Salam sejahtera dalam kasih sayang Tuhan kita Yesus Kristus.
Lukas 12
Dalam susunan Tabernakel, Lukas 12-17 terkena pada
pintu tirai, artinya perobekan daging/penyaliban daging.
Dalam injil Lukas 12, ada
lima tabiat daging yang harus disalibkan:
- Ayat 1-3= kemunafikan.
- Ayat 4-12= ketakutan.
- Ayat 13-21= keinginan/ketamakan.
- Ayat 22-34= kekuatiran.
- Ayat 35-48= kelengahan.
AD. 1 KEMUNAFIKANLukas 12: 1-312:1.Sementara itu beribu-ribu orang banyak telah berkerumun, sehingga mereka berdesak-desakan. Lalu Yesus mulai mengajar, pertama-tama kepada murid-murid-Nya, kata-Nya: "Waspadalah terhadap ragi, yaitu kemunafikan orang Farisi.
12:2.Tidak ada sesuatupun yang tertutup yang tidak akan dibuka dan tidak ada sesuatupun yang tersembunyi yang tidak akan diketahui.
12:3.Karena itu apa yang kamu katakan dalam gelap akan kedengaran dalam terang, dan apa yang kamu bisikkan ke telinga di dalam kamar akan diberitakan dari atas atap rumah.
Matius 7: 1-57:1."Jangan kamu menghakimi, supaya kamu tidak dihakimi.
7:2.Karena dengan penghakiman yang kamu pakai untuk menghakimi, kamu akan dihakimi dan ukuran yang kamu pakai untuk mengukur, akan diukurkan kepadamu.
7:3.Mengapakah engkau melihat selumbar di mata saudaramu, sedangkan balok di dalam matamu tidak engkau ketahui?
7:4.Bagaimanakah engkau dapat berkata kepada saudaramu: Biarlah aku mengeluarkan selumbar itu dari matamu, padahal ada balok di dalam matamu.
7:5.Hai orang munafik, keluarkanlah dahulu balok dari matamu, maka engkau akan melihat dengan jelas untuk mengeluarkan selumbar itu dari mata saudaramu."
Salah satu bentuk kemunafikanadalah MENGHAKIMI orang lain. Artinya: menyembunyikan/menutupi dosa dengan cara menyalahkan, menjelek-jelekkan, menuduh, bergosip, dan memfitnah orang lain, bahkan menyalahkan Tuhan:
Firman terlalu keras, tanpa kasih,sampai menyalahkan setan. Kalau sudah menyalahkan setan, berarti sudah tidak bisa bertobat seperti setan--'
sebenarnya saya mau berbuat baik, tapi setan mendorong saya berbuat ini.'
Jadi,
pekerjaan menghakimi orang lain adalah pekerjaan yang paling mengasyikkan/enak bagi daging, tapi sangat merugikan kerohaniankita karena membuat kita kering rohani--tidak puas, tetapi selalu bersungut-sungut, tidak bisa menyembah Tuhan dan mengucap syukur.
Tidak bisa menyembah Tuhan adalah penderitaan, kalau dibiarkan akan mati rohani, tidak bisa bertobat seperti setan.
Mengapa kita tidak boleh menghakimi?
- kita tidak layakmenghakimi orang lain karena seringkali dosa kita lebih dari orang yang kita hakimi--seperti balok lebih besar dari selumbar.
- Kalau menghakimi orang lain kita akan dihakimi/dihukum oleh Tuhan. Rugi sekali.
Lalu bagaimana sikap terhadap orang berdosa?- Kita tidak boleh menghakimitetapi juga tidak boleh menyetujuinya.
- Membawa orang berdosa kepada Tuhan lewat mendengar firman Allah/firman pengajaran yang benar yang lebih tajam dari pedang bermata dua, yang menunjukkan dosa-dosa, supaya bisa sadar dan bertobat. Kalau tidak mau dibawa dalam ibadah, kita bawa dalam doa.
Semua tidak boleh dihakimi, tetapi ada
dua hal yang boleh dihakimi, bahkan harus dihakimi, yaitu:
- Dalam hal pembagian makanan rohani/pemberitaan firman Allah.
Matius 7: 6
7:6."Jangan kamu memberikan barang yang kuduskepada anjing dan jangan kamu melemparkan mutiaramukepada babi, supaya jangan diinjak-injaknya dengan kakinya, lalu ia berbalik mengoyak kamu."
'Barang yang kudus'= kebenaran yang menyucikan/firman pengajaran yang benar.
'Mutiara'= barang berharga.
Kalau digabung, barang yang kudus dan mutiara adalah firman pengajaran yang benar dan sangat berharga; lebih berharga dari apapun.
Menghakimi di sini adalah firman pengajaran yang berharga tidak bolehdiberikan pada anjing dan babi.
Artinya:
- Firman pengajaran yang benar dan sangat berharga tidak bisa diterima, bahkan dihina, diperdebatkan oleh kehidupan yang mempertahankan dosa anjing dan babi--dosa kejahatan dan kenajisan, termasuk dusta. Kita tidak boleh berdebat!
- Dalam urapan Roh Kudus kita harus tegas untuk menolak ajaran palsu; tidak memberikan kesempatan satu kalipun untuk mendengar ajaran palsu, supaya tidak menjadi anjing dan babi.
1 Timotius 4: 1-2
4:1.Tetapi Roh dengan tegasmengatakan bahwa di waktu-waktu kemudian, ada orang yang akan murtad lalu mengikuti roh-roh penyesat dan ajaran setan-setan
4:2. oleh tipu daya pendusta-pendusta yang hati nuraninya memakai cap mereka.
Tegas artinya tidak memberi kesempatan satu kalipun untuk mendengar ajaran palsu. Tidak boleh sungkan pada siapapun, tetapi hanya memihak Tuhan.
Kalau mendengar ajaran palsu, satu waktu kita akan menjadi seperti anjing dan babi--mempertahankan dosa kejahatan dan kenajisan termasuk dusta, tetapi merasa benar (kebenaran diri sendiri).
Karena itu satu kalipun tidak boleh mendengar ajaran lain, karena setiap kali mendengar, hati nurani itu dicap dan timbul kecenderungan untuk terus mendengar ajaran lain sampai cap itu menjadi permanen--menjadi anjing babi--; berbuat dosa lewat perkataan, perbuatan, tahbisan, tetapi merasa benar--sama seperti sakit kusta sehingga ia diasingkan, keluar dari tubuh Kristus dan masuk tubuh Babel.
"Banyak orang berkata: Yang penting kita bijaksana, om, yang baik kita makan, yang tidak, kita buang. Hawa kurang bijaksana? Tidak mungkin bisa mendengar dua. Salomo juga bijaksana, tetapi tidak bisa memisahkan yang baik dan tidak, akhirnya ia terima ajaran isterinya dan melepaskan yang benar. Setan lebih pintar dari logika kita."
Dalam penaburan benih juga ada dua: lalang dan gandum. Tidak bisa dipisahkan hanya gandum saja yang tumbuh. Nanti, baru Tuhan suruh pisahkan gandum dulu, baru lalang. Yang betul-betul tegas menjadi gandum, yang tidak tegas menjadi lalang. Kita tidak bisa memilah!
Kalau sudah dicap/diselar besi panas, ia akan mulai mengkritik firman yang benar.
Jadi jangan takut! Kalau dia bilang: Jangan mencuri,tetapi kita tidak mau, itu menghakimi karena ada ajaran benar tetapi tidak mau ditaati. Tetapi kalau ajaran salah kita tidak mau, itu bukan menghakimi, melainkan ketegasan.
Mohon kekuatan pada Tuhan! Jangan memperdebatkan firman!
Inilah pengertian menghakimi dalam pembagian firman.
- Menghakimi diri sendiri--paling tidak enak bagi daging, tetapi sangat menguntungkan kerohanian karena memberi kepuasan sejati bahkan sampai kesempurnaan kalau Tuhan datang kembali.
Kalau bergosip, paling enak bagi daging, tetapi sangat merugikan kerohanian (kering sampai tidak bisa bertobat).
Bagaimanacara menghakimi diri sendiri?
- Lewat firman pengajaran yang benar, yaitu ayat yang satu menerangkan ayat yang lain dalam alkitab.
Yohanes 12: 47-48
12:47.Dan jikalau seorang mendengar perkataan-Ku, tetapi tidak melakukannya, Aku tidak menjadi hakimnya, sebab Aku datang bukan untuk menghakimi dunia, melainkan untuk menyelamatkannya.
12:48.Barangsiapa menolak Aku, dan tidak menerima perkataan-Ku, ia sudah ada hakimnya, yaitu firman yang telah Kukatakan, itulah yang akan menjadi hakimnyapada akhir zaman.
Lebih baik sekarang kita menghakimi diri sendiri dari pada nanti di takhta putih.
Yohanes 15: 3
15:3.Kamu memang sudah bersih karena firman yang telah Kukatakan kepadamu.
Firman pengajaran yang benar yang lebih tajam dari pedang bermata dua sanggup menyatakan/mengungkapkan semua dosa yang tersembunyi. Kalau munafik, akan menyembunyikan dosa. Yudas tidak mau dosanya dinyatakan lewat firman--kelihatan baik, alim di depan orang--, akhirnya dosanya diungkapkan tetapi sudah tidak ada pengampunan; binasa.
Bersyukur kalau firman mengungkapkan dosa-dosa kita. Lebih baik dosa-dosa kita diungkapkan lewat firman Tuhan sehingga kita bisa menghakimi diri sendiri.
Lukas 12: 2
12:2.Tidak ada sesuatupun yang tertutup yang tidak akan dibuka dan tidak ada sesuatupun yang tersembunyi yang tidak akan diketahui.
Dosa diungkapkan supaya kita sadar akan dosa-dosa, dan menyesalinya.
- Lewat perjamuan suci.
1 Korintus 11: 28
11:28.Karena itu hendaklah tiap-tiap orang menguji dirinya sendiridan baru sesudah itu ia makan roti dan minum dari cawan itu.
Firman pengajaran yang benar dan perjamuan suci tidak bisa dipisahkan.
Artinya: sebelum menerima perjamuan suci, kita harus menguji diri lewat ketajaman pedang firman yang menunjukkan dosa-dosa kita yang tersembunyi, sehingga kita sadar, menyesal, dan mengaku dosa pada Tuhan dan sesama dengan sejujur-jujurnya. Jika diampuni, jangan berbuat dosa lagi; kita disucikan sehingga layak menerima perjamuan suci.
Perjamuan suci menjadi berkat dan kekuatan barubagi kita untuk tetap kuat mengikut dan melayani Tuhan sampai garis akhir. Dan lewat perjamuan suci, firman pengajaran yang benar mendarah daging dalam diri kita; firman menjadi tabiatkita.
- Lewat ujian/salib--seperti yang dialami oleh Ayub.
Ayub 23: 10
23:10.Karena Ia tahu jalan hidupku; seandainya Ia menguji aku, aku akan timbul seperti emas.
Ayub diuji habis-habisan, sehingga bisa timbul seperti emas murni. Ini sama dengan iman yang teruji.
Ini penting. Setan mendatangkan pencobaan, tetapi Tuhan mengizinkan ada pencobaan sebagai ujian, imannya benar atau tidak. Kalau iman tidak teruji, tidak akan bisa menyambut kedatangan Tuhan.
Timbul seperti emas yang murni artinya:
- Iman yang murni/teguhbagaikan emas murni, yang dimurnikan dengan api. Semakin kena api, semakin murni.
- Kehidupan yang suci dan murni sampai kedalaman hati; bukan sok suci. Dalam ujian bisa terlihat. Kalau sok suci, saat datang ujian, akan kecewa, putus asa.
Ayub 32: 1-2
32:1.Maka ketiga orang itu menghentikan sanggahan mereka terhadap Ayub, karena ia menganggap dirinya benar.
32:2.Lalu marahlah Elihu bin Barakheel, orang Bus, dari kaum Ram; ia marah terhadap Ayub, karena ia menganggap dirinya lebih benar dari pada Allah,
Ternyata Ayub ada kebenaran sendiri--di dalam hati ada karatnya. Karat hanya bisa disucikan lewat api ujian supaya tidak sok suci.
Tadi, kebenaran sendiri juga termasuk menghakimi orang lain. Kalau ada kebenaran sendiri, tidak akan bisa menyatu. Kebenaran sendiri suka memperdebatkan firman pengajaran yang benar supaya bisa menerima ajaran palsu--menghalalkan yang salah--, tetapi kebenaran Tuhan adalah saling mengaku dan mengampuni.
Di dalam kebenaran sendiri ada kepentingan, kehendak, dan keinginan sendiri, di situlah dia mati-matian mempertahankannya: soal ajaran, ibadah, jodoh. Tidak akan pernah bertemu dengan yang benar, berarti tidak pernah bertemu Tuhan.
Dari pada Ayub tidak pernah bertemu Tuhan, lebih baik ia diizinkan mengalami ujian, supaya karat kebenaran sendiri betul-betul disucikan sampai imannya murni, dan hidupnya suci. Dan terbukti ia belum pernah melihat Tuhan.
Ayub 42: 5-6
42:5.Hanya dari kata orangsaja aku mendengar tentang Engkau, tetapi sekarang mataku sendiri memandang Engkau.
42:6.Oleh sebab itu aku mencabut perkataankudan dengan menyesal aku duduk dalam debu dan abu."
Bertemu Tuhan bukan sombong, tetapi justru duduk di debu; mengaku hanya tanah liat yang tidak layak, banyak kesalahan, tidak mampu, tidak berdaya apa-apa; tidak bisa apa-apa dan tidak berharga apa-apa, hanya bergantung pada belas kasihan dan kemurahan Tuhan.
Akhirnya ia sadar, tidak ada lagi kebenaran sendiri. Kalau kebenaran sendiri, semua dilawan, orang tuapun dilawan, dia merasa hebat.
Wahyu 1: 15
1:15.Dan kaki-Nyamengkilap bagaikan tembagamembara di dalam perapian; suara-Nya bagaikan desau air bah.
'tembaga'= penghukuman/penghakiman.
Posisiorang yang menghakimi diri sendiri: seperti debu tanah liat= berada/tersungkur di bawah kaki Tuhan; hanya berserah--mengangkat tangan--dan berseru pada Tuhan, dan Ia akan mengulurkan tangan anugerah-Nya yang besar sehingga kita mengalami kuasa Tuhan. Jangan ragu, di bawah kaki Tuhan ada kuasa!
Hasilnya:
- Kita mengalami kuasa kemenangan.
1 Korintus 15: 25-26
15:25.Karena Ia harus memegang pemerintahan sebagai Raja sampai Allah meletakkan semua musuh-Nya di bawah kaki-Nya.
15:26.Musuh yang terakhir, yang dibinasakan ialah maut.
Kita menang atas maut, buktinya:
- Kita bisa hidup benar.
- Kita merasakan damai sejahtera, semua menjadi enak dan ringan.
- Setia berkobar-kobar dalam ibadah pelayanan kepada Tuhan; mengutamakan ibadah pelayanan lebih dari semua.
1 Korintus 15: 55-58
15:55.Hai maut di manakah kemenanganmu? Hai maut, di manakah sengatmu?"
15:56.Sengat maut ialah dosa dan kuasa dosa ialah hukum Taurat.
15:57.Tetapi syukur kepada Allah, yang telah memberikan kepada kita kemenangan oleh Yesus Kristus, Tuhan kita.
15:58.Karena itu, saudara-saudaraku yang kekasih, berdirilah teguh, jangan goyah, dan giatlah selalu dalam pekerjaan Tuhan! Sebab kamu tahu, bahwa dalam persekutuan dengan Tuhan jerih payahmu tidak sia-sia.
Kalau tidak setia, hanya satu langkah jarak kita dengan maut--sudah dibayangi maut--baik maut tubuh (meninggal dunia), rohani (berbuat dosa), maupun maut kekal. Maut ini mengincar kita.
Kalau setia dan berkobar, kita akan menang, menjadi milik Tuhan selamanya.
Manfaatkan kesempatan untuk berada di bawah kaki Tuhan! Kita menghakimi diri sendiri. Kita hanya bergantung belas kasih dan kuasa Tuhan.
- Kita mengalami kuasa kesembuhan.
Matius 15: 30
15:30.Kemudian orang banyak berbondong-bondong datang kepada-Nya membawa orang lumpuh, orang timpang, orang buta, orang bisu dan banyak lagi yang lain, lalu meletakkan mereka pada kaki Yesusdan Ia menyembuhkan merekasemuanya.
Kita mengalami kuasa kesembuhan dari penyakit jasmani, nikah dan buah nikah, penyakit ekonomi dan lain-lain. Bawa di bawah kaki Tuhan! Kita pulang sehat jasmani dan rohani termasuk rumah tangga.
- Kita mengalami kuasa keubahan.
Yohanes 11: 32
11:32.Setibanya Maria di tempat Yesus berada dan melihat Dia, tersungkurlah ia di depan kaki-Nya dan berkata kepada-Nya: "Tuhan, sekiranya Engkau ada di sini, saudaraku pasti tidak mati."
- Menghadapi kebusukan dosa, datang di bawah kaki Tuhan! Apalagi dalam keadaan ujian, penderitaan, kesempatan untuk datang di bawah kaki Tuhan. Busuk bisa menjadi harum.
- Kemustahilan, yang mati bisa dibangkitkan. Tidak ada yang mustahil.
- Kegagalan menjadi berhasil dan indah.
- Kehancuran bisa dipulihkan.
- Sampai kalau Tuhan datang kembali kita diubahkan menjadi sempurna seperti Dia, layak menyambut kedatangan-Nya kedua kali.
Kita berhati-hati dengan kemunafikan, salah satu prakteknya adalah suka menghakimi orang lain.
Mari, jangan menghakimi orang lain, tetapi menghakimi diri sendiri, datang di bawah kaki Tuhan, terima kuasa Tuhan dan Tuhan akan menolong kita semua.
Tuhan memberkati.