Upah dosa adalah maut, yaitu kebinasaan untuk selamanya di neraka.
Lukas 5:14-16
5:14 Yesus melarang orang itu memberitahukannya kepada siapapun juga dan berkata: “Pergilah, perlihatkanlah dirimu kepada imam dan persembahkanlah untuk pentahiranmu persembahan seperti yang diperintahkan Musa, sebagai bukti bagi mereka.”
5:15 Tetapi kabar tentang Yesus makin jauh tersiar dan datanglah orang banyak berbondong-bondong kepada-Nya untuk mendengar Dia dan untuk disembuhkan dari penyakit mereka.
5:16 Akan tetapi Ia mengundurkan diri ke tempat-tempat yang sunyi dan berdoa.
Pada jaman Taurat, untuk pentahiran kusta harus mempersembahkan korban binatang, yaitu lembu, domba, kambing, burung tekukur, dll.
Ibrani 10:1-4
10:1 Di dalam hukum Taurat hanya terdapat bayangan saja dari keselamatan yang akan datang, dan bukan hakekat dari keselamatan itu sendiri. Karena itu dengan korban yang sama, yang setiap tahun terus-menerus dipersembahkan, hukum Taurat tidak mungkin menyempurnakan mereka yang datang mengambil bagian di dalamnya.
10:2 Sebab jika hal itu mungkin, pasti orang tidak mempersembahkan korban lagi, sebab mereka yang melakukan ibadah itu tidak sadar lagi akan dosa setelah disucikan sekali untuk selama-lamanya.
10:3 Tetapi justru oleh korban-korban itu setiap tahun orang diperingatkan akan adanya dosa.
10:4 Sebab tidak mungkin darah lembu jantan atau darah domba jantan menghapuskan dosa.
Semua korban binatang tidak cukup untuk menghapus dosa yang diulang-ulang dan semakin memuncak. Pada jaman Taurat, keselamatan itu hanya merupakan bayangan dari keselamatan yang sesungguhnya.
Ibrani 10:5-10
10:5 Karena itu ketika Ia masuk ke dunia, Ia berkata: “Korban dan persembahan tidak Engkau kehendaki--tetapi Engkau telah menyediakan tubuh bagiku--.
10:6 Kepada korban bakaran dan korban penghapus dosa Engkau tidak berkenan.
10:7 Lalu Aku berkata: Sungguh, Aku datang; dalam gulungan kitab ada tertulis tentang Aku untuk melakukan kehendak-Mu, ya Allah-Ku.”
10:8 Di atas Ia berkata: “Korban dan persembahan, korban bakaran dan korban penghapus dosa tidak Engkau kehendaki dan Engkau tidak berkenan kepadanya” --meskipun dipersembahkan menurut hukum Taurat--.
10:9 Dan kemudian kata-Nya: “Sungguh, Aku datang untuk melakukan kehendak-Mu.” Yang pertama Ia hapuskan, supaya menegakkan yang kedua.
10:10 Dan karena kehendak-Nya inilah kita telah dikuduskan satu kali untuk selama-lamanya oleh persembahan tubuh Yesus Kristus.
Itu sebabnya, Yesus harus datang ke dunia sebagai manusia yang tidak berdosa, untuk melakukan kehendak Bapa, yaitu Yesus harus menjadi korban penghapus dosa, sehingga Yesus harus rela mati di kayu salib.
Ibrani 10:14
10:14 Sebab oleh satu korban saja Ia telah menyempurnakan untuk selama-lamanya mereka yang Ia kuduskan.
Korban Kristus mampu membenarkan, menyucikan, dan menyempurnakan kita manusia berdosa.
Lukas 5:14
5:14 Yesus melarang orang itu memberitahukannya kepada siapapun juga dan berkata: “Pergilah, perlihatkanlah dirimu kepada imam dan persembahkanlah untuk pentahiranmu persembahan seperti yang diperintahkan Musa, sebagai bukti bagi mereka.”
Pada jaman Taurat, orang berdosa dibawa kepada imam baru kemudian dinyatakan tahir atau sembuh.
Pada jaman Perjanjian Baru, orang berdosa datang kepada Yesus dan ditahirkan/ disembuhkan, baru kemudian datang kepada imam. Orang berdosa ditahirkan bukan karena hukum Taurat, tetapi karena korban Kristus.
Galatia 2:16-17
2:16 Kamu tahu, bahwa tidak seorangpun yang dibenarkan oleh karena melakukan hukum Taurat, tetapi hanya oleh karena iman dalam Kristus Yesus. Sebab itu kamipun telah percaya kepada Kristus Yesus, supaya kami dibenarkan oleh karena iman dalam Kristus dan bukan oleh karena melakukan hukum Taurat. Sebab: “tidak ada seorangpun yang dibenarkan” oleh karena melakukan hukum Taurat.
2:17 Tetapi jika kami sendiri, sementara kami berusaha untuk dibenarkan dalam Kristus ternyata adalah orang-orang berdosa, apakah hal itu berarti, bahwa Kristus adalah pelayan dosa? Sekali-kali tidak.
Manusia berdosa/ kusta dibenarkan karena percaya kepada Yesus yang sudah mau mati di kayu salib. Jika Yesus rela mati di kayu salib untuk membenarkan kita. Maka setelah kita dibenarkan, kita juga harus rela memikul salib bersama Yesus.
1 Petrus 2:19-20
2:19 Sebab adalah kasih karunia, jika seorang karena sadar akan kehendak Allah menanggung penderitaan yang tidak harus ia tanggung.
2:20 Sebab dapatkah disebut pujian, jika kamu menderita pukulan karena kamu berbuat dosa? Tetapi jika kamu berbuat baik dan karena itu kamu harus menderita, maka itu adalah kasih karunia pada Allah.
Jika kita mengalami pengalaman salib bersama Yesus, maka kita mengalami kasih karunia atau anugerah Tuhan.
1 Petrus 2:21-25
2:21 Sebab untuk itulah kamu dipanggil, karena Kristuspun telah menderita untuk kamu dan telah meninggalkan teladan bagimu, supaya kamu mengikuti jejak-Nya.
2:22 Ia tidak berbuat dosa, dan tipu tidak ada dalam mulut-Nya.
2:23 Ketika Ia dicaci maki, Ia tidak membalas dengan mencaci maki; ketika Ia menderita, Ia tidak mengancam, tetapi Ia menyerahkannya kepada Dia, yang menghakimi dengan adil.
2:24 Ia sendiri telah memikul dosa kita di dalam tubuh-Nya di kayu salib, supaya kita, yang telah mati terhadap dosa, hidup untuk kebenaran. Oleh bilur-bilur-Nya kamu telah sembuh.
2:25 Sebab dahulu kamu sesat seperti domba, tetapi sekarang kamu telah kembali kepada gembala dan pemelihara jiwamu.
Praktek salib:
Hanya orang yang menghargai korban Kristus, yang bisa tergembala dengan benar dan baik. Hanya gembala yang menghargai korban Kristus yang bisa menggembalakan dengan benar dan baik, dengan tanggung jawab.
Kalau kita tergembala dengan benar dan baik, maka kita hidup di dalam tangan kasih karunia anugerah Tuhan yang ajaib.
Hasilnya:
Tuhan memberkati.