Bersamaan dengan peneguhan dan pemberkatan nikahSalam sejahtera dalam kasih sayang Tuhan kita Yesus Kristus.
Menikah merupakan panggilan, kepercayaan, dan kasih karunia Tuhan kepada kita. Jika dipanggil, dipercaya, dan dikaruniai untuk menikah, kita harus menikah. Kalau tidak, akan hancur. Sebaliknya, kalau dipanggil, dikaruniai, dan dipercaya untuk tidak menikah, jangan menikah. Kalau dipaksakan juga akan hancur.
Nikah kristiani bukan hanya sampai di dunia ini, tetapi akan lanjut sampai pada nikah rohani; nikah sempurna antara Kristus dengan sidang jemaat.
Wahyu 19: 919:9.Lalu ia berkata kepadaku: "Tuliskanlah: Berbahagialah mereka yang diundang ke perjamuan kawin Anak Domba." Katanya lagi kepadaku: "Perkataan ini adalah benar, perkataan-perkataan dari Allah."
Perjamuan kawin Anak Domba adalah pertemuan antara Yesus yang datang kedua kali dalam kemuliaan sebagai Raja segala raja--Kepala--dan Mempelai Pria Sorga--Suami--dengan sidang jemaat yang sempurna--tubuh Kristus yang sempurna; mempelai wanita sorga (isteri)--di awan-awan yang permai. Inilah nikah yang sempurna.
Sesudah itu masuk kerajaan Seribu Tahun Damai (Firdaus yang akan datang) (Wahyu 20). Memang nikah sebenarnya ditempatkan Tuhan di Firdaus (kitab Kejadian), tetapi karena dirusak oleh setan, manusia diusir ke dalam dunia, dan terkutuk di dunia. Sampai hari ini berapa banyak nikah yang sudah hancur; mulai dari istana raja sampai kolong jembatan. Oleh sebab itu nikah kristiani mau dipindahkan Tuhan pada nikah yang sempurna.
Sesudah itu masuk kerajaan sorga; Yerusalem baru kekal selamanya (Wahyu 21-22).
Oleh sebab itu
kita harus berjaga-jaga, supaya nikah kita mencapai nikah yang sempurna.
Istilah 'berjaga-jaga' ini kita kaitkan dengan firman Tuhan di dalam ibadah kaum muda remaja.
Dalam injil Lukas 12, ada
lima tabiat daging yang harus disalibkan/dirobek:
- Ayat 1-3= kemunafikan (diterangkan mulai dari Ibadah Kaum Muda Remaja Malang, 16 Desember 2017sampai Ibadah Kaum Muda Remaja, 06 Januari 2018).
- Ayat 4-12= ketakutan (diterangkan mulai dari Ibadah Kaum Muda Remaja, 13 Januari 2018sampai Ibadah Kaum Muda Remaja, 10 Maret 2018).
- Ayat 13-21= keinginan/ketamakan (diterangkan mulai dari Ibadah Kaum Muda Remaja, 17 Maret 2018sampai Ibadah Kaum Muda Remaja, 21 April 2018).
- Ayat 22-34= kekuatiran (diterangkan mulai dari Ibadah Kaum Muda Remaja, 28 April 2018sampai Ibadah Kaum Muda Remaja, 09 Juni 2018).
- Ayat 35-48= kelengahan; tidak berjaga-jaga; tidak waspada; lalai (diterangkan mulai dari Ibadah Kaum Muda Remaja, 23 Juni 2018).
AD. 5. KELENGAHAN
Lukas 12: 47-4812:47. Adapun hamba yang tahu akan kehendak tuannya, tetapi yang tidak mengadakan persiapan atau tidak melakukan apa yang dikehendaki tuannya, ia akan menerima banyak pukulan.
12:48. Tetapi barangsiapa tidak tahu akan kehendak tuannya dan melakukan apa yang harus mendatangkan pukulan, ia akan menerima sedikit pukulan. Setiap orang yang kepadanya banyak diberi, dari padanya akan banyak dituntut, dan kepada siapa yang banyak dipercayakan, dari padanya akan lebih banyak lagi dituntut."'
banyak dipercayakan'=
kita berjaga-jaga dalam kepercayaan Tuhan, sehingga kita bisa menyambut kedatangan Yesus kedua kali di awan permai, dan nikah kita bisa masuk nikah yang sempurna.
Kita harus berjaga-jaga dalam kepercayaan/kasih karunia/panggilan Tuhan!
Banyak nikah dan kehidupan yang hancur karena tidak berjaga-jaga. Berjaga-jaga dalam pekerjaan, kuliah, silakan, tetapi kalau tertinggal saat Yesus datang, semua itu tidak ada gunanya.
Ada
tiga macam berjaga-jaga menyangkut kepercayaan:
- 1 Timotius 1: 11
1:11. yang berdasarkan Injildari Allah yang mulia dan maha bahagia, seperti yang telah dipercayakan kepadaku.
Yang pertama: dipercayakan Injil yang mulia dan maha bahagia--makanan rohani.
Ada dua macam pemberitaan firman/Injil:
- Efesus 1: 13
1:13. Di dalam Dia kamu juga--karena kamu telah mendengar firman kebenaran, yaitu Injil keselamatanmu--di dalam Dia kamu juga, ketika kamu percaya, dimeteraikan dengan Roh Kudus, yang dijanjikan-Nya itu.
Yang pertama: Injil keselamatan/firman penginjilan/susu/kabar baik= Injil yang memberitakan tentang kedatangan Yesus pertama kali ke dunia sebagai satu-satunya manusia yang tidak berdosa, tetapi harus mati di kayu salib untuk menebus dosa kita sehingga kita tidak dihukum tetapi diselamatkan.
Prosesnya:
- Percaya/beriman kepada Yesus sebagai satu-satunya Juruselamat.
Suami isteri juga harus satu iman. Kalau tidak, berarti kawin campur, dan dibenci oleh Tuhan--seperti pada zaman Nuh, anak-anak Allah melihat anak-anak perempuan manusia cantik-cantik dan mengambilnya menjadi isteri sehingga Allah murka dan dunia dihukum. (Kejadian 6: 2).
- Bertobat; berhenti berbuat dosa dan kembali kepada Tuhan--mati terhadap dosa.
Orang percaya/beriman itu memiliki rem. Itu bedanya dengan orang yang tidak percaya.
- Baptisan air. Orang yang mati harus dikubur, kalau tidak, akan bertambah busuk.
Roma 6: 2, 4
6:2. Sekali-kali tidak! Bukankah kita telah mati bagi dosa, bagaimanakah kita masih dapat hidup di dalamnya?
6:4. Dengan demikian kita telah dikuburkanbersama-sama dengan Dia oleh baptisan dalam kematian, supaya, sama seperti Kristus telah dibangkitkandari antara orang mati oleh kemuliaan Bapa, demikian juga kita akan hidup dalam hidup yang baru.
Bertobat= tidak boleh ada dusta dan kebencian lagi.
Baptisan air yang benar adalah orang yang sudah percaya Yesus dan bertobat--mati terhadap dosa--harus dikuburkan dalam air bersama Yesus dan bangkit--keluar dari dalam air--bersama Yesus sehingga mendapatkan hidup baru/hidup sorgawi (langit terbuka), kita mengalami baptisan Roh Kudus yaitu hidup dalam kebenaran.
Ini sama seperti Yesus dibaptis.
Matius 3: 16
3:16. Sesudah dibaptis, Yesus segera keluardari air dan pada waktu itu juga langit terbukadan Ia melihat Roh Allah seperti burung merpati turun ke atas-Nya,
Begitu keluar dari air, langit terbuka. Kalau tidak keluar dari kuburan air, langit masih tertutup, belum ada kaitan dengan sorga.
Harus dikuburkan! Nikah suami isteri harus satu baptisan--satu bahtera.
Ada orang Etiopia naik kereta lalu mau dibaptis. Kalau tidak perlu dikuburkan dalam air, tidak perlu mencari tempat yang banyak airnya.
Kisah Rasul 8: 38-39
8:38. Lalu orang Etiopia itu menyuruh menghentikan kereta itu, dan keduanya turun ke dalam air, baik Filipus maupun sida-sida itu, dan Filipus membaptis dia.
8:39. Dan setelah mereka keluar dari air, Roh Tuhan tiba-tiba melarikan Filipus dan sida-sida itu tidak melihatnya lagi. Ia meneruskan perjalanannya dengan sukacita.
Di dunia ini hanya ada ada dua bangsa: bangsa Israel asli dan bangsa kafir. Orang Etiopia menunjuk bangsa kafir.
Tadi, setelah keluar dari air, kita akan mendapatkan hidup baru, yaitu hidup dalam kebenaran.
Hidup benar sama dengan selamat dan diberkati. Kalau tidak benar, akan dihukum dan terkutuk.
Kedua mempelai harus satu baptisan, tidak boleh lagi berbuat dosa, supaya diberkati sampai anak cucu.
Menikah jangan membuat anak cucu menanggung kutukan. Itu sama artinya tidak tanggung jawab pada anak cucu!
Nikah yang benar adalah hidup dalam kebenaran, supaya selamat dan diberkati sampai anak cucu.
Jadi kehidupan yang bisa dipercaya Injil adalah kita yang HIDUP DALAM KEBENARAN, sehingga bisa menjadi saksi Tuhan.
- 2 Korintus 4: 3-4
4:3. Jika Injil yang kami beritakan masih tertutup juga, maka ia tertutup untuk mereka, yang akan binasa,
4:4. yaitu orang-orang yang tidak percaya, yang pikirannya telah dibutakan oleh ilah zaman ini, sehingga mereka tidak melihat cahaya Injil tentang kemuliaan Kristus, yang adalah gambaran Allah.
Yang kedua: cahaya Injil tentang kemuliaan Kristus/firman pengajaran/kabar mempelai/makanan keras= Injil yang memberitakan tentang kedatangan Yesus kedua kali dalam kemuliaan sebagai Raja segala raja dan Mempelai Pria Sorga untuk menyucikan dan mengubahkan orang-orang yang sudah selamat dan diberkati, sampai sempurna seperti Yesus. Inilah mempelai wanita yang sempurna, yang siap untuk menyambut kedatangan Yesus kedua kali di awan permai.
Kita harus bisa dipercaya pedang firman.
Tadi dipercaya Injil keselamatan, kita buktikan dengan hidup benar--kita selamat dan diberkati. Kalau tidak benar, akan terkutuk, bahkan anak cucu juga ikut terkutuk.
Kemudian dipercaya pedang firman, sama dengan HIDUP DALAM KESUCIAN.
Apa yang harus disucikan?
- Mulai dari hati--pusat kehidupan rohani dan nikah.
Hati disucikan dari keinginan jahat dan najis.
Keinginan jahat= keinginan akan uang yang membuat kikir dan serakah. Banyak nikah hancur karena uang.
Kikir= tidak bisa memberi untuk pekerjaan Tuhan dan sesama yang membutuhkan.
Kalau masih ada orang tua, kita bisa memberi pada orang tua dengan benar--jujur antara suami isteri. Kalau memberi dengan sembunyi-sembunyi (tidak diketahui suami/istri), memang baik, tetapi tidak benar.
Serakah= mencuri milik Tuhan, yaitu persepuluhan dan persembahan khusus.
Keinginan najis= mengarah pada dosa makan minum (merokok, mabuk, narkoba) dan kawin mengawinkan.
Orang dunia mengakui kalau merokok bisa membunuh, tetapi orang kristen malah melawan, itu berarti melawan Tuhan.
Dosa kawin mengawinkan= perselingkuhan, percabulan, pertengkaran dalam rumah tangga, kekerasan, sampai terjadi kawin campur, kawin cerai, dan kawin mengawinkan--seks bebas--, termasuk penyimpangan--laki-laki dengan laki-laki dan perempuan dengan perempuan.
Sekarang kawin cerai marak di dalam gereja Tuhan. Harus ada pedang firman!
- Panca indera disucikan, mulai dari telinga dan mulut.
Telinga disucikan sehingga mendengar dan dengar-dengaran pada pengajaran yang benar. Jangan dengar gosip dan lain-lain!
Kaum muda, pakai media sosial, silakan, tetapi untuk yang penting saja.
Kalau telinga baik dan suci, mulutnya pasti baikyaitu bersaksi, berkata benar dan baik, tidak dusta. Jangan sembarangan bicara!
Kalau mengalami penyucian hati, telinga, dan mulut, kita akan dipercaya Injil, dan semua baik.
Markus 7: 37
7:37. Mereka takjub dan tercengang dan berkata: "Ia menjadikan segala-galanya baik, yang tuli dijadikan-Nya mendengar, yang bisu dijadikan-Nya berkata-kata."
Kalau tidak mendengar firman, akan tuli rohani. Kalau berkata sia-sia, akan bisu.
Kalau telinga dan mulut baik, Tuhan sanggup menjadikan semua baik. Mungkin orang berkata: Tidak baik,tidak masalah. Saya pada awal menjadi hamba Tuhan juga tidak bisa makan dan minum. Tidak masalah, yang penting pegang penginjilan--hidup benar--dan pedang--disucikan--, semua akan jadi baik.
Ini merupakan tugas kita semua untuk bersaksi dan menyampaikan penginjilan dan pengajaran--amanat agung Yesus.
Markus 28: 19-20
28:19. Karena itu pergilah, jadikanlah semua bangsa murid-Ku dan baptislah mereka dalam nama Bapa dan Anak dan Roh Kudus,
28:20. dan ajarlahmereka melakukan segala sesuatu yang telah Kuperintahkan kepadamu. Dan ketahuilah, Aku menyertai kamu senantiasa sampai kepada akhir zaman."
'baptislah'= penginjilan.
'ajarlah'= pengajaran.
Kalau bisa dipercaya penginjilan dan pengajaran--hidup benar dan suci--, maka kita bisa bersaksi tentang penginjilan dan pengajaran, dan Tuhan beserta kita sampai akhir zaman. Semua menjadi baik sampai Dia datang kembali kedua kali. Kita tidak akan pernah gugur di tengah jalan. Dia bertanggung jawab atas hidup kita.
- 1 Timotius 1: 12
1:12. Aku bersyukur kepada Dia, yang menguatkan aku, yaitu Kristus Yesus, Tuhan kita, karena Ia menganggap aku setia dan mempercayakan pelayanan ini kepadaku--
Yang kedua: dipercaya pakaian pelayanan.
Kalau sudah hidup benar dan suci, pasti dipercaya jabatan pelayanan. Di dalam Tuhan, yang penting suci, baru dipakai. Tidak suci--sekalipun hebat, pintar--, tidak akan dipakai.
Efesus 4: 11-12
4:11. Dan Ialah yang memberikan baik rasul-rasul maupun nabi-nabi, baik pemberita-pemberita Injil maupun gembala-gembala dan pengajar-pengajar,
4:12. untuk memperlengkapi orang-orang kudusbagi pekerjaan pelayanan, bagi pembangunan tubuh Kristus,
Ayat 11= lima jabatan pokok bisa dijabarkan menjadi tim doa, pemain musik dan lain-lain.
Kalau kita hidup suci, kita akan dipercaya pakaian pelayanan--jabatan pelayanan dan karunia Roh Kudus--untuk dipakai dalam pelayanan pembangunan tubuh Kristus yang sempurna.
Tuhan sudah mempercayakan jabatan pelayanan, kita juga harus bisa dipercaya. Artinya: kita harus HIDUP SUCI DAN SETIA BERKOBAR-KOBARdalam ibadah pelayanan kepada Tuhan sesuai dengan jabatan pelayanan yang Tuhan percayakan kepada kita sampai garis akhir--sampai meninggal dunia atau Yesus datang kembali. Tidak ada istilah pensiun dalam melayani Tuhan.
Jabatan pelayanan adalah jubah indah. Artinya: kalau hidup suci dan setia berkobar dalam ibadah pelayanan--bisa dipercaya--, hidup kita akan indah, ada masa depan yang berhasil dan indah. Punya ijazah atau toko belum tentu indah, tetapi kalau punya jubah pelayanan--mulai dari gembala--hidup itu pasti indah, ada masa depan yang berhasil.
1 Timotius 3: 1
3:1. Benarlah perkataan ini: "Orang yang menghendaki jabatan penilik jemaatmenginginkan pekerjaan yang indah."
'penilik jemaat'= gembala.
Keindahan dalam sidang jemaat dimulai dari keindahan seorang gembala. Kalau gembala tidak suci dan setia, sidang jemaat benar-benar hancur.
Kemudian penatua, pengerja, dan imam-imam juga harus tanggung jawab; harus indah supaya sidang jemaat juga mengalami keindahan.
Keindahan= suci dan setia berkobar-kobar.
Tadi dipercaya Injil, kita hidup benar dan suci, sehingga semua menjadi baik dan disertai oleh Tuhan.
Sekarang kita diberi jubah; kita melayani Tuhan dengan kesucian dan setia berkobar-kobar. Hidup kita akan indah.
- Matius 19: 9-12
19:9. Tetapi Aku berkata kepadamu: Barangsiapa menceraikan isterinya, kecuali karena zinah, lalu kawin dengan perempuan lain, ia berbuat zinah."
19:10. Murid-murid itu berkata kepada-Nya: "Jika demikian halnya hubungan antara suami dan isteri, lebih baik jangan kawin."
19:11. Akan tetapi Ia berkata kepada mereka: "Tidak semua orang dapat mengerti perkataan itu, hanya mereka yang dikaruniai saja.
19:12. Ada orang yang tidak dapat kawinkarena ia memang lahir demikian dari rahim ibunya, dan ada orang yang dijadikan demikian oleh orang lain, dan ada orang yang membuat dirinya demikian karena kemauannya sendiri oleh karena Kerajaan Sorga. Siapa yang dapat mengerti hendaklah ia mengerti."
Yang ketiga: dipercaya untuk menikah atau tidak menikah. Semua merupakan kepercayaan Tuhan, jangan dipaksa!
Kaum muda, berdoa saja. Saya dulu begitu. Ada panggilan, saya siap, saya berdoa saja. Begitu juga dalam menikah, tenang saja, tidak perlu tabrak sana-sini.
Bisa dipercaya dalam nikah artinya:
- Menjaga kesucian nikahdengan pedang firman, mulai dari masa perkenalan, permulaan nikah, perjalanan nikah, sampai akhir nikah.
Jaga kesucian mulai dari awal nikah! Pakai pedang dan taati!
- Menjaga kesehatan nikah.
Wahyu 2: 20-23
2:20. Tetapi Aku mencela engkau, karena engkau membiarkan wanita Izebel, yang menyebut dirinya nabiah, mengajar dan menyesatkan hamba-hamba-Kusupaya berbuat zinah dan makan persembahan-persembahan berhala.
2:21. Dan Aku telah memberikan dia waktu untuk bertobat, tetapi ia tidak mau bertobat dari zinahnya.
2:22. Lihatlah, Aku akan melemparkan dia ke atas ranjang orang sakit dan mereka yang berbuat zinah dengan dia akan Kulemparkan ke dalam kesukaran besar, jika mereka tidak bertobat dari perbuatan-perbuatan perempuan itu.
2:23. Dan anak-anaknya akan Kumatikan dan semua jemaat akan mengetahui, bahwa Akulah yang menguji batin dan hati orang, dan bahwa Aku akan membalaskan kepada kamu setiap orang menurut perbuatannya.
Ada nikah yang tidak sehat--'ranjang orang sakit'--, dan nikah itu susah, sampai buah nikahnya mati.
Kesehatan nikah artinya makanannya harus sehat. Jangan ada ajaran palsu/ajaran Izebel yang mengizinkan wanita mengajar dan memerintah laki-laki dalam ibadah dan nikah. Hancur semua!
Harus ada pedang penyucian--makanan sehat.
- Menjaga struktur nikah yang benar.
1 Korintus 11: 3
11:3. Tetapi aku mau, supaya kamu mengetahui hal ini, yaitu Kepaladari tiap-tiap laki-laki ialah Kristus, kepaladari perempuan ialah laki-laki dan Kepala dari Kristus ialah Allah.
Susunan nikah yang benaradalah Tuhan menjadi Kepala dari laki-laki, dan laki-laki kepala dari wanita. Kalau wanita mengajar dan memerintah laki-laki; berkuasa atas laki-laki, Yesus tidak bisa menjadi kepala, tetapi ular, sehingga yang ada hanya kesukaran, nikah buah nikah hancur, dan mati rohani.
Ada juga ajaran kawin cerai. Benar-benar ular yang menjadi kepala--kesukaran--, dan anak-anaknya enjoyberbuat dosa sampai puncaknya dosa.
Kalau struktur nikah benar, Yesus akan menjadi kepala, Dia yang bertanggung jawab atas nikah dan pelayanan kita.
- Menjaga kesatuan nikah.
Mengapa tidak boleh kawin cerai? Karena sudah disatukan oleh Allah sehingga tidak boleh diceraikan oleh manusia.
Matius 19: 5-6
19:5. Dan firman-Nya: Sebab itu laki-laki akan meninggalkan ayah dan ibunya dan bersatu dengan isterinya, sehingga keduanya itu menjadi satu daging.
19:6. Demikianlah mereka bukan lagi dua, melainkan satu. Karena itu, apa yang telah dipersatukan Allah, tidak boleh diceraikan manusia."
1 suami + 1 isteri= 1.
Tanda tambah menunjuk pada salib (kasih).
Di antara suami dan isteri hanya boleh ada salib (kasih Tuhan), tidak boleh ada pria atau wanita lain, orang tua dan mertua tidak boleh ikut campur, kalau dikaruniai anak, jangan sampai anak menjadi yang utama, tetapi tetap suami/isteri.
Salib ini apa? Saling mengaku dan mengampuni.
Nikah menjadi satu lewat berdamai. Yang salah mengaku, yang benar mengampuni, sehingga darah Yesus menghapus segala dosa kita.
Kalau tidak ada dosa, kita akan mengalami damai sejahtera. Meskipun tidak ada makanan, kalau tidak ada dosa, damai. Tapi kalau ada dosa, tidak akan bisa damai.
Sudah damai sama dengan sehati, kita bisa berdoa, mengulurkan tangan kepada Tuhan, dan mengalami uluran tangan kasih-Nya.
Kasih dari Tuhan inilah yang kita butuhkan. Mengapa demikian? Karena sehebat apapun kita di dunia, kita hanya seperti domba sembelihan.
Roma 8:35-37
8:35. Siapakah yang akan memisahkan kita dari kasih Kristus? Penindasan atau kesesakan atau penganiayaan, atau kelaparan atau ketelanjangan, atau bahaya, atau pedang?
8:36. Seperti ada tertulis: "Oleh karena Engkau kami ada dalam bahaya maut sepanjang hari, kami telah dianggap sebagai domba-domba sembelihan."
8:37. Tetapi dalam semuanya itu kita lebih dari pada orang-orang yang menang, oleh Dia yang telah mengasihi kita.
Sehebat apapun kita, tidak boleh sombong. Biarpun miskin, juga tidak boleh minder. Kita semua sama, hanya seperti domba sembelihan. Kita harus bergantung pada tangan belas kasih Tuhan. Kita tidak bergantung pada apapun di dunia, tetapi pada tangan kasih Tuhan.
Kita banyak menangis dan menyembah Tuhan. Ada apa-apa kita hanya menangis kepada Tuhan. Kita hanya mengulurkan tangan, maka tangan kasih-Nya akan diulurkan dan hasilnya:
- Kita bisa bertahan, tidak kecewa, putus asa, dan tinggalkan ibadah pelayanan, tetapi tetap melayani Tuhan sampai garis akhir. Kita tidak akan meninggalkan nikah sampai garis akhir.
- Ayat 37= 'lebih dari pemenang'--kita yang lemah, tak berdaya tetapi bisa menang atas musuh yang kuat karena tangan kasih Tuhan berperang ganti kita. Dia menyelesaikan semua masalah yang mustahil.
Jangan lari dari salib! Kalau lari dari salib, domba sembelihan benar-benar sudah terperangkap.
- Kasih menyatukan dan menyempurnakan kita, untuk layak menyambut kedatangan-Nya kedua kali.
Kita kembali ke Firdaus sampai Yerusalem baru.
Tuhan memberkati.