Simpang Borobudur no 27 Malang
0341-496949
Salam sejahtera dalam kasih sayang Tuhan kita Yesus Kristus.

Dalam injil Lukas 12, ada lima tabiat daging yang harus disalibkan/dirobek--karena menutup pintu sorga bagi kita--:

  1. Ayat 1-3= kemunafikan (diterangkan mulai dari Ibadah Kaum Muda Remaja Malang, 16 Desember 2017sampai Ibadah Kaum Muda Remaja, 06 Januari 2018).

  2. Ayat 4-12= ketakutan (diterangkan mulai dari Ibadah Kaum Muda Remaja, 13 Januari 2018sampai Ibadah Kaum Muda Remaja, 10 Maret 2018).

  3. Ayat 13-21= keinginan/ketamakan (diterangkan mulai dari Ibadah Kaum Muda Remaja, 17 Maret 2018sampai Ibadah Kaum Muda Remaja, 21 April 2018).

  4. Ayat 22-34= kekuatiran (diterangkan mulai dari Ibadah Kaum Muda Remaja, 28 April 2018).
  5. Ayat 35-48= kelengahan; tidak berjaga-jaga; lalai.

AD. 4. KEKUATIRAN
Lukas 12: 22-25
12:22.Yesus berkata kepada murid-murid-Nya: "Karena itu Aku berkata kepadamu: Janganlah kuatirakan hidupmu, akan apa yang hendak kamu makan, dan janganlah kuatir pula akan tubuhmu, akan apa yang hendak kamu pakai.
12:23. Sebab hidup itu lebih penting dari pada makanan dan tubuh itu lebih penting dari pada pakaian.
12:24. Perhatikanlah burung-burung gagak yang tidak menabur dan tidak menuai dan tidak mempunyai gudang atau lumbung, namun demikian diberi makan oleh Allah. Betapa jauhnya kamu melebihi burung-burung itu!
12:25. Siapakah di antara kamu yang karena kekuatirannya dapat menambahkan sehasta pada jalan hidupnya?


Ayat 22-23= yang biasa dikuatirkan adalah hal-hal tentang kehidupan jasmani, yaitu: apa yang dimakan, diminum, dipakai--kebutuhan hidup sehari-hari. Tetapi ada kehidupan yang rohani yang sering kita lupakan, padahal itulah yang terpenting karena hidup rohani menyangkut kehidupan masa depan sampai hidup kekal selamanya. Jasmani baik, hebat, tetapi belajar dari Musa, dia tidak bisa melayani dua orang, dan kehilangan semuanya.

Jadi ada dua macam kehidupan kita: jasmani dan rohani. Berarti ada dua macam makanan--tadi yang dikuatirkan adalah soal makanan--:

  1. 1 Petrus 1: 24
    1:24. Sebab: "Semua yang hidup adalah seperti rumputdan segala kemuliaannya seperti bunga rumput, rumput menjadi kering, dan bunga gugur,

    Yang pertama: makanan jasmaniyaitu suku rumput-rumputan: padi, gandum dan lain-lain.

    Jika kita hanya makan padi/beras, hidup kita juga akan sama seperti rumput, yang berbunga--hebat--, tetapi cepat kering dan terbakar habis--gagal di dunia sampai binasa selamanya.

    Misalnya pandai, tahu-tahu linglung; kaya, tahu-tahu habis; jadi bintang lapangan, akhirnya habis--lebih rendah dari burung. Burung gagak mati tidak masuk neraka, tetapi manusia yang hanya jasmani saja, akan mati dan masuk neraka--lebih rendah dari burung gagak.

    Oleh karena itu ada makanan yang kedua.

  2. 1 Petrus 1: 25
    1:25.tetapi firman Tuhan tetap untuk selama-lamanya." Inilah firmanyang disampaikan Injil kepada kamu.

    Yang kedua: makanan rohani,yaitu firman Allah yang benar dan kekal. Hati-hati dalam mendengar firman!

    Jai, kita harus makan firman Allah yang benar dan kekal, artinya: mendengar dan taat dengar-dengaran pada firman Allah yang benar dan kekal.
    Makan nasi, silahkan, tetapi sesudah itu jangan lupa bagian rohani harus makan firman.

    Proses makan firman:

    1. Roh Kudus menolong kita untuk mendengar firman Allah yang benar dengan sungguh-sungguh; tidak main-main.
    2. Roh Kudus menolong kita untuk mengerti firman Allah yang benar.
    3. Roh Kudus menolong kita untuk percaya/yakin pada firman Allah; firman menjadi iman yang benar di dalam hati.
      Iman yang benar sanggup menjadi remuntuk kita tidak berbuat dosa.

    4. Roh Kudus menolong kita untuk mempraktikkan firman Allah yang benar; kita hidup dari iman.
      Seperti Abraham, ia punya iman, sekalipun ia sudah tua, tubuhnya lemah, isterinya sudah mandul, tetapi ia praktik firman Allah--dia hidup dari iman dan mendapat Ishak.

      Sesudah itu Ishak disuruh untuk dipersembahkan. Dia tetap percaya dan praktik firman. Karena itu Abraham diangkat menjadi bapa iman.

      Kita juga, dengar firman sampai percaya--jadi iman di dalam hati; buktinya: jadi rem, tidak gampang berbuat dosa lewat perkataan dan pandangan; tidak menabrak lagi. Waktu latihan mau balas SMS dan lain-lain, tunggu nantilah, latihan hanya setengah jam. Itu berarti ada rem untuk tidak berbuat salah. Sampai kita praktik firman; hidup dari iman.

Hidup dari iman menentukan masa depan kita; bukan otak yang menentukan.

"Boleh pandai, hebat. Tadi kesaksian, saya bersyukur kepada Tuhan. Untuk sekolah swasta memang susah untuk mencapai ranking Jawa Timur. Dulu saya jadi guru di swasta juga. Saya tidak bisa kasih angka sembilan kalau tidak benar-benar pintar. Kalau biasa-biasa delapan, kalau Lempin-El enam--angka manusia. Kalau murid benar-benar pintar, saya kasih sembilan. Ternyata penilaian saya benar, murid saya ranking Jawa Timur tahun 1986-1987. Bagus. Tetapi tadi kesaksian, biarpun hebat, tangan manusia itu terbatas, mau ditambahi apapun, menjangkau masa depan tidak bisa. Untuk menjangkau masa depan harus pakai iman . Bukan hanya masa depan di dunia, tetapi sampai ke sorgapun juga dengan iman."

Jadi hidup dari iman menentukan hidup kita sampai hidup kekal. Kepandaian, kekayaan tidak bisa menjangkau hidup kekal. Tuhan tolong kita semua.

Kalau kuatir, berarti hidup tanpa iman, dan tidak bisa menambah sehastapun jalan pada hidupnya, apalagi mau masa depan yang hebat dan masuk sorga.
Lukas 12: 25
12:25. Siapakah di antara kamu yang karena kekuatirannyadapat menambahkan sehasta pada jalan hidupnya?

'Sehasta'= satu langkah; satu denyut jantung.
Kekuatiran ini harus dilawan!Yang penting dengar firman, mengerti, yakin, dan praktikkan, itu saja. Selanjutnya iman; tangan Tuhan yang bekerja. Kalau berpikir: nanti..kalau...itu berarti tangan sendiri. Tidak usah! Serahkan semua!

Kuatir sama dengan hidup tanpa iman; tidak punya ukuran hasta--nanti hasta merupakan ukuran dari Tabernakel--, berarti tidak punya ukuran kerajaan sorga.

Tidak bisa menambah sehastapun langkah pada hidupnya artinya:

  • Merugikan hidup secara jasmani. Kalau kuatir, hormon mulai bekerja tidak benar; memperpendek umur. Seperti Israel, ingin daging dan Tuhan kasih, tetapi saat daging ada di mulut mereka mati. Apa gunanya?

  • Tidak ada hidup rohani: tidak tenang, tidak ada damai sejahtera; letih lesu, beban berat, susah payah, dan banyak air mata.
  • Tidak ada kehidupan kekal--masuk neraka--, berarti lebih rendah dari burung gagak. Biar pintar, kaya, dan hebat, kalau masuk neraka, ia lebih rendah dari burung gagak. Tidak ada artinya.

Kalau sorga, berarti ada jasmani dan rohani.

Kalau kita hidup dari iman--tanpa kekuatiran--, kita justru menambah sehasta pada jalan hidup kita; ada langkah-langkah masa depan sampai hidup kekal.
Karena itu sangat sayang sekali kalau saat ibadah semacam ini kaum muda hanya mau hura-hura, tidak mau firman.

Mendengar dan membaca pelajaran, bagus, tetapi kalau tidak ada hasta/iman, tidak ada gunanya. Tetapi kalau mendengar firman, ada iman, semuanya bisa sekalipun mungkin tidak bisa sekolah.
Karena itu jangan abaikan mendengar firman Allah yang benar!

MKalau mendengar ajaran yang tidak benar juga tidak ada gunanya; sama dengan diberi racun, tidak ada imannya juga, tidak ada hasta; malah mengomel, merasa merasa benar sendiri dan menyalahkan orang lain.

Ini pelajaran menarik sekali. Hidup dari iman menambah sehasta dalam hidup kita.

Ukuran hasta ini dipakai untuk membangun Tabernakel. Musa naik ke gunung Sinai, lalu Tuhan memperlihatkan sorga kepadanya dan Tuhan perintahkan untuk membuat sorga di bumi, itulah Tabernakel/kemah Suci (Keluaran 25-40), supaya di bumi sama seperti di sorga.
Kalau mau tahu sorga, kita belajar dari Tabernakel.

Keluaran 25: 10
25:10. "Haruslah mereka membuat tabut dari kayu penaga, dua setengah hastapanjangnya, satu setengah hastalebarnya dan satu setengah hastatingginya.

Dulu ukuran hasta untuk membangun Tabernakel, sekarang artinya: kalau kita hidup dari iman--ada ukuran hasta--, kita akan dipakai dalam pembangunan Tabernakel rohani; pembangunan tubuh Kristus yang sempurna/mempelai wanita sorga; kegerakan Roh Kudus hujan akhir, mulai dari nikah. Banyak yang di gereja menjadi aktivis rohani, tetapi di rumah membuat orang tua susah. Ini tidak benar.

Karena itu kegerakan dimulai dari nikah--sebagai anak: taat pada Tuhan dan orang tua; meringankan beban orang tua; fungsinya seperti tangan dan kaki, kalau anak tidak taat, susah, seperti tubuh dan kepala tanpa tangan dan kaki. Kemudian melayani dalam penggembalaan, antar penggembalaan, sampai Israel dan kafir menjadi satu tubuh Kristus yang sempurna; mempelai wanita sorga yang siap untuk menyambut kedatangan Yesus di awan-awan yang permai.

Kalau di penggembalaan masih bingung, lalu melayani antar penggembalaan, penggembalaannya justru hancur. Pelayanan itu memang dari kecil, bukan langsung besar. Di penggembalaan saja belum mantap, apalagi melimpah, pohonnya sudah dibawa ke mana-mana, pasti kering. Tetapi kalau semua sudah mantap dan berbuah, buahnya itulah yang dibawa, dan nanti akan berbuah lagi. Jangan pohonnya yang dibawa!

Kalau sudah dipakai oleh Tuhan, hidup kita akan mulai naik, semuanya naik, tidak ada yang turun. Semakin dipakai, semakin naik--dari kecil jadi besar; tidak ada menjadi ada--,sampai naik ke sorga. Harusnya rumusnya begitu.

"Saya dua puluh tiga tahun di Malang, saya lihat orang yang dulunya sederhana, sekarang naik. Tetapi ada juga yang turun karena salahnya sendiri yaitu melawan. Umumnya yang melayani ya makin naik."

Matius 21: 1-5
21:1. Ketika Yesus dan murid-murid-Nya telah dekat Yerusalem dan tiba di Betfage yang terletak di Bukit Zaitun, Yesus menyuruh dua orang murid-Nya
21:2. dengan pesan: "Pergilah ke kampung yang di depanmu itu, dan di situ kamu akan segera menemukan seekor keledai betina tertambat dan anaknya ada dekatnya. Lepaskanlah keledai itu dan bawalah keduanya kepada-Ku.
21:3. Dan jikalau ada orang menegor kamu, katakanlah: Tuhan memerlukannya. Ia akan segera mengembalikannya."
21:4. Hal itu terjadi supaya genaplah firman yang disampaikan oleh nabi:
21:5. "Katakanlah kepada puteri Sion: Lihat, Rajamu datang kepadamu, Ia lemah lembut dan mengendarai seekor keledai, seekor keledai beban yang muda."

Kegerakan Roh Kudus hujan akhir sama dengan perjalanan Yesus terakhir ke Yerusalem dengan menunggangi keledai muda--sekarang menuju Yerusalem baru.

Keledai muda= bangsa kafir; kaum muda bangsa kafir, atau orang tua yang selalu dibaharui.
Arahnya ke Yerusalem; sekarang Yerusalem baru.

Syaratnya: keledai harus tertambat pada pokok anggur yang benar, artinya tergembala pada firman pengajaran yang benar/pribadi Yesus; selalu berada di dalam kandang penggembalaan; ketekunan dalam tiga macam ibadah pokok.
Kejadian 49: 11
49:11. Ia akan menambatkan keledainya pada pohon anggurdan anak keledainya pada pohon anggur pilihan; ia akan mencuci pakaiannya dengan anggur dan bajunya dengan darah buah anggur.

Kalau mau ditunggangi Yesus, kita harus selalu berada di dalam kandang penggembalaan--ketekunan dalam tiga macam ibadah pokok--:

  • Pelita emas= ketekunan dalam ibadah raya termasuk ibadah kaum muda.
  • Meja roti sajian= ketekunan dalam ibadah pendalaman alkitab dan perjamuan suci.
  • Mezbah dupa emas= ketekunan dalam ibadah doa.

Tekun= tidak bisa dihalangi.
Kandang penggembalaan= ruangan suci.
Di dalam kandang penggembalaan kita mengalami penyucian dari kekafiran:

  • Kenajisan--seperti babi yang sudah dimandikan kembali ke kubangan; perbuatan dosasampai puncaknya dosa yaitu dosa makan minum dan kawin mengawinkan. Kaum muda hati-hati, jangan salah dalam menikah! Terutama perhatikan pokok anggur yang benar! Kalau tanpa pokok anggur, berat.

  • Anjing menjilat muntah= perkataan dusta, kasar, porno dan lain-lain.
  • Kekuatiran, yang membuat kikir dan serakah.
    Kikir= tidak bisa memberi.
    Serakah= mencuri milik orang lain terutama milik Tuhan yaitu persepuluhan dan persembahan khusus.
    Kita sudah dibeli/ditebus dengan darah Yesus, lalu Tuhan mau pakai, tetapi kita tidak mau, berarti kita berutang darah. Jangan!

    Coba pikir, kita kikir dan serakah atau tidak? Satu hari Tuhan beri waktu dua puluh empat jam, untuk Tuhan berapa jam? Apa sudah tidak ada waktu? Kalau tidak ada waktu, berarti hutang darah. Tuhan sudah membeli kita untuk jadi rumah doa.

    Nanti setiap hari kita di Bait Allah mengingat masa yang darurat, karena itu sekarang mari bertekun supaya kita disucikan. Kalau sudah tidak ada tabiat kuatir, maka kita bisa memberi sampai lebih bahagia memberi dari pada menerima.

Jadi kegerakan Roh Kudus hujan akhir adalah kegerakan iman--lebih bahagia memberi dari pada menerima:

  • Mulai dari mengembalikan persepuluhan dan persembahan khusus milik Tuhan. Mulai dari gembala.
  • Memberi waktu, tenaga, pikiran, perasaan dan uang.
  • Sampai bisa menyerahkan seluruh hidup kita kepada Tuhan, untuk ditunggangi Yesus.

Ditunggangi berarti menempatkan Yesus sebagai Kepala. Dia adalah Raja segala raja dan Mempelai Pria Sorga. Memang sengsara daging saat ditunggangi; ada pengorbanan-pengorbanan, tetapi tidak apa-apa, kita sedang meletakkan Yesus sebagai Kepala.

Hubungan kepala dengan tubuh adalah leher. Leher menunjuk pada doa penyembahan. Artinya: kita hanya berdoa menyembah Tuhan, serahkan pada Tuhan; kita hidup dari iman. Jangan putus asa kalau tidak bisa apa-apa. Kita berusaha, tetapi ditambah dengan berdoa.

"Tadi kesaksian, dia pandai tetapi merasa tidak mampu dan selalu minta didoakan."

Kita menyembah Tuhan; berserah dan berseru kepada Tuhan, menyerahkan segala kelemahan dan keterbatasan kita secara jasmani dan rohani. Itu namanya iman. Yang penting kita sudah mengikuti jalurnya Tuhan: dengar firman sampai praktik firman. Kita dipakai oleh Tuhan, sekarang tinggal berserah dan berseru pada Tuhan.

Kita hanya menyerahkan kelemahan dan kekurangan kita baik secara jasmani dan rohani--kalah menghadapi dosa, tidak setia, kalah menghadapi teman. Dia mati di bukit Tengkorak; Dia rela mati untuk membuktikan Ia menjadi Kepala yang bertanggung jawab atas hidup kita; Dia mati, bangkit, dan naik ke sorga untuk mengulurkan tangan Roh Kudus kepada kita.

Apa yang tidak bisa dijangkau oleh tangan kita, serahkan pada Tuhan, biar tangan Roh Kudus yang menolong kita.
Hasilnya:

  1. Efesus 5: 29
    5:29. Sebab tidak pernah orang membenci tubuhnya sendiri, tetapi mengasuhnya dan merawatinya, sama seperti Kristus terhadap jemaat,

    Hasil pertama: tangan Roh Kudus mampu mengasuh dan merawati kita--seperti induk ayam menaungi anaknya yang baru menetas dan tidak berdaya.

    Kaum muda, kita hanya seperti anak ayam yang tidak bisa apa-apa. Biar banyak beras, tidak bisa makan, apalagi kalau di padang pasir.
    Anak ayam tidak bisa apa-apa. Ingat selalu! Karena itu Ia rela mati untuk kita, karena Dia ingat kita hanya debu; domba sembelihan; anak ayam.

    Biarlah tangan Roh Kudus yang menolong, memelihara kita di zaman yang sulit sampai zaman antikris, melindungi kita dari celaka marabahaya, dosa-dosa, supaya kita tetap tenang, damai sejahtera, semua enak dan ringan. Ada apapun kita tidak takut karena kita berada dalam pelukan tangan Tuhan.

    Tuhan juga sanggup memberikan masa depan yang berhasil dan indah, memberi kebahagiaan/kehangatan sorga.
    Banyak kaum muda yang tidak hangat hari-hari ini--dingin rohani. Bahaya, ia akan mencari kehangatan di dunia--seperti Petrus ikut api dunia dan akhirnya menyangkal Tuhan. Petrus hamba Tuhan hebat tetapi dingin. Kita perlu kehangatan.

    Mungkin di rumah tidak ada kehangatan dari orang tua, tetapi jangan kecewa, masih ada tangan Tuhan yang lebih dari orang tua. Dia sanggup memeluk kita erat-erat. Bukan kita tidak cinta orang tua, tetapi kita lebih berharap Tuhan. Tangan orang tua sekalipun hebat hanya hasta--keluar dari rumah, orang tua sudah tidak tahu--, tetapi tangan Roh Kudus tidak terbatas; Dia menjamin kita. Tuhan tahu keadaan kita, serahkan pada Dia. Dia mampu melakukan apapun yang tidak bisa kita pikirkan.

  2. Efesus 5: 25-27
    5:25. Hai suami, kasihilah isterimu sebagaimana Kristus telah mengasihi jemaat dan telah menyerahkan diri-Nya baginya
    5:26. untuk menguduskannya, sesudah Ia menyucikannya dengan
    memandikannya dengan air dan firman,
    5:27. supaya dengan demikian Ia menempatkan jemaat di hadapan diri-Nya dengan cemerlang tanpa cacat atau kerut atau yang serupa itu, tetapi supaya jemaat kudus dan tidak bercela.

    Hasil kedua: tangan Roh Kudus memandikan kita secara dobel; menyucikan dan mengubahkan kita sampai sempurna seperti Dia, mulai dengan jujur--mujizat rohani.

    Dimandikan dua kali ini untuk sakit kusta. Kusta paling dekat dengan dusta--Gehazi berdusta. Seringkali kaum muda berdusta; menyembunyikan diri pada orang tua. Tetapi dampaknya ngeri. Penyakit kusta membuat jelek dan menghancurkan diri dan masa depan. Jangan berdusta mengenai apa saja!

    Kalau berbuat najis, tetapi jujur, ia masih bisa ditolong. Tetapi sekalipun suci kalau berdusta, hancur.

    Jujur adalah permulaan keubahan. Kita jujur mengaku dosa. Dan mujizat jasmani juga terjadi. Tangan Roh Kudus bisa melakukan semua yang terbatas dan mustahil bagi kita. Kuasa Roh Kudus mampu menolong kita.

    Sampai kalau Tuhan datang kita sempurna seperti Dia, tidak salah salam perkataan. Kita terangkat di awan-awan, menyembah Tuhan, kita bersama Dia selamanya.

Mari, banyak dengar firman hari-hari ini! Gunakan untuk menyembah Tuhan. Tambah waktu menyembah Tuhan! Tangan kita sangat terbatas. Saat antikris berkuasa, semakin sulit, supaya kita hanya mengandalkan Tuhan. Tangan Tuhan tidak terbatas.

Apa yang sudah tidak mungkin; apa yang sudah hancur, datang pada Tuhan, jujur apa kelemahan dan kejatuhan kita. Tangan Roh Kudus mampu menolong kita semua.
Apa keadaan kita, datang kepada Tuhan.

Tuhan memberkati.

Versi Cetak

Transkrip
  • Ibadah Pendalaman Alkitab Surabaya, 29 Agustus 2011 (Senin Sore)
    ... Pokok anggur yang benar tergembala pada Firman pengajaran yang benar Pribadi Yesus . Kalau sudah tergembala pada Firman pengajaran yang benar carang melekat pada Pokok anggur yang benar cepat atau lambat pasti berbuah manis. Kita mengalami kebahagiaan Surga ditengah dunia yang terkutuk. SEMUA DITATA RAPI OLEH TUHAN. ay. setan mau mengganggu sistem ...
  • Ibadah Doa Surabaya, 23 Februari 2018 (Jumat Sore)
    ... ranting-ranting dan meletakkannya di atas api keluarlah seekor ular beludak karena panasnya api itu lalu menggigit tangannya. Ini adalah perjalanan rasul Paulus ke Roma kapalnya terdampar mereka selamat ke daratan yang bernama pulau Malta. Di sini kita menemukan ular beludak. Ada dua hal tentang ular beludak Ular beludak aktif pada saat musim dingin. Musim ...
  • Ibadah Pendalaman Alkitab Malang, 06 Oktober 2022 (Kamis Sore)
    ... nama Yesus nama di atas segala nama nama yang paling indah. Angka menunjuk kasih karunia. Lewat firman pengajaran yang benar sekeras dan setajam apapun maka kita mendapatkan kasih karunia dan kesungguhan Tuhan untuk menyelamatkan manusia sekalipun kita sudah sampai di lobang jurang maut. Kepada mereka yang hampir meninggal dunia Tuhan ...
  • Ibadah Raya Surabaya, 07 Januari 2024 (Minggu Siang)
    ... ini semua kita akan mencapai Yerusalem baru selamanya. AD. Suasana baru adalah Ayat suasana tanpa maut diterangkan pada Ibadah Raya Surabaya Desember sampai Ibadah Doa Surabaya Desember . Ayat - suasana kepuasan sorga sehingga tidak perlu mencari kepuasan di dunia--tidak jatuh dalam dosa sampai puncaknya dosa-- diterangkan pada Ibadah Natal Malang ...
  • Ibadah Doa Puasa Malang Session I, 21 Oktober 2014 (Selasa Pagi)
    ... tutup pendamaian itulah harus menghadap muka kerub-kerub itu. Tutup pendamaian menunjuk pada Yesus Anak Allah. Dua kerub dari emas menunjuk pada Allah Bapa dan Allah Roh Kudus. Dua sayap dari kerub menudungi tutup pendamaian dan peti menunjuk pada perlindungan dan pemeliharaan Tuhan. Muka kerub menghadap pada tutup pendamaian artinya Allah Bapa ...
  • Ibadah Pendalaman Alkitab Malang, 03 Juli 2018 (Selasa Sore)
    ... dipaksa untuk menanggalkan pakaian lama hidup lama dan memakai pakaian baru hidup baru lewat baptisan air yang benar. Matius - Lalu mereka memberi Dia minum anggur bercampur empedu. Setelah Ia mengecapnya Ia tidak mau meminumnya. Sesudah menyalibkan Dia mereka membagi-bagi pakaian-Nya dengan membuang undi. Lalu mereka duduk di situ menjaga Dia. ...
  • Ibadah Retreat Family III Malang, 05 Maret 2011 (Sabtu Pagi)
    ... kita bersukacita dan bersorak-sorai dan memuliakan Dia Karena hari perkawinan Anak Domba telah tiba dan pengantin-Nya telah siap sedia. Pada jubah Tuhan tertulis nama Raja segala raja dan Tuan di atas segala tuan. Raja segala raja dan Tuan segala tuan Mempelai Pria Sorga. Jadi jubah Tuhan firman pengajaran mempelai. Di ...
  • Ibadah Kaum Muda Remaja Malang, 01 November 2014 (Sabtu Sore)
    ... Pada waktu ia menabur sebagian benih itu jatuh di pinggir jalan lalu diinjak orang dan burung-burung di udara memakannya sampai habis. Sebagian jatuh di tanah yang berbatu-batu dan setelah tumbuh ia menjadi kering karena tidak mendapat air. Sebagian lagi jatuh di tengah semak duri dan semak itu tumbuh bersama-sama dan ...
  • Ibadah Doa Malang, 21 Juni 2018 (Kamis Sore)
    ... di depan Tabut sehingga terjadi shekinah glory sama dengan kemuliaan Tuhan kelepasan dari dosa untuk bangsa Israel. Dalam Perjanjian Baru Yesus masuk tempat kudus takhta Sorga satu kali untuk selamanya dengan membawa darahNya sendiri dan dupa doa syafaat sehingga terjadi shekinah glory sama dengan kemuliaan Allah kelepasan dari dosa untuk seluruh ...
  • Ibadah Pendalaman Alkitab Malang, 23 Mei 2013 (Kamis Sore)
    ... luar perkemahan. Bangsa Israel menanggalkan perhiasannya Keluaran - . Keluaran - Berfirmanlah TUHAN kepada Musa Katakanlah kepada orang Israel Kamu ini bangsa yang tegar tengkuk. Jika Aku berjalan di tengah-tengahmu sesaatpun tentulah Aku akan membinasakan kamu. Oleh sebab itu tanggalkanlah perhiasanmu maka Aku akan melihat apa yang akan Kulakukan kepadamu. Demikianlah orang ...

Siaran Langsung

Live Streaming GPTKK

Rekaman

Ikuti rekaman ibadah kami

Transkrip

Ringkasarn Firman Tuhan

Kesaksian

Pengalaman hidup bersama Firman Tuhan

Untuk Koneksi Lambat, silakan buka https://id.gptkk.org

Silakan kontak ke info@gptkk.org apabila bapak/ibu/sdr/sdri ada pertanyaan atau ingin berlangganan majalah Manna, dan silakan kirim email ke widjaja_h@yahoo.com apabila ingin konsultasi pribadi dengan bapak gembala.