Simpang Borobudur no 27 Malang
0341-496949
Salam sejahtera dalam kasih sayang Tuhan kita Yesus Kristus.

Lukas 14: 15-17
14:15. Mendengar itu berkatalah seorang dari tamu-tamu itu kepada Yesus: "Berbahagialah orang yang akan dijamu dalam Kerajaan Allah."
14:16. Tetapi Yesus berkata kepadanya: "Ada seorang mengadakan
perjamuan besardan ia mengundang banyak orang.
14:17. Menjelang perjamuan itu dimulai, ia menyuruh hambanya mengatakan kepada para undangan: Marilah, sebab segala sesuatu sudah siap.


Ini tentang perjamuan besar; sama dengan perjamuan kawin Anak Domba; pertemuan antara Yesus yang datang kembali kedua kali dalam kemuliaan sebagai Raja segala raja dan Mempelai Pria Sorga dengan sidang jemaat yang sempurna; tubuh Kristus yang sempurna--mempelai
wanita sorga--di awan-awan yang permai.

Wahyu 19: 9
19:9.Lalu ia berkata kepadaku: "Tuliskanlah: Berbahagialah mereka yang diundang ke perjamuan kawin Anak Domba." Katanya lagi kepadaku: "Perkataan ini adalah benar, perkataan-perkataan dari Allah."

Sesudah itu kita masuk kerajaan Seribu Tahun Damai (Firdaus yang akan datang) dan Yerusalem baru, kerajaan sorga kekal selamanya.

Siapa yang diundang?

  1. Yang pertama: sebenarnya yang diundang adalah bangsa Israel asli, umat pilihan Tuhan; keturunan Abraham, Ishak, dan Yakub.
  2. Lukas 14: 18-21
    14:18.Tetapi mereka bersama-sama meminta maaf. Yang pertama berkata kepadanya: Aku telah membeli ladang dan aku harus pergi melihatnya; aku minta dimaafkan.
    14:19.Yang lain berkata: Aku telah membeli lima pasang lembu kebiri dan aku harus pergi mencobanya; aku minta dimaafkan.
    14:20.Yang lain lagi berkata: Aku baru kawin dan karena itu aku tidak dapat datang.
    14:21. Maka kembalilah hamba itu dan menyampaikan semuanya itu kepada tuannya. Lalu murkalah tuan rumah itu dan berkata kepada hambanya:
    Pergilah dengan segera ke segala jalan dan lorong kotadan bawalah ke mari orang-orang miskin dan orang-orang cacat dan orang-orang buta dan orang-orang lumpuh.

    Sebagian besar dari bangsa Israel menolak undangan Tuhan untuk masuk perjamuan kawin Anak Domba--perjamuan besar--, sehingga terbuka kesempatan dan kemurahan Tuhan bagi bangsa kafir.

    Yang kedua: bangsa kafir.

Lukas 14: 21-24
14:21.Maka kembalilah hamba itu dan menyampaikan semuanya itu kepada tuannya. Lalu murkalah tuan rumah itu dan berkata kepada hambanya: Pergilah dengan segera ke segala jalan dan lorong kota dan bawalahke mari orang-orang miskin dan orang-orang cacat dan orang-orang buta dan orang-orang lumpuh.
14:22.Kemudian hamba itu melaporkan: Tuan, apa yang tuan perintahkan itu sudah dilaksanakan, tetapi sekalipun demikian masih ada tempat.
14:23.Lalu kata tuan itu kepada hambanya: Pergilah ke semua jalan dan lintasan dan paksalahorang-orang, yang ada di situ, masuk, karena rumahku harus penuh.
14:24.Sebab Aku berkata kepadamu: Tidak ada seorangpun dari orang-orang yang telah diundang itu akan menikmati jamuan-Ku."

Dua kali bangsa kafir mendapat undangan Tuhan(diterangkan mulai dari Ibadah Kaum Muda Remaja, 07 Desember 2019):

  1. 'bawalah'. Ini menunjuk pada undangan Tuhan lewat Injil keselamatan; untuk membawa orang berdosa supaya percaya Yesus dan diselamatkan.

  2. 'paksalah'. Ini menunjuk pada:

    1. Undangan Tuhan lewat firman pengajaran yang tajam dan keras; cahaya Injil tentang kemuliaan Kristus; untuk menyucikan orang-orang yang sudah selamat sampai sempurna.

    2. Jika masih menolak firman pengajaran yang lebih tajam dari pedang bermata dua, Tuhan masih memberikan kesempatan lewat hajaran--'paksaan' Tuhan yang kedua.
      Ini merupakan cara terakhir Tuhan untuk mengundang bangsa kafir masuk perjamuan kawin Anak Domba sampai Yerusalem baru.

      Kalau hajaran masih ditolak, kita akan dibiarkan oleh Tuhan, dan hanya menunggu hukuman sampai kebinasaan selamanya.

HAJARAN
Ibrani 12: 5-6, 10-17
12:5.Dan sudah lupakah kamu akan nasihat yang berbicara kepada kamu seperti kepada anak-anak: "Hai anakku, janganlah anggap enteng didikan Tuhan, dan janganlah putus asa apabila engkau diperingatkan-Nya;
12:6.karena Tuhan menghajar orang yang dikasihi-Nya, dan Ia menyesah orang yang diakui-Nya sebagai anak."
12:10. Sebab mereka mendidik kita dalam waktu yang pendek sesuai dengan apa yang mereka anggap baik, tetapi Dia menghajar kita untuk kebaikan kita, supaya kita beroleh bagian dalam kekudusan-Nya.
12:11. Memang tiap-tiap ganjaran pada waktu ia diberikan tidak mendatangkan sukacita, tetapi dukacita. Tetapi kemudian ia menghasilkan buah kebenaran yang memberikan damai kepada mereka yang dilatih olehnya.
12:12. Sebab itu
kuatkanlah tangan yang lemahdan lutut yang goyah;
12:13. dan
luruskanlah jalan bagi kakimu, sehingga yang pincang jangan terpelecok, tetapi menjadi sembuh.
12:14. Berusahalah hidup damai dengan semua orang dan kejarlah kekudusan, sebab tanpa kekudusan tidak seorangpun akan melihat Tuhan.
12:15. Jagalah supaya jangan ada seorangpun menjauhkan diri dari kasih karunia Allah, agar jangan tumbuh akar yang pahit yang menimbulkan kerusuhan dan yang mencemarkan banyak orang.
12:16. Janganlah ada orang yang menjadi cabul atau yang mempunyai nafsu yang rendah seperti Esau, yang menjual hak kesulungannya untuk sepiring makanan.
12:17. Sebab kamu tahu, bahwa kemudian, ketika ia hendak menerima berkat itu, ia ditolak, sebab ia tidak beroleh kesempatan untuk memperbaiki kesalahannya, sekalipun ia mencarinya dengan mencucurkan air mata.

Hajaran/cambukan/pukulan adalah penyucian dari Tuhan, yang menghasilkan empat hal, supaya kita bisa masuk perjamuan kawin Anak Domba bahkan Yerusalem baru:

  1. Ayat12: 'kuatkanlah tangan yang lemah'= menguatkan tangan yang lemah.
    Tangan yang lemah menunjuk pada suam-suam kuku secara rohani; tidak setia berkobar-kobardalam ibadah pelayanan kepada Tuhan sampai meninggalkan ibadah pelayanan.

    Hajaran menguatkan tangan yang lemah supaya kita kembali menjadi setia dan berkobar-kobar dalam ibadah pelayanan kepada Tuhan. Inilah tangan yang suci--tangan yang kuat sama dengan tangan yang suci.
    Kalau ibadah sudah menurun, kesucian juga akan turun.

    Tuhan tidak melihat kehebatan kita, tetapi kesetiaan.
    Tangan yang kuat/suci, itulah yang bisa masuk perjamuan kawin Anak Domba.

  2. Ayat 12: 'kuatkanlah lutut yang goyah'= menguatkan lutut yang goyah.
    Lutut yang goyah artinya tidak bisa berdiri teguh di atas dasar kurban Kristus--penebusan oleh darah Yesus--; sama dengan jatuh bangun dalam dosa sampai puncaknya dosa, baik dosa dalam bentuk angan-angan, perbuatan, maupun perkataan (dusta, gosip, fitnah dan lain-lain). Kehidupan seperti ini tidak bisa masuk dalam perjamuan kawin Anak Domba.

    Hajaran menguatkan lutut yang goyah supaya bisa berdiri tegak di atas kurban Yesus, sehingga kita bisa hidup dalam kebenaran dan kesucian--perjalanan hidup yang benar dan suci. Ini yang bisa masuk dalam perjamuan kawin Anak Domba.

  3. Ayat 13: 'luruskanlah jalan bagi kakimu, sehingga yang pincang jangan terpelecok'= kaki yang timpang disembuhkan.
    Timpang sama dengan bimbang; bercabang hati; mendua hati.
    Kalau kita mendua hati, kita tidak akan mendapat apa-apa.

    1 Raja-raja 18: 21
    18:21.Lalu Elia mendekati seluruh rakyat itu dan berkata: "Berapa lama lagi kamu berlaku timpangdan bercabang hati? Kalau TUHAN itu Allah, ikutilah Dia, dan kalau Baal, ikutilah dia." Tetapi rakyat itu tidak menjawabnya sepatah katapun.

    Mendua hati dalam pengajaran= bimbang terhadap pengajaran yang benar; bimbang terhadap pribadi Yesus, sehingga mudah untuk disesatkan--kakinya bisa disesatkan oleh ajaran-ajaran palsu.

    Kemudian bimbang dalam pencobaan= bimbang terhadap kuasa Tuhan, sehingga bisa menyangkal Tuhan--mengandalkan sesuatu di dunia; bergantung pada kuasa orang lain, bahkan agama lain.

    "Saya dulu juga mendengar, sama-sama orang kristen lalu bilang: Oh kok tidak laku ini?: Karena ada kolam. Tutup kolamnya! Nanti disuruh apa, dilakukan. Inilah orang bimbang; secara tidak sadar sudah menyangkal kuasa Tuhan. Hati-hati, jangan-jangan nanti hamba Tuhan juga begitu. Bahaya besar!"

    Orang yang bimbang tidak akan mendapat apa-apa--kosong, hidupnya hampa, bahkan binasa, tidak bisa masuk perjamuan kawin Anak Domba. Kelihatannya dapat, tetapi nanti habis semuanya seperti Esau; apa yang didapat Yudas juga habis semuanya. Jangan main-main di dalam Tuhan! Tuhan tolong kita semua.

    Firman menyembuhkan kaki yang timpang, tetapi kalau ditolak, akan datang hajaran.
    Hajaran menyembuhkan kaki yang timpang, sehingga kita bisa berpegang teguh pada firman pengajaran yang benar apapun resikonya, dan percaya berharap Yesus, bukan yang lain. Ini adalah kaki yang suci; perjalanan yang suci untuk masuk perjamuan kawin Anak Domba.

    Hati-hati dengan pencobaan dan godaan! Biarlah kita tetap ditolong Tuhan. Seharusnya sudah cukup lewat pedang, tetapi kalau belum cukup, akan datang hajaran.

  4. Ibrani 12: 14
    12:14.Berusahalah hidup damai dengan semua orangdan kejarlah kekudusan, sebab tanpa kekudusan tidak seorangpun akan melihat Tuhan.

    Yang keempat: hajaran membuat kita hidup damai sejahtera; sama dengan berdamai--saling mengaku dan mengampuni.
    Kalau lewat tusukan pedang tidak bisa berdamai, akan datang hajaran.

    Kalau hidup suci dan damai, maka kita bisa melihat Tuhan--penyucian mata hati--sehingga kita bisa menyembah Tuhan.
    Jangan saling menghakimi! Kalau menghakimi, berarti buta, tidak bisa melihat Tuhan--melihat diri sendiri saja tidak bisa, apalagi melihat Tuhan.

    Kalau tidak melihat Tuhan--mata hati buta; tidak berdamai--, kita akan melihat yang lain seperti Esau, yaitu:

    1. Ibrani 12: 15
      12:15.Jagalah supaya jangan ada seorangpun menjauhkan diri dari kasih karunia Allah, agar jangan tumbuh akar yang pahityang menimbulkan kerusuhandan yang mencemarkan banyak orang.

      Yang pertama: hanya melihat kesalahan orang lain.

      Esau melihat kesalahan Yakub, padahal Yakub tidak salah, sehingga menimbulkan akar pahit--kebencian tanpa alasan; tidak mau mengaku dan mengampuni, termasuk dendam--Esau dendam terhadap Yakub.
      Akhirnya menimbulkan kesusahan, kecemaran, sampai kenajisan. Esau tidak bisa lagi mendengar firman Allah--hatinya tidak damai, sehingga tidak bisa tertolong.

      Kalau tidak bisa melihat Tuhan tidak mungkin bisa melihat diri sendiri, tetapi hanya melihat kesalahan orang lain. Kalau bisa melihat Tuhan pasti bisa melihat diri sendiri.

    2. Ibrani 12: 16-17
      12:16.Janganlah ada orang yang menjadi cabul atau yang mempunyai nafsu yang rendah seperti Esau, yang menjual hak kesulungannya untuk sepiring makanan.
      12:17.Sebab kamu tahu, bahwa kemudian, ketika ia hendak menerima berkat itu, ia ditolak, sebab ia tidak beroleh kesempatan untuk memperbaiki kesalahannya, sekalipun ia mencarinya dengan mencucurkan air mata.

      Yang kedua: melihat sepiring makanan--perkara jasmani.
      Kalau tidak melihat Tuhan, pasti hanya melihat perkara jasmani--sehingga mengorbankan yang rohani yaitu kebenaran dan ibadah pelayanan--Esau terus berburu dan meninggalkan jubahnya tanpa penyesalan.
      Contoh mengorbankan kebenaran adalah berdusta.

    Inilah karakternya Esau--gambaran dari antikris. Hati-hati! Jangan melihat salah orang lain, apalagi kesalahan orang tua!
    Selama kita melihat kesalahan sesama, kita pasti menjadi seperti Esau yang hanya melihat kesalahan orang lain dan perkara jasmani.

    Akibatnya: kehilangan hak kesulungan; sama dengan kehilangan segala-galanya--hak sulung adalah hak waris, hak untuk menikah (masuk perjamuan kawin Anak Domba); yang ada hanya cucuran air mata dan kertak gigi selama-lamanya.

    Dalam hubungan apapun, jangan lihat salah orang lain, tetapi lihat diri sendiri dan Tuhan.

Tuhan izinkan kita mengalami hajaran, supaya kita bisa melihat Tuhan; menyembah Dia; hanya percaya dan berharap Dia, bukan yang lain.
Petrus diizinkan tenggelam, sehingga ia bisa melihat Tuhan, bukan teman-temannya.

Keadaan orang yang dihajar Tuhan adalah sama seperti Yunus yaitu dalam kesusahan, penderitaan, sengsara, tenggelam--jasmani dan rohani merosot; kebenaran, kesucian, dan kesetiaan merosot--, letih lesu, beban berat, susah payah; hidup tidak enak dan ringan--sampai masuk perut ikan--, dan jalan buntu.
Yunus 2: 2, 6-7
2:2.katanya: "Dalam kesusahankuaku berseru kepada TUHAN, dan Ia menjawab aku, dari tengah-tengah dunia orang mati aku berteriak, dan Kaudengarkan suaraku.
2:6. di dasar gunung-gunung. Aku
tenggelamke dasar bumi; pintunya terpalang di belakangku untuk selama-lamanya. Ketika itulah Engkau naikkan nyawaku dari dalam liang kubur, ya TUHAN, Allahku.
2:7. Ketika jiwaku
letih lesudi dalam aku, teringatlah aku kepada TUHAN, dan sampailah doaku kepada-Mu, ke dalam bait-Mu yang kudus.

Inilah keadaan orang yang dihajar oleh Tuhan.
Yunus 2: 9-10
2:9.Tetapi aku, dengan ucapan syukur akan kupersembahkan korban kepada-Mu; apa yang kunazarkan akan kubayar. Keselamatan adalah dari TUHAN!"
2:10.Lalu berfirmanlah TUHAN kepada ikan itu, dan ikan itupun memuntahkan Yunus ke darat.

Ayat 10= kalau Tuhan bekerja, tidak perlu ada campur tangan manusia.
Sebaliknya, saat pakai cara manusia, semuanya ada--Yunus bisa lari ke Tarsis-- tetapi akhirnya habis semua.

Jalan keluarnya: 'apa yang kunazarkan akan kubayar', artinya:

  1. Kembali pada kesucian.
    Buktinya: membayar nazar--janji kepada Tuhan dalam kesucian; janji kepada sesama dalam kesucian. Harus kita pegang! Jangan enak-enak janji pada Tuhan lalu tidak kita tepati. Jangan sampai ingkar janji kepada Tuhan dan sesama. Mungkin kelihatannya lebih enak, baik, dan indah, tetapi kenyataannya habis.

  2. Hanya percaya dan berharap pada belas kasih Tuhan; tidak mengandalkan apapun.
    Contoh: ibu Samuel bernazar bahwa kalau ia punya anak, ia akan serahkan kepada Tuhan. Akhirnya ia dapat Samuel, ia bayar nazarnya, dan Tuhan berikan banyak anak kepada dia.

    "Dulu sebelum kerja, saya janji pada Tuhan: kalau Tuhan mau panggil saya sepenuhnya, saya siap. Tetapi ketika harus membayar nazar, toko malah hancur, siapa yang kuliahkan adik saya? Memang seperti itu orang bernazar, yaitu diperhadapkan pada sesuatu yang menakutkan. Untung saya membayar nazar saya. Kalau saat itu toko besar, semua sudah kerja, gampang untuk menyerah pada Tuhan, tetapi saat semuanya tidak sesuai dengan harapan kita, itulah saat membayar nazar karena kita percaya pada belas kasih Tuhan; mengaku kita hidup dari belas kasih Tuhan. Ada tangan belas kasih Tuhan yang mampu melakukan apapun bagi kita."

    Apa nazar kita kepada Tuhan? Genapi! Kalau kita bergantung pada kekuatan kita, tidak akan bisa, tetapi kalau bergantung pada tangan belas kasih Tuhan, Dia mampu melakukan apa saja bagi kita.

    Karena itu di surat Petrus dituliskan supaya isteri tunduk pada suami yang bengis, karena suami-istri sudah ada janji suci, dan istri harus membayar nazarnya di hadapan Tuhan. Mengapa? Karena istri bergantung pada belas kasih Tuhan, bukan suami.
    Belas kasih Tuhan mampu melakukan apa saja dalam sekejap dan lebih mudah dari pada membalikkan telapak tangan.

    "Mohon maaf kalau dianggap sombong. Om juga rindu untuk beli tanah belakang, tetapi uangnya tidak cukup. Tetapi saya berkata: 'kalau saya diberkati dan cukup saya beli sendiri, saya beli sekalipun tabungan saya habis, karena saya bergantung pada belas kasih Tuhan.' Dan Dia tidak mempermalukan."

    Di saat mata memandang yang tidak baik, justru saat itulah kita bergantung pada belas kasih Tuhan.

Bernazar sama dengan mengulurkan tangan kepada Tuhan.
Yunus 2: 10
2:10.Lalu berfirmanlah TUHAN kepada ikan itu, dan ikan itupun memuntahkan Yunus ke darat.

Tuhan mengulurkan tangan belas kasih-Nya untuk mengangkat kita.
Mari ulurkan tangan, bayar nazar malam ini!

Kuasa pengangkatan Tuhan sama dengan:

  • Jalan keluar dari masalah yang mustahil, yang tidak bisa diduga oleh akal manusia, dan tidak bisa dilakukan atau ditiru oleh siapapun.

    "Secara ilmu kalau orang sudah ditelan ikan, dan ikannya tidak dibelah, tidak akan bisa keluar. Tetapi Tuhan bisa, inilah bukti kalau tidak bisa dipikir dengan logika. Jangan pakai logika, ada belas kasih yang lebih dari semua!"

  • Tuhan mampu menjadikan semua berhasil dan indah pada waktunya.
    Jangan takut! Kuatkan kaki, lutut, dan mata, sampai membayar nazar; bayar janji suci kepada Tuhan apapun yang kita hadapi. Ada tangan belas kasih Tuhan yang kita alami.

  • Kita dipakai untuk kemuliaan nama Tuhan.
  • Kita disucikan sampai sempurna saat Yesus datang kembali, untuk layak menyambut kedatangan-Nya kedua kali. Kita masuk perjamuan kawin Anak Domba.

Inilah empat penyucian. Seharusnya sudah cukup lewat firman, tetapi kalau tidak cukup, akan datang hajaran.
Bukti mengalami hajaran: jasmani dan rohani merosot, letih lesu, beban berat, sampai jalan buntu.

Mari datang kepada Tuhan, bayar nazar kepada Dia, kita menyembah Dia dan mengulurkan tangan kepada Dia. Dia akan menolong kita semua sampai kita masuk perjamuan kawin Anak Domba.

Tuhan memberkati.

Versi Cetak

Transkrip
  • Ibadah Doa Malang, 28 Juni 2018 (Kamis Sore)
    ... tinggal di dalam kita yaitu Doa sesuai dengan firman Allah artinya doa sesuai dengan kehendak Tuhan sehingga doa dijawab Tuhan. Yakobus Atau kamu berdoa juga tetapi kamu tidak menerima apa-apa karena kamu salah berdoa sebab yang kamu minta itu hendak kamu habiskan untuk memuaskan hawa nafsumu. Doa yang didorong hawa nafsu ...
  • Ibadah Doa Malang, 10 September 2018 (Senin Sore)
    ... orang-orang yang memberontak dan mendurhaka terhadap Aku Aku akan membawa mereka keluar dari negeri tempat mereka tinggal sebagai orang asing tetapi di tanah Israel mereka tidak akan masuk. Dan kamu akan mengetahui bahwa Akulah TUHAN. Tetapi kalau hanya berada di kandang maka Bisa menjadi egois tidak peduli orang lain . Bisa dimakan ...
  • Ibadah Raya Surabaya, 21 Juni 2015 (Minggu Sore)
    ... dan kita semua. Ada tanda keadaan suam-suam rohani ada penyembahan berhala lembu emas. Bangsa Israel waktu itu menyembah lembu emas. Keluaran . Diterimanyalah itu dari tangan mereka dibentuknya dengan pahat dan dibuatnyalah dari padanya anak lembu tuangan. Kemudian berkatalah mereka Hai Israel inilah Allahmu yang telah menuntun engkau keluar dari tanah MesirMungkin ...
  • Ibadah Raya Surabaya, 18 Juni 2023 (Minggu Siang)
    ... dari pada pedang bermata dua manapun ia menusuk amat dalam sampai memisahkan jiwa dan roh sendi-sendi dan sumsum ia sanggup membedakan pertimbangan dan pikiran hati kita. Hati pikiran kita harus disucikan dari akar-akar dosa yang melekat kuat di dalam hati. Ada tiga macam akar dosa yang melekat pada hati dan pikiran kita ...
  • Ibadah Persekutuan Papua II, 03 Maret 2010 (Rabu Pagi)
    ... pedang disitu ada Imam Besar. Di dalam tutup dada imam besar memuat urim dan tumim. Itulah zat Ilahi yang tidak diketahui macam dan bentuknya. Tapi bisa dipelajari arti rohani menurut arti katanya Tumim pedang kesempurnaan menunjuk pada Firman Allah Ibrani . Urim terang Roh Kudus Ibrani . Jadi urim dan ...
  • Ibadah Doa Malang, 10 Desember 2013 (Selasa Sore)
    ... mati. Sebab seperti tubuh tanpa roh adalah mati demikian jugalah iman tanpa perbuatan-perbuatan adalah mati. Engkau percaya bahwa hanya ada satu Allah saja Itu baik Tetapi setan-setanpun juga percaya akan hal itu dan mereka gemetar. Iman tanpa perbuatan iman sama dengan mati sama dengan imannya setan tidak menyelamatkan. Yakobus Bukankah ...
  • Ibadah Raya Malang, 16 April 2023 (Minggu Pagi)
    ... kepada murid-murid-Nya lalu murid-murid-Nya membagi-bagikannya kepada orang banyak. Dan mereka semuanya makan sampai kenyang. Kemudian orang mengumpulkan potongan-potongan roti yang sisa dua belas bakul penuh. Yang ikut makan kira-kira lima ribu laki-laki tidak termasuk perempuan dan anak-anak. roti ikan untuk orang. Roti firman Allah. luka Yesus di kayu salib. Ikan ...
  • Ibadah Pendalaman Alkitab Surabaya, 09 Februari 2015 (Senin Sore)
    ... Surabaya Februari berjaga-jaga dikaitkan dengan WAKTU kedatangan Yesus kedua kali yang seperti pencuri tidak ada yang tahu . Kemarin sudah dipelajari berjaga-jaga pada menjelang malam tengah malam larut malam dan pagi-pagi buta fajar menyingsing sudah diterangkan pada Ibadah Raya Surabaya Februari . tetapi di dalam ayat ada beberapa orang yang ...
  • Ibadah Pendalaman Alkitab Malang, 19 November 2019 (Selasa Sore)
    ... awaslah terhadap ragi orang Farisi dan ragi Herodes. Ada macam ragi yang membinasakan hidup kita Ragi Farisi yaitu ajaran palsu yang mengijinkan kawin-cerai untuk merusak nikah manusia sehingga tidak bisa masuk Pesta Nikah Anak Domba tidak bisa menyambut kedatangan Tuhan kedua kali. Ragi Herodes yaitu Ajaran palsu yang mengijinkan kawin-cerai. ...
  • Ibadah Paskah Persekutuan III di Square Ballroom Surabaya, 01 Juni 2017 (Kamis Malam)
    ... Tuhan dan sesama. Ini hasil pertama. Kalau mau mengalami salib percikan darah sengsara daging untuk menyalibkan keinginan atau hawa nafsu daging soal makanan jasmani dan rohani dan soal nikah--hidup suci-- Tuhanlah yang menjamin. Dia yang membuat semua menjadi lebih baik kita dipelihara ada masa depan yang lebih baik sampai solah ...

Siaran Langsung

Live Streaming GPTKK

Rekaman

Ikuti rekaman ibadah kami

Transkrip

Ringkasarn Firman Tuhan

Kesaksian

Pengalaman hidup bersama Firman Tuhan

Untuk Koneksi Lambat, silakan buka https://id.gptkk.org

Silakan kontak ke info@gptkk.org apabila bapak/ibu/sdr/sdri ada pertanyaan atau ingin berlangganan majalah Manna, dan silakan kirim email ke widjaja_h@yahoo.com apabila ingin konsultasi pribadi dengan bapak gembala.