Salam sejahtera dalam kasih sayang Tuhan kita Yesus Kristus.
Lukas 13: 1-3=> dosa dan penderitaan.
13:1.Pada waktu itu datanglah kepada Yesus beberapa orang membawa kabar tentang orang-orang Galilea, yang darahnya dicampurkan Pilatus dengan darah korban yang mereka persembahkan.
13:2.Yesus menjawab mereka: "Sangkamu orang-orang Galilea ini lebih besar dosanya dari pada dosa semua orang Galilea yang lain, karena mereka mengalami nasib itu?
13:3.Tidak! kata-Ku kepadamu. Tetapi jikalau kamu tidak bertobat, kamu semua akan binasaatas cara demikian.
Dosa mengakibatkan penderitaan, sengsara terberat di dunia ini--seperti darah orang dicampur darah binatang; sengsara yang paling berat--sampai di neraka selamanya.
Oleh sebab itu kita harus bertobat; berhenti berbuat dosa hari-hari ini.
Ayat 1-3= bertobat dikaitkan dengan mezbah korban bakaran.
Dulu kalau orang Israel mau menyelesaikan dosa, mereka datang membawa korban binatang.
Dalam perjanjian lama, korbannya adalah lembu--bagi orang yang mampu--, kambing dan domba--menengah--, dan burung tekukur (kalau miskin).
Di perjanjian baru, korbannya adalah kurban Kristus di kayu salib, sebagai korban pendamaian atas dosa-dosa. Segala korban binatang sudah digenapkan oleh Yesus di atas kayu salib.
1 Yohanes 4: 9-104:9.Dalam hal inilah kasih Allah dinyatakan di tengah-tengah kita, yaitu bahwa Allah telah mengutus Anak-Nya yang tunggal ke dalam dunia, supaya kita hidup oleh-Nya.
4:10.Inilah kasih itu: Bukan kita yang telah mengasihi Allah, tetapi Allah yang telah mengasihi kita dan yang telah mengutus Anak-Nya sebagai pendamaian bagi dosa-dosa kita.
Inilah pertobatan yang ada kaitan dengan mezbah korban bakaran; sekarang mezbah menunjuk pada salib Kristus.
Proses untuk bertobat: oleh dorongan firman pengajaran yang lebih tajam dari pedang bermata dua kita
menyadaribahwa sehebat apapun kita di dunia ini, kita hanya manusia darah daging yang
penuh kelemahan dan dosa-dosa, sehingga:
- Kita bisa menyesalidan mengakudosa kepada Tuhan (vertikal) dan sesama (horizontal)--kayu salib. Jika diampuni jangan berbuat dosa lagi.
- Kita bisa mengampunidosa orang lain dan melupakannya. Kita tidak dendam atau benci. Kalau masih dendam dan benci, berarti belum bertobat.
Hasilnya: darah Yesus memperdamaikan dosa-dosa kita; membasuh dosa-dosa kita--kita bisa bertobat; berhenti berbuat dosa dan kembali kepada Tuhan--sehingga:
- Kita hidup dalam kebenaran.
Di mana ada kebenaran di situ hati kita mengalami damai sejahtera, dan semua jadi enak dan ringan.
Jangan sembunyikan dosa! Kalau menyembunyikan dosa, berat. Selesaikan semua! Kalau dosanya sendiri, akui, kalau dosa orang lain, ampuni, beres.
- Kita tetap berpegang teguh pada firman pengajaran yang benar.
Kolose 1: 21-23
1:21.Juga kamu yang dahulu hidup jauh dari Allahdan yang memusuhi-Nya dalam hati dan pikiran seperti yang nyata dari perbuatanmu yang jahat,
1:22.sekarang diperdamaikan-Nya, di dalam tubuh jasmani Kristus oleh kematian-Nya, untuk menempatkan kamu kudus dan tak bercela dan tak bercacat di hadapan-Nya.
1:23.Sebab itu kamu harus bertekun dalam iman, tetap teguh dan tidak bergoncang, dan jangan mau digeser dari pengharapan Injil, yang telah kamu dengar dan yang telah dikabarkan di seluruh alam di bawah langit, dan yang aku ini, Paulus, telah menjadi pelayannya.
Berpegang teguh pada pengajaran yang benar, artinya: tidak bimbang terhadap firman pengajaran yang benar, dan tidak bimbang untuk hidup dalam kebenaran.
Ini yang disebut dengan hidup dalam iman/bertekun dalam iman, sekalipun harus mengalami sengsara daging bersama Yesus.
Tadinya kita jauh dari Tuhan, tetapi ada kurban Kristus sehingga kita bisa berdamai--mengaku dan mengampuni--, kemudian kita kembali kepada Tuhan untuk hidup dalam kebenaran dan berpegang teguh pada firman pengajaran yang benar.
Untuk hidup dalam kebenaran dan berpegang pada pengajaran yang benar kita memang harus sengsara. Jangan bimbang! Lebih baiksengsara bersama Yesus, karena akan berakhir dengan kemuliaan, dari pada dalam dosa, tetapi berakhir dengan kebinasaan.
Yakobus 1: 6-8
1:6.Hendaklah ia memintanya dalam iman, dan sama sekali jangan bimbang, sebab orang yang bimbangsama dengan gelombang laut, yang diombang-ambingkan kian ke mari oleh angin.
1:7.Orang yang demikian janganlah mengira, bahwa ia akan menerima sesuatu dari Tuhan.
1:8.Sebab orang yang mendua hati tidak akan tenang dalam hidupnya.
Buktikita sudahbertobat--diperdamaikan oleh darah Yesus--adalah tidak boleh bimbang.
Akibat bimbang:
- Hidupnya tidak tenang; letih lesu, berbeban berat, pahit getir, air mata, dan susah payah; tidak mengalami kedamaian.
- Tidak mendapat apa-apa= gagal; kosong; tidak puas sehingga mencari kepuasan-kepuasan di dunia dan bisa jatuh dalam dosa dan puncaknya dosa atau kepuasan dunia dibawa masuk dalam gereja.
- Tidak mengalami pertolongan Tuhan.
- Berbuat dosa.
Roma 14: 23
14:23.Tetapi barangsiapa yang bimbang, kalau ia makan, ia telah dihukum, karena ia tidak melakukannya berdasarkan iman. Dan segala sesuatu yang tidak berdasarkan iman, adalah dosa.
- Kalau dibiarkan, akan tenggelam dalam lautan api dan belerang.
Ada
tiga dosa yang menenggelamkankita dalam lautan api dan belerang:
- Dosa Babel.
Wahyu 18: 21
18:21.Dan seorang malaikat yang kuat, mengangkat sebuah batu sebesar batu kilangan, lalu melemparkannya ke dalam laut, katanya: "Demikianlah Babel, kota besar itu, akan dilemparkan dengan keras ke bawah, dan ia tidak akan ditemukan lagi.
Yesaya 14: 23
14:23."Aku akan membuat Babelmenjadi milik landak dan menjadi air rawa-rawa, dan kota itu akan Kusapu bersih dan Kupunahkan," demikianlah firman TUHAN semesta alam.
Dosa Babel adalah:
- Babel sama dengan rawa. Rawa hanya menerima air sampai jadi sarang penyakit; kalau di alkitab jadi tempat penimbunan garam--dosa--; ini sama dengan egois, artinya:
- Kita diberkati tetapi tidak bisa menjadi berkat bagi orang lain; mementingkan diri sendiri.
- Tidak bisa memberi kepada Tuhan terutama waktu. Kalau untuk kuliah, sekolah, kerja, olahraga luar biasa, serius. Tetapi untuk ibadah ada saja alasannya, perhitungan sekali. Bahaya! Benar-benar jadi tempat timbunan garam--dosa sampai puncaknya dosa.
Yehezkiel 47: 11
47:11.Tetapi rawa-rawanyadan paya-payanya tidak menjadi tawar, itu menjadi tempat mengambil garam.
- Puncaknya dosayaitu dosa makan minum (merokok, mabuk, narkoba) dan dosa kawin mengawinkan (percabulan antara laki-laki dengan perempuan yang bukan suami isteri sah, hubungan sesama jenis, nikah yang salah: kawin campur, kawin cerai, dan kawin mengawinkan).
Hati-hati, kalau sudah bimbang, sebentar lagi dosa Babel akan masuk!
Bukan berarti kalau berbuat dosa kemudian kita berteman. Itu namanya pergaulan buruk. Kalau kita hidup benar dan suci tetapi bisa berteman, yang tidak baik bisa jadi baik--seperti Yesus dijamah perempuan berdosa, perempuan berdosa jadi baik--, itu yang benar.
Jangan egois tetapi kita saling memperhatikan sesama, dan mengutamakan Tuhan!
- Keinginan akan uang yang membuat dosa kikirdan serakah.
1 Timotius 6: 9-10
6:9.Tetapi mereka yang ingin kaya terjatuh ke dalam pencobaan, ke dalam jerat dan ke dalam berbagai-bagai nafsu yang hampa dan yang mencelakakan, yang menenggelamkanmanusia ke dalam keruntuhan dan kebinasaan.
6:10.Karena akar segala kejahatan ialah cinta uang. Sebab oleh memburu uanglah beberapa orang telah menyimpang dari iman dan menyiksa dirinya dengan berbagai-bagai duka.
Kikir= tidak bisa memberi untuk Tuhan dan sesama.
Serakah= mencuri milik orang lain (hutang tidak bayar, korupsi) terutama milik Tuhan yaitu persepuluhan dan persembahan khusus.
Kikir dan serakah sama dengan penyembahan berhala.
- Kekerasan hati.
Keluaran 15: 4-5
15:4.Kereta Firaun dan pasukannyadibuang-Nya ke dalam laut; para perwiranya yang pilihan dibenamkanke dalam Laut Teberau.
15:5.Samudera raya menutupi mereka; ke air yang dalam mereka tenggelam seperti batu.
Firaun dan tentaranya yang keras hati dihukum oleh Tuhan. Firaun melihat sudah tidak dihukum dan Israel sudah keluar, masih mengejar lagi. Ini benar-benar keras hati.
Keras hati= tidak taat dengar-dengaran.
Hati-hati! Kalau tidak taat, akan selalu berdalihseperti Firaun.
Jangan berdalih, tetapi taat sampai daging tidak bersuara lagi.
Saul juga selalu berdalih; tidak taat; ia mengajukan logika dan perasaan sendiri. Tidak boleh! Kita harus memakai pikiran dan perasaan Yesus.
Sekalipun perasaan dan logika daging kelihatan benar, kalau bertentangan dengan firman, itu berarti tidak taat.
Akibatnya: Firaun tenggelam seperti batu, tidak timbul-timbul lagi. Kedudukan tinggi--raja--, hebat, tetapi kalau menggunakan perasaan dan pikiran daging yang bertentangan dengan firman, akan tenggelam seperti batu, binasa selamanya. Tuhan tolong kita semua.
Yunus, hamba Tuhan juga tenggelam karena tidak taat dengar-dengaran. Ia menggunakan pikiran sendiri saat disuruh ke Niniwe. Akibatnya ia tenggelam di dasar laut.
Di perjanjian baru, Petrus, hamba Tuhan yang hebat juga hampir tenggelam karena bimbang.
Matius 14: 30-34
14:30.Tetapi ketika dirasanya tiupan angin, takutlah ia dan mulai tenggelamlalu berteriak: "Tuhan, tolonglah aku!"
14:31.Segera Yesus mengulurkan tangan-Nya, memegang dia dan berkata: "Hai orang yang kurang percaya, mengapa engkau bimbang?"
14:32.Lalu mereka naik ke perahu dan anginpun redalah.
14:33.Dan orang-orang yang ada di perahu menyembah Dia, katanya: "Sesungguhnya Engkau Anak Allah."
14:34.Setibanya di seberang mereka mendarat di Genesaret.
Hati-hati, dosa yang menenggelamkan disebabkan karena hati bimbang. Kalau tidak percaya, juga tidak taat.
Yunus dan Petrus tenggelam karena bimbang.
Kita tenggelam karena apa? Sumbernya dari ketidaktaatan. Kita saling mendoakan, jangan sampai tenggelam.
Jalan keluardari ketenggelaman di lautan api dan belerang adalah
tenggelam dalam baptisan air.
1 Petrus 3: 20-213:20.yaitu kepada roh-roh mereka yang dahulu pada waktu Nuh tidak taat kepada Allah, ketika Allah tetap menanti dengan sabar waktu Nuh sedang mempersiapkan bahteranya, di mana hanya sedikit, yaitu delapan orang, yang diselamatkan oleh air bah itu.
3:21.Juga kamu sekarang diselamatkan oleh kiasannya, yaitu baptisan--maksudnya bukan untuk membersihkan kenajisan jasmani, melainkan untuk memohonkan hati nurani yang baikkepada Allah--oleh kebangkitan Yesus Kristus,
Pada zaman Nuh, semua manusia binasa karena tidak taat kecuali Nuh sekeluarga.
Baptisan air yang benar adalah orang yang sudah percaya Yesus dan bertobat--mati terhadap dosa--harus dikuburkan dalam air bersama Yesus dan bangkit--keluar dari dalam air--bersama Yesus sehingga mendapatkan hidup baru/hidup sorgawi--langit terbuka--yaitu hati nurani yang baik, yang diurapi Roh Kudus, itulah
hati nurani yang taat dengar-dengaran sampai daging tidak bersuara lagi.
Roma 6: 46:4.Dengan demikian kita telah dikuburkanbersama-sama dengan Dia oleh baptisan dalam kematian, supaya, sama seperti Kristus telah dibangkitkandari antara orang mati oleh kemuliaan Bapa, demikian juga kita akan hidup dalam hidup yang baru.
Matius 3: 163:16.Sesudah dibaptis, Yesus segera keluar dari air dan pada waktu itu juga langit terbuka dan Ia melihat Roh Allah seperti burung merpati turun ke atas-Nya,
Taat dengar-dengaran sama dengan mengulurkan tangan; berseru dan berserah sepenuh kepada Tuhan, dan
Dia akan mengulurkan tangan belas kasih-Nya untuk mengangkat kitadari ketenggelaman.
Artinya:
- Ketakutan, kesedihan, kesusahan, dan kekuatiran diganti menjadi damai sejahtera, semua enak dan ringan. Serahkan semua ketakutan dan kekuatiran kepada Tuhan!
- Kejatuhan dalam dosa sampai puncaknya dosa dipulihkan kembali untuk bisa hidup benar dan suci.
- Kemerosotan secara jasmani (nilai-nilai, pekerjaan, pelayanan) dipulihkan bahkan ditingkatkan oleh Tuhan.
- Kegagalan diangkat jadi berhasil dan indah pada waktunya.
- Yang tidak setia, dipakai oleh Tuhan; kembali setia berkobar-kobar dalam ibadah pelayanan dan pembangunan tubuh Kristus yang sempurna. Tidak setia bahkan meninggalkan Tuhan sama dengan tenggelam.
- Masalah yang mustahil diselesaikan Tuhan pada waktunya.
Semua ini tepat pada waktunya, kalau tidak, pasti sudah hilang.
Artinya:
kita tinggal tunggu waktu Tuhan;
kita hanya taat hari-hari ini, yang lain urusan Tuhan, Dia yang menentukan semua.
Sampai kalau Dia datang kembali kita akan disucikan dan diubahkan sampai sempurna seperti Dia, tidak salah dalam perkataan, kita hanya berseru:
Haleluya; kita memuji dan mengagungkan Tuhan.
Jangan bimbang untuk masuk baptisan air!
Apa yang merosot dan tenggelam, masih bisa ditolong. Tidak ada yang mustahil. Tidak ada alasan untuk tinggal tenggelam. Tuhan mau jadikan semua indah. Yang jelek, gagal, najis sudah ditanggung di kayu salib, dan yang baik, berhasil, indah akan Tuhan berikan kepada kita tepat pada waktunya. Yakinlah!
Tuhan memberkati.