Bersamaan dengan Ibadah Peneguhan dan Pemberkatan Nikah.
Pembicara: Pdt. Dadang Hadi Santoso.Salam sejahtera dalam kasih sayang Tuhan kita Yesus Kristus.
Dalam Alkitab, nikah dibuka oleh nikah jasmani, yaitu Adam dan Hawa, dan ditutup oleh nikah rohani, yaitu Yesus dengan gereja Tuhan di awan-awan permai dalam Perjamuan Kawin Anak Domba. Untuk mencapai nikah rohani tidak mudah. Jika nikah kita tidak mencapai nikah rohani, semuanya menjadi sia-sia, binasa untuk selamanya.
Syarat untuk mencapai nikah yang rohani adalahLewi dengan Lewi, yaitu:
- Kemurnian.
Keluaran 2:1-2
2:1 Seorang laki-laki dari keluarga Lewi kawin dengan seorang perempuan Lewi;
2:2 lalu mengandunglah ia dan melahirkan seorang anak laki-laki. Ketika dilihatnya, bahwa anak itu cantik, disembunyikannya tiga bulan lamanya.
Artinya berada dalam satu firman pengajaran yang benar. Jika tidak dalam satu firman pengajaran, maka akan najis.
Imamat 19:19
19:19 Kamu harus berpegang kepada ketetapan-Ku. Janganlah kawinkan dua jenis ternak dan janganlah taburi ladangmu dengan dua jenis benih, dan janganlah pakai pakaian yang dibuat dari pada dua jenis bahan.
Kegunaan kemurnian dalam nikah:
- Menjadi perisai untuk menghadapi panah api si jahat, yaitu pencobaan, sampai ajaran-ajaran sesat.
2 Samuel 22:31
22:31 Adapun Allah, jalan-Nya sempurna; sabda TUHAN itu murni; Dia menjadi perisai bagi semua orang yang berlindung pada-Nya.
- Menyucikan nikah kita sehingga nikah tetap dalam kemurnian dan kebenaran.
Hasilnya: ada suasana pesta dalam nikah
1 Korintus 5:8
5:8 Karena itu marilah kita berpesta, bukan dengan ragi yang lama, bukan pula dengan ragi keburukan dan kejahatan, tetapi dengan roti yang tidak beragi, yaitu kemurnian dan kebenaran.
- Kesatuan dalam pelayanan
2 Korintus 3:6-9, 12
3:6 Ialah membuat kami juga sanggup menjadi pelayan-pelayan dari suatu perjanjian baru, yang tidak terdiri dari hukum yang tertulis, tetapi dari Roh, sebab hukum yang tertulis mematikan, tetapi Roh menghidupkan.
3:7 Pelayanan yang memimpin kepada kematian terukir dengan huruf pada loh-loh batu. Namun demikian kemuliaan Allah menyertainya waktu ia diberikan. Sebab sekalipun pudar juga, cahaya muka Musa begitu cemerlang, sehingga mata orang-orang Israel tidak tahan menatapnya. Jika pelayanan itu datang dengan kemuliaan yang demikian
3:8 betapa lebih besarnya lagi kemuliaan yang menyertai pelayanan Roh!
3:9 Sebab, jika pelayanan yang memimpin kepada penghukuman itu mulia, betapa lebih mulianya lagi pelayanan yang memimpin kepada pembenaran.
3:12 Karena kami mempunyai pengharapan yang demikian, maka kami bertindak dengan penuh keberanian,
Jika suami dan istri melayani dalam kesatuan, akan ada pengharapan untuk menjadi sama mulia dengan Tuhan Yesus Kristus.
Tandanya:
- Penuh dengan keberanian untuk berkorban yang jasmani untuk mendapatkan yang rohani.
- Tekun dalam melayani Tuhan.
Roma 8:24-25
8:24 Sebab kita diselamatkan dalam pengharapan. Tetapi pengharapan yang dilihat, bukan pengharapan lagi; sebab bagaimana orang masih mengharapkan apa yang dilihatnya?
8:25 Tetapi jika kita mengharapkan apa yang tidak kita lihat, kita menantikannya dengan tekun.
Jika kita tekun dalam melayani Tuhan, kita mengharapkan apa yang tidak kelihatan, yaitu untuk melihat wujud Yesus di awan-awan permai.
Hasilnya:
- Tuhan menjamin hidup kita
1 Korintus 9:9-10
9:9 Sebab dalam hukum Musa ada tertulis: “Janganlah engkau memberangus mulut lembu yang sedang mengirik!” Lembukah yang Allah perhatikan?
9:10 Atau kitakah yang Ia maksudkan? Ya, untuk kitalah hal ini ditulis, yaitu pembajak harus membajak dalam pengharapan dan pengirik harus mengirik dalam pengharapan untuk memperoleh bagiannya.
- Hidup nikah kita disertai dan dipermuliakan oleh Tuhan
Yohanes 12:26
12:26 Barangsiapa melayani Aku, ia harus mengikut Aku dan di mana Aku berada, di situpun pelayan-Ku akan berada. Barangsiapa melayani Aku, ia akan dihormati Bapa.
- Kesatuan dalam nikah
Rumus nikah: 1 suami + 1 istri = 1. Yang bisa menyatukan suami dengan istri adalah tanda salib. Supaya nikah menjadi satu, harus ada kasih.
Praktik kasih dalam kehidupan kita:
- Istri tunduk pada suami dalam segala sesuatu, sama seperti kepada Tuhan. Istri jangan lebih percaya pada orang lain daripada suami. Suami mengasihi istri seperti diri sendiri dan tidak berlaku kasar terhadap istri baik lewat perkataan maupun perbuatan.
- Saling mengaku dan saling mengampuni, menyelesaikan dosa.
Jika kita hanya berani mengaku tetapi tidak mau mengampuni, dosa kita juga tidak diampuni oleh Tuhan. - Tidak menuntut, tidak pamrih, tahu hak dan kewajiban.
Kolose 3:14
3:14 Dan di atas semuanya itu: kenakanlah kasih, sebagai pengikat yang mempersatukan dan menyempurnakan.
Jika dalam nikah kita ada iman, pengharapan, dan kasih, kita akan bisa melihat Tuhan muka dengan muka. Nikah kita mencapai nikah yang rohani, di awan-awan yang permai, masuk dalam pesta kawin Anak Domba, bahagia untuk selama-lamanya.
1 Korintus 13:12-1313:12 Karena sekarang kita melihat dalam cermin suatu gambaran yang samar-samar, tetapi nanti kita akan melihat muka dengan muka. Sekarang aku hanya mengenal dengan tidak sempurna, tetapi nanti aku akan mengenal dengan sempurna, seperti aku sendiri dikenal.
13:13 Demikianlah tinggal ketiga hal ini, yaitu iman, pengharapan dan kasih, dan yang paling besar di antaranya ialah kasih.Tuhan memberkati.