Salam sejahtera dalam kasih sayang Tuhan kita Yesus Kristus.
Lukas 13: 22-30 (kita baca ayat 23-24) => siapa yang diselamatkan
13:23. Dan ada seorang yang berkata kepada-Nya: "Tuhan, sedikit sajakah orang yang diselamatkan?"
13:24. Jawab Yesus kepada orang-orang di situ: "Berjuanglah untuk masuk melalui pintu yang sesak itu!Sebab Aku berkata kepadamu: Banyak orang akan berusaha untuk masuk, tetapi tidak akan dapat.
Diselamatkan sama dengan masuk kerajaan sorga.
'
Berjuanglah untuk masuk melalui pintu yang sesak itu!'= pintu sempit menunjuk pada pintu tirai--Lukas 13 terkena pada pintu tirai; pemisah antara ruangan suci dan ruangan maha suci.
Kita berjuang supaya pintu tirai terobek, artinya mengalami perobekan daging sepenuh--sampai daging tidak bersuara lagi. Ini sama seperti Yesus mati di kayu salib, dan pintu tirai terobek.
Jadi,
kita harus berjuang untuk masuk pintu sempit; berjuang untuk mengalami perobekan daging sepenuh, supaya kita bisa diselamatkan dan masuk kerajaan sorga yang kekal.
Kaum muda banyak berjuang dalam studi dan pekerjaan, tetap jangan lupa berjuang untuk masuk pintu sempit--mengalami perobekan daging dengan segala keinginan dan hawa nafsunya.
Praktik mengalami perobekan daging sepenuh:
berjuang untuk beribadah dan melayani Tuhansekarang ini sekalipun mengalami sengsara daging, bahkan satu waktu berupa aniaya.
2 Timotius 3: 123:12. Memang setiap orang yang mau hidup beribadah di dalam KristusYesus akan menderita aniaya,
Karena itu jangan berlambat-lambat, jangan membuang waktu hari-hari ini tetapi gunakan untuk ibadah pelayanan! Satu waktu bukan hanya diperhadapkan dengan waktu tetapi juga antikris.
Lalu
apa hubungannya masuk ibadah dengan kerajaan sorga?Karena aktivitas kita di sorga adalah beribadah. Kalau sekarang tidak mau beribadah, mana mau nanti beribadah selamanya.
Wahyu 22: 322:3. Maka tidak akan ada lagi laknat. Takhta Allah dan takhta Anak Domba akan ada di dalamnya dan hamba-hamba-Nya akan beribadah kepada-Nya,
Kita harus berjuang untuk beribadah melayani Tuhan mulai sekarang ini.
Kita berjuang untuk bekerja, bagus, kuliah, baik sekali, tetapi lebih semangat lagi untuk beribadah.
"
Dulu om dari SD sudah mengalami, pergi lama, pulang sampai rumah sudah sore. Susah sekali. Setelah era keponakan om, mereka naik mobil kecil hanya lima belas menit. Enak sekali. Kami dulu bangun jam empat pagi. Tidak ada ampun."
Berjuang untuk beribadah melayani Tuhan sama dengan rela sengsara daging untuk bisa beribadah melayani Tuhan mulai sekarang.
Kalau kaum muda dalam ibadah merasa capek, daging sakit, itu sudah benar. Kalau merasa senang-senang, gawat. Harus berjuang; harus ada sengsara daging!
Tetapi waspada,
ada dua hal yang harus diperhatikan tentang ibadah pelayanan kepada Tuhan:
- Maleakhi 3: 18-4: 1
3:18. Maka kamu akan melihat kembali perbedaan antara orang benar dan orang fasik, antara orang yang beribadah kepada Allah dan orang yang tidak beribadah kepada-Nya.
4:1. Bahwa sesungguhnya hari itu datang, menyala seperti perapian, maka semua orang gegabah dan setiap orang yang berbuat fasik menjadi seperti jerami dan akan terbakar oleh hari yang datang itu, firman TUHAN semesta alam, sampai tidak ditinggalkannya akar dan cabang mereka.
'Orang fasik'= tidak mau beribadah.
Yang pertama: ada perbedaan antara orang yang mau beribadah melayani Tuhan dan tidak.
Yang tidak mau beribadah melayani Tuhan, ia hanya seperti jerami, sehebat apapun dia--sia-sia, tidak berguna, dan hanya menunggu untuk dibakar selamanya. Hati-hati kalau mulai tidak setia beribadah! Biarpun hebat, semua akan menjadi sia-sia sampai binasa selamanya.
- Yang kedua: ada perbedaan antara orang yang beribadah melayani dan orang yang beribadah melayani.
Mulai dari kitab kejadian, Kain dan Habel sama-sama beribadah melayani. Pelayanan Habel diterima Tuhan, tetapi Kain tidak, sehingga Kain membunuh Habel.
Dalam perjanjian baru, ibadah pelayanan Yudas Iskariot tidak berkenan, tetapi sebelas murid berkenan pada Tuhan.
Oleh sebab itu untuk selamat dan masuk kerajaan sorga
kita harus berjuang untuk beribadah melayani Tuhan dalam ibadah pelayanan yang benar dan sejati, bukan palsu.
Tanda ibadah yang benar:
Roma 12: 1-212:1. Karena itu, saudara-saudara, demi kemurahan Allah aku menasihatkan kamu, supaya kamu mempersembahkan tubuhmu sebagai persembahan yang hidup, yang kudusdan yang berkenan kepada Allah: itu adalah ibadahmu yang sejati.
12:2. Janganlah kamu menjadi serupa dengan dunia ini, tetapi berubahlah oleh pembaharuan budimu, sehingga kamu dapat membedakan manakah kehendak Allah: apa yang baik, yang berkenan kepada Allah dan yang sempurna.
- Ayat 1= harus ada persembahan/pengorbanankepada Tuhan sesuai dengan kurban Kristus yang memperjuangkan ibadah kita. Kalau Dia tidak mati di kayu salib kita bangsa kafir tidak bisa beribadah.
Kita beribadah bukan mencari sesuatu. Banyak diajarkan ibadah mencari berkat/sesuatu--sama dengan bertapa.
Berkorban untuk Tuhan dimulai dari mengembalikan milik Tuhan yaitu persepuluhan dan persembahan khusus, setelah itu baru bisa berkorban waktu, tenaga, keuangan dan lain-lain untuk Tuhan, sampai mempersembahkan seluruh hidup kita.
Dulu bangsa Israel harus membawa korban binatang untuk beribadah. Sekarang kita tidak membawa binatang tetapi seluruh hidup kita.
Ibadah sejati masih dibatasi lagi; masih ada syaratnya--tubuh yang dipersembahkan tidak boleh sembarangan--:
- Tubuh yang hidup.
Dulu manusia diciptakan dari tanah liat, lalu diberi nafas hidup oleh Tuhan--daging tidak berguna, Rohlah yang memberi hidup.
Jadi tubuh yang hidup adalah tubuh yang dikuasai, diurapi, dan dipenuhi oleh Roh Kuduslewat ketekunan dalam ibadah rayatermasuk ibadah kaum muda. Ini adalah persekutuan dengan Allah Roh Kudus di dalam urapan dan karunia-Nya.
Kalau pergaulan kita tidak baik, berarti tubuh kita dikuasai oleh dosa.
Buktitubuh dikuasai Roh Kudus:
- Hidup benar--hidup dalam terang--; tidak berbuat dosa.
- Setia berkobar-kobar dalam ibadah pelayanan kepada Tuhan--tubuh yang hidup itu aktif.
Kalau untuk beribadah masih diseret-seret, berat, itu masih bergaul dengan daging atau dosa. Bahaya! Ingat baik-baik!
- Tubuh yang kudus, yaitu dikuasai oleh firman pengajaran yang benar, yang lebih tajam dari pedang bermata dua lewat ketekunan dalam ibadah pendalaman alkitab dan perjamuan suci(meja roti sajian). Hidup kita disucikan sampai bagian dalam disucikan. Kita bergaul dengan Anak Allah di dalam firman dan kurban Kristus.
Buktinya: firman dan perjamuan suci sanggup menyucikan kita dari dosa-dosa Yudas Iskariot yaitu:
- Keinginan jahat--keinginan akan uang--sehingga menjadi pencuri.
Kalau ada keinginan jahat, juga ada keinginan najis.
Dari dua belas murid, hanya satu yang gagal. Kenapa? Karena hati Yudas hanya berisi keinginan jahat sehingga menjadi pencuri.
Malam ini disucikan menjadi pemberi.
- Pendusta--dari hati meluap ke mulut.
Waktu perjamuan terakhir, Yesus berkata: "Dia yang bersama-sama dengan Aku mencelupkan tangannya ke dalam pinggan ini, dialah yang akan menyerahkan Aku", tetapi Yudas berkata: "Bukan aku, ya Rabi?"
Pendusta juga termasuk bergosip dan memfitnah.
Kita disucikan menjadi berkata benar, baik, dan bersaksi kepada yang lain.
- Tubuh yang berkenan kepada Allah, yaitu dikuasai oleh kasih Allah--'inilah Anak-Ku yang Kukasihi, kepadanyalah Aku berkenan'--lewat ketekunan dalam ibadah doa. Kita bersekutu dengan Allah Bapa di dalam kasih-Nya.
Buktinya:
- Mengasihi Tuhan lebih dari semua; rela mengorbankan yang jasmani untuk perkara rohani.
Yang kita korbankan tidak akan hilang. Keduanya--jasmani dan rohani--akan Tuhan berikan kepada kita.
Mengorbankan perkara jasmani untuk mendapatkan perkara rohani memang sengsara bagi daging. Tidak apa-apa, sengsara bagi daging tetapi akan diakhiri dengan sukacita, sorak sorai.
Jangan seperti Esau! Ia mengorbankan yang rohani untuk dapat yang jasmani. Sepertinya bersorak sorai, tetapi diakhiri dengan cucuran air mata, sampai kertak gigi selamanya.
Sekali lagi, belajar, silakan, mendapatkan yang jasmani, silakan, tetapi jangan menghambat yang rohani, nanti hanya akan mencucurkan air mata. Berdoa kepada Tuhan!
Yohanes kasihnya tipis, Petrus malah tidak ada kasih--ia menyangkal Tuhan--, lalu siapa kita. Bahaya! Buktikan bahwa kita mengutamakan Tuhan lebih dari semua.
Sekarang mengabaikan berdoa, membaca alkitab, ibadah pelayanan dikecilkan, jangan, nanti akan menangis. Ibadah yang sungguh-sungguh, jangan sampai menyesal. Esau menyesal tetapi tidak ada gunanya. Tuhan tolong kita semua.
"Saya ingat dulu ketika saya masih belajar, masih SD. Karena kami hidup di desa, pulang sekolah masih jaga toko, harus persiapkan seragam sendiri. Saya punya teman, anaknya direktur pabrik gula, saya lihat dia, saya sampai berkata: coba saya seperti dia, saya mau belajar apa saja, mau les apa saja karena pulang sekolah tinggal makan, tidur. Enak. Karena itu sekarang yang sudah enak-enak, mari ibadah yang sungguh-sungguh. Utamakan yang rohani. Saya dulu susah. Minggu malam harus menimbang gula, membantu ibu, besok ujian, tetap harus ikut. Itulah hidup kami. Kalau sekarang sudah enak, papa mama yang kerja, kita tidak perlu kerja, marilah belajar sungguh-sungguh dan ibadah sungguh-sungguh. Jangan korbankan yang rohani!"
- Mengasihi sesama seperti diri sendiri, sampai mengasihi orang yang memusuhi kita--membalas kejahatan dengan kebaikan. Kalau ada kebencian, berarti belum ada kasih; masih bergaul dengan setan.
Jadi ibadah sejati adalah ibadah sistem penggembalaan. Kita harus selalu berada dalam kandang penggembalaan--ketekunan dalam tiga macam ibadah pokok--sehingga kita selalu disucikan sampai mempersembahkan tubuh yang hidup, kudus, dan berkenan pada Tuhan.
Dulu, ini sama dengan binatang korban yang disembelih, dikuliti, dan dipotong-potong--sakit bagi daging.
Setelah itu masih harus dibakar (tanda kedua).
- Tanda kedua: dibakar.
Roma 12: 2
12:2. Janganlah kamu menjadi serupa dengan dunia ini, tetapi berubahlah oleh pembaharuan budimu, sehingga kamu dapat membedakan manakah kehendak Allah: apa yang baik, yang berkenan kepada Allah dan yang sempurna.
Dibakar artinya harus mengalami pembaharuandari daging menjadi asap berbau harum di hadapan Tuhan; dari manusia daging menjadi manusia rohani, sampai sempurna; sama mulia seperti Yesus.
Inilah tanda kedua dalam ibadah pelayanan, yaitu terjadi pembaharuan, bukan bertambah jahat atau najis.
Kita mengalami penyucian lewat penggembalaan, memang sakit, tetapi bisa dipersembahkan kepada Tuhan lewat dibakar.
Apa yang harus dibaharui? 'pembaharuan hati', artinya hati keras menjadi hati lembut, yaitu:
- Bisa membedakan apa yang benar dari pada yang tidak benar, mulai dari pengajaran yang benar dan tidak benar.
Hari-hari ini ada pengajaran yang tidak benar. Datang ke gereja diajarkan nanti dapat berkat, mobil dan sebagainya. Salah! Bedakan yang benar dan tidak benar.
Kalau bisa membedakan pengajaran yang benar dan tidak benar, maka kita bisa membedakan ibadah yang benar dan tidak benar, termasuk penyembahan dan nikah yang benar dan tidak benar. Sekarang ibadah pelayanan dibuat serupa dengan dunia. Salah!
Sekarang di gereja Tuhan boleh kawin cerai, kawin campur, sampai kawin mengawinkan--seperti Hofni dan Pinehas. Ini yang terjadi. Kita harus hati-hati!
Mari bedakan antara yang benar dan yang tidak benar, mulai dari pengajarannya, kemudian ibadah, penyembahan, dan nikah, sampai bisa membedakan semua yang benar dan tidak benar.
Hasilnya: apa yang kita pikir, lakukan, dan perbuat adalah benar sehingga berkenan kepada Tuhan.
Hari-hari ini sungguh-sungguh! Kita tidak bisa apa-apa tanpa Tuhan.
- Efesus 5: 1-2
5:1. Sebab itu jadilah penurut-penurut Allah, seperti anak-anak yang kekasih
5:2. dan hiduplah di dalam kasih, sebagaimana Kristus Yesus juga telah mengasihi kamu dan telah menyerahkan diri-Nya untuk kita sebagai persembahan dan korban yang harum bagi Allah.
Yang kedua: hati lembut adalah hati yang taat dengar-dengaransampai daging tidak bersuara lagi--Yesus taat sampai mati di kayu salib.
Contoh: Abraham taat untuk mempersembahkan anaknya.
Sebaliknya, kaum muda kaya, berhasil, melakukan hukum Allah, lalu Tuhan berkata: 'Juallah segala milikmu dan berikanlah itu kepada orang-orang miskin, maka engkau akan beroleh harta di sorga, kemudian datanglah ke mari dan ikutlah Aku', tetapi dia pergi dengan sedih, sebab banyak hartanya.
Ketaatan kita seringkali memilih antara sakit bagi daging atau tidak. Tidak boleh! Harus taat sampai daging tidak bersuara, barulah kita bisa berbau harum di hadapan Tuhan.
"Waktu Tuhan panggil om jadi hamba Tuhan sepenuh, saya berpikir seribu kali. Kalau hanya tinggal di gereja, saya taat. Tetapi panggilan hamba Tuhan sepenuh, saya tidak mau, sampai jatuh dari tempat tidur, baru saya menyerah. Dan Tuhan tolong semua, Tuhan tidak mempermalukan sekalipun saya diizinkan tidak makan dan minum. Dia tidak menipu kita."
Ketaatan diuji saat Tuhan meminta apa yang kita sukai.
Mungkin waktu main game diminta Tuhan untuk berdoa, bagaimana? Di situlah ketaatan kita diuji. Dosa diminta malam ini, taat, jangan dipertahankan.
Jangan seperti Yudas! Apa yang disukai, dosanya disimpan dalam hati sampai hancur dan busuk; tidak berbau harum sama sekali.
Ayo serahkan pada Tuhan dan taat!
Keluaran 29: 22-25
29:22. Dari domba jantan itu haruslah kauambil lemaknya, ekornya yang berlemak, lemak yang menutupi isi perutnya, umbai hatinya, kedua buah pinggangnya, lemak yang melekat padanya, paha kanannya--sebab itulah domba jantan persembahan pentahbisan--
29:23. kauambillah juga satu keping roti, satu roti bundar yang berminyak dan satu roti tipis dari dalam bakul berisi roti yang tidak beragi, yang ada di hadapan TUHAN.
29:24. Haruslah kautaruh seluruhnya ke atas telapak tangan Harun dan ke atas telapak tangan anak-anaknya dan haruslah kaupersembahkan semuanya sebagai persembahan unjukandi hadapan TUHAN.
29:25. Kemudian haruslah kauambil semuanya dari tangan mereka dan kaubakar di atas mezbah, yaitu di atas korban bakaran, sebagai persembahan yang harum di hadapan TUHAN; itulah suatu korban api-apian bagi TUHAN.
Kalau sudah berbau harum kita akan menjadi korban timangan/korban unjukan.
Dulu korban unjukan berasal dari daging binatang dan roti. Tetapi sekarang kalau kita mau digembalakan--disucikan--dan dibakar--diubahkan--sampai taat dengar-dengaran, kita juga menjadi persembahan unjukan/korban timangan yang ada di tangan Imam Besar Yesus.
Ditimang adalah sama seperti bayi dalam tangan kemurahan yang besar dari Imam Besar--kemurahan-Nya tidak berubah selamanya; selalu baru.
Mari ibadah yang sungguh-sungguh sampai berada dalam gendongan tangan Yesus sampai kekal selamanya.
Hasilnya:
- Filipi 4: 18-19
4:18. Kini aku telah menerima semua yang perlu dari padamu, malahan lebih dari pada itu. Aku berkelimpahan, karena aku telah menerima kirimanmu dari Epafroditus, suatu persembahan yang harum, suatu korban yang disukai dan yang berkenan kepada Allah.
4:19. Allahku akan memenuhi segala keperluanmumenurut kekayaan dan kemuliaan-Nya dalam Kristus Yesus.
Naikkan bau harum malam ini lewat penggembalaan dan hati yang taat!
Hasil pertama: tangan kemurahan Tuhan sanggup memeliharakita bayi-bayi yang kecil tak berdaya di tengah kesulitan dunia secara ajaib, tidak terbatas--kalau kita, terbatas--, dan berkelimpahan sehingga kita mengucap syukur kepada Tuhan. Dia memelihara kita sampai zaman antikris berkuasa di dunia.
Jangan batasi Tuhan!
- Kejadian 8: 20-22
8:20. Lalu Nuh mendirikan mezbah bagi TUHAN; dari segala binatang yang tidak haram dan dari segala burung yang tidak haram diambilnyalah beberapa ekor, lalu ia mempersembahkan korban bakaran di atas mezbah itu.
8:21. Ketika TUHAN mencium persembahan yang harumitu, berfirmanlah TUHAN dalam hati-Nya: "Aku takkan mengutuk bumi ini lagi karena manusia, sekalipun yang ditimbulkan hatinya adalah jahat dari sejak kecilnya, dan Aku takkan membinasakan lagi segala yang hidup seperti yang telah Kulakukan.
8:22. Selama bumi masih ada, takkan berhenti-henti musim menabur dan menuai, dingin dan panas, kemarau dan hujan, siang dan malam."
Hasil kedua: tangan kemurahan Tuhan sanggup melindungikita secara ajaib dari dosa-dosa dan puncaknya dosa--perlindungan secara rohani--, celaka marabahaya, kutukan Tuhan, hukuman Tuhan, sehingga kita mengalami damai sejahtera, hidup itu enak dan ringan.
- Hasil ketiga: kita disayangoleh Tuhan--digoyang-goyang/digerakkan--, artinya:
- Dipakai dalam kegerakan Roh Kudus hujan akhir.
- Ada masa depan berhasil dan indah.
Kalau kita dipakai, kita sedang dipersiapkan untuk gerakan masa depan yang berhasil dan indah.
- Dimandikan= disucikan dan diubahkan, mulai dari tulus. Kita menjadi rumah doa.
Saat itu pertolongan Tuhan nyata bagi kita; mujizat Tuhan nyata dalam hidup kita: yang mustahil jadi tidak mustahil; tidak ada menjadi ada.
Kalau mau diubahkan, tangan kemurahan Tuhan yang bekerja.
Sampai kalau Tuhan datang kita sempurna seperti Dia. Kita naik ke hadirat-Nya, bersama Dia selamanya, masuk kerajaan sorga yang kekal.
Inilah masuk kerajaan sorga. Berjuang untuk ibadah sampai kita digendong oleh Tuhan, dan semua Dia berikan bagi kita.
Tuhan memberkati.