Simpang Borobudur no 27 Malang
0341-496949
Bersamaan dengan peneguhan nikah

Salam sejahtera dalam kasih sayang Tuhan kita Yesus Kristus.

Wahyu 19: 9
19:9.Lalu ia berkata kepadaku: "Tuliskanlah: Berbahagialah mereka yang diundang ke perjamuan kawin Anak Domba." Katanya lagi kepadaku: "Perkataan ini adalah benar, perkataan-perkataan dari Allah."

'perjamuan kawin Anak Domba'=> menyangkut nikah.
Nikah kristiani bukan hanya sampai nikah jasmani di dunia, tetapi sampai nikah yang rohani/sempurna antara Kristus dengan sidang jemaat.
Alkitab dimulai dengan kitab Kejadian yang memuat nikah jasmani--Adam dan Hawa--tetapi sudah dirusak dan dihancurkan oleh setan sampai hari ini.

Tetapi kita bersyukur, alkitab ditutup dengan kitab Wahyu yang memuat tentang nikah rohani antara Kristus dengan sidang jemaat.
Artinya: selama kita masih hidup di dunia ini, Tuhan sedang memperbaiki nikah-nikah yang sudah hancur lewat 'perkataan Allah'(firman pengajaran yang benar)supaya mencapai nikah yang rohani/sempurna di awan-awan yang permai jika Yesus datang kembali kedua kali.

Setelah perjamuan kawin Anak Domba, kita masuk kerajaan Seribu Tahun Damai (Firdaus yang akan datang).
Dulu Adam dan Hawa memang diletakkan di Firdaus, bukan di dunia ini. Tetapi setelah berbuat dosa, ditaruh di dunia--sengsara.
Tujuan nikah ini bukan hanya di dunia saja, tetapi sampai masuk kerajaan Seribu Tahun Damai dan kerajaan sorga yang kekal.

Setiap pribadi/nikah kristiani harus mengutamakan firman Allah/firman pengajaran yang benardi dalam ibadah pelayanan dan nikah, sehingga mengalami penyucian dan pembaharuan sampai sempurna seperti Yesus.
Yang masih lajang dan yang sudah menikah harus memperhatikan firman pengajaran yang benar di dalam ibadah pelayanan.
Jadi, setiap pribadi dan nikah harus dibawa dalam ibadah pelayanan.

Lukas 11: 37-54 => Yesus mengecam orang-orang Farisi dan ahli Taurat.
Lukas 11: 37-39
11:37.Ketika Yesus selesai mengajar, seorang Farisi mengundang Dia untuk makan di rumahnya. Maka masuklah Ia ke rumah itu, lalu duduk makan.
11:38.Orang Farisi itu melihat hal itu dan ia heran, karena Yesus tidak mencuci tangan-Nya sebelum makan.
11:39. Tetapi Tuhan berkata kepadanya: "Kamu orang-orang Farisi, kamu membersihkan bagian luar dari cawan dan pinggan, tetapi
bagian dalammu penuh rampasan dan kejahatan.

'Yesus selesai mengajar'= dalam ibadah harus ada firman pengajaran.
Tadi, supaya kehidupan pribadi dan nikah mencapai yang rohani, kita harus membawa nikah yang jasmani dalam ibadah pelayanan dan mengutamakan firman pengajaran yang benar.
Ini justru berlawanan dengan orang Farisi dan ahli Taurat yang hanya mengutamakan perkara jasmani dalam ibadah pelayanan sehingga tidak mengutamakan firman Allah. Akibatnya, Yesus mengecam dengan enam celaka--tidak bahagia, tetapi mengalami kutukan sampai kebinasaan.

Kaum muda, perhatikan! Harus beribadah melayani, tetapi jangan seperti orang Farisi yang mengutamakan perkara jasmani--ada cowoknya, ceweknya, makan-makannya. Harus mengutamakan firman pengajaran yang benar, supaya kita bisa mengalami penyucian dan pembaharuan sampai sempurna. Juga nikah-nikah kita harus dibawa dalam ibadah pelayanan yang mengutamakan firman pengajaran, supaya nikah disucikan dan diubahkan sampai sempurna; layak menyambut kedatangan Yesus kedua kali.

PERHATIKAN!Kalau kehidupan pribadi dan nikah tidak beribadah, akan hancur. Kalau beribadah tetapi tidak mengutamakan firman pengajaran yang benar, juga tidak bahagia, tetapi mengalami kutukan sampai binasa.

CELAKA V
Lukas 11: 47-51

11:47.Celakalah kamu, sebab kamu membangun makam nabi-nabi, tetapi nenek moyangmu telah membunuh mereka.
11:48.Dengan demikian kamu mengaku, bahwa kamu membenarkan perbuatan-perbuatan nenek moyangmu, sebab mereka telah membunuh nabi-nabi itudan kamu membangun makamnya.
11:49.Sebab itu hikmat Allah berkata: Aku akan mengutus kepada mereka nabi-nabi dan rasul-rasul dan separuh dari antara nabi-nabi dan rasul-rasul itu akan mereka bunuh dan mereka aniaya,
11:50.supaya dari angkatan ini dituntut darah semua nabi yang telah tertumpah sejak dunia dijadikan,
11:51.mulai dari darah Habel sampai kepada darah Zakharia yang telah dibunuh di antara mezbah dan Rumah Allah. Bahkan, Aku berkata kepadamu: Semuanya itu akan dituntut dari angkatan ini.

Celaka yang kelima adalah menjadi keturunan pembunuh.
Kalau ibadah pelayanan kita tidak mengutamakan firman pengajaran yang benar dan mengalami penyucian/pembaharuan, kita akan menjadi keturunan pembunuh.

Keturunan pembunuh= kehidupan yang bertabiat kebencian; pahit hati/tanpa kasih/kasih menjadi dingin.
Kebencian ini melanda nikah rumah tangga di akhir zaman sehingga banyak nikah rumah tangga yang celaka, tidak bahagia tetapi dalam kutukan samai kebinasaan.

Markus 13: 12-13
13:12.Seorang saudara akan menyerahkan saudaranyauntuk dibunuh, demikian juga seorang ayah terhadap anaknya. Dan anak-anak akan memberontak terhadap orang tuanyadan akan membunuh mereka.
13:13.Kamu akan dibenci semua orang oleh karena nama-Ku. Tetapi orang yang bertahan sampai pada kesudahannya ia akan selamat."

Kita sudah belajar tentang kebencian melanda dunia dan penggembalaan. Tetapi malam ini kebencian juga melanda nikah rumah tangga. Hati-hati!Suami membenci isteri, isteri membenci suami, terjadi pertengkaran, kekerasan dalam rumah tangga, perselingkuhan, perceraian, kawin cerai sampai kawin mengawinkan.

Suami adalah kepala, isteri tubuh. Kalau bercerai, berarti kepala terpisah dari tubuh= mati. Kalau menikah lagi dengan yang lain sama dengan busuk dan binasa--sudah berdosa/mati lalu berbuat dosa lagi. Perempuan Samaria kawin cerai lima kali belum puas, berikutnya kawin mengawinkan, dan menuju kebinasaan.

Suami isteri perhatikan! Anak dengan orang tua juga perhatikan! Anak membenci orang tua dan sebaliknya; adik kakak dan sebaliknya. Seharusnya kebencian itu di dunia, tetapi sekarang kebencian tanpa alasan sudah masuk dalam penggembalaan, antar penggembalaan, dan nikah rumah tangga--hubungan yang paling dekat.

Bayangkan kalau tidak ada orang tua, kita tidak ada di sini. Kalau membenci orang tua, itu berarti kebencian tanpa alasan. Semuanya membenci tanpa alasan sehingga saling menyakiti sampai saling membunuh (menjadi sama dengan antikris).

Jadi setan mau merusak nikah yang jasmani dengan kebencian tanpa alasan, supaya tidak mencapai nikah yang rohani, Firdaus dan Yerusalem baru.

'Tetapi orang yang bertahan sampai pada kesudahannya ia akan selamat'= kita harus bertahan dalam kasih.
Matius 24: 12-13
24:12.Dan karena makin bertambahnya kedurhakaan, maka kasih kebanyakan orang akan menjadi dingin.
24:13.Tetapi orang yang bertahan sampai pada kesudahannya akan selamat.

Jalan keluarmenghadapi kebencian tanpa alasan/apapun yang melanda nikah rumah tangga adalah kita harus bertahan dalam kasih.
Manusia darah daging ini tidak punya kasih, tetapi hanya emosi, ambisi, hawa nafsu. Kasih berasal dari Tuhan.

Proses menerima kasih dan bertahan dalam kasih Allah:

  1. 1 Yohanes 4: 9-10
    4:9.Dalam hal inilah kasih Allah dinyatakan di tengah-tengah kita, yaitu bahwa Allah telah mengutus Anak-Nya yang tunggal ke dalam dunia, supaya kita hidup oleh-Nya.
    4:10.Inilah kasih itu: Bukan kita yang telah mengasihi Allah, tetapi Allah yang telah mengasihi kitadan yang telah mengutus Anak-Nya sebagai pendamaian bagi dosa-dosa kita.

    Proses pertama: kasih Allah dicurahkan kepada kita lewat kurban Kristus di kayu salib(korban pendamaian atas dosa-dosa).

    Jadi bertahan di dalam kasih Allah yaitu kita harus berdamai satu dengan yang lain. Mulai dari suami-isteri, penggembalaan, antar penggembalaan. Tidak boleh ada kebencian tanpa alasan. Kalau kita belajar dari Yusuf, yang benar--Yusuf--malah dibenci , tetapi yang tidak benar malah berkumpul jadi satu. Ini kebencian tanpa alasan.

    Berdamai artinya kita bisa saling mengaku dan mengampuni oleh dorongan firman pengajaran yang benar. Bukan karena disudutkan seperti Akhan--mertua, orang tua ikut-ikut--, tidak ada gunanya. Karena itu dalam ibadah, dengar firman! Kalau bersalah, kita mengaku dosa kepada Tuhan dan sesama dengan sungguh-sungguh--suami salah mengaku kepada istri, orang tua kepada anak, anak kepada orang tua. Jika diampuni, jangan berbuat dosa lagi. Yesus Anak Allah yang mulia rela mengakui dosa-dosa kita di kayu salib, apalagi kita yang memang manusia berdosa, akui.
    Kalau benar, kita mengampuni dan melupakannya--suami yang benar mengampuni dan melupakan dosa isteri, isteri yang benar mengampuni dan melupakan dosa suami, anak yang benar mengampuni dan melupakan dosa orang tua, orang tua benar mengampuni dan melupakan dosa anak.

    Hasilnya: darah Yesus membasuh segala dosa kita, dan di situ kasih Allah dicurahkan, sehingga:

    1. kita selalu mengalami kasih Allah, tidak ada kebencian sedikitpun.
      Amsal 28: 13
      28:13.Siapa menyembunyikan pelanggarannya tidak akan beruntung, tetapi siapa mengakuinyadan meninggalkannya akan disayangi.


    2. Efesus 5: 31
      5:31.Sebab itu laki-laki akan meninggalkan ayahnya dan ibunya dan bersatu dengan isterinya, sehingga keduanya itu menjadi satu daging.

      Yang kedua: rumus nikah berlaku yaitu 1+1= 1=> suami ditambah isteri sama dengan satu. Di antara suami dan isteri hanya ada tanda tambah (salib/berdamai).
      Nikah menjadi satu daging, satu hati, dan satu tubuh= meletakkan Yesus menjadi kepala sehingga Dia bertanggung jawab atas nikah mulai sekarang sampai hidup kekal di sorga.

      Tidak usah takut! Dunia ini sekarang lebih sulit secara jasmani dan rohani, tetapi kalau nikah kita menjadi satu kesatuan, ada salib, dan Yesus menjadi Kepala, maka Dia yang bertanggung jawab sampai selamanya. Nikah itu tidak mungkin gagal. Dia mati di bukit tengkorak membuktikan bahwa Dia adalah kepala yang bertanggung jawab sampai menjadi tengkorak untuk bertanggung jawab atas hidup dan nikah kita.

  2. Yohanes 14: 15
    14:15."Jikalau kamu mengasihi Aku, kamu akan menuruti segala perintah-Ku.

    Proses kedua: taat dengar-dengaran kepada Tuhan. Ini adalah sifatnya domba. Artinya: kalau mau taat dengar-dengaran kita harus jadi domba yang tergembala dengan benar dan baik.

    Petrus hamba Tuhan hebat tetapi tidak taat, malah menyangkal Tuhan karena tidak mengerti penggembalaan. Setelah Tuhan bertanya tiga kali: 'Simon, adakah Engkau mengasihi Aku? Gembalakanlah domba-domba-Ku',barulah Simon bisa mengangkat tangan pada Tuhan. Ia taat dengar-dengaran sampai rela mati untuk Tuhan.

    Kalau mau menikmati kasih Allah kita harus tergembala.
    Tergembala= ketekunan dalam tiga macam ibadah pokok:

    1. Pelita emas= ketekunan dalam ibadah raya; persekutuan dengan Alah Roh Kudus di dalam karunia-Nya; domba diberi minum.
    2. Meja roti sajian= ketekunan dalam ibadah pendalaman alkitab dan perjamuan suci; persekutuan dengan Anak Allah di dalam firman pengajaran dan kurban Kristus; domba diberi makan.
    3. Mezbah dupa emas= ketekunan dalam ibadah doa; persekutuan dengan Allah Bapa di dalam kasih-Nya; bernafas dalam kasih Allah.

    Di dalam kandang penggembalaan, tubuh, jiwa dan roh kita melekat pada Allah Tritunggal sehingga setan tritunggal tidak bisa menjamah kita. Kita tidak akan menyangkal Tuhan tetapi mengasihi Tuhan selamanya.

    Mengasihi Tuhan dibuktikan dengan mengasihi sesama. Kalau sudah suci dan taat, tidak sulit untuk mengasihi sesama.
    1 Petrus 1: 22
    1:22.Karena kamu telah menyucikandirimu oleh ketaatankepada kebenaran, sehingga kamu dapat mengamalkan kasih persaudaraan yang tulus ikhlas, hendaklah kamu bersungguh-sungguh saling mengasihidengan segenap hatimu.

    Kalau kita semua tergembala dengan benar dan baik, kita akan hidup dalam kesucian, sehingga kita bisa saling mengasihi. Semakin suci, semakin mengasihi.

    Kalau taat, suci dan saling mengasihi, kita akan diperlengkapi/diberi jabatan pelayanan sehingga nikah tidak telanjang. Jabatan pelayanan sama dengan jubah indah.
    Dulu Adam dan Hawa kehilangan pakaian; telanjang. Sekarang pakaian ini mau dikembalikan.

    Efesus 4: 11-12
    4:11.Dan Ialah yang memberikan baik rasul-rasul maupun nabi-nabi, baik pemberita-pemberita Injil maupun gembala-gembala dan pengajar-pengajar,
    4:12.untuk memperlengkapi orang-orang kudusbagi pekerjaan pelayanan, bagi pembangunan tubuh Kristus,

    Ayat 11= lima jabatan pokok.
    Kita semua dipakai dalam pelayanan pembangunan tubuh Kristus mulai dari dalam nikah--suami isteri saling melayani dan menghormati. Itu sama dengan memakai jubah indah, sehingga nikah menjadi indah. Kalau nikah bertengkar terus, akan telanjang dan dipermalukan.

    Lebih besar lagi melayani dalam penggembalaan--zangkoor, penerima tamu, tim doa, dan sebagainya--, hidup lebih indah lagi. Lebih dipakai, lebih indah. Kemudian antar penggembalaan, hidup lebih indah lagi, sampai terakhir Israel dengan kafir menjadi satu tubuh yang sempurna, hidup kita paling indahdi awan-awan yang permai. Tuhan begitu baik. Dia mau mencurahkan kasih-Nya.

    Kita bertahan dalam kasih Allah lewat berdamai, tidak ada kebencian, sehingga nikah menjadi satu daging. Dan sebagai Kepala, Tuhan bertanggung jawab untuk kelangsungan nikah mulai sekarang sampai hidup kekal. Kemudian taat; tergembala sungguh-sungguh. Kita diberi jubah indah. Kita bisa melayani dalam nikah, bukan membebani orang tua (sebagai anak). Layani dalam penggembalaan, sampai paling indah di awan-awan yang permai.

  3. Matius 17: 1-2
    17:1.Enam hari kemudian Yesus membawa Petrus, Yakobus dan Yohanes saudaranya, dan bersama-sama dengan mereka Ia naik ke sebuah gunung yang tinggi. Di situ mereka sendiri saja.
    17:2.Lalu Yesus berubah rupa di depan mata mereka; wajah-Nya bercahaya seperti mataharidan pakaian-Nya menjadi putih bersinar seperti terang.

    Proses ketiga: banyak naik ke gunung penyembahan--jangan lari ke orang tua/mertua. Nikah akan hangat terus. Kita mengalami kasih Allah yang bagaikan matahari apapun yang kita hadapi. Pandang wajah Yesus, jangan pandang kesalahan suami/isteri!

    Kalau memandang dunia kita akan ketakutan. Mungkin kita banyak persoalan, tidak tahu masa depan, mari naik ke atas gunung, pandang wajah Yesus sampai matahari disinarkan dan kita merasa hangat. Kita mau lari ke mana? Kasih menjadi dingin semua di dunia. Lari ke gunung penyembahan!

    "Saya seringkali gunakan waktu untuk berdoa di pesawat. Satu waktu saya tertawa. Kalau di alkitab, ibu Hana berdoa dikira mabuk. Kalau saya dikira orang sakit. Saya berdoa terus sepanjang jalan. Pramugaranya tidak tahan melihat karena berhadapan dengan saya, hanya dipisahkan kaca. Dia datang pada saya: "Permisi, pak. Bapak sakit apa? Terang-terangan pak. Tidak apa-apa." Saya bingung. Karena saya sudah tidak sadar menyembah: "Haleluya, haleluya." Saya bilang: "Tidak, saya tidak sakit apa-apa."

    Inilah tempat yang paling indah, menghadapi apa saja di dunia--caci maki, fitnah--, tidak usah melawan, tetapi naik gunung penyembahan sampai Tuhan menyatakan pembelaannya. Suami isteri juga begitu, tidak perlu ke sana ke mari, justru hancur nikah itu. Datang, adukan pada Tuhan: sinari suamiku, sinari isteriku!Itu saja, sudah cukup. Kebencian akan dihapuskan dan masalah dihapuskan. Tuhan tolong kita semua.

    Mazmur 84: 12
    84:12.Sebab TUHAN Allah adalah mataharidan perisai; kasih dan kemuliaan Ia berikan; Ia tidak menahan kebaikan dari orang yang hidup tidak bercela.

    (terjemahan lama)
    84:12. Karena Tuhan Allah bagaikan matahari dan perisai; Tuhanpun akan mengaruniakan
    anugerah dan kemuliaan, tiada Ia akan menahankan kebajikan dari pada orang yang berjalan dengan tulus hatinya.

    Di dalam kasih matahari ada perisai, kemurahan dan kebajikan, kemuliaan.
    Hasilnya:

    1. Kasih matahari adalah perisai untuk melindungikita dari panah api si jahat dalam bentuk celaka marabahaya di dunia, dosa-dosa dan puncaknya dosa, pencobaan di segala bidang. Kita dilindungi sehingga kita selalu merasa damai sejahtera, semua enak dan ringan.

      Ini adalah kunci dalam nikah. Kalau sudah bisa memandang wajah Yesus sampai kita merasa damai, maka perisai sudah ada. Jangankan manusia, setanpun tidak bisa menjamah kita.

      Kalau tidak ada damai, semua akan berat dan bisa lari. Kalau damai, tidak akan pernah tinggalkan pelayanan dan nikah rumah tangga.

    2. Kemurahan dan kebajikan Tuhan menolong kita. Daud lawan Goliat mana bisa? Tetapi kemurahan dan kebajikan Tuhan bisa menyelesaikan semua masalah yang mustahil. Tuhan yang berperang ganti kita.
      Kalau tidak ada kasih matahari, mau ke mana? Tidak bisa!

      Dari pada banyak bergosip lebih baik kita banyak menyembah sampai matahari bersinar. Betapa indahnya.

    3. Di dalam kasih matahari kita mengalami kemuliaan Tuhan untuk membaharuikita dari manusia daging menjadi manusia rohani seperti Yesus.
      Permulaan keubahan hidup adalah tulus dan jujur.

      Mulai dari soal Tuhan/pengajaran. Kalau sudah tidak jujur soal Tuhan, tidak mungkin bisa jujur soal lainnya. Kalau bisa jujur soal Tuhan (dukung/ikuti yang benar, dan hindari yang salah), kita bisa jujur dalam segala hal.

      Kalau sudah jujur dan tulus, wajah akan berseri. Kalau ada dusta, akan pahit getir.

      "Karena itu di awal nikah saya selalu katakan pada calon mempelai: 'Ayo, kamu bicara, dulu bergaul dengan siapa saja dan berbuat apa saja.' Kalau mengasihi, akan mengampuni. Karena dasar nikah adalah kasih. Jangan orang lain yang cerita, bisa hancur. Jangan! Harus terang-terangan mulai dari awal nikah."

      Kalau jujur, wajah akan berseri dan menjadi rumah doa. Doa selalu dijawab oleh Tuhan. Sampai Tuhan datang kembai kita diubahkan jadi sempurna seperti Dia; mempelai wanita yang siap menyambut kedatangan-Nya. Kita masuk dalam nikah yang rohani/sempurna sampai masuk Yerusalem baru.

Jangan ada kebencian! Bertahan dalam kasih lewat saling mengaku dan mengampuni. Nikah menjadi satu, sehingga Yesus menjadi Kepala yang bertanggung jawab dalam nikah kita.
Lalu taat dan suci; tergembala, sehingga hidup kita makin indah. Kemudian banyak naik gunung penyembahan.

Mau ke mana hidup dan masa depan kita? Berdoa sampai menerima sinar matahari. Kita mengalami damai sejahtera, bahagia, semua masalah selesai, mujizat terjadi, sampai sempurna seperti Yesus.

Tuhan memberkati.

Versi Cetak

Transkrip
  • Ibadah Doa Malang, 27 Juni 2019 (Kamis Sore)
    ... batu krisopras. Nama sungai yang kedua ialah Gihon yakni yang mengalir mengelilingi seluruh tanah Kush. Nama sungai yang ketiga ialah Tigris yakni yang mengalir di sebelah timur Asyur. Dan sungai yang keempat ialah Efrat. Ada sungai kehidupan di taman Eden. Empat sungai menunjuk injil yang terbagi menjadi dua Injil keselamatan Kabar ...
  • Ibadah Raya Malang, 25 September 2016 (Minggu Pagi)
    ... Sorga adalah aktivitas ibadah pelayanan kepada Tuhan. Jadi supaya kita bisa terangkat ke takhta Sorga maka kita harus aktif beribadah melayani Tuhan. Hati-hati ada ibadah yang ditolak dan ada ibadah yang diterima. Kita harus beribadah melayani dalam sistem takhta Sorga. Praktek ibadah pelayanan dalam sistem takhta Sorga Dasar ibadah pelayanan ...
  • Ibadah Pendalaman Alkitab Surabaya, 19 Desember 2018 (Rabu Sore)
    ... perbuatan--lahir. Cap artinya Angka enam pertama tubuhnya daging hanya mengikuti hawa nafsu daging. Angka enam kedua jiwanya daging pikirannya daging. Ini yang tidak boleh. Angka enam ketiga rohnya daging. Kalau manusia dicap ia akan menjadi manusia darah daging TANPA PIKIRAN DAN PERASAAN--tanpa hati-- sama dengan binatang buas. Inilah model dari manusia daging ...
  • Ibadah Doa Malam Surabaya, 20 Mei 2015 (Rabu Malam)
    ... dan berjaga-jagalah. Ia maju sedikit merebahkan diri ke tanah dan berdoa supaya sekiranya mungkin saat itu lalu dari pada-Nya. Kata-Nya Ya Abba ya Bapa tidak ada yang mustahil bagi-Mu ambillah cawan ini dari pada-Ku tetapi janganlah apa yang Aku kehendaki melainkan apa yang Engkau kehendaki. Doa diGetsemani setara dengan doa ...
  • Ibadah Raya Surabaya, 30 Oktober 2011 (Minggu Sore)
    ... rohani dimulai dari penggembalaan. Setelah itudilanjutkan lewat pelayanan pembangunan tubuh Kristus. Matius . Dan Ia membawa Petrus dan kedua anak Zebedeus serta-Nya. Maka mulailah Ia merasa sedih dan gentar . Setelah itu Ia kembali kepada murid-murid-Nya itu dan mendapati mereka sedang tidur. Dan Ia berkata kepada Petrus Tidakkah kamu sanggup berjaga-jaga ...
  • Ibadah Doa Malang, 20 Juli 2010 (Selasa Sore)
    ... menjawab Aku berkata kepadamu sesungguhnya aku tidak mengenal kamu. Karena itu berjaga-jagalah sebab kamu tidak tahu akan hari maupun akan saatnya. Gereja Tuhan bagaikan gadis yang terpisah menjadi bagian gadis bijaksana gereja Tuhan yang selalu berjaga-jaga dan siap sedia memiliki minyak persediaan sehingga pelitanya tetap menyala dan bisa menyongsong kedatangan ...
  • Ibadah Kaum Muda Remaja, 02 Juli 2011 (Sabtu Sore)
    ... penginjilan. Efesus Di dalam Dia kamu juga--karena kamu telah mendengar firman kebenaran yaitu Injil keselamatanmu--di dalam Dia kamu juga ketika kamu percaya dimeteraikan dengan Roh Kudus yang dijanjikan-Nya itu. Injil keselamatan memberitakan kedatangan Yesus pertama kali di kayu salib untuk menyelamatkan manusia berdosa. Prosesnya Percaya iman kepada Yesus. Iman yang benar kepada ...
  • Ibadah Persekutuan di Kartika Graha Malang I, 25 Oktober 2016 (Selasa Sore)
    ... dalam Dia kamu juga ketika kamu percaya dimeteraikan dengan Roh Kudus yang dijanjikan-Nya itu. Amsal Seperti air sejuk bagi jiwa yang dahaga demikianlah kabar baik dari negeri yang jauh. Yang pertama injil keselamatan--kabar baik. Manusia berdosa itu seperti orang yang haus di padang gurun. Semakin berbuat dosa--mencari kepuasan-- semakin haus--seperti melihat fatamorgana. Yang ...
  • Ibadah Kaum Muda Remaja Malang, 02 April 2022 (Sabtu Sore)
    ... sebab kami yakin bahwa hati nurani kami adalah baik karena di dalam segala hal kami menginginkan suatu hidup yang baik. Yang pertama beribadah melayani Tuhan dengan setia dan hati nurani yang baik. Hati nurani yang baik artinya bisa membedakan antara yang benar dari pada yang tidak benar mulai soal pengajaran yang benar ...
  • Ibadah Pendalaman Alkitab Malang, 30 Mei 2024 (Kamis Sore)
    ... emas murni dari dalam dan dari luar engkau harus menyalutnya dan di atasnya harus kaubuat bingkai emas sekelilingnya. Supaya tutup pendamaian tidak bergeser dari tabut peti maka pada tabut harus dibuat bingkai emas sekelilingnya. Bingkai emas mengeratkan hubungan tabut dengan tutup supaya tidak terpisah bahkan tidak bergeser sedikit pun. Jadi ...

Siaran Langsung

Live Streaming GPTKK

Rekaman

Ikuti rekaman ibadah kami

Transkrip

Ringkasarn Firman Tuhan

Kesaksian

Pengalaman hidup bersama Firman Tuhan

Untuk Koneksi Lambat, silakan buka https://id.gptkk.org

Silakan kontak ke info@gptkk.org apabila bapak/ibu/sdr/sdri ada pertanyaan atau ingin berlangganan majalah Manna, dan silakan kirim email ke widjaja_h@yahoo.com apabila ingin konsultasi pribadi dengan bapak gembala.