Simpang Borobudur no 27 Malang
0341-496949
Markus 14:40-42
14:40 Dan ketika Ia kembali pula, Ia mendapati mereka sedang tidur, sebab mata mereka sudah berat dan mereka tidak tahu jawab apa yang harus mereka berikan kepada-Nya.
14:41 Kemudian Ia kembali untuk ketiga kalinya dan berkata kepada mereka: "Tidurlah sekarang dan istirahatlah. Cukuplah. Saatnya sudah tiba, lihat, Anak Manusia diserahkan ke tangan orang-orang berdosa.
14:42 Bangunlah, marilah kita pergi. Dia yang menyerahkan Aku sudah dekat."

Menjelang kedatangan Yesus kedua kali, kita akan mengalami suasana Getsemani = suasana kesesakan, masalah, dan lain-lain, yang tidak dapat ditanggulangi dengan hal lain kecuali dengan berjaga-jaga.

Yang harus dijaga: tidak boleh tidur secara rohani.

Tuhan tahu bahwa manusia daging itu lemah, tetapi saat-saat menghadapi musuh/sengsara, kita harus dalam kebangunan rohani.

Suasana tidur rohani:
  1. Bebal dan bodoh = tidak mengerti kehendak/firman Tuhan = tanpa firman Allah.
    Efesus 5:14-17
    5:14 Itulah sebabnya dikatakan: "Bangunlah, hai kamu yang tidur dan bangkitlah dari antara orang mati dan Kristus akan bercahaya atas kamu."
    5:15 Karena itu, perhatikanlah dengan saksama, bagaimana kamu hidup, janganlah seperti orang bebal,tetapi seperti orang arif,
    5:16 dan pergunakanlah waktu yang ada, karena hari-hari ini adalah jahat.
    5:17 Sebab itu janganlah kamu bodoh,tetapi usahakanlah supaya kamu mengerti kehendak Tuhan.

    Praktiknya:
    • Bebal -->tidak bisa ditegur/dinasihati = menolak firman pengajaran.
      Titus 3:10-11
      3:10 Seorang bidat yang sudah satu dua kali kaunasihati, hendaklah engkau jauhi.
      3:11 Engkau tahu bahwa orang yang semacam itu benar-benar sesat dan dengan dosanya menghukum dirinya sendiri.

      Akibatnya: sesat, mempertahankan dosa, sampai dibinasakan.

    • Bodoh -->mendengar firman tetapi tidak mempraktikkan/melakukan firman = rumah rohaninya roboh, binasa.
      Matius 7:26-27

      7:26 Tetapi setiap orang yang mendengar perkataan-Ku ini dan tidak melakukannya, ia sama dengan orang yang bodoh, yang mendirikan rumahnya di atas pasir.
      7:27 Kemudian turunlah hujan dan datanglah banjir, lalu angin melanda rumah itu, sehingga rubuhlah rumah itu dan hebatlah kerusakannya."

  2. Mabuk = hidup dalam hawa nafsu daging, tanpa urapan roh kudus.
    Efesus 5:18
    5:18 Dan janganlah kamu mabukoleh anggur, karena anggur menimbulkan hawa nafsu,tetapi hendaklah kamu penuh dengan Roh,

    Galatia 5:19-21
    5:19 Perbuatan daging telah nyata, yaitu:percabulan, kecemaran, hawa nafsu,
    5:20 penyembahan berhala, sihir, perseteruan, perselisihan, iri hati, amarah, kepentingan diri sendiri, percideraan, roh pemecah,
    5:21 kedengkian, kemabukan, pesta pora dan sebagainya. Terhadap semuanya itu kuperingatkan kamu--seperti yang telah kubuat dahulu--bahwa barangsiapa melakukan hal-hal yang demikian, ia tidak akan mendapat bagian dalam Kerajaan Allah.

    Prakteknya adalah menghasilkan perbuatan-perbuatan daging.
    Akibatnya adalah tidak mendapat bagian dalam Kerajaan Allah = binasa.

  3. Lumpuh = bergantung pada manusia = tidak ada kasih.
    Yohanes 5:5-8
    5:5 Di situ ada seorang yang sudah tiga puluh delapan tahun lamanya sakit.
    5:6 Ketika Yesus melihat orang itu berbaring di situ dan karena Ia tahu, bahwa ia telah lama dalam keadaan itu, berkatalah Ia kepadanya: "Maukah engkau sembuh?"
    5:7 Jawab orang sakit itu kepada-Nya: "Tuhan, tidak ada orang yang menurunkan aku ke dalam kolam itu apabila airnya mulai goncang, dan sementara aku menuju ke kolam itu, orang lain sudah turun mendahului aku."
    5:8 Kata Yesus kepadanya: "Bangunlah, angkatlah tilammu dan berjalanlah."

    Praktiknya:
    • Non-aktif, tidak setia dalam ibadah pelayanan = tidak mengasihi Tuhan lagi.
      Akibat tidak setia dalam ibadah dan pelayanan = jatuh di tilam, masuk dalam dosa seks, kenajisan.
    • Berharap pada orang lain, tidak mempercayakan diri pada Tuhan.

Murid-murid tidur sebanyak 3 kali = menunjuk pada 3 suasana tidur rohani.
Akibatnya: tidak tahan saat menghadapi Getsemani, tertinggal saat kedatangan Yesus kedua kali = kebinasaan.

Tuhan membiarkan murid-murid-Nya tidur, tetapi membangunkan mereka saat musuh datang.
Artinya: manusia daging bisa lemah, tetapi saat musuh datang, kita harus dalam kebangunan secara rohani.

Suasana kebangunan rohani:
  1. Mengerti kehendak Tuhan, taat dengar-dengaran kepada kehendak Tuhan.
    Efesus 5:17
    5:17 Sebab itu janganlah kamu bodoh, tetapi usahakanlah supaya kamu mengerti kehendak Tuhan.

    Pada Tabernakel menunjuk pada Meja Roti Sajian = ketekunan dalam Ibadah Pendalaman Alkitab, taat dengar-dengaran.

  2. Penuh dengan Roh Kudus.
    Efesus 5:18
    5:18 Dan janganlah kamu mabuk oleh anggur, karena anggur menimbulkan hawa nafsu, tetapi hendaklah kamu penuh dengan Roh,

    Pada Tabernakel menunjuk pada Pelita Emas = ketekunan dalam Ibadah Raya, setia dalam ibadah dan pelayanan.

  3. Mengucap syukur dan menyembah kepada Tuhan.
    Efesus 5:19-20
    5:19 dan berkata-katalah seorang kepada yang lain dalam mazmur, kidung puji-pujian dan nyanyian rohani. Bernyanyi dan bersoraklah bagi Tuhan dengan segenap hati.
    5:20 Ucaplah syukursenantiasa atas segala sesuatu dalam nama Tuhan kita Yesus Kristus kepada Allah dan Bapa kita

    Pada Tabernakel menunjuk pada Mezbah Dupa Emas = ketekunan dalam Ibadah Doa Penyembahan, mengasihi Tuhan lebih dari segala sesuatu.

Tiga macam ketekunan = tekun dalam penggembalaan, supaya kehidupan kita tidak mengalami tiga kali tidur rohani.

Mazmur 23:6
23:6 Kebajikan dan kemurahan belaka akan mengikuti aku, seumur hidupku; dan aku akan diam dalam rumah TUHAN sepanjang masa.

Dalam penggembalaan, kita akan merasakan kemurahan dan kebajikan Tuhan, hasilnya:
  1. Tangan kebajikan dan kemurahan Tuhan akan melindungi dan menaungi kita sehingga kita tetap berada dalam kelegaan dan damai sejahtera.

    Mazmur 118:1,5-8
    118:1. Bersyukurlah kepada TUHAN, sebab Ia baik! Bahwasanya untuk selama-lamanya kasih setia-Nya.
    118:5 Dalam kesesakan aku telah berseru kepada TUHAN. TUHAN telah menjawab aku dengan memberi kelegaan.
    118:6 TUHAN di pihakku. Aku tidak akan takut. Apakah yang dapat dilakukan manusia terhadap aku?
    118:7 TUHAN di pihakku, menolong aku; aku akan memandang rendah mereka yang membenci aku.
    118:8 Lebih baik berlindung pada TUHANdari pada percaya kepada manusia.

  2. Tangan kebajikan dan kemurahan Tuhan melakukan keajaiban yang besar dalam hidup kita.
    Mazmur 136:1-4
    136:1. Bersyukurlah kepada TUHAN, sebab Ia baik! Bahwasanya untuk selama-lamanya kasih setia-Nya.
    136:2 Bersyukurlah kepada Allah segala allah! Bahwasanya untuk selama-lamanya kasih setia-Nya.
    136:3 Bersyukurlah kepada Tuhan segala tuhan! Bahwasanya untuk selama-lamanya kasih setia-Nya.
    136:4 Kepada Dia yang seorang diri melakukan keajaiban-keajaiban besar! Bahwasanya untuk selama-lamanya kasih setia-Nya.

    Secara jasmani, yang mustahil menjadi tidak mustahil, yang tidak ada menjadi ada, yang mati menjadi hidup.
    Secara rohani, keubahan hidup dari manusia daging menjadi manusia rohani = menjadi rendah hati, takut akan Tuhan.

    Efesus 5:21
    5:21. dan rendahkanlah dirimuseorang kepada yang lain di dalam takut akan Kristus.

    Keubahan hidup dimulai dari:
    • Rendah hati: bisa mengaku dosa, bisa mengakui kelebihan orang lain.
    • Takut akan Tuhan: menjauhi dosa.

    Sampai keajaiban terakhir, kita diubahkan menjadi sama mulia dengan Tuhan dan bisa menyambut kedatangan Tuhan kedua kali.

Tuhan memberkati!

Versi Cetak

Transkrip
  • Ibadah Pendalaman Alkitab Surabaya, 06 Maret 2019 (Rabu Sore)
    ... berarti tertinggal saat Yesus datang kembali kedua kali. dan binasa selamanya. Jika oleh kecepatan Roh kudus kita bisa mendengar firman pengajaran yang benar kita akan mengalami pertumbuhan rohani sampai kedewasaan rohani--sempurna--dan menjadi mempelai wanita sorga yang siap untuk menyambut kedatangan Yesus kedua kali. Kita masuk perjamuan kawin Anak Domba--hanya orang ...
  • Ibadah Doa Semalam Suntuk Malang Session II, 11 Juni 2009 (Kamis Tengah Malam)
    ... di dalam tetapi satu dari luar. Ini menunjuk pada persekutuan gereja Tuhan anak-anak Tuhan umat ketebusan Tuhan yang ditandai dengan Kain kirmizi merah kematian bersama Yesus. Kain ungu tua kebangkitan bersama Yesus. Kain ungu muda kemuliaan bersama Yesus. Untuk bisa bersekutu harus ada pengalaman kematian terhadap dosa harus ada pengalaman kebangkitan yaitu hidup ...
  • Ibadah Raya Malang, 03 Mei 2015 (Minggu Pagi)
    ... Ia menutup tidak ada yang dapat membuka. Keadaan sidang jemaat di Laodikia seharusnya dalam tanda kemuliaan tetapi kenyataannya suam-suam. Wahyu - Aku tahu segala pekerjaanmu engkau tidak dingin dan tidak panas. Alangkah baiknya jika engkau dingin atau panas Jadi karena engkau suam-suam kuku dan tidak dingin atau panas Aku akan memuntahkan ...
  • Ibadah Doa Puasa Malang Session I, 12 Oktober 2010 (Selasa Pagi)
    ... mempelai dalam terang Tabernakel yang diihamkan Tuhan pada alm. Pdt. van Gessels sesuai yang dilihat oleh Musa di Gunung Sinai. Angka adalah angka perobekan daging. Untuk bisa mengerti meyakini sampai mempraktekkan pengajaran mempelai dalam terang Tabernakel maka kita harus mengalami perobekan penyaliban daging. hari tidak makan dan tidak minum artinya Tidak ...
  • Ibadah Pendalaman Alkitab Surabaya, 07 November 2016 (Senin Sore)
    ... perlihatkan sorga lalu TUHAN perintahkan Musa membuat kerajaan sorga di bumi itulah Tabernakel. Pintu gerbang artinya iman percaya kepada Yesus lewat mendengar firman kristus. Di luar Tabernakel adalah dunia yang ada di bawah kutukan dosa--dalam kebinasaan. Kalau kita percaya Yesus kita mulai dipisahkan dari dunia yang akan dibinasakan. Yohanes . Karena begitu ...
  • Ibadah Doa Surabaya, 26 Mei 2010 (Rabu Sore)
    ... kokoh. macam rumah yang kokoh rumah tangga yang kokoh. Praktik rumah tangga yang kokoh Efesus - . Hai isteri tunduklah kepada suamimu seperti kepada Tuhan . karena suami adalah kepala isteri sama seperti Kristus adalah kepala jemaat. Dialah yang menyelamatkan tubuh. . Karena itu sebagaimana jemaat tunduk kepada Kristus demikian ...
  • Ibadah Raya Surabaya, 07 April 2019 (Minggu Siang)
    ... muka manusia 'di atas kepala mereka ada sesuatu yang menyerupai mahkota emas' mahkota adalah tanda untuk bisa bertakhta. Jadi sengat maut--dosa--bertakhta di kepala--di dalam pikiran manusia. Hati-hati itu adalah sengat kalajengking Sebenarnya ada tiga hal yang seringkali bertakhta di dalam pikiran manusia Pikiran duniawi. Filipi - . Karena seperti yang telah kerap ...
  • Ibadah Pendalaman Alkitab Malang, 29 September 2016 (Kamis Sore)
    ... siapakah ini Jawab mereka Gambar dan tulisan Kaisar. Lalu kata Yesus kepada mereka Berikanlah kepada Kaisar apa yang wajib kamu berikan kepada Kaisar dan kepada Allah apa yang wajib kamu berikan kepada Allah. Mendengar itu heranlah mereka dan meninggalkan Yesus lalu pergi. Matius - tentang kepemilikian dibagi menjadi Ayat - ujian ...
  • Ibadah Raya Malang, 22 Januari 2012 (Minggu Pagi)
    ... dan pengertian roh nasihat dan keperkasaan roh pengenalan dan takut akan TUHAN ya kesenangannya ialah takut akan TUHAN. Ia tidak akan menghakimi dengan sekilas pandang saja atau menjatuhkan keputusan menurut kata orang. Salah satu tanda manusia baru seperti Yesus adalah TAKUT AKAN TUHAN. Setan juga punya hikmat pengertian dsb. Namun roh ...
  • Ibadah Doa Malang, 16 Desember 2014 (Selasa Sore)
    ... menerima kasih karunia dari Tuhan yang seharga darah Yesus. Praktik menerima kasih karunia Percaya iman kepada Yesus yang sudah mati bangkit dan naik ke Surga. Filipi Sebab kepada kamu dikaruniakan bukan saja untuk percaya kepada Kristus melainkan juga untuk menderita untuk Dia Korintus - sebab hidup kami ini adalah hidup karena ...

Siaran Langsung

Live Streaming GPTKK

Rekaman

Ikuti rekaman ibadah kami

Transkrip

Ringkasarn Firman Tuhan

Kesaksian

Pengalaman hidup bersama Firman Tuhan

Untuk Koneksi Lambat, silakan buka https://id.gptkk.org

Silakan kontak ke info@gptkk.org apabila bapak/ibu/sdr/sdri ada pertanyaan atau ingin berlangganan majalah Manna, dan silakan kirim email ke widjaja_h@yahoo.com apabila ingin konsultasi pribadi dengan bapak gembala.