lamanya.
Tuhan memberkati.