Simpang Borobudur no 27 Malang
0341-496949
Salam sejahtera dalam kasih sayang Tuhan kita Yesus Kristus.

Dalam susunan Tabernakel, Lukas 7:1-35 menunjuk pada Kolam Pembasuhanatau Baptisan Air, pembaharuan.

Roma 6:2, 4
6:2 Sekali-kali tidak! Bukankah kita telah mati bagi dosa, bagaimanakah kita masih dapat hidup di dalamnya?
6:4 Dengan demikian kita telah dikuburkan bersama-sama dengan Dia oleh baptisan dalam kematian, supaya, sama seperti Kristus telah dibangkitkandari antara orang mati oleh kemuliaan Bapa, demikian juga kita akan hidup dalam hidup yang baru.


Syarat baptisan air yang benar adalah mati terhadap dosa, yaitu bertobat.
Pelaksanaan baptisan air yang benar adalah orang yang sudah bertobat harus dikuburkan bersama Yesus dalam air, kemudian bangkit bersama Yesus untuk mendapatkan hidup baru, yaitu hidup dalam kebenaran.

Jadi, pembaharuanadalah mati dari hidup yang lama (hidup dosa) dan bangkit dalam hidup yang baru, yaitu hidup dalam kebenaran, hidup dari iman.

Lukas 7:1-5
7:1 Setelah Yesus selesai berbicara di depan orang banyak, masuklah Ia ke Kapernaum.
7:2 Di situ ada seorang perwira yang mempunyai seorang hamba, yang sangat dihargainya. Hamba itu sedang sakit keras dan hampir mati.
7:3 Ketika perwira itu mendengar tentang Yesus, ia menyuruh beberapa orang tua-tua Yahudi kepada-Nya untuk meminta, supaya Ia datang dan menyembuhkan hambanya.
7:4 Mereka datang kepada Yesus dan dengan sangat mereka meminta pertolongan-Nya, katanya: “Ia layak Engkau tolong,
7:5 sebab ia mengasihi bangsa kita dan dialah yang menanggung pembangunan rumah ibadat kami.”


Perwira ini adalah orang Romawi, seorang Bangsa Kafir. Ia mempunyai kedudukan yang tinggi, banyak berjasa, mengasihi orang Israel, berkorban untuk pembangunan Bait Allah, dan memperhatikan hambanya. Dengan segala kehebatannya, Bangsa Kafir tidak bisamenyelesaikan masalah jasmani, terlebih lagi masalah rohani (dosa).Oleh karena itu, Bangsa Kafir tetap dalam penderitaan, dan jika dibiarkan akan binasa untuk selama-lamanya.

Jangan merasa bangga jika memiliki kehebatan dan jangan merasa kecewa jika tidak hebat. Dalam menolong seseorang, Tuhan tidak melihat kehebatan kita, tetapi Tuhan melihat iman.

Lukas 7:6-10
7:6 Lalu Yesus pergi bersama-sama dengan mereka. Ketika Ia tidak jauh lagi dari rumah perwira itu, perwira itu menyuruh sahabat-sahabatnya untuk mengatakan kepada-Nya: “Tuan, janganlah bersusah-susah, sebab aku tidak layak menerima Tuan di dalam rumahku;
7:7 sebab itu aku juga menganggap diriku tidak layak untuk datang kepada-Mu. Tetapi katakan saja sepatah kata, maka hambaku itu akan sembuh.
7:8 Sebab aku sendiri seorang bawahan, dan di bawahku ada pula prajurit. Jika aku berkata kepada salah seorang prajurit itu: Pergi!, maka ia pergi, dan kepada seorang lagi: Datang!, maka ia datang, ataupun kepada hambaku: Kerjakanlah ini!, maka ia mengerjakannya.”
7:9 Setelah Yesus mendengar perkataan itu, Ia heran akan dia, dan sambil berpaling kepada orang banyak yang mengikuti Dia, Ia berkata: “Aku berkata kepadamu, iman sebesar ini tidak pernah Aku jumpai, sekalipun di antara orang Israel!”
7:10 Dan setelah orang-orang yang disuruh itu kembali ke rumah, didapatinyalah hamba itu telah sehat kembali.


Oleh karena itu, Bangsa Kafir harus mengalami pembaharuan supaya tidak mengandalkan kehebatannya, tetapi mengandalkan iman. Dari mana kita mendapatkan iman?

Roma 10:17
10:17 Jadi, iman timbul dari pendengaran, dan pendengaran oleh firman Kristus.

Iman yang benar berasal dari mendengar firman pengajaran yang benar yang diurapi oleh Roh Kudus (Kristus artinya Yang Diurapi). Jika firman yang didengar salah, iman tidak akan timbul, melainkan mati. Oleh sebab itu, hati-hati dengan apa yang kita dengar.

Lukas 8:18
8:18 Karena itu, perhatikanlah cara kamu mendengar. Karena siapa yang mempunyai, kepadanya akan diberi, tetapi siapa yang tidak mempunyai, dari padanya akan diambil, juga apa yang ia anggap ada padanya.”

Selain firman yang kita dengar harus benar, cara kita mendengar juga harus diperhatikan. Saat-saat mendengar firman akan menentukan apakah iman akan ditambahkan atau diambil dari kita.

Matius 15:24
15:24 Jawab Yesus: “Aku diutus hanya kepada domba-domba yang hilang dari umat Israel.”

Sesungguhnya, Yesus datang hanya untuk menolong dan menyelamatkan domba-domba Israel yang hilang, bukan kepada Bangsa Kafir (anjing). Namun, Yesus memberi kemurahan dan kesempatan kepada Bangsa Kafir untuk bisa mendengar firman pengajaran yang benar, supaya Bangsa Kafir bisa menerima pertolongan, iman, dan keselamatan. Oleh sebab itu, kita harus sungguh-sungguh dalam mendengar firman.

Lukas 7:3
7:3 Ketika perwira itu mendengartentang Yesus, ia menyuruh beberapa orang tua-tua Yahudi kepada-Nya untuk meminta, supaya Ia datang dan menyembuhkan hambanya.

Perwira bisa mendengar tentang Yesus sama dengan keadaan kita saat ini, yaitu mendengarkan firman yang benar, sehingga bisa mendapatkan iman.
Proses mendapatkan iman:
  1. Mendengarkan firman pengajaran yang benar dengan sungguh-sungguh.
  2. Mengerti firman pengajaran yang benar. 
  3. Percaya dan yakin pada firman pengajaran yang benar. 
  4. Firman pengajaran yang benar akan menjadi iman dalam hati.

Praktik memiliki iman dalam hati:
  1. Percaya/iman kepada pribadi Yesus sebagai Tuhan dan Juruselamat.
  2. Percaya/iman kepada korban Kristus yang bisa menyembuhkan penyakit jasmani dan rohani (dosa) yang membinasakan

Lukas 7:7
7:7 sebab itu aku juga menganggap diriku tidak layak untuk datang kepada-Mu. Tetapi katakan saja sepatah kata, maka hambaku itu akan sembuh.

Kalimat 'Tetapi katakan saja sepatah kata, maka hambaku itu akan sembuh'adalah iman. Sepatah kata adalah sepatah kata yang diucapkan Yesus di kayu salib, yaitu 'Sudah genap'. Artinya Yesus menanggung segala masalah dan dosa-dosa (anggur asam bercampur empedu) yang membuat Bangsa Kafir pahit getir dan binasa, dan Yesus sudah menyelesaikan di atas kayu salib.
Percaya kepada pribadi Yesus dan korban Kristus adalah iman yang besar. Banyak Bangsa Israel yang tidak memiliki iman ini, tetapi Bangsa Kafir bisa memilikinya.

Lukas 7:9
7:9 Setelah Yesus mendengar perkataan itu, Ia heran akan dia, dan sambil berpaling kepada orang banyak yang mengikuti Dia, Ia berkata: “Aku berkata kepadamu, iman sebesar initidak pernah Aku jumpai, sekalipun di antara orang Israel!

Bukti memiliki iman yang besar:
  1. Merasa tidak layak.
    Lukas 7:6-7

    7:6Lalu Yesus pergi bersama-sama dengan mereka. Ketika Ia tidak jauh lagi dari rumah perwira itu, perwira itu menyuruh sahabat-sahabatnya untuk mengatakan kepada-Nya: “Tuan, janganlah bersusah-susah, sebab aku tidak layak menerima Tuan di dalam rumahku;
    7:7 sebab itu aku juga menganggap diriku tidak layak untuk datang kepada-Mu. Tetapi katakan saja sepatah kata, maka hambaku itu akan sembuh.

    Artinya: kita mengaku dosa kepada Tuhan dan sesama, jika diampuni jangan berbuat dosa lagi, tetapi bertobat dan hidup benar.

  2. Merasa tidak mampu.
    Artinya: berdoa, percaya dan mempercayakan diri sepenuh kepada Tuhan, sekalipun mata tidak melihat Tuhan secara jasmani. 

Hidup benar dan berdoa
adalah iman yang besar.

Yakobus 5:16-17
5:16 Karena itu hendaklah kamu saling mengaku dosamu dan saling mendoakan, supaya kamu sembuh. Doa orang yang benar, bila dengan yakin didoakan, sangat besar kuasanya.
5:17 Elia adalah manusia biasa sama seperti kita, dan ia telah bersungguh-sungguh berdoa, supaya hujan jangan turun, dan hujanpun tidak turun di bumi selama tiga tahun dan enam bulan.

Doa orang yang benar yang didoakan dengan iman yang besar menghasilkan kuasa yang besar. Artinya: doa dijawab oleh Tuhan, terjadi mujizat. Hasilnya:
  1. Terjadi kesembuhan, yang mustahil menjadi tidak mustahil, ada kesehatan dalam hal tubuh, ekonomi, sekolah/kuliah, pekerjaan, maupun nikah rumah tangga. Semuanya beres pada waktunya. 
  2. Ada kuasa pemeliharaan dan perlindungan Tuhan, mulai sekarang sampai zaman antikris berkuasa di bumi selama 3.5 tahun.
  3. Ada mujizat rohani, yaitu kita mengalami keubahan hidup.
    Yakobus 5:18
    5:18 Lalu ia berdoa pula dan langit menurunkan hujan dan bumipun mengeluarkan buahnya.

    Ibrani 13:15-17

    13:15 Sebab itu marilah kita, oleh Dia, senantiasa mempersembahkan korban syukur kepada Allah, yaitu ucapan bibir yang memuliakan nama-Nya.
    13:16 Dan janganlah kamu lupa berbuat baik dan memberi bantuan, sebab korban-korban yang demikianlah yang berkenan kepada Allah.
    13:17 Taatilah pemimpin-pemimpinmu dan tunduklah kepada mereka, sebab mereka berjaga-jaga atas jiwamu, sebagai orang-orang yang harus bertanggung jawab atasnya. Dengan jalan itu mereka akan melakukannya dengan gembira, bukan dengan keluh kesah, sebab hal itu tidak akan membawa keuntungan bagimu.

    Berubah sama dengan berbuah. Kita bisa menghasilkan buah-buah yang baik, mulai dari buah bibir yang benar dan baik, tidak ada dusta. Perkataan hanya untuk memuliakan Tuhan, bersaksi, dan menyembah Tuhan. Kemudian, ada buah perbuatan baik bagi orang lain, menjadi berkat bagi orang lain secara jasmani dan rohani. Dan ada buah ketaatan kepada orang tua jasmani, orang tua rohani yaitu gembala, dan orang tua surgawi, yaitu Tuhan. Kita terus berbuah-buah sampai diubahkan sama mulia dengan Dia saat kedatanganNya kedua kali. Kita menyambut Dia di awan-awan yang permai.


Tuhan memberkati.

Versi Cetak

Transkrip
  • Ibadah Doa Malam Malang, 27 April 2017 (Kamis Malam)
    ... mau diutus oleh Tuhan maka pasti akan diutus oleh setan untuk pembangunan Babel. Ada dua macam bekal pengutusan Dua pedang yaitu firman pengajaran yang lebih tajam dari pedang bermata dua. Lukas - Lalu Ia berkata kepada mereka Ketika Aku mengutus kamu dengan tiada membawa pundi-pundi bekal dan kasut adakah kamu ...
  • Ibadah Pendalaman Alkitab Malang, 22 Maret 2012 (Kamis Sore)
    ... dilihat-Nya pula dua orang bersaudara yaitu Yakobus anak Zebedeus dan Yohanes saudaranya bersama ayah mereka Zebedeus sedang membereskan jala di dalam perahu. Yesus memanggil mereka dan mereka segera meninggalkan perahu serta ayahnya lalu mengikuti Dia. Yesus memanggil dan memilih murid yaitu Simon Petrus Andreas Yakobus dan Yohanes padahal di tempat ...
  • Ibadah Paskah Surabaya, 01 April 2018 (Minggu Siang)
    ... Tuhan kepada bangsa kafir untuk menjadi anak-anak Allah yang berhak menerima janji dan meterai Allah. Roma - . Sebab saudara-saudara supaya kamu jangan menganggap dirimu pandai aku mau agar kamu mengetahui rahasia ini Sebagian dari Israel telah menjadi tegar sampai jumlah yang penuh dari bangsa-bangsa lain telah masuk. . Dengan ...
  • Ibadah Raya Surabaya, 24 April 2016 (Minggu Sore)
    ... artinya tidak mengalami damai sejahtera. Kalau orang sudah tersesat tidak akan ada damai sejahtera ketenangan mengalami letih lesu dan beban berat. Itu sudah tanda-tanda kalau arahnya salah tidak menuju ke Kanaan lagi . Tidak bisa masuk kerajaan sorga yang kekal--Yerusalem baru atau Kanaan Samawi--dan binasa selama-lamanya. PRAKTIK KERAS HATI Matius ...
  • Ibadah Paskah Malang, 24 April 2011 (Minggu Pagi)
    ... Allah kuasa Roh Kudus bukan kekuatan lainnya. Kebangkitan Yesus dibuktikan dengan kubur yang kosong. Kita mengikuti Yesus dalam pengalaman kematian penguburan sampai kebangkitan. Roma Sebab jika kita telah menjadi satu dengan apa yang sama dengan kematian-Nya kita juga akan menjadi satu dengan apa yang sama dengan kebangkitan-Nya. Jika kita menjadi satu dalam pengalaman ...
  • Ibadah Doa Malang, 18 Juni 2020 (Kamis Sore)
    ... Allah Yang Mahatinggi Pencipta langit dan bumi . dan terpujilah Allah Yang Mahatinggi yang telah menyerahkan musuhmu ke tanganmu. Lalu Abram memberikan kepadanya sepersepuluh dari semuanya. . Berkatalah raja Sodom itu kepada Abram Berikanlah kepadaku orang-orang itu dan ambillah untukmu harta benda itu. . Tetapi kata Abram kepada raja negeri ...
  • Ibadah Kunjungan di Jakarta IV, 25 November 2010 (Kamis Pagi)
    ... kekuatiran. Orang yang tidak beristeri memusatkan perhatiannya pada perkara Tuhan bagaimana Tuhan berkenan kepadanya. Pembaharuan yang dikaitkan dengan langit dan bumi yang akan berlalu adalah PEMBAHARUAN PERHATIAN. Perhatian kita harus dibaharui menjadi PERHATIAN PADA PERKARA TUHAN yaitu perhatian pada perkara yang tidak berlalu perhatian pada perkara yang kekal. Petrus Dengan demikian ...
  • Ibadah Raya Malang, 21 Januari 2024 (Minggu Pagi)
    ... penggembalaan adalah firman pengajaran benar yang dipercayakan Tuhan kepada seorang gembala untuk disampaikan kepada sidang jemaat dengan setia teratur berkesinambungan diulang-ulang sehingga menjadi makanan untuk menumbuhkan kerohanian sampai sempurna. Firman penggembalaan juga menjadi komando untuk menuntun kita masuk ke kandang penggembalaan melalui pintu sempit sekalipun sakit bagi daging memikul salib. ...
  • Ibadah Kaum Muda Remaja, 15 Oktober 2011 (Sabtu Sore)
    ... diajarkan dan dikerjakan Yesus bukan hanya memiliki nilai sejarah tetapi memiliki roh nubuatan. Wahyu Maka tersungkurlah aku di depan kakinya untuk menyembah dia tetapi ia berkata kepadaku Janganlah berbuat demikian Aku adalah hamba sama dengan engkau dan saudara-saudaramu yang memiliki kesaksian Yesus. Sembahlah Allah Karena kesaksian Yesus adalah roh nubuat. ...
  • Ibadah Raya Surabaya, 05 Juli 2009 (Minggu Sore)
    ... sudah berdaun tapi tidak berdaun Sebab ditanam dipinggir jalan Menjadi kristen hamba Tuhan jalanan tidak tergembala. Praktiknya beredar-edar. tidak tekun dalam kandang penggembalaan. tidak taat dengar-dengaran pada suara gembala. Kita sudah mendengar bahwa pohon ara harus ditanam di bait Allah atau di tepi aliran air tergembala sehingga pohon ara bisa berbuah pada waktunya sampai ...

Siaran Langsung

Live Streaming GPTKK

Rekaman

Ikuti rekaman ibadah kami

Transkrip

Ringkasarn Firman Tuhan

Kesaksian

Pengalaman hidup bersama Firman Tuhan

Untuk Koneksi Lambat, silakan buka https://id.gptkk.org

Silakan kontak ke info@gptkk.org apabila bapak/ibu/sdr/sdri ada pertanyaan atau ingin berlangganan majalah Manna, dan silakan kirim email ke widjaja_h@yahoo.com apabila ingin konsultasi pribadi dengan bapak gembala.