Salam sejahtera dalam kasih sayang Tuhan kita Yesus Kristus.
Lukas 17: 11-19, perikop: kesepuluh orang kusta.
Lukas 17: 11-1217:11.Dalam perjalanan-Nya ke Yerusalem Yesus menyusur perbatasan Samaria dan Galilea.
17:12. Ketika Ia memasuki suatu desa datanglah sepuluh orang kusta menemui Dia. Mereka tinggal berdiri agak jauh
Sepuluh orang kusta, artinya:
- Orang yang berdosa sampai puncaknya dosa, yaitu dosa makan minum (merokok, mabuk, narkoba), dan kawin mengawinkan (percabulan antara laki-laki dan perempuan yang bukan suami isteri sah, tontonan yang tidak baik, nikah yang salah: kawin campur, kawin cerai, dan kawin mengawinkan).
Akibatnya:
- Hidup dalam kutukan dosa: letih lesu, beban berat, susah payah, air mata, dan penderitaan.
- Mengalami masalah yang mustahil.
- Terpisah dari Tuhan dan sesama.
- Orang yang memakai kebenaran sendiri. Ini adalah dosa yang tidak disadari.
Kebenaran sendiri=
- Kebenaran di luar firman pengajaran yang benar.
- menutupi dosa dengan cara menyalahkan orang lain sampai menyalahkan Tuhan/pengajaran yang benar.
Orang semacam ini tidak pernah merasa bersalah, sehingga semakin jauh terpisah dari Tuhan.
Kalau dibiarkan, jasmaninya akan mati, dan rohaninya binasa selamanya; tidak pernah ketemu Tuhan dan terpisah dengan sesama selamanya.
Oleh sebab itu orang kusta harus kembali kepada Tuhan--'
sepuluh orang kusta menemui Dia'.
Roma 3: 233:23.Karena semua orang telah berbuat dosa dan telah kehilangan kemuliaan Allah,
'
semua orang'= semua manusia baik Israel maupun kafir--tadi sepuluh orang kusta, sembilan dari orang Israel, dan satu bangsa kafir.
Semua manusia di dunia sudah berbuat dosa, dan harus kembali kepada Tuhan.
Bagaimana caranya?
Datang kepada Yesus untuk bertemu Yesus lewat ibadah pelayanan untuk mendengarkan firman Allah.
Lukas 17: 12-1317:12.Ketika Ia memasuki suatu desa datanglah sepuluh orang kusta menemui Dia. Mereka tinggal berdiri agak jauh
17:13.dan berteriak: "Yesus, Guru, kasihanilah kami!"
Banyak yang tidak bertemu Tuhan dalam ibadah sekalipun ia datang kepada Tuhan karena tujuannya bukan untuk mendengarkan firman Tuhan.
'
Guru' menunjuk pada firman pengajaran.
Ibrani 6: 1-36:1.Sebab itu marilah kita tinggalkan asas-asas pertama dari ajaran tentang Kristus dan beralih kepada perkembangannya yang penuh. Janganlah kita meletakkan lagi dasar pertobatan dari perbuatan-perbuatan yang sia-sia, dan dasar kepercayaan kepada Allah,
6:2. yaitu ajaran tentang pelbagai pembaptisan, penumpangan tangan, kebangkitan orang-orang mati dan hukuman kekal.
6:3. Dan itulah yang akan kita perbuat, jika Allah mengizinkannya.
(terjemahan lama)
6:1. Sebab itu baiklah kita berhenti daripada menerangkan pengajaran Kristus yang mula-mulaitu, langsungkanlah kepada kesempurnaan: Janganlah lagi kita membubuh alas, yaitu dengan pengajaran hal tobat daripada perbuatan yang membawa kepada mati, dan iman kepada Allah,
Ayat 2= pemberitaan firman penginjilan.
Dua macam pemberitaan firman:
- Pengajaran yang mula-mula= firman penginjilan; kabar baik yang menunjukkan kasih karunia Tuhan untuk menyelamatkan manusia berdosa--menyembuhkan penyakit kusta.
- Ayat 1= pengajaran untuk perkembangan yang penuh= firman pengajaran yang lebih tajam dari pedang bermata dua; kabar mempelai yang menunjukkan dosa-dosa dan puncaknya dosa, supaya kita bisa disucikan sampai pada kesempurnaan.
Jadi
tujuan utama kita beribadah melayani Tuhan adalah mendengar firman Allahbaik penginjilan maupun pengajaran dengan sungguh-sungguh sampai mengerti, percaya--firman menjadi iman di dalam hati--, dan melakukannya. Ini sama dengan
kita bertemu Yesus.
Lukas 17: 1917:19.Lalu Ia berkata kepada orang itu: "Berdirilah dan pergilah, imanmu telah menyelamatkan engkau."
Firman menjadi iman, itulah yang menyelamatkan kita.
Amsal 28: 928:9.Siapa memalingkan telinganya untuk tidak mendengarkan hukum, juga doanya adalah kekejian.
Semua kegiatan jasmani dan rohani kalau tidak mengutamakan firman, akan sia-sia; tidak kekal; bahkan menjadi kekejian bagi Tuhan, berarti binasa selamanya.
Mari datang kepada Tuhan terutama sungguh-sungguh dalam pemberitaan firman.
Proses kembali kepada Tuhan:
- Lukas 17: 13
17:13.dan berteriak: "Yesus, Guru, kasihanilah kami!"
Proses pertama: berseru kepada Yesus dengan iman.
Ini sama dengan doa permohonan, sentralnya adalah kebutuhan kita.
Orang kusta butuh kesembuhan, tetapi di atas itu kita butuh kasih karunia Tuhan yang bukan hanya menyembuhkan tetapi juga menyelamatkan kita.
Mengapa begitu? Manusia berdosa hanya bisa dibenarkan dan diselamatkan oleh kasih karunia Tuhan lewat kurban Kristus di kayu salib.
Roma 3: 23-24
3:23.Karena semua orang telah berbuat dosa dan telah kehilangan kemuliaan Allah,
3:24.dan oleh kasih karuniatelah dibenarkan dengan cuma-cuma karena penebusan dalam Kristus Yesus.
Bagaimana kita menggunakan kasih karunia Tuhan? Berseru kepada Yesus sama dengan mengaku dosakepada Tuhan dan sesama. Jika diampuni, jangan berbuat dosa lagi.
Kasih karunia Tuhan akan membenarkan kita, sehingga kita bisa hidup dalam kebenaran--kita selamat, dan masalah yang mustahil bisa diselesaikan.
Ini yang disebut dengan kembali kepada Tuhan, yaitu dosanya selesai, dan masalahnya akan selesai.
- Lukas 17: 15-16
17:15.Seorang dari mereka, ketika melihat bahwa ia telah sembuh, kembali sambil memuliakan Allah dengan suara nyaring,
17:16. lalu tersungkur di depan kaki Yesus dan mengucap syukurkepada-Nya. Orang itu adalah seorang Samaria.
Proses kedua: mengucap syukur kepada Tuhan.
Sentralnya adalah berkat dan pertolongan yang sudah kita terima dari Tuhan.
Mengucap syukur artinya mengakui bahwa semua berkat dan pertolongan yang kita dapatkan, hanya berasal dari kasih karunia Tuhan, sehingga kita tidak pernah sombong dan tawar hati tetapi hanya memuliakan Tuhan bukan diri sendiri.
Lewat doa permohonan--terutama memohon pengampunan dosa--dan doa ucapan syukur kita bisa menyerahkan segala kekuatiran kepada Tuhan, sehingga hidup kita mengalami damai sejahtera, semua enak dan ringan.
Filipi 4: 6-7
4:6.Janganlah hendaknya kamu kuatirtentang apapun juga, tetapi nyatakanlah dalam segala hal keinginanmu kepada Allah dalam doa dan permohonan dengan ucapan syukur.
4:7. Damai sejahtera Allah, yang melampaui segala akal, akan memelihara hati dan pikiranmu dalam Kristus Yesus.
- Lukas 17: 16
17:16.lalu tersungkur di depan kaki Yesusdan mengucap syukur kepada-Nya. Orang itu adalah seorang Samaria.
Proses ketiga: menyembah Tuhan.
Syaratnya: memakai perhiasan kekudusan/kesucian.
Mazmur 96: 9-10
96:9.Sujudlah menyembah kepada TUHANdengan berhiaskan kekudusan, gemetarlah di hadapan-Nya, hai segenap bumi!
96:10.Katakanlah di antara bangsa-bangsa: "TUHAN itu Raja! Sungguh tegak dunia, tidak goyang. Ia akan mengadili bangsa-bangsa dalam kebenaran."
Dari mana kita bisa berhias kekudusan?
- Jujursoal pengajaran. Kalau benar katakan: benar, salah katakan: salah.
Titus 2: 7, 10
2:7.dan jadikanlah dirimu sendiri suatu teladan dalam berbuat baik. Hendaklah engkau jujur dan bersungguh-sungguh dalam pengajaranmu,
2:10.jangan curang, tetapi hendaklah selalu tulus dan setia, supaya dengan demikian mereka dalam segala hal memuliakan ajaran Allah, Juruselamat kita.
(terjemahan lama)
2:10. dan dengan tiada mencuri, melainkan menunjukkan setia yang sempurna, supaya di dalam segala perkara mereka itu menjadi suatu perhiasan bagi pengajaran Allah, Juruselamat kita.
Kalau jujur, maka kita akan mendengar dan menerima firman pengajaran yang benar, dan terhadap ajaran lain kita lari.
- Taat dengar-dengaran, sehingga perbuatan, perkataan, dan seluruh hidup kita disucikan. Ini yang dinamakan berhiaskan kesucian.
Jangan takut! Kalau yang rohani dihiasi, yang jasmani juga akan dihiasi.
Sentral dari doa penyembahan adalah pribadi Yesussebagai Raja dan Mempelai Pria Sorga, sehingga di manapun, kapanpun, dan situasi apapun kita bisa menyembah Tuhan dengan suara: Haleluya.
Wahyu 19: 6-7
19:6.Lalu aku mendengar seperti suara himpunan besar orang banyak, seperti desau air bah dan seperti deru guruh yang hebat, katanya: "Haleluya!Karena Tuhan, Allah kita, Yang Mahakuasa, telah menjadi raja.
19:7.Marilah kita bersukacita dan bersorak-sorai, dan memuliakan Dia! Karena hari perkawinan Anak Domba telah tiba, dan pengantin-Nya telah siap sedia.
Tersungkur artinya merendahkan diri serendah-rendahnya untuk:
- Menyembah Yesus sebagai Raja segala raja dan Mempelai Pria Sorga yang ditinggikan setinggi-tingginya sampai di takhta Tuhan.
Yesus rela mati di kayu salib--Kepala yang bertanggung jawab atas tubuh-Nya--untuk memberikan anugerah dan kuasa-Nya yang besar kepada kita.
- Mengaku bahwa kita tidak punya kekuatan apa-apa, tidak berharga apa-apa, sehingga kita bisa menghargai bahkan meninggikan sesama, bukan merendahkan.
Merendahkan diri serendah-rendahnya berarti tidak menjadi batu sandungan, tetapi berkat.
- Bergantung pada belas kasih dan kuasa Sang Raja dan Mempelai Pria Sorga--Kepala.
Hasilnya:
- Mazmur 96: 10
96:10.Katakanlah di antara bangsa-bangsa: "TUHAN itu Raja! Sungguh tegak dunia, tidak goyang. Ia akan mengadili bangsa-bangsa dalam kebenaran."
Hasil pertama: tangan Sang Raja sanggup mengubahkankita dari manusia daging menjadi manusia rohani seperti Yesus, yaitu kuat teguh hati.
Kita tidak pernah kecewa, putus asa, dan mundur, tetapi tetap maju di dalam Tuhan.
- Yesaya 43: 15-17
43:15.Akulah TUHAN, Yang Mahakudus, Allahmu, Rajamu, yang menciptakan Israel."
43:16.Beginilah firman TUHAN, yang telah membuat jalan melalui lautdan melalui air yang hebat,
43:17. yang telah menyuruh kereta dan kuda keluar untuk berperang, juga tentara dan orang gagah--mereka terbaring, tidak dapat bangkit, sudah mati, sudah padam sebagai sumbu--,
Hasil kedua: tangan kasih karunia Tuhan sanggup membelah laut Kolsom--Sang Raja berperang ganti kita.
Artinya: ada jalan keluar dari semua masalah yang mustahil, kasih karunia Tuhan sanggup memelihara kehidupan jasmani kita secara ajaib sampai berkelimpahan di tengah krisis dunia bahkan sampai masa Antikris berkuasa Tuhan memberikan kedua sayap dari burung nasar yang besar.
Secara rohani, kasih karunia Tuhan membuat kita tetap hidup benar dan suci.
Mari, banyak menyembah, ditambah doa puasa.
Tuhan memberikan masa depan yang berhasil dan indah, kita dipakai dalam kegerakan Roh Kudus hujan akhir mulai dari rumah tangga sampai tubuh sempurna.
Firaun yang hebat, mati, karena berada di luar kasih karunia Tuhan. Tetapi Israel yang tidak hebat, bisa berhasil karena berada di dalam kasih karunia Tuhan.
Jangan sombong kalau hebat, jangan putus asa kalau belum hebat! Semua bergantung kasih karunia Tuhan.
- Lukas 23: 40-43
23:40.Tetapi yang seorang menegor dia, katanya: "Tidakkah engkau takut, juga tidak kepada Allah, sedang engkau menerima hukuman yang sama?
23:41.Kita memang selayaknya dihukum, sebab kita menerima balasan yang setimpal dengan perbuatan kita, tetapi orang ini tidak berbuat sesuatu yang salah."
23:42.Lalu ia berkata: "Yesus, ingatlah akan aku, apabila Engkau datang sebagai Raja."
23:43.Kata Yesus kepadanya: "Aku berkata kepadamu, sesungguhnya hari ini juga engkau akan ada bersama-sama dengan Aku di dalam Firdaus."
Hasil ketiga: tangan kasih karunia Tuhan membuka pintu Firdaus.
Penjahat, kehidupan yang tidak ada harganya bahkan gagal, hancur, dan binasa tetapi bisa menjadi penghuni Firdaus--pelayan Tuhan yang berkenan pada Tuhan.
Jika Yesus datang kembali kita akan diubahkan menjadi sempurna seperti Dia untuk layak menyambut kedatangan-Nya kembali kedua kali di awan-awan yang permai, sampai masuk Firdaus dan Yerusalem baru selamanya.
Tuhan memberkati.